Anda di halaman 1dari 4

Pengkajian 12 sistem saraf kranial

No Nama Jenis Fungsi


I Olfaktorius Sensorik Penciuman pasien baik terbukti pasien
bisa mencium bau makanan.

II Optik Sensorik Pasien mampu melihat dengan baik


dan jelas.

III Okulomotor Motorik Pasien mampu menggerakan kelopak


matanya dan bisa menggerakan
matanya untuk melihat kesemua sisi.

Pasien mampu mengunyah dengan


IV Troklearis Motorik
baik terbukti dapat menghabiskan
makanan di RS.

V Trigeminus Gabungan Pasien mampu menggerakan bola


matanya dengan baik, dan mampu
merasakan sakit saat di beri
rangsangan nyeri dan merasakan
suhu ruangan panas kata pasien.

VI Abdusen Motorik Pasien mampu menggerakan matanya


dengan baik dan melirik kesemua sisi.

VII Fasialis Gabungan Muka pasien tampak paralisis, pasien


susah unttuk megerakan wajahnya
untuk senyum ataupun tertawa.
Namun pasien mampu merasakan
makanan dan bisa mendengar.

Pendengaran pasien baik mampu


VIII Vestibulokoklearis Sensorik
mendengar perawat, keseimbangan
pasien baik terbukti pasien bisa tetap
diatas bed dan tidak gelisah.

IX Glosofaringeus Gabungan Pasien mampu mengecap rasa dan


bisa menelan makanan dengan baik,
pasien juga bisa menggerakan lidah.
X Vagus Gabungan Pasien mampu merasakan lapar dan
lambung pasien tidak sakit kata pasien
tidak muntah, pasien bernafas normal
tidak terpasang oksigen.
XI Aksesorius Motorik
Pasien dapat menggerakan lehernya
dengan baik dan mampu duduk.
XII Hipoglossus Motorik
Pasien mampu berbicara , menguyah
dan menelan makanan yang ada di
RS.

1. Tanda-tanda peningkatan TIK


1. Nyeri kepala.
2. Muntah.
3. Penurunan tingkat kesadaran.
4. Perbedaan ukuran pupil; melambatnya reaksi terhadap cahaya.
5. Penekanan tekanan darah.
6. Melambatnya nadi.
7. Kelemahan anggota badan.
8. Munculnya respon plantar

2. Pemeriksaan GCS

NO JENIS PEMERIKSAAN NILAI RESPON

1 Eye (mata)
a. Spontan 4 Mata terbuka secara spontan
b. Rangsangan suara 3 Mata terbuka terhadap perintah
verbal
c. Rangsangan nyeri 2 Mata terbuka terhadap rangsangan
nyeri
d. Tidak ada 1 Tidak membuka mata terhadap
rangsangan apapun
2 Respon verbal
a. orientasi baik 5 Orientasi baik dan mampu berbicara
b. bingung 4 Disorientasi dan bingung
c. mengucapkan kata” 3 Mengulang kata-kata yang tidak tepat
yang tidak tepat secara acak
d. mengucapkan kata- 2 Mengeram atau merintih
kata yang tidak jelas
e. tidak ada 1 Tidak ada respon
3 Respon motorik
a. mematuhi perintah 6 Dapat bergerak mengikuti perintah
b. melokalisasi 5 Dapat melokalisasi nyeri (gerakan
terarah dan bertujuan ke arah
rangsang nyeri)
c. menarik 4 Fleksi atau menarik saat di rangsang
nyeri contoh: menarik tangan saat
kuku di tekan
d. fleksi abnormal 3 Membentuk posisi dekortikasi.
Contoh: fleksi pergelangan tangan
e. ekstensi abnormal 2 Membentuk posisi
deserebrasi.contoh : ekstensi
pergelangan tangan
f. tidak ada 1 Tidak ada respon, hanya berbaring
lemah, saat di rangsang apapun

3. Kualitas Kesadaran
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal
4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih
bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu
memberi jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
respon terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon
terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek
muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya)
4. Cara menetukan nilai tingkat kesadaran
1. Composmetis :GCS 15-14
2. Apatis :GCS 13-12
3. Somnolen :GCS 11-10
4. Delirium :GCS 9-7
5. Saparos coma :GCS 6-4
6. Coma :GCS 3

Anda mungkin juga menyukai