dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita. f. Kaji terhadap
manifestasi Diabetes Mellitus: poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, pruritus
vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka rangsang, dan kram otot. Temuan ini
menunjukkan gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi aterosklerosis. g. Kaji
pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan
perawatan diri untuk mencegah komplikasi. Diagnosa yang Mungkin Muncul a. Nyeri akut
b.d agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan perifer) b. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan menggunakan glukose (tipe 1) c.
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. kelebihan intake nutrisi (tipe 2) d.
Defisit Volume Cairan b.d Kehilangan volume cairan secara aktif, Kegagalan mekanisme
pengaturan e. PK: Hipoglikemia PK: Hiperglikemi f. Perfusi jaringan tidak efektif b.d
hipoksemia jaringan. RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSA TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC) 1 Nyeri akut berhubungan NOC: Manajemen nyeri :
15 dengan agen injuri biologisü Tingkat nyeri (penurunan perfusi jaringanü Nyeri terkontrol
1. Lakukan pegkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, perifer) ü Tingkat
kenyamanan karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan ontro presipitasi. Setelah dilakukan
2. Observasi reaksi nonverbal dari asuhan keperawatan ketidaknyamanan. selama 3 x 24 jam,
3. Gunakan teknik komunikasi klien dapat : 1. Mengontrol nyeri, terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya. dengan indikator : 4. Kontrol ontro
lingkungan yang Mengenal faktorfaktor penyebab mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan. Mengenal onset nyeri 5. Kurangi ontro presipitasi nyeri. Tindakan
6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri pertolongan non (farmakologis/non farmakologis)..
farmakologi Menggunakan analgetik 7. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi
dll) untuk mengetasi nyeri.. Melaporkan gejala- 8. Berikan analgetik untuk mengurangi gejala
nyeri kepada nyeri. tim kesehatan. Nyeri terkontrol 2. Menunjukkan 9. Evaluasi tindakan
pengurang nyeri/ontrol nyeri. 10. Kolaborasi dengan dokter bila ada
16 tingkat nyeri, dengan indikator: komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
Melaporkan nyeri Frekuensi nyeri 11. Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
Lamanya episode nyeri Administrasi analgetik :. Ekspresi nyeri; wajah 1. Cek program
pemberian analogetik; Perubahan respirasi jenis, dosis, dan frekuensi. rate 2. Cek riwayat
alergi.. Perubahan tekanan 3. Tentukan analgetik pilihan, rute darah pemberian dan dosis
optimal. Kehilangan nafsu 4. Monitor TTV sebelum dan sesudah makan. pemberian
analgetik. 5. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul. 6. Evaluasi efektifitas
analgetik, tanda dan gejala efek samping. 2 Ketidakseimbangan nutrisi Nutritional Status :
Nutrition Management kurang dari kebutuhan tubuh Food and Fluid1. Monitor intake
makanan dan minuman b.d. ketidakmampuan Intake yang dikonsumsi klien setiap hari
menggunakan glukose (tipe 1) Intake makanan2. Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe
peroral yang adekuat Intake NGT adekuat zat gizi yang dibutuhkan dengan berkolaborasi
dengan ahli gizi Intake cairan peroral 3. Dorong peningkatan intake kalori, zat