Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN


KELAINAN DISFUNGSI
HATI (SIROSIS HEPATIS)
Oleh: Shindy Rahmadeswita 1911313030
Definisi Etiologi
sirosis hati adalah penyakit hati Malnutrisi
kronis yang ditandai oleh adanya Alkoholisme
peradangan difus pada hati, diikuti Virus hepatitis
dengan proliferasi jaringan ikat, Kegagalan jantung yang
degenerasi dan regenerasi sel hati menyebabkan bendungan vena
disertai nodul dan merupakan hepatika
stadium akhir dari penyakit hati Penyakit Wilson (penumpukan
kronis dan terjadinya pengerasan dari tembaga yang berlebihan bawaan)
hati. Hemokromatosis (kelebihan zat

besi)
Zat toksik
ADA 3 TIPE SIROSIS ATAU PATOFISIOLOGI
PEMBETUKAN PARUT DALAM HATI :
Meskipun ada beberapa faktor yang terlibat
Sirosis Laennec dalam etiologi sirosis, konsumsi minuman
Sirosis pascanekrotik beralkohol dianggap sebagai faktor
Sirosis bilier penyebab yang utama. Sirosis terjadi
dengan frekuensi paling tinggi pada
peminum minuman keras. Meskipun
defisiensi gizi dengan penurunan asupan
protein turut menimbulkan kerusakan hati
pada sirosis, namun asupan alkohol yang
berlebihan merupakan faktor penyebab
yang utama pada perlemakan hati dan
konsekuensi yang ditimbulkannya.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboraturium pada sirosis hati meliputi Masa protrombin yang memanjang menandakan
hal-hal berikut. penurunan fungsi hati.
Kadar Hb yang rendah (anemia), jumlah sel darah Pada sirosis fase lanjut, glukosa darah yang tinggi
putih menurun (leukopenia), dan trombositopenia. menandakan ketidakmampuan sel hati membentuk
Kenaikan SGOT, SGPT dan gamma GT akibat glikogen.
kebocoran dari sel-sel yang rusak. Namun, tidak Pemeriksaan marker serologi petanda virus untuk
meningkat pada sirosis inaktif. menentukan penyebab sirosis Pemeriksaan alfa feto
Kadar albumin rendah. Terjadi bila kemampuan sel protein (AFP).
hati menurun.
Kadar kolinesterase (CHE) yang menurun kalau
terjadi kerusakan sel hati.
Penatalaksanaan medis Komplikasi sirosis hepatis adalah:
Penatalaksanaan medisnya adalah:
a. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan
1. Hipertensi portal
kontrol yang teratur, istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori tinggi 2. Coma/ ensefalopaty hepatikum
protein, lemak secukupnya.
b. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti : 3. Hepatoma
● Alkohol dan obat-obatan dianjurkan menghentikan penggunaannya. 4. Asites
Alkohol akan mengurangi pemasukan protein ke dalam tubuh.
● Hemokromatis 5. Peritonitis bakterial spontan
Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/ terapi kelasi 6. Kegagalan hati (hepatoselular)
(desferioxamine).
● Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid. 7. Sindrom hepatorenal
c. Terapi terhadap komplikasi yang timbul
● Asites
Tirah baring dan diawali diet rendah garam, konsumsi garam sebanyak 5,2
gram/ hari. Diet rendah garam dikombinasi dengan obat-obatan diuretik.
● Perdarahan varises esofagus, dilakukan aspirasi cairan lambung yang
berisi darah untuk mengetahui apakah perdarahan sudah berhenti atau
masih berlangsung.
● Ensefalopati, Dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL
pada hipokalemia.
● Peritonitis bakterial spontan, Diberikan antibiotik pilihan seperti
cefotaksim, amoxicillin, aminoglikosida
● Sindrom hepatorenal/ nefropatik hepatik, Mengatur keseimbangan
cairan dan garam.
Pengkajian
1. Identifikasi klien

KonsepAsuhan
2. Riwayat kesehatan sekarang

Keperawatan
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Riwayat kesehatan keluarga
5. Pemeriksaan Fisik
6. Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi
3. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya
napas
4. Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif dibuktikan dengan
disfungsi hati (sirosis hepatis)
Luaran Keperawatan (SLKI) dan Intervensi
Keperawatan (SIKI)

KonsepAsuhan
Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya dilakukan
tindakan keperawatan yang nyata untuk mencapai hasil yang

KonsepAsuhan
diharapkan berupa berkurangnya atau hilangnya masalah pada

Keperawatan
klien.

Evaluasi Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ANAK DENGAN KELAINAN
DISFUNGSI HATI (SIROSIS
HEPATIS)
KASUS
Seorang An.Y laki-laki berusia 11 tahun dengan keluhan nyeri yang tidak kunjung hilang, nafas sesak
dan sulit untuk bernafas, sehingga orang tua klien membawanya ke rumah sakit. Orang tua klien
mengatakan perut semakin membesar. Orang tua klien juga mengatakan 1 bulan sebelum masuk
Rumah Sakit, klien awalnya mengeluhkan nafasnya sesak dan sulit untuk bernafas, klien juga
mengeluhkan perut semakin membesar disertai kaki yang juga semakin membesar, pembesaran
merata, badan terasa semakin lemas, dan nafsu makan menurun.
Satu minggu sebelum masuk Rumah Sakit keluhan klien mulai terasa berat dengan perut dan kaki
semakin membesar, klien mengatakan ada yang bergerak didalam perutnya disaat klien mengatur
posisi. nyeri pada ulu hati, nyeri menjalar dan terasa menyesak ke dada sehingga sulit bernafas, mual
ada, muntah tidak ada, BAK berwarna seperti teh pekat, BAB tidak lancar, warna BAB kuning seperti
biasanya.
Saat pengkajian dilakukan klien merasa nyeri diskala 7, nyeri terasa sampai ke dada, nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk saat perawat bertanya bagaimana rasa nyeri yang dirasakan.
Ibu klien mengatakan ayah klien pernah menderita penyakit serosis hepatis dan telah meninggal 5
tahun yang lalu dan juga didalam keluarga klien ada penyakit DM.
Didapatkan hasil TTV klien : Tekanan darah : 130/80mmHg, Nadi: 90x/menit, frekuensi nafas:
22x/menit, Suhu 36,8oC.
Pengkajian
Identitas Klien Keluhan Utama
Nama klien : An. Y Klien mengeluhkan nyeri, nafas sesak dan sulit untuk bernafas. klien
Alamat : Jl. Moh. Hatta, No.17, Pauh, Padang juga menyampaikan perut semakin hari semakin membesa dan
Rekam Medis : 191200 terasa nyeri.
Umur : 11 tahun
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pekerjaan : -
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 September 2021,
Pendidikan : SD
klien mengatakan 1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit, klien
Jenis kelamin : Laki-laki
awalnya mengeluhkan nafasnya sesak dan sulit untuk bernafas, klien
Agama : Islam
juga mengeluhkan perut semakin membesar disertai kaki yang juga
Tanggal Masuk RS : 20 September 2021
semakin membesar, pembesaran merata, badan terasa semakin
Tgl Pengkajian : 20 September 2021
lemas, nafsu makan menurun.
Diagnosa Medis : Sirosis Hepatis
Satu minggu sebelum masuk Rumah Sakit keluhan klien mulai terasa
berat dengan perut dan kaki semakin membesar, nyeri pada ulu hati,
Penangung Jawab
nyeri tidak menjalar dan terasa menyesak ke dada sehingga sulit
Nama : Ny. S
bernafas, mual ada, muntah tidak ada, BAK berwarna seperti teh
Umur : 33 Tahun
pekat, BAB tidak lancar, warna BAB kuning seperti biasanya.
Hubungan : Ibu
Nyeri yang dirasakan tak kunjung hilang sehingga orang tua klien
Alamat : Jl. Moh. Hatta, No.17, Pauh, Padang
membawa klien ke rumah sakit
Pengkajian
Riwayat Kesehatan Dahulu Kepala
Klien mengatakan sebelumnya klien tidak ada mempunyai Inspeksi : Bentuk kepala bulat, tidak ada luka
riwayat penyakit hepatitis dan klien sebelumnya belum Palpasi : Tidak ada lesi,tidak ada benjolan.
pernah dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan tidak Mata
mempunyai riawayat penyeakit hipertensi, DM, asma, dan Inspeksi : Simetris, penglihatan jelas,sclera ikterik
lain-lain. Palpasi : Tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan
Riwayat Kesehatan Keluarga
Leher
Klien mengatakan ayah klien pernah menderita penyakit
Inspeksi : Tidak terlihat pembesaran vena jugularis
serosis hepatis dan telah meninggal 5 tahun yang lalu dan
Palpasi : Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
juga didalam keluarga klien ada penyakit DM.
Telinga
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : Tidak ada serumen, bersih
Keadaan umum : Sedang
Palpasi : Tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : Hidung
- Tekanan darah : 130/80mmHg, Takipnea, pernapasan dangkal, bunyi napas
- Nadi : 90x/menit tambahan,
- frekuensi nafas : 25x/menit ekspansi paru terbatas (asites), hipoksia.
- Suhu : 36,8oC
Pengkajian
Mulut Perut
Inspeksi : Tidak ada luka, perasa baik Perut membuncit, peningkatan lingkar abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Penurunan bunyi usus
Kulit Ascites/ tegang pada perut kanan atas, hati teraba
Inspeksi :Warna kulit ikterik, tidak ada luka, bersih keras
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Nyeri tekan ulu hati

Paru Ekstermitas
Penurunan ekspansi paru Inspeksi : Terpasang IVFD RL 10 tetes/mnt
Penggunaan otot-otot asesoris pernapasan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, kurgor kulit baik
Disritmia, gallop
Suara abnormal paru (rales)

Jantung
Inspeksi :Tidak terlihat ictus cardis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi peka
Auskultasi : Terdengar BJ 1 : Lub BJ 2 : Dub
ANALISIS
DATA
ANALISIS
DATA
ANALISIS
DATA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisiologis
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
DIAGNOSA
hambatan upaya napas
3. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan KEPERAWATAN
mekanisme regulasi
INTERVENSI
KEPERAWATAN
EVALUASI
KEPERAWATAN
ANALISIS
JURNAL
ANALISIS
JURNAL
ANALISIS
JURNAL
ANALISIS
JURNAL

Anda mungkin juga menyukai