Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Keperawatan Medikal Bedah
Dosen Pengampu: Andi Nurhikma Mahdi, S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok IV (Empat)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
asuhan keperawatan tentang “Asuhan Keperawatan Praktek Keperawatan Medikal
Bedah Dengan Pasien “ An. A” Pada Sistem Muskoleskeletal di RSUD Kota Baubau.
Kami sangat berharap tugas asuhan keperawatan ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan tugas yang kami buat demi masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas asuhan keperawatan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas asuhan keperawatan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya
Penyusun
CASE STUDY:
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang diantar oleh orang tuanya ke
poliklinik umum dengan keluhan paha bawah dekat lutut bengkak sejak seminggu
ini. Kakijuga terasa sulit digerakkan karena nyeri. Saat ini pasien merasa kesulitan
berjalan akibat nyeri tersebut. Pasien merasa agak nyaman bila diam dan tidak
menggerakkan kakinya. Seminggu sebelum muncul bengkak, anak tersebut
mengalami demam mirip flu diikuti batuk pilek. Namun, saat ini batuk pileknya
sudah sembuh. Tidak didapatkan riwayat jatuh. Orang tua menjelaskan bahwa anak
tersebut hanya pernah minum obat pernghilang nyeri dan penurun panas saat
badannya demam. Pada pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 110/80
mmHg, temperature 37,8o C, denyut nadi 95 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit.
Pada pemeriksaan fisik tampak regio famoris dextra dekat lutut bengkak, tampak
kemerahan dan sedikit mengkilat dibanding paha yang sehat. Pada perabaan
didapatkan pertengahan regio femoris dextra hingga lutut terasa lebih hangat. Kaki
sulit digerakkan karena nyeri. Hasil foto ronsen menunjukkan bahwa tidak terdapat
kelainan pada tulang tetapi ada gambaran soft tissue swelling.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
Identitas
1. Klien
Nama : An. A
Umur : 8 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum kawin
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Pahlawan
No.RM :-
Diagnosa Medik :-
Tanggal dan jam masuk : 16/09/2022 (15.30)
Tanggal dan jam pengkajian : 16/09/2022 (15.45)
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Pahlawan
Hubungan keluarga : Ibu
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Bengkak pada paha kanan bawah dekat lutut.
5. Riwayat Alergi
Orang tua klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Gambaran Umum
Keadaan umum: Sedang
Kesadaran: Compos mentis
Tanda-tanda vital:
o TD : 110/80 mmHg
o N : 95 x/menit
o RR : 18 x/menit
o S : 37,8o C (Axila)
Klien tampak meringis jika menggarakkan kakinya
Kulit
o Tampak kemerahan dan sedikit mengkilap pada paha
kanan
Pelvis/Genetalia
o Area genetalia bersih
o Tidak ada kelaina.
c. Keadaan Lokal
o Look
o Feel
Pertengahan regio femoris dextra teraba lebih hangat, terasa
nyeri jika ditekan
o Move:
Tampak kaki kanan sulit digerakkan karena nyeri. Rentang
gerak kaki kanan terbatas. Sedangkan rentang gerak kaki kiri
normal.
Pemenuha
No n makan Sebelum sakit Setelah sakit
dan minum
1 Jumlah / Makan 3 kali Makan 3 kali
Waktu sehari sehari
Menghabiskan 1 Menghabiskan ¼
porsi makanan - ½ porsi
Nafsu makan makanan
baik Nafsu makan
Minum 5-6 gelas berkurang
sehari Minum 3-4 gelas
sehari
2 Jenis Makan: nasi, Makan: bubur,
ikan, sayur, ayam, telur, sayur
buah
Minum: air putih, Minum: Air putih
susu, jus buah
3 Pantangan/
- -
alergi
4 Kesulitan
makan dan - -
minum
5 Usaha
untuk - -
mengatasi
b. Pola eliminasi
Pemenuhan
No eliminasi Sebelum sakit Setelah sakit
BAB/BAK
1 Jumlah / BAK: BAK:
Waktu
BAB: 1-2 x sehari BAB: 1 x sehari
5 Masalah
- -
eliminasi
6 Usaha
untuk - -
mengatasi
Pemenuhan
No Sebelum sakit Setelah sakit
istirahat tidur
1 Jumlah / Waktu Tidur malam 8- Klien sering
9 jam terbangun Ketika
Tidur siang 1-2 tidur
jam
2 Gangguan tidur - Nyeri
3 Usaha untuk Menciptakan
mengatasi - lingkungan yang
nyaman
4 Hal yang
mempermudah - -
tidur
5 Hal yang
mempermudah - -
bangun
d. Pola kebersihan diri
Pemenuhan
kebersihan
No Sebelum sakit Setelah sakit
diri/personal
hygiene
1 Frekuensi mencuci
3 hari sekali -
rambut
2 Frekuensi mandi 2 x sehari -
3 Frekuensi gosok
2 x sehari -
gigi
4 Frekuensi
1 minggu sekali -
memotong kuku
5 Frekuensi ganti
2 x sehari 1 hari sekali
pakaian
8. Data Psikologi
-
9. Data Sosial
Kondisi klien menyebabkan interaksi dengan orang sekitar berkurang
10. Data Spiritual
-
11. Program Terapi
Jenis
Hasil
Pemeriksaan
Foto Rontgen Tidak ada kelainan tulang
Terdapat gambaran soft tissue swelling
2. ANALISA DATA
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
N
SDKI SLKI SIKI
O
1 D.0077 Setelah dilakukan MANAJEMEN NYERI (I.08238)
intervensi Observasi:
keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi, karateristik,
1x24 jam, diharapkan durasi, frekuensi, kualitas,
tingkat nyeri intensitas nyeri
menurun. 2. Identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil: 3. Identifikasi respon nonverbal
1. Kemampuan nyeri
menuntaskan 4. Identifikasi factor yang
aktivitas memperberat nyeri
meningkat 5. Monitor efek samping
2. keluhan nyeri penggunaan analgetic
menurun
3. meringis menurun Terapeutik:
(L.08066) 1. Berikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(kompres hangat)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgetic
Terapeutik
1. Pilih metode kompleks yang
nyaman dan mudah didapat (mis:
kantong plastic tahan air, botol air
panas, bantalan pemanas listrik)
2. Pilih lokasi kompres
3. Balut alat kompres denan kain
pelindung, jika perlu
4. Lakukan kompres panas pada
daerah yang cedera
Edukasi:
1. Jelaskan prosedur penggunaan
kompres hangat
2. Ajarkan cara menghindari
kerusakan jaringan akibat panas
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
Terapeutik:
1. Pilih metode kompres yang
nyaman dan mudah didapat
2. Pilih lokasi kompres
3. Balut alat kompres dingin
dengan kain pelindung, jika
perlu
Edukasi:
1. Jelaskan prosedur penggunaan
kompres dingin
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
2. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (misal:
duduk di tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N HARI, PARAF
O TANGGAL IMPLEMENTASI DAN NAMA
JAM JELAS
1 Jumat, Yulinar
16/9/2022 1. Mengidentifikasi lokasi,
16.30 karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon
nonverbal nyeri
4. Mengidentifikasi factor yang
memperberat nyeri
5. Melakukan control lingkungan
16.40
yang memperberat nyeri
6. Menyebabkan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
7. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
17.00 8. Memberikan terapi
farmakologis: Ibuprofen 200
mg peroral
17.10 9. Menjelaskan prosedur
penggunaan kompres hangat
10. Mengidentifikasi kondisi kulit
yang akan dilakukan kompres
panas
11. Memeriksa suhu alat kompres
12. Memilih lokasi kompres
17.20
13. Melakukan kompres panas
pada daerah yang cidera
14. Mengajarkan cara menghindari
kerusakan jaringan akibat
panas
2 Jumat, Asfida
16/9/2022 1. Memonitor suhu tubuh
18.00 2. Memonitor haluaran urine
3. Memonitor komplikasi akibat
hipertermi
4. Melonggarkan pakaian
5. Memberikan cairan oral
18.15 6. Melakukan pemberian cairan
melalui intravena
7. Menjelaskan prosedur penggunaan
18.30
kompres dingin
8. Mengidentifikasi kontraindikasi
kompres dingin
9. Memilih metode kompres yang
mudah didapat: handuk
10. Menentukan lokasi kompres dingin
11. Mengidentifikasi kondisi kulit yang
akan dilakukan kompres dingin
12. Melakukan kompres dingin
3 Jumat, Yulinar
16/9/2022 1. Mengidentifikasi penyebab
19.30 gangguan integritas kulit
2. Menganjurkan minum air yang
cukup
3. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4. Menganjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
5. Mengubah posisi klien
4 Jumat, Asfida
16/9/2022 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau
20.00 keluhan fisik lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik
dalam melakukan pergerakan
3. Memonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
5. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan menggunakan pagar tempat
tidur
6. Memonitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
7. Mengajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (duduk di
tempat tidur)
8. Melibatkan keluarga dalam
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. EVALUASI
HARI, PARAF
N
TANGGAL EVALUASI DAN NAMA
O
JAM JELAS
1 Jumat, S: Yulinar
16/9/2022 Orang tua klien mengatakan bahwa
21.00 kaki anaknya masih nyeri jika
digerakkan
O:
Klien tampak meringis jika
menggerakkan kakinya
Skala nyeri 6 (Skala nyeri Wong-
Baker)
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan:
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon norverbal nyeri
Mengidentifikasi factor yang
memperberat nyeri
Lakukan kompres hangat
Kolaborasi pemberian obat
2 Jumat, S: Asfida
16/9/2022 Orang tua mengatakan bahwa
21.00 anaknya tidak lagi demam
O:
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/menit
RR: 16 x/menit
S: 37,3o C
A:
Masalah hipertermi teratasi
P:
Monitor suhu tubuh
Memberikan cairan oral
Monitor haluaran urine
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
3 Jumat, S:
16/9/2022 Ibu klien mengatakan kaki klien
21.00 masih nyeri jika digerakkan
O:
Tampak kemerahan berkurang
Paha kanan masih teraba lebih
hangat dibandingkan paha yang
sehat
A:
Masalah gangguan integritas jaringan
teratasi sebagian Yulinar
P:
Intervensi dilanjutkan:
Identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit
Ubah posisi tiap 2 jam
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
4 Jumat, S: Asfida
16/9/2022 Ibu klien mengatakan bahwa klien
21.00 sudah lebih bisa mengerakkan
kakinya dibanding sebelumnya
O:
Tampak pergerakan kaki kanan
meningkat
Tampak rentang gerak kaki kanan
meningkat
A:
Masalah gangguan mobilitas fisik
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
Fasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu
Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam pergerakan
DAFTAR PUSTAKA