Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 6 WEB OF CAUTION

1. HILMA WAHIDATI
2. IFFAH HANIFAH Terjatuh Tertusuk
3. IHSAN NUR MAHMUDI Kecelakaan Tertembak
4. INDAH PUTRI SETYARINI Dipukul
5. INDRAWAN Deselerasi
6. INTANIA FRANSISKA SHOLIHA
7. IRA DWI PRATIWI
8. IRMA Traumatik
9. IRMALITA WIGATI
10. JENI AYU RATRI SEMARA AGNI
Trauma Abdomen

Trauma Tumpul Trauma Tajam

Kompresi Rongga Abdomen Wajah Tampak Anemis Perdarahan Terbuka


Jejas Pada Abdomen Dapat Disertai Keluarnya Organ Abdomen
Wajah Tampak AnemiPenurunan Bising Usus Nyeri Tekan Tensi Menurun
Jejas Pada Abdomen Dapat Disertai Penurunan Kesadaran Denyut Nadi Melemah Takikardi
Nyeri Tekan
Distensi Abdomen

Kerusakan Jaringan Kulit Kerusakan Organ Abdomen


Kerusakan Sel/Jejas Jaringan Internal Bleeding
Luka Terbuka Merangsang Free Nerve Ending Perlukaan Pada Usus/Lambung/Li
Pengeluaran Media Kimia Oleh Sel Mast Peningkatatan Tekanan Intra Abdomen
Perluasan Port De Entri Mikroorganisme Nyeri Akut Kerusakan Intergritas Kulit
Stimulasi Selabut Saraf Mendesak Organ Intra Abdomen
Resiko Tinggi Infeksi
Merangsang Hormon Bradikinin, Prostaglandin, dan Histamin Mendesak Lambung Keluargnya Isi Organ Ke Rongga Abdomen

Proses Transduksi, Transmisi dan Persepsi Distress Lambung Perforasi Organ

Nyeri Akut Produksi HCL Meningkat Distensi Abdomen Resiko Aspirasi Gangguan Motilitas Usus

Aspirasi Isi Lambung Ekspansi Paru Berkurang Pembatasan Cairan dan Nutrisi Per Oral Menururunnya Motilitas Usus

Intubasi Masuknya Isi Lambung Kedalam Esofasgus Sesak Napas Resiko Defisit Cairan Resiko Aspirasi

Penumpukan Cairan atau Secret Ketidakefektifan Pola Napas

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas

Tindakan Laparotomi

Luka Post Laparatomi

Bedrest
Defisit Perawatan Diri

Ketidakefektifan Jalan Napas Ketidakefektifan Pola Napas Resiko Aspirasi


NIC : Airway Suction NIC : Respiratory Monitoring NIC : Aspiration precaution
1. Pastikan kebutuhan oral 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan usaha untuk inspirasi 1. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk, dan kemampuan menela
2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning 2. Monitor pola bernafas, bradypnea, tachypnea, dyspnea 2. Lakukan suction jika diperlukan
3. Informasikan kepada keluarga dan klien tentang suction 3. Monitor terjadinya dyspne, dan peristiwa yang dapat memperburuk keadaan 3. Periksa selang NGT sebelum memberikan makanan
4. Minta klien nafas dalam sebelum dan sesudah suction 4. Perhatikan lokasi trakea 4. Hindari memberikan makan kalau residu masih banyak
5. Gunakan alat steril untul setiap tindakan 5. Buka jalan nafas dengan tekhnik chinlift 5. Haluskan obat sebelum pemberian
6. Monitor status oksigen pasien 6. Membaca mekanisme ventilator 6. Monitor status paru pelihara jalan nafas
7. Buka jalan nafas dengan tekhnik chinlift / jaw trust 7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi farmakologi
8. Keluarkan cairan / secret dengan batuk efektif / suction
9. Monitor respirasi dan status oksigen

Nyeri Akut Resiko Defisit Cairan Resiko Tinggi Infeksi


NIC : Pain Management NIC : Fluid Manejemen NIC : Infection Control
1. Mengkaji lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor pencetus nyeri
1. secara
Monitor
komfrehensif
status hidrasi 1. Bersihkan lingkungan setelah digunakan klien
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 2. Monitor vital sign 2. pertahankan tekhnik isolasi
3. Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam 3. Monitor intake output 3. batasi jumlah pengunjung
4. Ajarkan prinsip dari manajemen nyeri 4. Monitor status nutrisi 4. ajarkan untuk meningkatkan mencuci tangan untuk
5. Monitor TTV 5. Anjurkan keluarga untuk memberikan masukan nutrien dan cairan 5. instruksikan klien untuk hand hygiene
6. Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum nyeri menjadi berat 6. Monitor berat badan 6. instruksikan pengunjung untuk hand hygiene sebelu
7. Pastikan klien menerima pemberian analgetik 7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian cairan intravena 7. gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan
8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat golongan analgetik 8. Monitor status cairan, respon pasien terhadap cairan. 8. cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindak
9. gunakan sarung tangan steril
10. pastikan penanganan aseptik dari semua IV line
11. Anjurkan istirahat
12. dorong untuk memenuhi intake cairan
13. pertahankan lingkungan aseptik
14. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antib

Gangguan Eliminasi Urin Defisit Perawatan Diri Sumber :


NIC : Urinary Retention Care NIC : Self Care Assistance Smeltzer, Suzzanne C dan Brenda G Bare. 200
1. Lakukan penilaian kemih yang komprehensif 1. Monitor kemampuan pasien untuk menelan
2. Memasang DC pada pasien 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama waktu makan
3. Pantau asupan dan keluaran urin 3. Tempatkan pasien dalam posisi yang nyaman untuk makan
4. Memantau tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusi 4. Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas
5. Memantau penggunaan obat dengan sifat antikolinergik 5. Pertahankan posisi dan privasi pasien saat berpakaian
6. Sediakan artikel pribadi pasien (sabun mandi, shampo dll)
Definisi
Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006)

-Pemeriksaan
Foto toraks Penunjang
dan abdomen, ultrasonografi, DPL, CT
scan dan laparoskopi diagnostik
- Lab : BGA, Hb, Hematokrit, Platelet, Kadar Elektrolit, BUN, PT dan APTT

Dapat Disertai Penurunan Saturasi


rnya Organ Abdomen Penurunan Bising Usus
Dapat Disertai Penurunan Kesadaran

n Organ Abdomen Kerusakan Jaringan Vaskuler

Pada Usus/Lambung/Limfa/Hepar Perdarahan Masif

Kehilangan Cairan Fisiologis Penurunan Aliran Balik Vena

a Abdomen Syok Hipovolemik Penurunan Isi Sekuncup Jantung

Penurunan Cardiac Output

n Motilitas Usus
Penurunan Aliran Darah ke Otak Penurunan Suplai Darah Ke Ginjal Penurunan Suplai Oksigen ke Jaringan
nnya Motilitas Usus
Penurunan Kesadaran Penurunan Laju Filtrasi Hipoksia

Produksi Urin Menurun Ketidakefektifan Pola Napas

Gangguan Eliminasi Urin


Syok Hipovolemik
NIC : Bleeding Percoution ( pencegahan perdarahan)
dan kemampuan menelan 1. monitor tanda-tanda perdarahan
2. catat nilai hemoglobin
an makanan 3. catat nilai hematokrit
masih banyak 4. monitor nilai laboratorium (koagulasi) trombosit
5. lindungi klien dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan
6. anjurkan klien untuk meningkatkan intake makanan yang banyak mengandung vitamin K
7. hindari terjadinya konstipasi dengan menganjurkan mempertahankakn intake cairan yang adekuat dan pelembut feses

Kerusakan Intergritas Kulit


NIC : Incission Site Care
ah digunakan klien 1. Kaji luka insisi ( kemerahan dan pemasangan selang drainase )
2. monitor luka insisi untuk menemukan tanda dan gejala infeksi
3. lakukan perawatan luka steril
n mencuci tangan untuk setiap tindakan 4. gunakan antiseptik sesuai indikasi
nd hygiene 5. anjurkan klien cara untuk meminimalisasi stress / tekanan dari luka insisi
ntuk hand hygiene sebelum dan sesudah memasuki ruangan klien 6. ajarkan klien / keluarga cara merawat luka post operasi
a untuk mencuci tangan 7. jelaskan kepada klien / keluaraga tanda dan gejala infeksi
sudah melakukan tindakan 8. kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi farmakologis

dari semua IV line

s dalam pemberian antibiotik

dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai