Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

Disusun Oleh :

1. Niya Fesensya Manullag


2. Seflinda
3. Nadiah
4. Fanny

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban Pasien’’.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya
terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan
yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih .
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta
hidayahnya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini,
akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu
keperawatan serta bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 31 Januari 2019


Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN TEORI ......................................................... 6

2.1 Pengertian Pergaulan ........................................................................................... 6

2.2 Pengertian Remaja ............................................................................................... 6

2.3 Pengertian Pergaualan Bebas ............................................................................... 8

2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas ....................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................... 13

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13

B. Saran ...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 14


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham
“hak” memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak
asasi manusia dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah
melihat bahwa hal itu belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya
eksperimen ilmiah sering diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang
dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai
subyek hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk
moral begitu saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab
itu penyusun membuat makalah ini untuk agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Jelaskan pengertian hak?


b. Apa saja hak dan kewajiban pasien?
c. Apa saja hak dan kewajiban perawat?
d. Bagaimana hak individu cacat dan mental?
e. Apa saja hak individu yang akan meninggal?
f. Apa saja hak individu retardasi mental?
C. TUJUAN

a. Memahami pengertian hak


b. Mengetahui hak dan kewajiban pasien
c. Memahami hak dan kewajiban perawat
d. Mengetahui hak individu cacat dan mental
e. Memahami hak individu yang akan meninggal
f. Memahami hak individu retardasi mental
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak
Berikut beberapa pengertian dari hak, antara lain:
1. Secara umum, Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.
2. Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum
dan pribadi (C. Fagin, 1975).
3. Menurut KBBI, hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan
oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau
untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
4. Hak dari sudut hukum. Hak mempunyai atau memberi kekuasaan tertentu untuk
mengendalikan situasi, misalnya mempunyai hak untuk masuk restoran dan membeli
makanan yang diinginkannya. Dalam hal ini jika ditinjau dari segi hukum, orang yang
bersangkutan memiliki kewajiban tertentu yang menyertainya yaitu orang tersebut
harus diharuskan atau diwajibkan untuk berprilaku sopan dan membayar makanan
tersebut (Fromer, 1981).
5. Hak dari sudut pribadi, yang telah disesuaikan dengan perkembangan etis, antara
lain mengatur kehidupan seseorang berdasarkan konsep benar atau salah, baik atau
buruk yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan tinggal dalam kurun waktu tertentu.
6. Hak-hak asasi manusia mengacu pada hak-hak istimewa atau hak-hak asasi setiap
orang. Misalnya, seseorang dapat mengekspresikan rasa iba, simpati, dan pemikiran-
pemikirannya (Fagin, 1975).
B. Hak Dan Kewajiban Pasien Atau Klien
1.) Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru
muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu
asuhan keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap
kebutuhan klien. Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri
dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan, merupakan aspek dari
pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien sendiri.
Pernyataan Hak-Hak Pasien
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American
Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di rumah sakit.
Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah :
a. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan
keperawatan yang akan diterimanya.
b. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya
berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak
untuk mengerti masalah yang dihadapinya.
c. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu
persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta risiko penting
yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam situasi yang darurat.
d. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hokum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut
program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat
dan dirahasiakan.
f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang
asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.
g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang lebih
lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut,
dan rumah sakit yang ditunjuknya dapat menerima.
h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit instansi
lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan
asuhan yang diterimanya. Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama
yang merawatnya dan sebagainya.
i. Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila diikutsertakan
sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau pengobatannya.
j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari
dokternya kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
k. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang
diperlukan untuk asuhan kesehatannya.
l. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit yang harus
dipatuhinya sebagai pasien selama ia dirawat.
Pernyataan diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih
besarnya partisipasi mereka dalam perencanaan asuhan.
b. Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi di masyarakat.
c. Adanya legislasi yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien.
d. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang
kesehatan dan penggunaan klien sebagai objek atau tujuan pendidikan, dan bila
pasien tidak berpartisipasi apakah akan mempengaruhi mutu asuhan atau tidak.

Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-hak pasien
adalah sebagai berikut:
1. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa memandang
tatanan kesehatan yang ada.
2. Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari perawat yang
bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat, jenis kelamin,
kebangsaan, politis dan sebagainya.
3. Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis, pengobatan,
termasuk alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang mungkin terjadi agar pasien
dan keluarganya memahami dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis
yang akan dilakukan kepadanya.
4. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan
keperawatan yang akan diberikan kepadanya.
5. Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung terlibat dalam asuhan
kesehatannya.
6. Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan.
7. Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang-
orang yang benar disetujuinya.
8. Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan
eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila terjadi dampak yang
merugikan.
9. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
10. Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas kesehatan untuk
mengangkatkan pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar secara optimal.
11. Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara lisan ataupun
secara tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan, kecuali untuk kepentingan
umum.

2.) Kewajiban Pasien


Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk melakukan sesuatu
yang memang harus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya.
Agar pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin,
diperlukan kewajiban sebagai berikut:
1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada
diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
2. Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter ataupun dari
perawat yang memberikan asuhan.
3. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang lengkap
dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang
merawatnya.
4. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya, berkewajiban untuk
menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selam
perawatannya.
5. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang
diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujui
sebelumnya.
C. Hak Dan Kewajiban Perawat
1. Hak Perawat
a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, serta standard an kode etik profesi.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau klien atau
keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasaanya terhadap pelayanan
yang diberikan.
e. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan
IPTEK dalam bidang keperawatan, kesehatan secara terus-menerus.
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi pelayanan
maupun oleh pasien/klien.
g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan
pelayanan kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
oleh pasien/klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran
atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau peraturan
perundang-undangan lainnya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang layak dari jasa
profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di
institusi pelayanan yang bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat dengan
bidang profesinya.
Hak-hak Perawat Menurut Claire Fagin (1975)
a) Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya
melalui penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
b) Hak memperoleh pengakuan sehubungan denga kontribusinya melalui ketetapan yang
diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi
sehubungan dengan profesinya.
c) Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional serta risiko
kerja yang seminimal mungkin.
d) Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
e) Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan.
f) Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap perawatan.
g) Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili perawat
dalam meningkatkan asuhan keperawatan.

2. Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi dan batas-batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang
lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk berhubungan
dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan atau standar
profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk menjalankan
ibadahnya sesuati dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien/klien.
h. Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.
i. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai dengan standar
profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien.
j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara
terus-menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan
batas-batas kewenangan.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien,
kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
n. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang telah
dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.

D. Hak-Hak Individu Dengan Cacat Fisik Dan Mental

Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang tidak mampu meyakinkan
keberadaan dirinya dalam kehidupan sosial atau perorangan secara normal. Hal ini terjadi
akibat adanya kelemahan fisik maupun mental. Individu dengan kelemahan ini, sebagai
warga negara maupun makhluk Tuhan, tetap harus dihargai karena mereka juga mempunyai
hak yang sama dengan orang yang sehat.
Hak-hak tersebut antara lain:
1. Hak mendapatkan penghargaan dan martabat sebagai manusia sehingga dapat
menikmati kehidupan sepenuhnya dan sebaik mungkin.
2. Hak sebagai penduduka dan berpolitik sesuai kemauan dan kemampuannya.
3. Hak atas tindakan yang telah diterapkan agar mereka dapat percaya diri.
4. Hak memperoleh tindakan atau pengobatan medis, psikologis, fungsional
(penggunaan alat bantu) seperti prostesa, rehabilitas, sosial, pendidikan dan
sebagainya.
5. Hak untuk memperoleh kesejahteraan sosial dan ekonomi pada tingkat kehidupan
yang layak (sesuai dengan kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan.
6. Hak untuk mendapatkan kebutuhan spesifik dan harus dipertimbangkan dalam semua
tingkat perencanaan baik sosial atau ekonomi.
7. Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orangtua angkat dan berpartisipasi dalam
kegiatan sosial, kreatif atau rekreasi.
8. Hak mendapatkan perlindungan terhadap hal-hal yang menyangkut diskriminasi atau
tindakan kejam dari pihak lain.
9. Mereka harus mampu menggunakan kesempatan dan memanfaatkan bantuan hukum
apabila bantuan tersebut diperlukan untuk pribadi atau mempertahankan hak-hak yang
dimilikinya.
10. Organisasi orang cacat dapat berkonsultasi kepada instansi atau lembaga terkait
mengenai hal-hal yang menyangkut hak-hak mereka.
11. Orang-orang dengan kecacatan, keluarga dan masyarakat harus diberikan informasi
tentang hak-hak mereka.

