Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS
CLOSE FRACTUR CRURIS PROXIMAL
SINISTRADI RUANG INSTALASI GAWAT
DARURAT
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik
Keperawatan Ortopedi Di RSOP Dr. R. Soeharso Surakarta
Disusun Oleh :
Kelompok 7
• Arinda Sinta D (P27220017127)
• Erlin Indah K (P27220017138)
• Firdiya Yuliana (P27220017100)
• Nurul Umiati (P27220017116)
• Rivaldo Ageng H (P27220017119)
• Silmi Nur Aini (P27220017121)
Pengertian
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya,
terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur
terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih
besar dari yang dapat diabsorbsinya(Brunner
& Suddart, 2010).

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur :
Untuk mengetahui lokasi, tipe fraktur dan garis fraktur
secara langsung.
• Pemeriksaan jumlah darah lengkap:
Hitung darah lengkap HT mungkin meningkat
(hemokonsentrasi) atau menrurun.
• Kreatinin :
trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk
klirens ginjal
• Arteriografi :
dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
Penatalaksanaan
• Reduksi fraktur terbuka atau tertutup
• Imobilisasi fraktur
• Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
(ORIF & OREF)
• Traksi
Pembahasan Kasus
Asuhan keperawatan pada Ny. S
dengan diagnosa medis Close
Fractur Cruris Proximal Sinistra
di IGD RSOP Dr. R. Soeharso
Surakarta.
Pengkajian
Idetentitas pasien
• Nama : Ny. S
• Umur : 61 tahun Idetitas penanggug jawab
• Jenis kelamin :Perempuan • Nama : Tn. N
• Status : Sudah menikah • Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat :Tanjung RT 4/1 • Status : Menikah
• Agama : Islam • Agama :Islam
• Pekerjaan :Petani • Alamat : Tanjung RT 4/1
• No RM :336xxx
• Hubungan dengan pasien:
• Tgl Masuk :8 Oktober 2019 Anak kandung
• Diagnosa Medis :
Close fraktur cruris proximal
sinistra
Riwayat kesehatan
Keluhan utama Keluhan sekarang
• Pasien datang ke IGD tanggal 8
• Pasien mengatakan nyeri Oktober 2019pukul 23.58 WIB
pada lutut kaki kiri akibat bersama keluarga dengan
terjatuh dari sepeda keluhan nyeri pada lutut kaki kiri
motor pukul 16.00 WIB. akibat terjatuh dari sepeda motor
pukul 16.00 WIBdidapatkan data
keadaan umum pasien sedang,
kesadaran composmentis, TD
176/113 mmHg, nadi 86 x/menit,
respirasi 20x/menit, dan suhu
36,3ºC.
Riwayat penyakit
Riwayat penyakit dahulu
keluarga
• Pasien mengatakan • Keluarga pasien
mempunyai riwayat mengatakan ayah pasien
hipertensi dan mempunyai riwayat
kolesterol. hipertensi.
Pola fungsi gordon
Keterangan :
ADL 0 1 2 3 4 0 : mandiri
1: dibantu dengan alat
Toiletting v 2 : dibantu orang lain
3: dibantu dengan alat
Fooding v dan orang lain
4 : tergantung an total
Bathing v

Kesimpulan : saat sakit


Dressing v aktivitas pasien dibantu
keluarga dan
Activity v menggunakan alat bantu
(skala 3)
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Sedang
• Kesadaran umum : Composmentis
• GCS :
verbal : 5 psikomotor : 4 eyes : 6
• Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 176/113 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 36 °C
Pemeriksaan fisik head to toe
Ekstremitas:
• Atas : Tangan kanan terpasang infus
RL 20 tpm , kuku bersih, tidak
terdapat edema
• Bawah : kaki kiri terpasang spalk, tampak
memar pada bagian tibia
proximal, sulit digerakkan
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal

• Look : terdapat memar pada tibia proximal sinistra


• Feel : pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri
P : nyeri jika digerakkan R : kaki kiri T : hilang timbul
Q : tertusuk – tusuk S : skala 7
• Move : jari-jari kaki kiri dapat digerakkan, dapat
mengangkat kaki kiri namun lemah dan mengeluh sakit.
• Kekuatan otot
Kanan 5 5 Kiri

4 2
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan lab:
Lekosit :10.700/Ul
Protumbin :15,2 Detik
Creatinin :1,61mg/dl
• Pemeriksaan radiologi : cruris plus knee left
• Hasil rontgen : close fraktur cruris proximal
sinistra
• Pemeriksaan Electro Cardio Graphy (ECG)
Progam Terapi
• Infus RL 20 tpm
• Injeksi IV ketorolac 30mg
• Pemasangan spaleg
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akutberhubungan dengan agen injury
fisik
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan kontinuitas jaringan tulang
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpajan informasi mengenai
penyakitnya
O:
• Keadaan umum : sedang
Evaluasi DX.1 • Kesadaran :composmentis
• GCS : E4/V5/M6
S:Pasien mengatakan masih • TTV:
merasa nyeri pada kaki TD: 150/100 mmHg RR:20x/ menit
sebelah kiri Nadi: 86x/ menit Suhu: 36 C
• Pasien tampak menahan nyeri
P: nyeri jika digerakkan
• Pasien tampak mampu mengontrol
Q: nteri seperti tertusuk- nyeri
tusuk dan terasa panas • Pasien terpasang spalk pada kaki
R: nyeri pada kaki kiri kiri
S: skala nyeri 4 A: Masalah belum teratasi
T: Hilang timbul P: Lanjutkan intervensi di bangsal
• Pertahankan cairan intravena
• Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam
• Pertahankan pembidaian
O:
• Pasien bedrest
Evaluasi DX.2 • Tampak aktivitas pasien dilakukan di
tempat tidur dengan bantuan orang lain
• Pasien tampak lemah dan menahan
S: nyeri
• Pasien terpasang spalk pada kaki kiri
• Pasien mengatakan
• Kekuatan otot:
ektremitas atas dan 5 5
kaki kanan tidak 4 2
mengalami hambatan A: masalah belum teratasi
untuk bergerak P:
• lanjutkan intervensi di bangsal
• Pasien mengatakan
• Lakukan gerak ROM aktif pasief pada
kaki kiri sulit dan ekstremitas yang sehat
sakit bila digerakkan • Pertahankan program imobilisasi pada
kaki yang mengalami fraktur
• Bantu pasien dalam melakukan
aktivitasnya
Evaluasi DX.3
S: O:
• Pasien mengatakan • Telah diberikan
paham tentang informasi informasi dan edukasi
yang diberikan kepada pasien dan
• Pasien mengatakan keluarga pasien
menyetujui tindakan • Pasien tampak paham
yang akan dilakukan dan kooperatif
• Pasien mengatakan A: Masalah teratasi
merasa lebih tenang P: Hentikan intervensi
setelah terpajan informasi

Anda mungkin juga menyukai