Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


DENGAN PASIEN “ An. L” PADA SISTEM
MUSKOLESKELETAL DI POLIKLINIK UMUM

Oleh kelompok 5
Kelompok 5
• Ningsi Andriani Alimin ( 4201019009 )
• La Ipo ( 164201021042 )
• Muhamad Ajat Khamrin ( 164201021001 )
• Jehansari Waode ( 164201021030 )
• Maryam Pratiwi ( 164201021023 )
• Muliadi ( 164201021016 )
• Suslawati ( 164201021048 )
• Sri Dewi Puspita ( 164201022009 )
• Waode Sumarni ( 164201021031 )
Kasus :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang diantar orang tuanya ke poliklinik umum
dengan keluhan paha bawah dekat lutut bengkak sejak seminggu ini. Kaki juga terasa sulit di
gerakkan karena nyeri. Saat ini pasien kesulitan berjalan akibat nyeri tersebut.pasien merasa
agak nyaman bila diam dan tidak mengerakkan kakinya. seminggu sebelum muncul bengkak,
anak tersebut mengalami demam mirip flu di ikuti batuk pilek. Namun saat ini batuk pileknya
sudah sembuh. Tidak di dapatkan riwayat jatuh. Orang tua menjelaskan bahwa anak tersebut
hanya pernah minum obat penghilang nyeri dan penurun panas saat badanya demam. Pada
pemeriksaan vital sign di dapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, temperatur 37,8 OC, denyut
nadi 95 x/menit,frekuensi nafas 18 x/menit. Pada pemeriksaan fisik tampak regio femoris
dekstra dekat lutut bengkak, tampak kemerahan dan sedikit mengkilatdi banding paha yang
sehat. Pada perabaan di dapatkan pertengahan regio femoris dekstra hingga lutut terasa lebih
hangat. Kaki sulit di gerakkan karena nyeri. Hasil foto rongen menunjukkkan bahwa tidak
terdapat kelainan pada tulang tetapi ada gambaran soft tissue swelling.
Pengakajian
•PENGKAJIAN •Tanggal pengkajian : 16/09/2022
•DATA UMUM
•Identitas Klien
•Nama : An. L
•Umur : 8 tahun Penanggung Jawab
•Jenis kelamin : Laki-laki •Nama : orang tua An.L
•Pendidikan: - •Umur : -
•Agama : - •Jenis Kelamin : -
•Alamat : - •Pendidikan: -
•No.RM : - •Alamat : -
•Tanggal masuk : 16/09/2022 •Hubungan keluarga :-


• DATA KHUSUS
• Keluhan Utama
• Paha kanan bawah dekat lutut bengkak sejak seminggu.
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Sejak seminggu klien mengalami pembengkakan pada paha kanan bawah
dekat lutut. kaki juga terasa sulit di gerakkan karna nyeri. Saat ini pasien
merasa kesulitan berjalan akibat nyeri tersebut. Pasien merasa agak nyaman
bila diam dan tidak mengerakkan kakinya. seminggu sebelum muncul
bengkak, anak tersebut mengalami demam mirip flu di ikuti batuk pilek.
Namun saat ini batuk pileknya sudah sembuh. Tidak di dapatkan riwayat
jatuh. Orang tua menjelaskan bahwa anak tersebut hanya pernah minum obat
penghilang nyeri dan penurun panas saat badanya demam.
Pengkajian Nyeri (PQRST) :
Provoke/Paliatif Nyeri akibat adanya pembengkakan pada paha kanan bawah dekat
lutut,bertambah nyeri jika bergerak,nyeri berkurang jika klien diam dan
tidak mengerakkan kakinya.

Quality -

Regio Regio femoris dextra dekat lutut

Severity -

Time Nyeri muncul saat kaki di gerakkan dan berkurang saat klien diam dan tidak di
gerakkan.
•Exsposure/Environtment (Focus on area of Injury)
Tampak pembengkakan pada regio femoris dextra dekat lutut.terdapat juga deformitas dan krepitasi.
•Full on Vital Sign & Five Intervention

TD : 110/80 mmHg      
HR : 95 x/menit      
RR : 18 x/menit      
Suhu : 37,8 Oc ○ Rektal ○ Oral √ Axila
Infus :        
Kateter Urine : ○ Terpasang √ Tidak    
Produksi urine : -
Warna Urine : √ Kuning Jernih ○ Keruh ○ Ada darah

NGT : ○ Terpasang √ Tidak    


: ○ Terpasang √ Tidak
Monitor Jantung    

Pulse Oxymetri : ○ Terpasang √ Tidak    


√ Ya ○ Tidak
•Ekstremitas Deformitas Lokasi: paha kanan bawah dekat lutut

Contusio/memar ○ Ya √Tidak Lokasi: …………….

