LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui Mengetahui
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
Mengetahui
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah istilah untuk penyakit yang muncul
ketika dinding arteri koronaria menyempit oleh pembentukan material lemak
secara gradual. Penyakit ini tidak memiliki gejala pada awal pembentukannya
dan merupakan gangguan kronis yang berkembang diam-diam di sepanjang
hidup. Penyakit jantung koroner bertanggung jawab atas sejumlah besar
kematian dini, penurunan kualitas hidup, dan tingginya biaya sistem
kesehatan dan perawatan sosial. World Health Organization (WHO)
memperlihatkan bahwa 41 juta orang meninggal setiap tahun. Dari total
tersebut penyakit kardiovaskuler memiliki peranan yang dominan. Sebanyak
17,9 juta dari total kematian itu disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler
(WHO, 2018). Kemenkes RI (2017) menyatakan bahwa di Indonesia angka
kematian tertinggi disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan
persentase 12.9%. Penyakit jantung koroner (PJK) dapat berdampak negatif
terhadap aspek fisik dan psikologis pasien. Dampak negatif pada aspek fisik,
diantaranya nyeri dada (angina), sesak napas, kelelahan, mual dan pusing,
serta mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik dan aktivitas
sehari-harinya (Rosidawati, Ibrahim, & Nur’aeni, 2016 dalam Delima, 2018).
Penyakit jantung koroner juga menyebabkan disabilitas massal, yang pada
dekade berikutnya angka Disability-Adjusted Life Years (DALYs) meningkat
dari 85 juta DALYs pada 1990 menjadi sekitar 150 juta DALYs pada 2020.
Hal ini mengakibatkan hilangannya produktivitas secara global. Biaya yang
dikeluarkan terkait dengan kematian dini akibat PJK, produktivitas yang
rendah, penanganan di rumah sakit, dan resep obat juga sangat tinggi.
Kerugian yang harus ditanggung dalam 1 tahun mencapai 19 triliun
poundsterling untuk wilayah Inggris, 196 triliun euro untuk wilayah ekonomi
Uni Eropa, dan 327 milyar US dollar untuk wilayah Amerika Serikat.
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
VI. SASARAN
“RT 001 RW 009, Kel. Padang Bulan, Kec Senapelan’’
VII.WAKTU, TEMPAT DAN KEGIATAN
B. Pengeluaran
1. Seksi Perlengkapan
2. Seksi Konsumsi
3. Total Pengeluaran
Layar Infokus
Notulen
Pemateri
Moderato
Fasilitato
Posisi
duduk
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Elidiya, A., Ayu, P.R., Graharti, R. 2019. Efek Curcumin Sebagai Pengobatan
Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Kesehatan, volume 9, nomor I.
Delima, PP., Sriati, A., Nur’aeni, A. 2018. Illness Cognition pada Pasien dengan
Penyakit Jantung Koroner. JNC 1(1) February 2018.
Dharmayanti, L., SU, O., Prayitno, E. Efek Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia Mangostana.L) terhadap Kadar LDL pada Tikus Tipe NIDDM.
Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Unimus (Vol. 1, 2018)
Marleny, L., Alhabib, A. 2017. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI
SITI Khadijah Palembang. Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3,
November 2017, hlm 478-483
Raharjo, L.H., Monica. 2015. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis Terhadap
Total Kolesterol, Ldl, Dan Hdl Serum Pada Tikus Yang Diberi Minyak
Jelantah. Jurnal “Ilmiah Kedokteran” Volume 4 Nomer 2 Edisi
Desember 2015, hal. 45 – 53
Wardianing, I., Nugraheni, SA., Rahfiludin, Z. 2014. Efek ekstrak daun sirsak
(Annona muricata Linn) terhadap profil lipid tikus putih jantan (Rattus
Norvegicus). Jurnal Gizi Indonesia, Vol. 3, No. 1, Desember 2014: 7-12
(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 35 menit
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, masyarakat dapat mengetahui
Bahaya Penyakit Jantung Koroner
2. Tujuan instruksional khusus
1. Defenisi penyakit jantung koroner
2. Faktor resiko penyakit jantung koroner
3. Pertolongan pertama pada penyakit jantung koroner
4. Pengobatan penyakit jantung koroner
5. Pencegah penyakit jantung koroner
B. Garis Mata Ajar
1. Defenisi penyakit jantung koroner
2. Faktor resiko penyakit jantung koroner
3. Pertolongan pertama pada penyakit jantung koroner
4. Pengobatan penyakit jantung koroner
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
3 Pembukaan :
menit
Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan topik Mendengarkan dan
yang akan diajarkan menyimak
Menjelaskan kontrak Mendengarkan
waktu
30 Penyampaian Materi :
menit
Menjelaskan Apa itu Mendengarkan
penyakit jantung
koroner. Mendengarkan
Menjelaskan Faktor
Mendengarkan
resiko penyakit
jantung koroner.
Mendengarkan
Pertolongan pertama
pada penyakit jantung
Mendengarkan
koroner
Menjelaskan
pengobatan penyakit
jantung koroner.
Menjelaskan
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
Bagaimana cara
mencegah penyakit
jantung koroner
2 Penutup :
menit
Memberikan Memberikan
kesempatan pada pertanyaan
masyarakat untuk Mendengarkan
bertanya Mendengarkan
Memberikan jawaban Memperhatikan
pertanyaan Menjawab salam
Menyimpulkan materi
Menutup diskusi
Mengucapkan salam
MATERI
A. Defenisi Penyakit Jantung Koroner
Kemenkes RI (2019):
1. Posisi setengah duduk dengan bantal tinggi (tubuh bagian atas
lebih tinggi 20 - 30 derajat) untuk persiapan segera membawa ke
Instalasi Gawat Darurat RS terdekat.
2. Hindari penderita dari gerakan mendadak dan aktivitas apapun
seperti berbicara banyak, mengejan (mengedan).
3. Dapat dibantu menguranginya dengan pemberian obat-obatan
golongan nitrat (seperti Isosorbid dinitrat, cedocard, Nitral atau
farsorbid) diberikan di bawah lidah, dapat diberikan beberapa kali
hingga penderita mendapat pertolongan di RS.
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
4. Respon batuk hanya disarankan oleh ahli jantung saat terlihat laju
jantung yang sangat melambat di monitor
rekaman jantung, hal ini tidak mungkin dilihat pada pasien yang
tidak terpasang alat monitor jantung.
Layanan di PSC berupa :
1) Penanganan kegawatdaruratan dengan menggunakan protokol;
2) Kebutuhan informasi ruang di rumah sakit;
3) Informasi fasilitas kesehatan terdekat; dan
4) Informasi ambulans
Selain itu, pelayanan medik yang diberikan oleh PSC 119 antara
lain: panduan tindakan awal melalui algoritma gawat darurat,
mengirim bantuan petugas dan ambulan, serta mengirim pasien ke
fasilitas layanan kesehatan terdekat.
5. Serangan jantung STEMI merupakan indikasi mutlak untuk
dilakukan reperfusi (dengan obat atau kateterisasi).
pemberian ekstrak etanol kulit manggis pada dosis 400 mg/kg BB dan
600 mg/kg BB dapat menurunkan kadar total kolesterol dan kadar
trigliserida serum (Raharjo, 2015).
Pada pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis dengan dosis
25mg/kg BB, 50 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB terjadi penurunan
kadar LDL pada hari ke 28 (T2) dan memberikan perbedaan yang
nyata dengan kontrol normal CMC 0,5% dan tidak memberikan
perbedaan yang nyata dengan kontrol positif (glibenklamid). LDL
merupakan protein transport yang membawa trigliserida, kolesterol
dan fosfolipid dari hati ke seluruh jaringan, eskresi kadar VLDL dan
LDL yang tinggi dalam darah dapat menimbulkan endapan kolesterol
di dalam darah sehingga dapat meningkatkan cholesterol total dan
trigliserida di dalam darah.Kulit buah Manggis mengandung
antioksidan dengan kadar yang tinggi memiliki sifat yang baik dan
bermanfaat bagi tubuh. Maka kebutuhan antioksidan bagi penderita
hiperkolesterol dan diabetes melitus sangat diperlukan untuk
mencegah terjadinya dampak buruk oksidasi LDL karena LDL yang
teroksidasi jauh lebih berbahaya daripada kolesterol darah yang tinggi.
LDL yang teroksidasi dapat dapat membentuk kolesterol darah yang
menggumpal di dalam pembuluh darahsehingga membentuk plak
yang sangat berbahaya karena dapat memicu timbulnya berbagai
macam penyakit yang ada hubungannya dengan pembuluh darah dan
jantung. Antioksidan yang dimiliki ekstrak kulit manggis mampu
mencegah oksidasi kolesterol sehingga dapat menurunkan kolesterol
dalam darah (Winarsi Hery 2016 dalam Dharmayanti, 2018).
Cara pembuatannya:
Dengan merebus potongan kulit manggis secukupnya. Setelah air
dirasa cukup lama mendidih, ambil airnya. Minum air rebusan kulit
manggis ini selagi hangat. Jika Anda tidak kuat rasa pahitnya, boleh
juga ditambahkan gula atau madu. Hal ini tidak mengurangi manfaat
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
Contoh perhitungan:
Misalkan ada seseorang dengan tinggi 165 cm memiliki berat
badan 73 kg. Apabila kita ingin menghitung IMT orang tersebut,
maka berikut ini adalah proses penghitungannya.
Berat Badan = 67 kg;
Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m;
IMT = Berat Badan / (Tinggi Badan x Tinggi Badan) = 67 / (1,65
x 1,65)
IMT = 24,6
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
f. Berhenti merokok
c. Tekanan darah dan kadar gula darah: Tekanan darah dan kadar
gula darah harus dipantau dan dijaga pada tingkatan yang wajar.
Penderita hipertensi atau diabetes harus mengikuti saran
pengobatan dari dokter secara ketat.
3. Pola makan yang seimbang
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau
Bahaya dari penyakit jantung koroner adalah bahwa penyakit ini bisa
menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat singkat tanpa
munculnya gejala penyakit. Oleh karena itu, kita harus mengambil
tindakan pencegahan dini. Apabila nyeri dada terasa secara terus menerus,
Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan deteksi dini dan
menerima tindakan pengobatan yang sesuai.
PENYULUHAN KESEHATAN
BAHAYA PENYAKIT JANTUNG KORONER
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
Kampus 2 Jl. Meyjen No. 5 Labuh Baru, Pekanbaru, Riau