ETIKA KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban Pasien’’.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya
terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan
yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih .
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta
hidayahnya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini,
akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu
keperawatan serta bagi kita semua, Amin.
JUDUL ................................................................................................... i
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13
A. LATAR BELAKANG
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham
“hak” memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak
asasi manusia dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah
melihat bahwa hal itu belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya
eksperimen ilmiah sering diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang
dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai
subyek hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk
moral begitu saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab
itu penyusun membuat makalah ini untuk agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Hak
Berikut beberapa pengertian dari hak, antara lain:
1. Secara umum, Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.
2. Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum
dan pribadi (C. Fagin, 1975).
3. Menurut KBBI, hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan
oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau
untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
4. Hak dari sudut hukum. Hak mempunyai atau memberi kekuasaan tertentu untuk
mengendalikan situasi, misalnya mempunyai hak untuk masuk restoran dan membeli
makanan yang diinginkannya. Dalam hal ini jika ditinjau dari segi hukum, orang yang
bersangkutan memiliki kewajiban tertentu yang menyertainya yaitu orang tersebut
harus diharuskan atau diwajibkan untuk berprilaku sopan dan membayar makanan
tersebut (Fromer, 1981).
5. Hak dari sudut pribadi, yang telah disesuaikan dengan perkembangan etis, antara
lain mengatur kehidupan seseorang berdasarkan konsep benar atau salah, baik atau
buruk yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan tinggal dalam kurun waktu tertentu.
6. Hak-hak asasi manusia mengacu pada hak-hak istimewa atau hak-hak asasi setiap
orang. Misalnya, seseorang dapat mengekspresikan rasa iba, simpati, dan pemikiran-
pemikirannya (Fagin, 1975).
B. Hak Dan Kewajiban Pasien Atau Klien
1.) Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru
muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu
asuhan keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap
kebutuhan klien. Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri
dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan, merupakan aspek dari
pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien sendiri.
Pernyataan Hak-Hak Pasien
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American
Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di rumah sakit.
Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah :
a. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan
keperawatan yang akan diterimanya.
b. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya
berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak
untuk mengerti masalah yang dihadapinya.
c. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu
persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta risiko penting
yang kemungkinan akan dialaminya, kecuali dalam situasi yang darurat.
d. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hokum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut
program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat
dan dirahasiakan.
f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang
asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.
g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang lebih
lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut,
dan rumah sakit yang ditunjuknya dapat menerima.
h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit instansi
lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan
asuhan yang diterimanya. Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama
yang merawatnya dan sebagainya.
i. Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila diikutsertakan
sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau pengobatannya.
j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari
dokternya kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
k. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang
diperlukan untuk asuhan kesehatannya.
l. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit yang harus
dipatuhinya sebagai pasien selama ia dirawat.
Pernyataan diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih
besarnya partisipasi mereka dalam perencanaan asuhan.
b. Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi di masyarakat.
c. Adanya legislasi yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien.
d. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang
kesehatan dan penggunaan klien sebagai objek atau tujuan pendidikan, dan bila
pasien tidak berpartisipasi apakah akan mempengaruhi mutu asuhan atau tidak.
Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-hak pasien
adalah sebagai berikut:
1. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa memandang
tatanan kesehatan yang ada.
2. Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari perawat yang
bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat, jenis kelamin,
kebangsaan, politis dan sebagainya.
3. Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis, pengobatan,
termasuk alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang mungkin terjadi agar pasien
dan keluarganya memahami dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis
yang akan dilakukan kepadanya.
4. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan
keperawatan yang akan diberikan kepadanya.
5. Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung terlibat dalam asuhan
kesehatannya.
6. Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan.
7. Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang-
orang yang benar disetujuinya.
8. Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan
eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila terjadi dampak yang
merugikan.
9. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
10. Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas kesehatan untuk
mengangkatkan pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar secara optimal.
11. Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara lisan ataupun
secara tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan, kecuali untuk kepentingan
umum.
2. Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi dan batas-batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang
lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk berhubungan
dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan atau standar
profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk menjalankan
ibadahnya sesuati dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien/klien.
h. Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.
i. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai dengan standar
profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien.
j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara
terus-menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan
batas-batas kewenangan.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien,
kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
n. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang telah
dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang tidak mampu meyakinkan
keberadaan dirinya dalam kehidupan sosial atau perorangan secara normal. Hal ini terjadi
akibat adanya kelemahan fisik maupun mental. Individu dengan kelemahan ini, sebagai
warga negara maupun makhluk Tuhan, tetap harus dihargai karena mereka juga mempunyai
hak yang sama dengan orang yang sehat.
Hak-hak tersebut antara lain:
1. Hak mendapatkan penghargaan dan martabat sebagai manusia sehingga dapat
menikmati kehidupan sepenuhnya dan sebaik mungkin.
2. Hak sebagai penduduka dan berpolitik sesuai kemauan dan kemampuannya.
3. Hak atas tindakan yang telah diterapkan agar mereka dapat percaya diri.
4. Hak memperoleh tindakan atau pengobatan medis, psikologis, fungsional
(penggunaan alat bantu) seperti prostesa, rehabilitas, sosial, pendidikan dan
sebagainya.
5. Hak untuk memperoleh kesejahteraan sosial dan ekonomi pada tingkat kehidupan
yang layak (sesuai dengan kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan.
6. Hak untuk mendapatkan kebutuhan spesifik dan harus dipertimbangkan dalam semua
tingkat perencanaan baik sosial atau ekonomi.
7. Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orangtua angkat dan berpartisipasi dalam
kegiatan sosial, kreatif atau rekreasi.
8. Hak mendapatkan perlindungan terhadap hal-hal yang menyangkut diskriminasi atau
tindakan kejam dari pihak lain.
9. Mereka harus mampu menggunakan kesempatan dan memanfaatkan bantuan hukum
apabila bantuan tersebut diperlukan untuk pribadi atau mempertahankan hak-hak yang
dimilikinya.
10. Organisasi orang cacat dapat berkonsultasi kepada instansi atau lembaga terkait
mengenai hal-hal yang menyangkut hak-hak mereka.
11. Orang-orang dengan kecacatan, keluarga dan masyarakat harus diberikan informasi
tentang hak-hak mereka.
A. Kesimpulan
Secara umum, Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas. Setiap manusia
mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada
oranglain dan menerima sesuatu dari oranglain atau lembaga tertentu.
Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat , semakin perlu juga pemahaman
tentang hak-hak tersebut agar terbentuk sikap saling menghargai hak-hak oranglain dan
tercipta kehidupan yang damai dan tentram.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, Ermawati, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi 7. Jakarta. Salemba Medika.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan, Edisi 4 (vol. 1). Jakarta.EGC