Abrasi ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Penetrasi/luka tusuk ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Burns/luka bakar ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Tenderness/kekakuan ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Laserasi ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Swelling/bengkak √ Ya ○ Tidak Lokasi: : paha kanan bawah dekat lutut

Restrain ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Kontraktur ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Parese ○ Ya √ Tidak Lokasi: …………….

Nyeri tekan √ Ya ○ Tidak Lokasi: : paha kanan bawah dekat lutut

Fraktur ○Ya √ Tidak Lokasi: .....................

√ Ya ○ Tidak Lokasi: paha kanan bawah dekat lutut


Krepitasi
• Analisa data
Data Etiologi Masalah
DS : klien mengatakan tubuhnya terasa hangat. Proses penyakit Hipertermia
DO :
- Pada pertengahan regio femoris dextra hingga lutut tampak lebih hangat.
- Temperatur 37,8 oC

DS : klien mengatakan kakinya sulit di gerakkan karena nyeri. Agen pencedera fisiologis Nyeri akut
DO :
P : Nyeri akibat adanya pembengkakan pada paha kanan bawah dekat lutut,bertambah
nyeri jika bergerak,nyeri berkurang jika klien diam dan tidak mengerakkan
kakinya.
Q:-
R : Regio femoris dextra dekat lutut
S:-
T : Nyeri muncul saat kaki di gerakkan dan berkurang saat klien diam dan tidak di gerakkan.
DS : klien mengatakan sulit berjalan karena nyeri serta klien nyaman bila diam dan tidak Nyeri Gangguan mobilitas fisik
mengerakkan kakinya.
DO :
- tampak pergerakan terbatas menurun
- tampak kekuatan otot menurun
- tampak kelemahan fisik menurun
Diagnosa keperawatan

NO HARI, DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF DAN


TANGGAL NAMA JELAS

1   Hipertermia b.d proses penyakit.  


Jum’at,
2 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis  
16 /09/2022

3 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri.  


Intervensi keperawatan
NO SDKI SLKI SIKI
1 Hipertermia b.d proses penyakit. Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 MANAJEMEN HIPERTERMIA (1.15506)
(D.0130) jam maka ekspektasi hipertermia Observasi :
membaik. 1. Identifikasi penyebab hipertermia.
Kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh
1. Suhu tubuh membaik (5) 3. Monitor kadar elektralit
2. Suhu kulit membaik (5). 4. Monitor keluaran urine
(L.14134). 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia.
 
Terapeutik :
6. Sediakan lingkungan yang dingin.
7. Basahi dan kipasi permukaan tubuh.
8. Berikan cairan oral
9. Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin.
 
Edukasi :
10. Anjurkan tirah baring.
 
Kolaborasi :
11. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu.
Intervensi keperawatan
3 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri.Setelah di lakukan perawatan selama 3 DUKUNGAN MOBILISASI (1. 05173)
(D.0054). x 24 jam maka ekspektasi mobilitas Observasi :
fisik meningkat. 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
Kriteria hasil : fisik lainnya
1. Pergerakan ekstremitas 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
meningkat (5) pergerakan
2. Kekuatan otot meningkat (5). (L. 3. Monitor frekuensi tekanan darah
05042). sebelum memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
 
Terapeutik :
5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu
6. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
perluh
7. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
 
Edukasi :
8. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
9. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
10. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus di lakukan (mis. Duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi).
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis. (D.0077).
Setelah di lakukan perawatann selama 3 x 24 jam maka ekspektasi nyeri akut menurun.
• Kriteria hasil :
• Keluhan nyeri menurun (5).
• Kesulitan tidur menurun (5). (L.08066)

• MANAJEMEN NYERI (1.08238)


• Observasi :
• Identifikasi lokasi,karateristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal
• Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
• Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
• Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
• Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
• Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah di berikan
• Monitor efek samping penggunaan analgetik.
 