E. Hak-Hak Individu Yang Akan Meninggal


1. Hak diperlakukan sebagaimana manusia yang hidup sampai ajal tiba.
2. Hak mempertahankan harapannya, tidak peduli apapun perubahan yang terjadi.
3. Hak mendapatkan perawatan yang dapat mempertahankan harapannya, apapun
perubahan yang terjadi.
4. Hak mengekskresikan perasaan dan emosinya sehubungan dengan kematian yang
sedang dihadapinya.
5. Hak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan perawatannya.
6. Hak memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan secara
berkesinambungan, walaupun tujuan penyembuhannya harus diubah menjadi tujuan
penyembuhannya.
7. Hak untuk meninggal dalam kesendirian.
8. Hak untuk bebas dari rasa sakit.
9. Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaannya secara jujur.
10. Hak untuk memperoleh bantuan dari perawat atau medis untuk keluarga yang
ditinggalkan agar dapat menerima kematiannya.
11. Hak untuk meninggal dalam damai dan bermartabat.
12. Hak untuk tetap dalam kepercayaan atau agamanya dan tidak diambil keputusan yang
bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya.
13. Hak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga manusia akan dihormati setelah yang
bersangkutan meninggal.
14. Hak untuk memperdalam dan meningkatkan kepercayaannya, apapun artinya bagi
orang lain.
15. Hak untuk mendapatkan perawatan dari orang yang professional, yang dapat
mengerti kebutuhan dan kepuasaan dalam menghadapi kematian.
F. Hak-Hak Individu Dengan Retardasi Mental
1. Hak menunjukkan tingkat maksimum dari kemampuannya yang sama dengan orang
lain.
2. Hak memperoleh asuhan medis, fisioterapi, pendidikan, latihan, rehabilitasi, serta
bimbingan yang tepat, yang sesuai dengan kemampuan dan potensinya yang
maksimal.
3. Hak memperoleh standar hidup yang layak dan keamanan dalam hal ekonomi dan
berhak melakukan pekerjaan yang produktif sesuai dengan kemampuannya.
4. Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orangtua angkat dan berpartisipasi dalam
berbagai bentuk kehidupan dalam masyarakat secara layak.
5. Hak atas penjagaan apabila diperlukan untuk melindungi diri dan kepentingannya.
6. Hak mendapatkan perlindungan atas tindakan kekerasan, apabila dituntut atas suatu
pelanggaran.
7. Apabila mereka tidak mempunyai kemampuan karena keadaan cacatnya yang berat,
mereka dapat dilatih untuk memahami hak mereka melalui prosedur yang berlaku
yang didasarkan pada evaluasi seorang ahli.
8. Hak memperoleh perawatan, bila di perlukan, dari orang yang berpengetahuan dan
mengerti akan kebutuhannya serta dapat membantu dalam menghadapi kesulitan
memperoleh pengakuan terhadap dirinya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum, Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas. Setiap manusia
mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada
oranglain dan menerima sesuatu dari oranglain atau lembaga tertentu.
Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat , semakin perlu juga pemahaman
tentang hak-hak tersebut agar terbentuk sikap saling menghargai hak-hak oranglain dan
tercipta kehidupan yang damai dan tentram.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Ermawati, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Sumijatun. 2011. Membudidayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Rustiyanto, Eri. 2009. Etika Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi 7. Jakarta. Salemba Medika.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan, Edisi 4 (vol. 1). Jakarta.EGC

Anda mungkin juga menyukai