Anda di halaman 1dari 32

A.

Karakteristik Pasien

Pasien yang menjadi responden peneliti adalah Ny. S. Ny. S berjenis kelamin

perempuan, dilahirkan di Lubuk Seberuk pada tanggal 10 November 1968 dan usianya

sekarang adalah 47 Tahun. Ny. S tinggal bersama suaminya beserta ketiga anaknya di

Lubuk Seberuk dan sekarang bertempat tinggal di Jl. Lintas Timur Lubuk Seberuk

Kelurahan Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten OKI. Status

pekerjaannya saat ini adalah sebagai Ibu Rumah Tangga. Agama yang dianut Ny. S

adalah agama Islam. Penanggung jawab dari Ny. S adalah Tn. N berjenis kelamin laki-

laki dengan usianya sekarang adalah 50 Tahun dan hubungannya dengan pasien adalah

sebagai Suami dari Ny. S.

B. Pengumpulan Data

1. Anamnesis

a. Keluhan Utama Saat MRS : Nyeri saat berjalan, nyeri bila ditekan.

b. Saat Pengkajian : Nyeri ssat berjalan, nyeri bila ditekan. Skala nyeri 3.

c. Riwayat Kesehatan Saat ini : Selama 1 minggu ini sebelum masuk rumah sakit

Pasien selalu merasakan sakit di kaki kiri pada daerah bekas luka kecelakaan

bermotor 1 tahun yang lalu setiap mau melakukan aktivitas sehari-hari, pasien

juga merasa cemas dengan kakinya tersebut sehingga keluarga pasien

memutuskan untuk merujuknya ke RSUP Dr. Moehammad Hoesin Palembang.

Belum dilakukan tindakan operasi, kemudian pasien dikirim ke ruang Kenanga E

pada tanggal 24 Mei 2016 dan diberi terapi IVFD RL 20x/menit, Ceftriaxone

3x50mg dan Ketorolac 3x30mg.


d. Riwayat Kesehatan Dahulu : Sebelum terjadi fraktur, pasien mengatakan tidak

pernah mengalami penyakit berat, hanya sakit ringan seperti, influenza dan batuk -

batuk saja. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas terdekat. Dan tepat pada 1

tahun yang lalu pasien bersama suaminya mengalami kecelakaan bermotor

langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siti Khodijah Palembang. Pasien mengalami

Fraktur Femur tetapi karena tidak ada biaya pasien tidak dirawat dan proses

penyembuhannya hanya di rumah.

e. Riwayat Psikososial : Saat dilakukan wawancara, pasien dan keluarganya bersifat

kooperatif. Pasien dapat berinteraksi dengan keluarga, perawat dan pasien lainnya.

Pasien mengatakan hidup rukun dengan keluarga dan tetangganya, tidak ada

hambatan dalam interaksi sosial. Pola emosi pasien stabil.

f. Riwayat Spiritual : Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan tidak ada

hambatan dalam melaksanakan ibadah shalat 5 waktu saat sebelum sakit, dan saat

setelah sakit, pasien jarang melakukan shalat. Namun pasien yakin, Allah akan

menyembuhkan sakitnya.

C. Genogram
Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Pasien fraktur

: Tinggal satu rumah

Keterangan : : Pasien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, pasien juga merupakan

seorang istri dari 4 anak. Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit

berat.

D. Pola Aktivitas Sehari-hari

1. Pola Nutrisi

Jenis makanan : Bubur + lauk + sayur

Pola Makan : teratur

Frekuensi Makan : 3x sehari

Porsi Makan : 1 piring Habis

Nafsu Makan : Baik

Frekuensi Minum : 4-5 gelas

2. Pola Eliminasi

BAK
Frekuensi : 3-4x/hari

Warna : Kuning Jernih

BAB

Frekuensi : 1x/hari (tidak menentu)

Warna : Coklat

Konsistensi : Lunak

Keluhan : susah jongkok saat BAB

3. Pola Istitahat/ Tidur

Tidur Malam : 6-7 jam/hari

Tidur Siang : 3-4 jam/hari

Keluhan :tedak ada

4. Pola Hyigne

Mandi : pasien mengatakan badan hanya dilap 1x/hari

Ganti Pakaian : 1x/hari

Oral Hyigine : 1x/hari

5. Aktivitas/ Mobilitas Fisik

Pasien mengatakan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dikarekan pakai

tongkat, jadi pasien dibantu oleh keluarga dan perawat dalam melakukan aktivitas

terutama kebutuhan personal hygiene dan mobilisasi fisik.

E. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Pasien lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 110/70 mmhg

Nadi : 72 x/menit
Suhu : 36,5ºC

FP : 18 x/menit

4. Tinggi Badan : 140 cm

5. Berat Badan : 55 kg

6. Kepala : Bentuk normocephalus, simetris, tidak ada jejas, tidak ada hematoma,

tidak ada oedema.

7. Rambut : Hitam, bersih, kering, tidak ada rontok, tidak ada ketombe.

8. Mata : Penglihatan normal, simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor.

9. Muka : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada hematoma

10. Hidung : Simetris, bersih, penciuman baik, tidak ada nyeri, tidak ada sekret.

11. Mulut : Simetris, mukosa bibir lembab, bibir tidak pucat, kebersihan cukup.

12. Gigi : Ada caries, gigi lengkap, dan tidak terdapat gigi palsu.

13. Lidah : Lidah bersih, gerakan simetris dan mukosa lembab.

14. Tenggorkan : Tidak ada pembengkakan tonsil.

15. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada kaku kuduk.

16. Dada : Simetris antara inspirasi dan ekspirasi, tidak ada penggunaan otot

bantu pernafasan, suara bunyi jantung I dan II (+), suara paru

vesikuler, irama nafas teratur.

17. Abdomen : Inspeksi datar, palpasi nyeri tekan tidak ada, perkusi nyeri ketuk

tidak ada, suara timpani pada bagian lambung, tidak ada pembesaran

hepar, tidak ada asites, tidak ada distensi abdomen.

18. Genetal : Pendarah tidak ada, keputihan tidak ada dan tidak terpasang kateter

dan tidak ada kelaian

19. Intugumen : Turgor kulit elastis, tidak pucat tidak terlihat tanda-tanda infeksi.
20. Ekstermitas : Terpasang Traksi di kaki kiri dengan berat beban 6 kg, tidak ada edema

pada ujung kaki kiri, tidak ada hematoma, dan terasa nyeri pada tungkai kiri

F. Analisa Data
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1 Data Subjektif (DS) : Trauma Langsung
a. Pasien mengatakan sering
Nyeri
timbul nyeri saat melakukan
pergerakan atau perubahan Fraktur
posisi. Kualitas nyeri
konstan , nyeri hanya Pergeseran fragmen
disekitar paha, skala nyeri tulang
3, nyeri timbul pada pada
saat melakukan aktivitas Nyeri
sehari-hari.
Data Objektif (DO) :
a. Pasien tampak memegang
arah daerah nyeri.
b. Tekanan darah :
110/70 mmHg
Frekuensi pernafasan :
18 x/menit
Frekuensi nadi :
72 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Skala nyeri : 3

2. Data Subjektif (DS) :


a. Pasien mengatakan sulit Trauma langsung Kerusakan
Mobilitas Kulit
menggerakkan kaki kirinya
dikarenakan bekas luka
Fraktur
kecelakaan.
b. Pasien mengatakan masih
takut untuk menggerakkan
Diskontinuitas tulang
kaki kirinya.
c. Pasien mengatakan sulit
melakukan aktivitas seperti
BAK, BAB,mandi dan ganti Perubahan jaringan
sekitar
baju seluruhnya dibantu
oleh suaminya.
Pergeseran fragmen
Data Objektif (DO) :
a. Pasien tampak beraktivitas
ditempat tidur Deformitas

Gangguan fungsi
Ekstremitas
b. Kekuatan otot

5 5 5 5 5 5 5 5 Kerusakan mobilitas
fisik

2 5 5 5 0 2 4 4

c. Tingkat ketergantungan :
Perawatan parsial / dibantu
sebagian
3. Data Subjektif (DS) : Kerusakan
a. Pasien mengatakan ada Trauma langsung integritas kulit
bekas luka kecelakaan
Data Objektif (DO) : Fraktur
a. Terdapat bekas luka
b. Daerah luka fraktur Nampak
Diskontinuitas tulang
tidak beraturan
Perubahan jaringan
sekitar

Pergeseran fragmen

Deformitas

Gangguan fungsi
ekstremitas
Gangguan mobilitas
fisik

laserasi kulit

Kerusakan integritas
kulit
4. Data Subjektif (DS) : Resiko tinggi
trauma tambahan
a. Pasien mengatkan sangat Trauma langsung
takut menggerakan badan
dan kakinya dengan posisi Fraktur
sekarang
Data Objektif (DO) : Diskontinuitas tulang
a. Terpasang traksi dengan
beban 6 kg
Perubahan jaringan
b. Terdapat papan dibawah sekitar
tempat tidur
c. Terdapat ganjalan di Spasme otot
ujung kaki kir

Resiko tinggi trauma


tambahan

G. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang cedera


pada jaringan lunak, stres, ansietas.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuscular.
c. Kerusakan integritas kulit / jaringan berhubungan dengan luka post operasi
ORIF / pemasangan pen.
d. Resiko tinggi trauma tambahan bergubungan dengan kehilangan integritas
tulang.
H. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Tindakan/Intervensi


Keperawatan Hasil
1. Nyeri Tujuan : Mandiri
berhubungan Individu akan 1. Observasi tanda - tanda
dengan spasme mengungkapkan vital.
otot, gerakan kepuasan setelah
2. Evaluasi keluhan nyeri
fragmen tulang, pemberian tindakan
dengan mengkaji lokasi
cedera pada pereda nyeri.
dan karakter nyeri,
jaringan lunak, Kriteria hasil :
intensitas nyeri (0-10).
stres, ansietas. a. Mampu
mengontrol nyeri
3. Dorong klien untuk
(tahu penyebab
mengekspresikan masalah
nyeri, mampu
berhubungan dengan
menggunakan
cedera.
tknik
nonfarmakologi
4. Bantu klien untuk
untuk
mengambil posisi yang
mengurangi
nyaman dengan mengatur
nyeri)
posisi kaki yang
b. Melaporkan
mengalami fraktur.
bahwa nyeri
berkurang dengan 5. Dorong penggunaan
manajemen nyeri. manajemen stress, seperti
c. Mampu relaksasi progresif, latihan
mengenali nyeri nafas dalam, imajinasi
(skala, intensitas, visualisasi, sentuhan
frekuensi dan terapeutik.
tanda nyeri).
d. Menyatakan rasa 6. Observasi adanya keluhan

nyaman setelah nyeri yang tidak biasa,

nyeri berkurang. tiba-tiba atau dalam, lokasi


progresif atau buruk yang
tidak hilang dengan
analgesik.

Kolaborasi
7. Berikan obat sesuai order :
narkotik dan analgesik
non-narkotik, NSAID
(Non Steroidal Anti
Inflammatory Drugs).
Berikan narkotik sesuai
order selama 3-5 hari.

8. Berikan/awasi analgesik
yang dikontrol klien.
2. Kerusakan Tujuan : Mandiri
mobilitas fisik Individu akan 1. Instruksikan klien untuk
berhubungan mengungkapkan melakukan rentang gerak
dengan kerusakan bertambahnya pasip/aktif pada ekstremitas
rangka kekuatan daya tahan yang sakit dan yang tak sakit.
neuromuskular. ekstremitas.
Kriteria hasil : 2. Lakukan dan awasi latihan
a. Mendemonstra rentang gerak (ROM)
sikan cara pasif/aktif.
penggunaan
3. Berikan papan kaki, bebat
alat adaptif
pergelangan, gulungan
untuk
trokanter/tangan yang sesuai.
meningkatkan
mobilitas
4. Berikan/bantu dalam
(walker, kruk)
mobilisasi dengan kursi roda,
b. Melakukan
kruk, tongkat, sesegera
langkah-
mungkin. Instruksikan
langkah
keamanan dalam
pengamanan
untuk menggunakan alat mobilitas.
meminimalkan
kemungkinan 5. Awasi TD saat melakukan
cedera aktivitas. Perhatikan keluhan
c. Menverbalisasi pusing.
perasaan
dalam 6. Ubah posisi secara periodik
meningkatkan dan dorong untuk latihan
kekuatan dan batuk/nafas dalam.
kemampuan
Kolaborasi
berpindah.
7. Konsul dengan ahli gizi
dalam pemberian diet tinggi
protein, karbohidrat, vitamin
dan mineral. Pertahankan
penurunan kandungan protein
sampai setelah defekasi
pertama.

8. Konsul dengan ahli terapi


fisik/okupasi dan/atau
rehabilitasi spesialis.

9. Lakukan program defekasi


(pelunak feses, enema,
laksatif) sesuai indikasi.

3. Kerusakan Tujuan : Mandiri


integritas Individu akan 1. Kaji kulit dari adanya benda
kulit/jaringan memperlihatkan asing, kemerahan,
berhubungan perbaikan jaringan perdarahan, perubahan warna
dengan fraktur yang progresif (kelabu atau memutih).
terbuka, Kriteria hasil :
pemasangan pen a. Integritas kulit 2. Masase kulit dan penonjolan
traksi, perubahan yang baik bisa tulang. Pertahankan tempat
sensasi, dipertahankan tidur kering dan bebas
imobilisasi fisik. (elastisitas, sensasi, kerutan.
hidrasi, 3. Ubah posisi dengan sering.
pigmentasi)
b. Tidak ada luka/lesi 4. Kaji posisi cincin bebat pada
pada kulit alat traksi.
c. Perfusi jaringan
yang baik
d. Menunjukkan 5. Penggunaan Gips dan
pemahaman dalam perawatan kulit :
proses perbaikan a. Bersihkan kulit dengan
kulit dan mencegah sabun dan air. Gosok
terjadinya cedera perlahan dengan alkohol
berulang dan/atau bedak dengan
sedikit borat atau stearat
seng.
b. Potong pakaian dalam
yang menutup area dan
perlebar beberapa inci di
atas gips.
c. Gunakan telapak tangan
untuk memasang,
mempertahankan atau
melepas gips, dan dukung
dengan bantal setelah
pemasangan.
d. Potong kelebihan plester
dan ujung gips sesegera
mungkin saat gips
lengkap.
e. Tingkatkan pengeringan
gips dengan mengangkat
linen tempat tidur,
memajankan pada
sirkulasi udara.
f. Observasi untuk potensial
area yang tertekan
khususnya pada ujung dan
bawah bebatan gips.
g. Beri bantalan pada ujung
gips dengan plester tahan
air.
h. Bersihkan kelebihan
plester dari kulit saat
masih basah bila mungkin.
i. Lindungi gips dan kulit
pada daerah kulit pada
area perineal. Berikan
perawatan sering.
j. Instruksikan pasien/orang
terdekat untuk
menghindari pemasukan
objek ke dalam gips.

k. Masase kulit sekitar ujung


gips dengan alkohol.
l. Ubah posisi klien dengan
sesering mungkin, dengan
posisi kaki di atas kasur.

6. Traksi kulit dan perawatan


kulit:
a. Bersihkan kulit dengan
sabun dan air hangat.
b. Berikan tintur benzoin.
c. Gunakan plester traksi
kulit memanjang pada sisi
tungkai yang sakit.
d. Lebarkan plester
sepanjang tungkai.
e. Tandai garis dimana
plester keluar sepanjang
ekstremitas.
f. Balut lingkar tungkai,
termasuk plester dan
bantalan dengan verban
elastis, hati-hati dalam
membalut. Balutlah
dengan rapat tetapi tidak
terlalu ketat.
g. Palpasi jaringan yang
diplester tiap hari dan
catat adanya nyeri tekan
atau nyeri.
h. Lepaskan traksi kulit tiap
24 jam, sesuai protokol,
inspeksi dan berikan
perawatan kulit.

7. Traksi tulang dan perawatan


kulit
a. Tekuk ujung kawat atau
tutup ujung kawat/pen
dengan karet atau gabus
pelindung/tutup jarum.
b. Beri bantalan/pelindung
dari busa.
c. Gunakan tempat tidur
busa, atau kasur udara
sesuai indikasi.
d. Buat gips dengan katup
tunggal, katup ganda atau
jendela, sesuai protokol.
Kolaborasi
8. Konsultasikan dengan ahli
diet, untuk meningkatkan
asupan protein dan
karbohidrat untuk menjaga
keseimbangan nitrogen
positif ; timbang berat badan
individu setiap hari (jika
memungkinkan) dan tentukan
kadar serum albumin setiap
minggu untuk memantau
status.
3. Resiko tinggi Tujuan : Mandiri
trauma tambahan Individu akan 1. Pertahankan tirah baring/
berhubungan melaporkan bahwa ekstremitas sesuai indikasi.
dengan tidak terjadi trauma
kehilangan tambahan. 2. Letakkan papan dibawah
integritas tulang Kriteria hasil : tempat tidur atau tempatkan
(fraktur). a. Mempertahankan pasien pada tempat tidur
stabilisasi dan ortepedik.
posisi fraktur.
b. Menunjukkan 3. Gips/Bebat: sokong fraktur
mekanika tubuh dengan bantal/gulungan
yang selimut. Pertahankan posisi
meningkatkan netral pada bagian yang sakit
stabilitas pada sisi dengan bantal pasir,
fraktur. pembebat, papan kaki.
Menunjukkan 4. Lakukan mobilisasi. Hindari
pembentukan menggunakan papan abduksi
kalus/mulai penyatuan untuk membalik pasien
fraktur dengan tepat. dengan gips spika.

5. Evaluasi pembebat
ekstremitas terhadap resolusi
edema.

6. Traksi : Pertahankan posisi /


integritas traksi.

Kolaborasi
Kaji ulang/evaluasi foto.

I. Implementasi Keperawatan

No. Dx
No Tanggal Jam Keperawat Implementasi Respon
. an
1. Jum’at, 15.00 1 1. Mengobser 1. Tekanan darah :
10 WIB vasi tanda - 110/70 mmHg
Oktober tanda vital. Frekuensi
2017 pernafasan :
18x/menit
Frekuensi nadi :
72 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Keadaan umum
baik, kesadaran
compos mentis.
2. Pasien
mengatakan nyeri
pada bagian
daerah paha dan
sakit jika
berjalan. Pasien
tanpak
memegang paha
dengan berkata
sakit dan
meringis. sakit.
Skala nyeri : 4
15.30 2. Mengevaluas 2. Kompres
WIB i keluhan diberikan pada
nyeri dengan ekstremitas
mengkaji bawah bagian
lokasi dan distal. Pasien
karakter merasa nyaman.
nyeri,
intensitas
nyeri (0-10).

16.00 3. Memberikan
WIB kompres
dingin sesuai
kebutuhan

Jum’at,
3. 15.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan darah :
10 WIB tekanan 110/70 mmHg.
oktober darah saat
2017 melakukan 2. Pasien
aktivitas. mengatakan belum
16.00 berani berjalan
WIB 2. Menginstruk dan bergerak
sikan pasien karena takut
untuk semakin parah..
melakukan
rentang 3. Pasien
gerak aktif mengatakan selalu
pada makan buah dan
ekstremitas sayur saat makan.
yang sakit 4. Pasien
dan yang tak dijadwalkan akan
sakit. melakukan
fisioterapi.

17.00 3. Memberikan
WIB klien makan
-makanan
yang
berserat.

18.30
WIB 4. Konsul
dengan ahli
terapi
fisik/okupasi
dan/atau
rehabilitasi
spesialis.
Jum’at,
4. 15.00 3 1. Mengkaji kulit 1. Pasien
10 WIB dari adanya mengatakan tidak
oktober benda asing, ada benda asing di
2017 kemerahan, sekitar luka. Luka
perdarahan masih tertutup
dan perubahan verban.
warna. 2. Pasien selalu
mendapatkan
makanan, sayur
15.30 dan buah.
WIB
2. Mengkonsulta
si makanan
dengan ahli
diet.

Jum’at
5. 4 15.00 4 1. Mempertah 1. Pasien
4
10 WIB ankan tirah mengatakan
oktober baring/ekstr nyaman dengan
2017 emitas posisi sekarang.
sesuai
indikasi.
16.00 2. Meletakkan 2. Pasien
WIB papan mengatakan lebih
dibawah baik untuk
tempat tidur posisinya
atau sekarang.
tempatkan
pasien pada
tempat tidur
ortopedik.
17.00 3. Sokong 3. Pasien
WIB fraktur mengatakan
dengan nyaman dengan
bantal/gulu kaki kirinya.
ngan
selimut.
Mempertah
ankan
posisi netral
pada bagian
yang sakit.
18.30 4. Mempertah 4. Pasien
WIB ankan mengatakan
posisi traksi mengerti apa yang
Selalu awasi perawat lakukan.
pasien dari Pasien
resiko jatuh. mengatakan selalu
1 menjaga dirinya
dari resiko jatuh.
2. Sabtu, 11 09.00 1 1. Mengobservas 1. Tekanan darah
oktober WIB i tanda - tanda : 110/80
2016 vital. mmHg
Frekuensi
pernafasan :
18x/menit,
Frekuensi nadi
: 80 x/menit
Suhu : 36.5ºC
Keadaan
umum baik,
kesadaran
composmentis.
2. Pasien
mengatakan
nyeri masih
tapi hanya
malam hari.
Skala nyeri : 4
3. Pasien
melakukan
latihan nafas
09.30 2. Mengevaluasi dalam untuk
WIB keluhan nyeri mengurangi /
dengan manajemen
mengkaji nyeri.
lokasi dan 4. Pasien
karakter nyeri, mengatakan
intensitas nyaman
nyeri (0-10). dengan posisi
lurus pada kaki
3. Mendorong
kirinya.
latihan nafas
10.00
dalam.
WIB

4. Membantu
pasien untuk
10.30
mengambil
WIB
posisi yang
nyaman
dengan
mengatur
posisi kaki
yang
mengalami
fraktur.

Sabtu, 11 09.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan darah :


oktober WIB tekanan darah 110/80 mmHg.
2017 saat 2. Pasien
09.30 melakukan mengatakan selalu
WIB aktivitas. makan buah dan
2. Memberikan sayur saat makan.
klien makan - 3. Pasien
makanan yang dijadwalkan akan
berserat. melakukan
fisioterapi.
10.30
WIB
3. Konsul dengan
ahli terapi
fisik/okupasi
dan/atau
rehabilitasi
spesialis.
Sabtu, 11 09.00 3 1. Mengkaji kulit 1. Pasien
oktober WIB dari adanya mengatakan tidak
2017 benda asing, ada benda asing
kemerahan, disekitar kulit.
perdarahan, Tidak terdapat
perubahan kemerahan dan
warna. perubahan warna.
2. Tampak bekas
2. Membersihkan
lukah bersih.
kulit dengan
sabun dan air
hangat
09.30 3. Pasien Nampak
WIB paham
4. Pasien selalu
3. Mengubah
mendapatkan
posisi dengan
makanan, sayur
sering.
dan buah.
10.00
WIB
4. Mengkonsulta
si makanan
10.30
WIB dengan ahli
diet.
Sabtu, 11 15.00 4 1. Mempertah 1. Pasien mengatakan
nyaman dengan posisi
juni 2017 WIB ankan tirah
sekarang.
baring/ekstr
2. Pasien mengatakan
emitas
sudah nyaman.
sesuai Pasien
indikasi.

2. Mempertah
16.00
ankan
WIB
posisi
traksi.

3. mengatakan selalu
3. Selalu awasi
17.00 menjaga dirinya
pasien dari
WIB dari resiko jatuh
resiko jatuh.

3. Minggu, 15.00 1 1. Mengobservas 1. Tekanan darah :


12 WIB i tanda - tanda 120/80 mmHg
oktober vital. Frekuensi
2017 pernafasan : 22
x/menit
Frekuensi nadi :
80 x/menit Suhu
: 36.5ºC
Keadaan umum
baik, kesadaran
composmentis.
2. Pasien
mengatakan
nyeri berkurang
namun sesekali
muncul. Muka
tampak rileks.
Skala nyeri : 3
3. Pasien
15.30 melakukan
WIB 2. Mengevaluasi latihan nafas
keluhan nyeri jika nyeri
dengan timbul seperti
mengkaji yang diajarkan
lokasi dan perawat.
karakter nyeri,
intensitas
nyeri (0-10).

16.00
WIB
3. Mendorong
latihan nafas
dalam.

Minggu, 15.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan darah :


12 WIB tekanan 120/80 mmHg.
oktober darah saat 2. Pasien
2017 melakukan mengatakan
16.00 aktivitas. selalu makan
WIB 2. Memberikan buah dan sayur
klien makan saat makan.
-makanan 3. Pasien
yang dijadwalkan
berserat. akan melakukan
fisioterapi.
17.00
WIB
3. Konsul
dengan ahli
terapi
fisik/okupasi
dan/atau
rehabilitasi
spesialis.
Minggu, 15.00 3 1. Mengkaji kulit 1. Pasien
18 WIB dari adanya mengatakan
oktober benda asing, daerah bekas
2017 kemerahan, lukanya baik dan
perdarahan, merasa nyaman.
perubahan 2. Pasien selalu
warna. mendapatkan
makanan, sayur
16.00 dan buah.
WIB

2. Mengkonsulta
si makanan
dengan ahli
diet.

Minggu, 15.00 4 1. Mempertah 1. Pasien


mengatakan
12 WIB ankan tirah
nyaman dengan
oktober baring/ekstr posisi sekarang..
2017 emitas
sesuai
indikasi.
2.Pasien
16.00 2. Mempertah mengatakan sudah
nyaman.
WIB ankan
Pasien
posisi
traksi.
3.mengatakan
17.00 3. Selalu
selalu menjaga
awasi
WIB
pasien dari
resiko dirinya dari resiko
jatuh.
jatuh.

J. Evaluasi

Dx.
No. Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. Jum’at, 10 1 S:
oktober a. Pasien mengatakan nyeri pada bekas
2017 kecelakaan.
17.00 WIB b. Pasien mengatakan nyeri pada saat
berjalan.
O:
a. Skala nyeri : 3
b. Pasien tampak memegang daerah
nyeri
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Pernafasan : 18x/menit
Frekuensi nadi : 72 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan
2. Jum’at, 10 2 S:
oktober a. Pasien mengatakan sulit melakukan
2017 aktivitas dan selalu dibantu tongkat
17.00 WIB dan keluarga.
O:
a. Pasien tampak takut menggerakkan
kaki kirinya
b. Tingkat ketergantungan pasien :
perawatan parsial (dibantu
sebagian)
c. Kekuatan otot :

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi diteruskan

3. Jum’at, 10 3 S:
oktober a. Pasien mengatakan tidak ada benda
2017 asing disekitar luka.
17.00 WIB b. Pasien mengatakan hanya bekas
kecelakaan disekitar luka.
O:
a. Terdapat bekas luka kecelakaan.
b. Pasien selalu memegang daerah
yang sakit.
c. Tidak terdapat benda asing disekitar
luka.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan.

4. Jum’at, 10 4 S:
Juni 2017 a. Pasien mengatakan sudah paham apa
18.00 WIB yang dijelaskan.

O:
a. Posisi pasien sudah nyaman.
b. Terpasang traksi.
c. Terpasang papan dibawah tempat
tidur.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi diteruskan.
1. Sabtu, 11 1 S:
oktober a. Pasien mengatakan nyeri sudah
2017 berkurang
11.00 WIB
O:
a. Skala nyeri : 4
b. Pasien tampak melakukan latihan
nafas dalam
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi pernafasan : 18 x/menit
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan

2. Sabtu, 11 2 S:
oktober a. Pasien mengatakan mulai berani
2017 berjalan dengan sendiri tapi masih
11.00 WIB diawasi oleh keluarga.
O:
a. Pasien tampak melakukan
pergerakan dan berjalan dengan
pengawasan perawat dan keluarga.
b. Tingkat ketergantungan pasien :
perawatan parsial (dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan
3. Sabtu, 11 3 S:
oktober a. Pasien mengatakan tidak ada benda
2017 asing disekitar luka.
11.00 WIB
O:
a. Bekas luka pasien tidak ada
perubahan.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi diteruskan.
4. Sabtu, 11 4 S:
oktober a. Pasien mengatakan sudah paham
11.00 WIB O:
a. Pasien bisa mengulangi apa yang
dijelaskan dan apa yang harus
dilakukan.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

1. Minggu, 1 S:
12 oktober a. Pasien mengatakan nyeri berkurang
2017 O:
17.00 WIB a. Skala nyeri : 3
b. Ekspesi wajah pasien tampak rileks
c. Pasien tampak melakukan latihan
nafas dalam
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Frekuensi pernafasan : 22
x/menit
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi diteruskan.
2. Minggu, 2 S:
12 oktober a. Pasien mengatakan sudah bisa sendiri
2017 ke kamar mandi.
17.00 WIB O:
a. Pasien tampak berjalan ke kamar
mandi.
b. Tingkat ketergantungan pasien :
perawatan parsial (dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :

A : Masalah teratasi sebagian.


P : Intervensi diteruskan.

3. Minggu, 3 S:
12 oktober a. Pasien mengatakan baik-baik saja
2017 dengan kondisi lukanya dan siap
17.00 WIB menunggu untuk di operasi.
O:
a. Bekas luka pasien tanpak tidak ada
benda asing.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
4. Minggu, 4 S:
12 oktober b. Pasien mengatakan sudah paham
2017 O:
18.00 WIB c. Pasien bisa mengulangi apa yang
dijelaskan dan apa yang harus
dilakukan.
d. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR

DISUSUN OLEH :

TRI IZAH SUSANTI (0402148161019)

ALIH PROGRAM 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai