Oleh :
CHABSAH TARANITA PERMATASARI
NIM : 73.2001D.09.015
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN
2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.Y DENGAN HEPATOMA DI RUANG
PERAWATAN NON BEDAH DAHLIA
RSUD TK. I TARAKAN
Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN
2012
i
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat
dorongan dari berbagai pihak hingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis ingin
Tarakan.
v
5. Ibu Ana Damayanti, S.Kep. Ns selaku Pjs. Ketua Jurusan Keperawatan
Akademik yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran, mulai dari
Ujian Akhir Program di Ruang Perawatan Non Bedah Dahlia RSUD Tarakan.
8. Ibu Ns. Maria Imaculata Ose, S.Kep selaku penguji II dalam Ujian Akhir
Program.
9. Ibu Ns. Triana Jumarianti, S.Kep selaku penguji III sekaligus Pembimbing
dalam Ujian Akhir Program di Ruang Perawatan Non Bedah Dahlia RSUD
Tarakn serta pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah Ini yang
10. Kepala Ruangan Dahlia serta seluruh staff yang telah banyak membantu
11. Bapak/Ibu dosen serta staf Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
12. Ayah dan Ibu serta adik-adikku yang selalu setia dan sabar mendampingi
serta memberi semangat dan dukungan doa selama proses perkuliahan sampai
vi
13. Seluruh keluargaku yang senantiasa mendoakan, memberikan nasihat serta
14. Teman – teman angkatan VII dan teman-teman Departemen KMB yang
15. Dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh
membangun dalam perbaikan dan kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
di masa akan datang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat
bagi seluruh pembaca pada umumnya dan pada mahasiwa serta mahasiswi
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
1. Pengertian ................................................................................. 6
viii
3. Etiologi ..................................................................................... 13
4. Stadium.....................................................................................14
5. Patofisiologi .............................................................................. 15
7. Penatalaksanaan ........................................................................ 18
1. Pengkajian ................................................................................ 23
3. Intervensi .................................................................................. 29
4. Implementasi ............................................................................ 51
5. Evaluasi .................................................................................... 51
A. Pengkajian ....................................................................................... 54
E. Evaluasi ........................................................................................... 90
ix
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ....................................................................................... 94
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Carpenito, 2000).
masyarakat dunia adalah tumor, kanker dan hepatitis. Penyakit ini menjadi
perhatian dunia baik di Afrika, Asia dan Eropa karena mudahnya penyakit
Amerika Serikat dan Eropa, rata-rata diagnosis usia 65 tahun dan jarang
pada orang dengan usia lebih muda dari 40 tahun. Sedangkan Afrika dan
Asia, secara substansial lebih muda, terjadi di dekade keempat dan kelima
1
Berdasarkan data Globocan (2000), proporsi seluruh kejadian kanker
hati didunia yaitu 5,59%. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2007,
tercatat 748.000 kasus yang menderita kanker hati, penyakit ini merupakan
kejadian kanker hati pada tahun 2008 menurut data Globocan, terdapat
13.238 kasus, dengan angka kematian 12.825 atau sekitar 96,8% (Rinza,
2008).
dengan angka kematian berjumlah 5 orang atau sekitar 12,5%. Dilihat dari
kematian. Inilah data dasar yang dapat dijadikan latar belakang dalam
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Hepatoma.
Hepatoma
Hepatoma
C. Ruang Lingkup
selama tiga hari, mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 28 Juli 2012.
3
D. Metode Penulisan
1. Metode Wawancara
RSUD Tarakan.
2. Metode Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
5. Studi Kepustakaan
4
E. Sistematika Penulisan
berikut:
dan evaluasi.
evaluasi.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian
hepatik primer yang paling umum dan salah satu kanker yang paling
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
6
sekitar 1500 g, dan dibagi empat lobus. Setiap lobus terbungkus
itu sendiri dan membagi massa hati menjadi unit-unit yang lebih
hati berasal dari dua sumber. Kurang lebih 75% suplai darah
datang dari vena porta yang mengalirkan darah yang kaya akan
7
terendam campuran darah vena dan arterial. Sinusoid
drainase vena dari hati dan akan mengalirkan isinya ke dalam vena
lintasan keluarnya.
ini dinamakan sel Kuffer. Fungsi utama sel kuffer adalah memakan
darah portal.
8
sfingter Oddi yang terletak pada sambungan (junction) di mana
2001).
Sesudah makan, glukosa diambil dari dalam vena portal oleh hati
hasil pemecahan protein atau laktat yang diproduksi oleh otot yang
bekerja.
9
Gambar 2.2 Hepar (Hati)
Sumber: Annisa Ika Putri Ariyani. 2012
untuk sintesis ureum. Dengan cara ini, hati mengubah amonia yang
10
diperlakukan oleh hati untuk mensintesis prothrombin dan sebagian
fatty liver.
disimpan dalam hati. Karena hati kaya akan substansi atau zat-zat
11
c. Fisiologis
12
3. Etiologi
penyebab yang tunggal dan jelas. Namun, ada beberapa keadaan dapat
a. Hepatitis kronis
kanker liver.
13
timbulnya kanker liver yang ganas, kadang-kadang setelah 5 tahun
4. Stadium
14
Tabel 2.1 Stadium hepatoma dengan menggunakan sistem TNM
Kelenjar Getah
Metastasis
Tumor Primer (1) Bening (KGB)
Jauh (M)
Regional (N)
Tumor primer tidak NO Menunjukkan M0 Tidak
Tx
dapat dinilai tidak ada ada
Tumor soliter tanpa keterlibatan metasta
T1 KGB sis jauh
invasi vaskular
Tumor soliter
dengan invasi
T2 vaskular atau
beberapa tumor tidak
lebih dari 5 cm.
Tumor multipel N1 Menunjukkan M1 Ada
lebih dari 5 cm atau keterlibatan metasta
tumor yang KGB sis jauh
T3
melibatkan cabang
utama dari portal
atau vena hepatica
Tumor multipel
dengan invasi
langsung organ yang
T4 berdekatan selain
kantong empedu atau
dengan perforasi
peritonium viseral
(American Cancer Society, 2008)
5. Patofisiologi
15
ini juga dapat terjadi (jarang) pada pasien dengn parenkim hati yang
normal.
1. Masa soliter
Sel dalam liver biasanya membelah diri untuk mengganti sel yang
terluka atau mati karena usia. Semua proses ini berlangsung secara
ketat dan rapi diatur oleh gen yang ada dalam tiap sel. Sel kanker
dimulai dari sebuah sel yang menyimpang dari pola tersebut di atas.
16
Sel tidak lagi membelah diri secara teratur/rapi, tetapi tumbuh tidak
teratur atau tumbuh liar yaitu tumbuh tidak normal (abnormal). Sel
gumpalan. Gumpalan itu bisa jadi tumor jinak (yang hanya tumbuh
(Muttaqin, 2011).
6. Manifestasi KLinis
jika diraba.
b. Karena liver adalah salah satu dari organ pencernaan maka kanker
badan.
17
c. Pembengkakan abdomen akibat asites. Cairan juga menimbulkan
perdarahan.
tubuh.
g. Penguningan mata dan kuku serta tinja berwarna tanah liat dan
air empedu karena gagal diserap oleh liver yang sudah rusak.
7. Penatalaksanaan
a. Non bedah:
1) Terapi radiasi
18
dengan tumor dan (2) penempatan sumber radiasi perkutan
keuntungan tambahan.
2) Kemoterapi
rumah.
pada pasien tumor yang tidak dapat dioperasi atau pada pasien
19
yang dianggap beresiko. Dengan bantuan fluroskopi, sebuah
b. Bedah :
1) Lobektomi hati
20
Meskipun demikian, adanya sirosis akan membatasi
2) Transplantasi hati
21
8. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan darah
c. Radiografi.
paru.
22
d. USG (Ultrasonographic)
e. Biopsi
core biopsi lebih disukai dari biopsi jarum halus. Biopsi umumnya
1. Pengkajian
23
diharapkan, bila memungkinkan. Perawat kemudian bekerja sama
1. Aktivitas/istirahat
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
Gejala : Flatus.
24
Tanda : Distensi abdomen (hepatomegali, splenomegali,
4. Makanan/cairan
Mual/muntah.
5. Neurosensori
6. Nyeri/kenyamanan
neuritis perifer.
sendiri.
7. Pernapasan
Gejala: Dispnea.
25
Tanda : Takipnea, pernapasan dangkal, bunyi napas
8. Keamanan
Gejala : Pruritus.
9. Seksualitas
10. Penyuluhan
26
2. Penyimpangan KDM
Alkohol Hepatitis
Sel Rusak
Anoreksi Kurang
Perubahan nutrisi kurang pengetahuan
dari kebutuhan
Berdasarkan Teori
27
3. Diagnosa keperawatan
edema, asites.
28
g. Gangguan harga diri/citra tubuh berhubungan dengan perubahan
informasi.
4. Perencanaan keperawatan
dari :
a. Diagnosa keperawatan 1
29
2) Intervensi keperawatan
Mandiri :
pemasukan/defisiensi.
subkutan.
diet.
tambahan.
malaise.
30
e) Berikan makanan sedikit dan sering.
mengandung amonium.
ensefalopati.
terjadi.
indikasi.
31
j) Tingkatkan periode tidur tanpa gangguan, khususnya
sebelum makan.
regenerasi seluler.
Kolaborasi
32
k) Konsul dengan ahli diet untuk memberikan diet tinggi
pakai.
b. Diagnosa keperawatan 2
2) Intervensi keperawatan
33
b) Auskultasi paru, catat penurunan/tak adanya bunyi napas
edema paru.
ketidakseimbangan elektrolit.
diuresis.
34
g) Berikan perawatan mulut sering; kadang-kadang beri es
Kolaborasi
natrium).
ekstravaskuler.
35
k) Berikan albumin bebas garam/plasma ekpander sesuai
indikasi.
c. Diagnosa keperawatan 3
edema, asites.
2) Intervensi keperawatan
dekubitus.
36
b) Ubah posisi pada jadwal teratur, saat di kursi/tempat tidur.
empedu.
iskemia/kerusakan jaringan.
37
h) Berikan losion kalamin, berikan mandi soda kue, berikan
d. Diagnosa keperawatan 4
2) Intervensi keperawatan
resiko infeksi.
38
c) Selidiki perubahan tingkat kesadaran.
batuk.
sekret.
hipoksia.
39
e. Diagnosa keperawatan 5
2) Intervensi keperawatan
atau lebih.
hipovolemia, hipoksemia.
40
d) Hindari pengukuran suhu rektal; hati-hati memasukkan
selang GI.
untuk robek.
perdarahan mukosa.
Kolaborasi
terjadinya komplikasi.
41
h) Bantu dalam memasukkan/mempertahankan selang
f. Diagnosa keperawatan 6
2) Intervensi keperawatan
mental pasien.
42
c) Dukung dan dorong pasien; berikan perawatan dengan
kebutuhan,
bingung/ansietas.
terhadap perubahan.
pembentukan amonia.
43
g) Pertahankan kenyamanan, lingkungan tenang, dan
kejang.
ensefalopati.
Kolaborasi
44
g. Diagnosa keperawatan 7
2) Intervensi keperawatan
45
c) Dorong keluarga/orang terdekat untuk menyatakan
terdekat.
46
Kolaborasi
pengobatan alkohol.
tambahan.
h. Diagnosa keperawatan 8
informasi.
perawatan.
2) Intervensi keperawatan
akan datang.
47
b) Tekankan pentingnya menghindari alkohol.
hepatoma.
riwayat pasien.
48
e) Tekankan perlunya mengevaluasi kesehatan dan mentaati
program terapeutik.
yang digunakan.
mengandung natrium.
49
h) Dorong menjadwalkan aktivitas dengan priode istirahat
adekuat.
50
k) Instruksikan orang terdekat untuk memberitahu pemberi
pasien.
5. Implementasi
6. Evaluasi
51
keperawatan, masalah-masalah kolaboratif, tujuan-tujuan, intervensi
a. Evaluasi Proses
intervensi tersebut.
b. Evaluasi Hasil
52
membuktikkan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai, atau tercapai
telah ditentukan. Tujuan tidak tercapai jika pasien tidak mampu atau
53
BAB III
LAPORAN KASUS
Ruang Non Bedah Dahlia RSUD Tarakan pada tanggal 26 Juli sampai 28 Juli
A. Pengkajian
Non Bedah Dahlia RSUD Tarakan. Dalam proses pengkajian penulis juga
Biodata klien, nama klien Tn. Y, usia 50 tahun, status perkawinan nikah,
sekolah, alamat Okang Sekatak, masuk rumah sakit tanggal 22 Juli 2012, no
54
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Penyakit
bertambah berat saat makan dan bergerak nyeri sedikit terasa. Klien
menit. klien terlihat kesakitan pada perut sebelah kanan dan klien
klien sesak, klien mengatakan sesak, tampak terlihat klien sesak. Klien
55
bulan, tampak klien batuk berdahak. Klien tampak meringis kesakitan.
demam, batuk, pilek. Klien mengatakan pada saat masih kecil tidak
sudah 3 bulan. Klien mengatakan pada saat sakit saja baru klien pergi
56
e. Genogram
X? X? X? x?
? 50 ?
? 48 X
28 20
6
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis keturunan
: Klien
: Tinggal serumah
: Menikah
bersama anak-anaknya.
57
2. Data Psiko-Sosial Ekonomi
Setelah masuk rumah sakit, klien mengatakan saat ini hanya terbaring
di rumah sakit dan sang istri yang selalu menemani dirinya. Kegiatan yang
biasa dilakukan hanya berbaring dan duduk di tempat tidur. Dan berharap
agar cepat sembuh. Klien tampak bingung, klien mengatakan tidak tahu
3. Data Spiritual
sebelum masuk rumah sakit rajin ke gereja. Namun meskipun saat ini
sakit, klien mengatakan tetap berdoa dan percaya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
a. Nutrisi
bervariasi yang terdiri dari ikan, daging, nasi, dan sayur. Klien
58
selera makannya baik. Pemenuhan makan dan minum melalui oral.
menelan.
b. Cairan
minum air putih ± setengah 750cc botol air mineral ukuran 1500ml ,
c. Eliminasi
BAK 3 kali sehari, klien mengatakan tidak ada kesulitan pada saat
frekuensi BAK 3 sampai 4 kali sehari. Warna urin warna kuning pekat
seperti teh, klien mengatakan BAB jarang 2 hari 1 kali dengan warna
59
Balance Cairan
IWL = 8 – 10cc/kgBB/hari
= 8 x 44 kg
= 352 cc
SWL:
Urine = 0,5 – 1cc/kgBB/24 jam
= 0,5 x 44 x 24
= 528 cc
BAB = Jumlah BAB x 50 – 500
= 1 x 100
= 100
Muntah = –
Jadi total SWL= Urine + BAB + Muntah
= 528 + 100 + 0
= 628 cc
Pengeluaran = IWL + SWL
= 352 + 628
= 980 cc
Rumus jika terjadi peningkatan suhu tubuh :
= A + 200 (Ssi – 36,80C)
= 980 + 200 (37,60C – 36,80C)
= 980 + 200 (0,8)
= 980 + 160
= 1140
Rumus kehilangan cairan
= input– output
= 2250-1140
= + 1110 cc
60
d. Pola Tidur dan Istirahat
sampai jam 15.00, dan tidur malam dari jam 22.00 sampai jam 05.00.
datang saat mau tidur/malam. Tidur malam jam 22.30 sampai jam
04.00 subuh.
e. Aktivitas Gerak
klien mengatakan aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh klien hanya
f. Personal Hygiene
61
dikarenakan gigi tidak ada. Keluarga klien mengatakan klien
celananya. Klien tampak kusam, Kuku jari klien tampak panjang dan
kotor.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Sakit
b. Tanda-Tanda Vital
1) Kesadaran umum
15 dengan E4 V5 M6.
3 3 3
3) Nadi : 68 x/menit
62
d. Pemeriksaan Sistemik
1) Kepala
tidak ada benjolan, tidak ada bekas sikatrik, kulit kembali kurang
dari 3 detik.
2) Wajah
wajah. Kulit wajah klien tidak sianosis. Pada saat dipalpasi tidak
3) Mata
63
Pemeriksaan nervus kranial II (Optikus), klien tidak dapat
4) Hidung
ada polip, fungsi penciuman klien baik saat ditandai dengan bau
Patensi jalan napas klien baik dan tidak ada nyeri tekan di daerah
hidung klien.
stomatitis.
64
1) Gula : Klien mengatakan manis pada daerah 1/3 lidah.
adanya uvula dan palatum mole. Selain itu, terdapat refleks muntah
tidak pucat, tidak terdapat lesi dan benjolan. Dan pada saat klien
6) Telinga
7) Leher
65
8) Thorak
di daerah dada.
9) Jantung
10) Abdomen
ginjal bising usus 6 kali/menit, pada kuadran kanan atas dekat area
66
sianosis maupun lesi. Tampak asites pada klien. Saat diperkusi
pada kaki kiri dan kanan dengan derajat edema I (pada saat
babinski klien (+), hal ini terlihat karena hasilnya kaki klien
tampak dorso fleksi. Dan terlihat plantar fleksi pada kaki, saat
Kekuatan otot
5 5
5 5
67
6. Pemeriksaan Penunjang
Bilirubin Total : 1,3 mg/dl (BBL < 5; bayi <1,5; dws< 1,1)
- Asites (+)
68
7. Terapi
Paracetamol 3 x 500 mg
Curcuma 3 x 1sehari
8. Data Fokus
a. Data Subjektif
kanan atas
tertusuk-tusuk
sampai 7 menit
mandi
69
10) Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi tidak di
b. Data objektif
1) Klien terlihat kesakitan pada perut sebelah kanan dan klien terlihat
memegang perutnya
70
17) SGOT 240 µ /l
28) Hasil USG : gambar multiple nodul di lobus kanan dan kiri :
hepatoma
30) Tampak edema pada kaki kiri dan kanan, edema derajat 1
9. Analisa Data
a. Pengelompokkan data 1
1) Data subjektif
71
2) Data objektif :
a) SGOT 240 µ /l
b) SGPT 425 µ /l
c) HGB 9,5 / dl
g) Nadi : 68 kali/menit
b. Pengelompokan data 2
1) Data Subjektif :
2) Data Objektif :
72
f) Hasil USG : gambar multiple nodul di lobus kanan dan kiri :
hepatoma
c. Pengelompokan data 3
1) Data subjektif
ukuran 1500ml
2) Data objektif :
d) Suhu = 37,60C
e) Input = 2250 cc
f) Output = 1140 cc
j) HCT 30,9 %
l) asites (+)
73
d. pengelompokan data 4
1) Data subjektif
beristirahat
2) Data objektif :
d)Hasil USG : lobus kiri gambar multiple nodul di lobus kanan dan
pinggang
74
e. Pengelompokan data 5
1) Data subjektif
c) Suhu = 37,60C
hepatoma
Masalah : hipertermi
f. Pengelompokkan data 6
1) Data subjektif
2) Data objektif
e) BB = 44 kg
75
f) HB = 9,5 g/dl
g. Pengelompokkan data 7
1) Data subjektif
mandi
2) Data objektif
d) Kulit kering
h. Pengelompokkan data 7
1) Data Subyektif
2) Data objektif
76
10. Penyimpangan KDM
Faktor Resiko:
Alkohol
Pola Napas
Tidak Efektif
Bagan 3.2 : Penyimpangan KDM
77
11. Diagnosa Keperawatan
aliran darah
cairan
fungsi hati
anoreksia, mual
78
12. Perencanaan
aliran darah.
4) edema berkurang
Intervesi
2) Ajarkan dan anjurkan rentang gerak sering untuk kaki dan tumit
tidur
cairan
79
Intervesi
2) Kaji tanda vital, nadi perifer, turgor kulit dan membrane mukosa
Intervensi :
fungsi hati
80
d) Kulit tidak memerahan
Intervensi :
anoreksia, mual
Intervensi :
81
f. Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran fungsi hati
Intervensi
Intervensi:
82
2) Lakukan personal hygiene untuk kebersihan diri
diri
Intervensi :
13. Implementasi
a) Diagnosa keperawatan IV
disekitarnya.
83
b) Pukul : 17.32 WITA
meringis kesakitan
tertusuk-tusuk.
84
b) Diagnosa Keperawatan 5
keringat
diberikan
Objektif : -
c) Diagnosa Keperawatan 6
Objektif : –
85
a) Pukul : 17.35 WITA
diberikan.
d) Diagnosa Keperawatan I
Subyektif : -
Output = 1140 cc
mukosa
Subyektif : –
86
Objektif : Tekanan darah = 90/70mmhg, frekuensi pernapasan =
kali/menit.
Objektif : Ronkhi
sekarang
87
f) Diagnosa Keperawatan VII
diri/kebersihan diri
Pukul : 09.51WITA
88
Subyektif : Klien mengatakan sudah tahu sedikit penyebabnya
keras
h) Diagnosa keperawatan 2
dan tumit
tempat tidur
89
14. Evaluasi
1) Diagnosa Keperawatan I
aliran darah.
2) Diagnosa Keperawatan II
cairan
Subyektif :–
90
3) Diagnosa Keperawatan III
Pukul : 07.15WITA
4) Diagnosa Keperawatan IV
fungsi hati
91
5) Diagnosa Keperawatan V
Pukul : 08.00WITA
dianjurkan.
6) Diagnosa Keperawatan VI
mempraktikkannya.
92
7) Diagnosa Keperawatan VII
Pukul: 10.05WITA
setelah mandi
Objektif : Klien tampak segar, klien tidak bau klien tampak rapi
93
BAB IV
PEMBAHASAN
terjadi antar landasan teori dan praktik serta pelaksanaannya melalui proses
keperawatan yaitu :
A. Pengkajian
mengenai status kesehatan klien. Pada tahap ini semua data atau informasi
untuk memperoleh data langsung dari klien karena kondisi klien yang sadar
juga melibatkan keluarga klien yakni istri klien, untuk mendapatkan data
riwayat kesehatan terdahulu, serta data yang lain yang berhubungan dengan
klien.
94
1. Aktivitas Istirahat
terjadi penurunan tonus otot. Akan tetapi pada Tn. Y tidak mengalami
kontraksi otot yang tidak mampu mempertahankan otot itu sendiri. Tetapi
pada pasien Tn. Y tidak ditemukan penurunan tonus otot karena pada Tn.Y
dapat melakukan aktivitas secara mandiri seperti BAB dan BAK di kamar
mandi.
2. Keamanan
terjadi gejala pruritus, akan tetapi pada Tn.Y tidak ditemukan gejala
B. Diagnosa Keperawatan
keperawatan.
diagnosa yang terdapat pada teori menurut Doenges (2000) terdapat empat
diagnosa yang diangkat penulis pada Tn. Y yaitu perubahan nutrisi kurang
95
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia mual, kelebihan volume
cairan berhubungan dengan masukan cairan berlebihan, pola napas tak efektif
adanya empat diagnosa yang menjadi kesenjangan antara teori dengan klien
Tn. Y yaitu:
darah. Yang mana diagnosa tersebut tidak terdapat pada teori Menurut
edema pada kaki kiri dan kanan dengan edema derajat 1 , HGB menurun,
96
potensial atau digambarkan dengan istilah seperti (International
Association for the Study of Pain); awitan tiba-tiba atau perlahan dengan
intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
(nyeri).
fungsi hati. Yang mana diagnosa tersebut tidak terdapat pada teori
97
melakukan aktifitas perawatan diri, seperti mandi, berganti pakaian,
Diri karena pada klien Tn. Y ditemukan data-data yang menunjang yaitu
klien tampak lemah, klien tidak pernah mandi selama dirawat di rumah
98
beresiko mengalami cedera sebagai akibat kondisi lingkungan yang
dasar manusia dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari hasil
C. Perencanaan
tindakan dengan kondisi klien dan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada
di rumah sakit.
99
Pada diagnosa Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Adanya
keluhan gangguan pernafasan pada klien namun sesak masih dapat diatasi
D. Implementasi
yang telah disusun. Tindakan yang banyak dilakukan pada Ny. Y adalah
dibantu oleh perawat atau keluarga (partial care), namun secara bertahap
klien hanya mau di kompres oleh sang istri tetapi penulis hanya
menganjurkan untuk memberikan kompres hangat. Dalam hal ini tidak dapat
100
ruangan dan banyaknya mahasiswa yang melakukan praktek keperawatan di
rumah sakit namun tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam proses perawatan
ada jam-jam khusus untuk bagi pasien untuk dapat beristirahat. Dalam
penulis tidak mengalami kesulitan karena adanya respon klien Tn. Y dan
E. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan
pasien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan
2005).
kriteria hasil dengan catatan perkembangan (SOAP) pada hari terakhir dan
tujuan yang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan apakah tercapai atau
tidak.
fungsi hati
101
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual
mengenai penyakitnya.
darah
Dan juga terdapat satu diagnosa keperawatan yang belum teratasi yaitu;
102
BAB V
PENUTUP
Dari hasil studi kasus pada Tn. Y dengan Hepatoma maka didapatkan
kesimpulan :
A. Kesimpulan
antara teori.
lainnya.
103
B. Saran
104
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary.( 2008). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Hati. Jakarta
: EGC.
Sudoyo, W. (2006). Buku Ajar Penyakit Ilmu Dalam. Edisi Keempat Jilid 1.
Jakarta : Interna Publishing.
Annisa Ika Putri. (2012). Gambar Hepar (hati). Diambil tanggal 02 agustus 2012.
http://1.bp.blogspot.com/_x9zoze7r1gc/s9lgwcmszi/aaaaaaaaabgrp8h9
ocqera/s400/hati%2b2.gif&imgrefurl
GLOSARIUM
venul
dipisahkan
18. dengan jaringan sekitarnya
19. Metastasis : penyebaran sel-sel tumor dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh
lainnya
26. Sfingter Oddi : Otot yang kontraksinya berfungsi untuk menutup otot ini
PENYULUHAN KESEHATAN
D. Waktu : 30 menit
F. Sasaran : Tn.A
I. Tujuan
1. Umum
kanker hati
2. Khusus
J. Setting tempat
Keterangan:
= Penguji
= Pasien
=Mahasiswa 1
K. Pelaksanaan
b. Menyebutkan
c. Menyebutkan tanda
d. Menyebutkan
penatalaksanaan
kanker hati
e. Komplikasi kanker
hati
2
L. Materi pembelajaran :
M. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
c) Mahasiswa dapat menyediakan alat-alat dan media sesuai dengan yang telah
direncanakan.
2. Evaluasi Proses
dan diskusi.
b) Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Evaluasi Hasil
3
5. Menyebutkan 2 Komplikasi kanker hati
N. Referensi Kepustakaan
Lampiran Materi
2. Etiologi
Sirosis, hepatitis B serta C dan kontak dengan racun kimia tertentu ( misalnya,
vinil klorida, arsen) turut berperan dalam menyebabkan KHS. Kebiasaan merokok juga
dikenali sebagai faktor risiko, khususnya bila disertai dengan kebiasaan minum-
minuman keras (penggunaan alkohol).
4
Stadium Hepatoma
Stadium I TI NO MO
Stadium II T2 NO MO
Stadium III TI NI MO
T2 NI MO
T3 NO MO
T3 NI MO
Tumor (T)
TI = tumor soliter yang memiliki ukuran terbesar 2 cm atau kurang tanpa invasi vaskuler.
T2= tumor soliter yang memiliki ukuran terbesar 2 cm atau kurang dengan invasi
vaskuler,atau tumor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar
tidak lebih dari 2 cm tanpa invasi vaskuler, atau tumor soliter dengan ukuran terbesar
lebih dari 2 cm tanpa invasi vaskuler.
T3= tumor soliter yang memiliki ukuran terbesar lebih dari 2 cm dengan invasi vaskuler,
atau tumor multiple yang terbatas pada satu lobus dan tidak ada satu pun yang
memiliki ukuran terbesar lebih dari 2 cm, denga atau tanpa invasi vaskuler.
T4= tumor multiple pada lebih dari satu lobus paru atau tumor-tumor yang meliputi cabang
utama vena porta atau vena hepatika.
Nodus Limfatikus (N)
NO tidak terdapat metastasis pada nodus limfatikus
NI metastasis terjadi pada nodus limfatikus regional
Metastasis jauh (M)
M0 tidak terdapat metastasis yang jauh
5
3. Manisfestasi klinis
4. Penatalaksanaan
a. Nonbedah
` Meskipun reseksi tumor hati dapat dilakukan pada beberapa pasien, sirosis
yang mendasari keganasan penyakit ini akan menigkatkan resiko pada saat dilakukan
pembedahan. Terapi radiasi dan kemoterapi telah dilakukan untuk menangani penyakit
maligna hati dengan derajat keberhasilan yang bervariasi. Meskipun terapi ini dapat
memperpanjang kelangsungan hidup pasien dan memperbaiki kuaslitas hidupnya
dengan cara mengurangi rasa nyeri serta gangguan rasa nyaman, namun efek utamanya
masih bersifat paliatif.
b. Bedah
Lobektomi hati untuk penyakit kanker dapat sukses dikerjakan apabila tumor
primer hati terlokalisir atau pada kasus metastase, apabila lokasi primernya dapat
dieksisi seluruhnya dan metastasisnya terbatas.
5. Komplikasi
Drainase bilier perkuatan mencakup sepsis, kebocoran empedu, hemoragi dan
obstruksi ulang sistem bilier oleh debris dalam kateter atau oleh tumor yang meluas
kembali. Oleh karena itu, observasi pasien dilakukan untuk mendeteksi gejala panas
serta mengigil, drainase empedu disekitar kateter, perubahan tanda-tanda vital dan bukti
adanya obstruksi bilier yang mencakup peningkatan rasa nyeri atau tekanan, pruritus
serta timbulnya kembali ikterus.
6. Pemeriksaan diagnostik
Peningkatan kadar bilirubin, alkali fosfatase, aspartat aminotransferase (AST;
glutamic oxaloacetic transaminase SGOT) dan lactic dehidrogenasi (LDH) dapat
6
terjadi. Leukositosis (peningkatan jumlah sel darah putih), eritrositosis (peningkatan
jumlah sel darah merah) hiperkalsemia, hiperglikemia dan hiperkolestrolemia juga
dapat terlihat dalam pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan radiologi, pemindai hati, pemindai CT, USG, MRI dan dan
laparaskopi menjadi bagian dalam menegakkan diagnosa dan menentukan derajat atau
luas penyakit kanker tersebut.
7
1
PENGERTIAN
Hepatoma
Kanker yang mengenai hati biasanya
disertai dengan pembesaran hati.
Penyakit ini lebih sering
mengenai pria dari pada
wanita
2
Penyebab NYA
- Hepatitis B dan hepatitis C atau
penyakit kuning
- kebiasaan minum-minuman keras
(penggunaan alkohol).
- Kebiasaan merokok juga dikenali
sebagai faktor risiko
3
Ada pun tanda dan gejala yang di jumpai pada yaitu
2.kehilangan kekuatan,
3.mual muntah dan kurang darah.
4
4. Nyeri pada perut
Non Bedah
1. Penyinaran
2. Kemoterapi
Bedah
1. Pengangkatan Lobus di hati
5
Komplikasi
1) kebocoran empedu
Komplikasi
2) Infeksi yang menyebabkan nanah
(sepsis)
6
Pengertian Hepatoma
Kanker yang mengenai hati biasanya disertai dengan pembesaran hati.Penyakit ini lebih sering mengenai
pria dari pada wanita
7
penyebab
8
Tanda dan gejala
1. penurunan berat badan,
2.kehilangan kekuatan,
3.mual muntah dan kurang darah.
4. Nyeri pada perut
5. pembesaran hati
9
Penatalaksanaan
Non Bedah
Penyinaran
Kemoterapi
Bedah
Pengangkatan Lobus di hati
10
komplikasi
kebocoran empedu
11
Penatalaksanaan
KOMPLIKASI Hepatoma
1. Non Bedah
Penyinaran
Kemoterapi
2. Bedah
1. Kebocoran Pengangkatan Lobus di
hati
empedu
2. Infeksi yang Chabsah Taranita P
menyebab 73.2001D.09.015
UNIVERSITAS BORNEO
1
TARAKAN
PENYEBAB DARI PENGERTIAN Tanda dan gejala
KANKER HATI
Hepatoma 1.penurunan berat
adalah Kanker
badan,
Hepatitis B dan hepatitis C yang mengenai
atau penyakit kuning hati biasanya
kebiasaan minum-
disertai dengan
minuman keras
(penggunaan alkohol).
pembesaran hati.
Kebiasaan merokok juga Penyakit ini lebih
dikenali sebagai faktor sering mengenai
risiko
pria daripada
wanita. 2.kehilangan
kekuatan,