Etiologi
a. Penyakit jantung iskemik disertai disfungsi ventrikel kiri
(penyebab tersering)
b. Hipertensi
c. Kardiomiopati
d. Penyakit katup jantung
e. Penyakit jantung bawaan (ASD, VSD)
f. Penyakit perikardial
g. Pada gagal jantung dengan curah tinggi, beban kerja jantung
berlebihan mungkin terjadi akibat anemia, penyakit Paget, dan
tirotoksikosis
Klasifikasi
New York Heart Association (NYHA) membuat klasifikasi fungsional
dalam 4 kelas:
a. Kelas 1 :Bila pasien dapat melakukan aktifitas berat tampa keluhan
b. Kelas 2 :Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
aktivitas sehari-hari tanpa keluhan
c. Kelas 3 :Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari
tanpa keluhan
d. Kelas 4 :Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas
apapun dan harus tirah baring
(Mansjoer dan Triyanti, 2014)
Manifestasi klinik
a. Gagal jantung kiri : dispnea, batuk, mudah lelah, kegelisahan dan kecemasan
b. Gagal jantung kanan :
1) Kongestif jaringan perifer dan viseral
2) Edema ekstrimitas bawah (edema dependen), biasanya edema pitting, penambahan berat badan
3) Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat pembesaran vena di hepar
4) Anorexia dan mual : terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga abdomen
Penatalaksanaan
5) Nokturia Tujuan dasar penatalaksanaan pasien dengan gagal jantung
6) Kelemahan adalah:
c. Gagal Jantung Kongestif Meningkatkan oksigenasi dengan terapi O2 dan
1) Dispnea
2) Ronchi basah tidak nyaring
menurunkan konsumsi oksigen dengan pembatasan
3) Kardiomegali aktivitas
4) Edema paru akut Meningkatkan kontraksi (kontraktilitas) otot jantung
5) Edema pergelangan kaki dengan digitalisasi
6) Batuk di malam hari
7) Hepatomegali
Menurunkan beban jantung dengan diet rendah
8) Efusi Pleura garam, diuretik, dan vasodilator (Mansjoer dan
9) Takikardia (>120x/menit) Triyanti, 2014)
10) Penurunan BB >4,5kg dalam 5 hari setelah terapi
(Mansjoer dan Triyanti 2014)