Terapeutik :
• Berikan terapeutik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. akupresur, terapi pijat, kompres
hangat/dingin)
• Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.suhu ruangan,pencahayaan dan kebisingan)
• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi :
• Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredahkan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
• Anjurkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :
• Anjurkan pemberian analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1 Jum’at, 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia.  
16 /09/2022 2. Memonitoring suhu tubuh
09 : 00 wita 3. Memonitoring kadar elektralit
4. Memonitoring keluaran urine
5. Memonitoring komplikasi akibat hipertermia.
6. Menyediakan lingkungan yang dingin.
7. Membasahi dan kipasi permukaan tubuh.
8. Memberikan cairan oral
9. Menghindari pemberian antipiretik atau aspirin.
10. Menganjurkan tirah baring.
11. Menganjurkan pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu.
 
DIAGNOSA KE 2 9. Memonitoring efek samping penggunaan analgetik.
Jum’at,16 /09/2022 PUKUL 09 : 10 wita 10. Memberikan terapeutik non farmakologis untuk
INTERVENSI KEPERAWATAN mengurangi rasa nyeri (mis. akupresur, terapi pijat,
kompres hangat/dingin)
1. Mengidentifikasi
lokasi,karateristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas 11. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
nyeri (mis.suhu ruangan,pencahayaan dan kebisingan)

2. Mengidentifikasi skala nyeri 12. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
13. Menjelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri 14. Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang 15. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
nyeri
16. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
6. Mengidentifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
17. Menganjurkan teknik non farmakologis untuk
7. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup mengurangi rasa nyeri

8. Memonitoring keberhasilan terapi komplementer yang 18. Menganjurkan pemberian analgetik, jika perlu
sudah di berikan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3 Jum’at, 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
16 /09/2022 2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
09 : 20 wita 3. Memonitoring frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
4. Memonitoring kondisi umum selama melakukan mobilisasi
5. Menfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
6. Menfasilitasi melakukan pergerakan, jika perluh
7. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
8. menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
9. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
10. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang harus di lakukan (mis. Duduk di tempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi).
EVALUASI KEPERAWATAN

NO HARI, EVALUASI PARAF DAN NAMA


TANGGAL JELAS
,WAKTU
1 Jum’at, S : klien mengatakan tubuhnya terasa hangat berangsur-angsur membaik.  
16 /09/2022 O :
13 : 30 wita - Tampak Pada pertengahan regio femoris dextra hingga lutut lebih hangat
berangsur-angsur membaik.
- Temperatur 37 oC
A : Masalah hipertermia teratasi sebagian.
P : Terminasi tindakan di lanjutkan :
- Observasi vital sign
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Anjurkan tirah baring
- Kolaborasi pemberian obat.
2 Jum’at, S : klien mengatakan kakinya sudah mulai bisa di gerakkan.  
16 /09/2022 O :
13 : 35 wita P : Nyeri akibat adanya pembengkakan pada paha kanan
bawah dekat lutut,bertambah nyeri jika
bergerak,nyeri berkurang jika klien diam dan tidak
mengerakkan kakinya merangsur-angsur mulai
membaik.
Q:-
R : Regio femoris dextra dekat lutut berangsur-angsur
membaik.
S:-
T : Nyeri muncul saat kaki di gerakkan dan berkurang
saat klien diam dan tidak di gerakkan berangsur-
angsur mulai membaik.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Terminasi tindakan di lanjutkan :
- Observasi vital sign
- Identifikasi karateristik nyeri
- Identifikasi penyebab nyeri
- Pertahankan posisi semi fowler atau fowler
- Kolaborasi pemberian obat.
3 Jum’at, S : klien mengatakan sudah mulai bisa berjalan serta klien sdh
16 /09/2022 mulai nyaman mengerakkan kakinya.
13 : 45 wita O :
- tampak pergerakan terbatas berangsur-angsur mulai membaik.
- tampak kekuatan otot berangsur-angsur mulai membaik.
- tampak kelemahan fisik berangsur-angsur mulai membaik.
A : Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Terminasi tindakan di lanjutkan :
- Observasi vital sign
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
- Kolaborasi pemberian obat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai