Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN PENYAKIT SISTEM


MUSKULOSKELETAL
“ARTHRITIS RHEUMATOID”
Konsep Dasar Reumatik

Pengertian
 Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non-

bakterial yang bersifat sistemik, progesif,


cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan
ikat sendi secara simetris (Rasjad Chairuddin,
Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165).
 Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun

kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada


sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248).
Etiologi

 Usia lebih dari 40 tahun


 Jenis kelamin wanita lebih sering
 Suku bangsa
 Genetik
 Kegemukan dan penyakit metabolik
 Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
 Kelainan pertumbuhan
 Kepadatan tulang
Jenis Reumatik

Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik


yaitu:
 Reumatik Sendi (Artikuler)

 Artritis Reumatoid

 Osteoatritis

 Atritis Gout

 Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)


Manifestasi klinis

 Nyeri sendi
 Hambatan gerakan sendi
 Kaku pagi
 Krepitasi
 Pembesaran sendi (deformitas)
 Perubahan gaya berjalan
Patofisiologi

 Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial


seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin
dan infiltrasi selular. Peradangan yang
berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama
pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada
persendian ini granulasi membentuk pannus, atau
penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk
ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat
karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Pemeriksaan penunjang

 Sinar X dari sendi yang sakit


 Scan radionuklida
 Artroskopi Langsung
 Aspirasi cairan sinovial
 Biopsi membran sinovial
 Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA
(Fine Needle Aspiration) atau atroskopi;
Penatalaksanaan
 Medikamentosa
 Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit.
 Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
 Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
 Dukungan psikososial
 Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan
yang tepat
 Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan
 Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat nyeri
 Konsumsi makanan yang mengandung protein dan Vitamin
 Diet rendah purin:
Komplikasi

 menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya


prosesgranulasi di bawah kulit yang disebut subcutan
nodule.
 Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi
jaringan otot.
 Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
 Terjadi splenomegali.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. D
DENGAN REUMATIK DI SUB UNIT PERLINDUNGAN SOSIAL
TRESNA WERDHA SUKMA RAHARJA

PENGKAJIAN
 Identitas Klien
 Nama : Ny. D
 Umur : 80 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Suku : Betawi
 Agama : Islam
 Pendidikan : SPR
 Status Perkawinan : Menikah (Janda)
 Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2010
 Alamat : Depok
 Status Kesehatan Saat ini
Ny. D mengatakan kaki kanannya merasa pegal, linu
dan kesemutan. Hal itu dirasakan oleh Ny. D sejak 6
bulan terakhir. Rasa kesemutan dan linu bertambah
ketika Ny. D selesai mencuci pakaian atau mencuci
piring, serta terlalu lama melakukan aktivitas.
 Riwayat Kesehatan Dahulu

Ny. D mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit


apapun.
 Riwayat Kesehatan Keluarga

Ny. D mengatakan suaminya tidak memilki riwayat


penyakit apapun.
 Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 86 kali/menit
 Suhu : 36.0 oC
 Respirasi : 20 kali/menit
 Berat badan : 50kg
 Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum
 Keadaan Ny. D tampak sehat dan tampak memegangi kaki kanannya.
 Kepala, wajah, mata, leher
 Bentuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan, rambut tampak
beruban, rambut lurus
 Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokhor, mata kanan
tampak sering berair, pergerakan bola mata simetris
 Tidak teraba ada pembesaran kelenjar getah bening
 Hidung tampak simetris, tidak tampak ada cairan berlebih
 Sistem pernapasan
 Bentuk thorax simetris, tidak tampak ada retraksi intercostal, vocal premitus
merata di semua lapang paru, perkusi terdengar resonance, auskultasi
terdengar vesikular.
 Sistem kardiovaskuler
 Perkusi jantung terdengar pekak, irama jantung terdengar regular.
 Sistem Gastrointestinal
 Tampak tidak ada lesi dan tidak ada benjolan, bising usus
terdengar 8x/menit, perkusi terdengar tymphani.
 Sistem urinaria
 Ny. D BAK 5-6 kali sehari, tidak sakit saat BAK dan lancar.
 Sistem muskulosceletal
 Kedua kaki dan tangan Ny. D tampak sejajar dan sama besar dan
panjang, tampak adanya scoliosis. Kemampuan mengubah posisi
baik, pergerakan kedua tangan dan kaik baik, kekuatan otot baik,
tetapi kaki kanan sering merasa linu dan kesemutan.
 Sistem syaraf pusat
 Tidak ada cedera kepala, tidak ada peningkatan TIK, tidak memiliki riwayat kejang
 Sistem endokri
 Ny. D mengatakan tidak mempunyai penyakit gula dan gondok.
 Sistem reproduksi
 Ny. D mengatakan pernah menikah 2 kali dan dikaruniai 2 anak tetapi sudah
meninggal sejak kecil.
 Sistem integument
 Kulit tampak keriput, warna kulit sawo matang, tampak ada lesi, elastisitas kulit
berkuang.
 Pengkajian Psikososial & Spiritual
 Psikososial
 Ny. D mengatakan dapat bersosialisasi dengan penghuni panti yang lainnya. Status
emosi Ny. D stabil dan kooperatif saat diajak bicara, sikap klien terhadap penghuni
panti lainnya baik.
 Spiritual
 Ny. D beragama Islam, dan mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat lima waktu.
Selain itu juga mengikuti pengajian minggguan yang diadakan di panti.
•Pengkajian Fungsional Klien
•Katz index
Ny. D dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain.

No. Kegiatan Mandiri Bantuan Sebagian Bantuan Penuh

1. Mandi a

2. Berpakaian a

3. Ke Kamar Kecil a

4. Berpindah Tempat a

5. BAK/BAB a

6. Makan/Minum a
Barthel index

No. Kegiatan Dengan Bantuan Mandiri

1. Makan/Minum 0 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur/sebaliknya 0 15

3. Kebersihan diri (cuci muka, gosok gigi, menyisir rambut) 0 5

4 Keluara masuk kamar mandi (menyeka tubuh, menyiram, 0 10


mencuci baju)

5. Mandi 0 15
6. Jalan-jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 0 10
8. Memakai baju 0 10
9. Kontrol BAK 0 10
10. Kontrol BAB 0 10
Jumlah 0 100

Kesimpulan:
Jumlah skor 100 = mandiri
Pengkajian Status Mental
Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)

No. Pertanyaan Benar Salah


1. Tanggal berapa hari ini? a
2. Hari apa sekarang? a
3. Apa nama tempat ini? a
4. Dimana alamat anda? a
5. Berapa umur anda? a
6. Kapan anda lahir? a
7. Siapa presiden Indonesia sekarang? a
8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya? a
9. Siapa nama ibu anda? a
10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara a
berurutan

Jumlah 10

Total Skor:
Salah: 4 Benar: 6
Hasil:
Salah 4-5: kerusakan intelektual ringan
ANALISA DATA
No. Data Senjang Penyebab Masalah

1. DS: Proses menua Nyeri


 Ny T mengatakan ± sudah dua tahun merasa
kesemutan dan linu pada kakinya
 Ny T mengatakan rasa kesemutan dan linu Perubahan hormonal
bertambah jika terkena dingin dan berkurang
setelah minum obat.
DO: Permukaan tulang dan sendi tidak
 TD :130/90 mmHg lagi licin
 Nadi : 80 x/menit

 Suhu : 36 C Tulang mengalami gesekan


Nyeri
 Respirasi : 24 x/menit

 Ny T tampak memegangi kakinya

2. DS: Proses menua Kurang pengetahuan


Ny T mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, tentang rematik
makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematik Penurunan daya ingat
DO:
Ny T tampak bertanya tentang rematik, makanan Kurang terpapar informasi
pantangan dan cara pengobatan rematik

Kurang pengetahuan tentang rematik


DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki


b.d kesemutan dan rasa ngilu pada persendian
 Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan
dengan keterbatasan kognitif
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Rencana Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut akibat proses inflamasi
Tupan: Setelah  anjurkan  Membantu dalam menentukan kebutuhan
pada daerah kaki b.d
Nyeri hilang dan dilakukan klien untuk manajemen nyeri dan keefektifan program.
kesemutan dan rasa
proses inflamasi intervensi hasil
ngilu pada mandi air  Panas meningkatkan relaksasi otot dan
dapat diatasi yang
persendian hangat, mobilitas, menurunkan rasa sakit.
diharapkan:
DS: Tupen : kompres
 Ny D  Meningkatkan relaksasi/ mengurangi
sendi- sendi
 Ny D Rasa kesemutan melapork tegangan otot
an rasa yang sakit
mengatakan dan ngilu
sudah ± dua berkurang/ kesemuta dengan  Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa

tahun merasa teratasi. n dan kompres kontrol dan mungkin meningkatkan

kesemutan ngilu hangat kemampuan koping.

dan linu pada berkurang


 Memudahkan untuk ikut serta dalam terapi
kakinya  berikan
 Ny D dan mengurangi tegangan otot / spasme.
masase yang
 Ny D dapat
lembut
mengatakan beraktifita
rasa s tanpa  ajarkan
kesemutan rasa ngilu teknik
dan linu dan
relaksasi dan
bertambah kesemuta
distraksi
jika terkena n.
dingin dan  kolaborasi
 kaji
berkurang pemberian
keluhan
setelah
yang obat sesuai
minum obat
dirasakan indikasi
DO: klien, yang
Kurang pengetahuan tentang Tupan : Setelah dilakukan  Kaji tingkat  Menambah
rematik b.d keterbatasan Pengetahuan intervensi diharapkan: pengetahuan pengetahuan pasien
kognitif Ny D tentang  Ny D mengatakan klien tentang penyakit
DS: rematik paham mengenai yang dideritanya
adekuat penyakitnya  Berikan
Ny D mengatakan tidak Tupen : pendidikan  Mengetahui sejauh
mengerti tentang penyakit kesehatan mana klien
rematik, makanan pantangan Pengetahuan tentang cara memahami tentang
dan cara pengobatan untuk Ny D mencegah dan penyakit yang
rematik bertambah mengatasi dideritanya
rematik
DO:
 Evaluasi tingkat
Ny D tampak bertanya tentang pengetahuan
rematik, makanan pantangan klien
dan cara pengobatan
tradisional untuk rematik  Memudahkan
dalam
menentukan
intervensi
selajutnya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
06 Mei 2010 1
 Membina S:
hubungan saling  Ny D mengatakan sudah ± satu tahun merasa kesemutan
percaya dengan dan linu pada kakinya
klien  Ny D mengatakan rasa kesemutan dan linu bertambah jika
terkena dingin dan berkurang setelah minum obat
 Mengkaji keluhan
O:
yang dirasakan
 TD :130/80 mmHg
klien, catat faktor
 Nadi : 86 x/menit
yang mempercepat
 Suhu : 36,0 C
dan tanda-tanda
rasa sakit non  Respirasi : 20 x/menit
verbal.
 Ny D tampak memegangi kakinya
 Menganjurkan
 Ny D tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik
klien untuk mandi
nafas dalam
air hangat, kompres
A:
sendi- sendi yang
Masalah teratasi
sakit dengan
P:
kompres hangat
Lanjutkan intervensi
 Mengajarkan  Kaji pengeahuan klien tentang penyakit rematik
teknik relaksasi dan
 Berikan penkes tentang penyakit rematik
distraksi

 Berkolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
yang diberikan
PENUTUP

 Kesimpulan
 Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya
sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi. Tanda dan gejala pada umumnya berupa nyeri pada persendian,
bangkak (rheumatoid nodule), dan kekakuan pada sendi terutama setelah bangun
pada pagi hari.

 B. Saran
 Mengingat arthritis rheumatoid merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada
lansia namun tidak menutup kemungkinan untuk menyerang usia muda maka
penanganan penyakit ini diupayakan secara maksimal dengan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan baik melalui tenaga kesehatan, prasarana dan sarana
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai