Anda di halaman 1dari 32

TANDA-TANDA VITAL

Disusun oleh :

1. Laylatus Sholihah Zamradah/1540116002


2. Octafera Hastuti/
TANDA-TANDA VITAL Tanda-Tanda Vital
(Vital Signs)
Yaitu : pengukuran tanda-tanda fungsi berguna dalam mendeteksi atau
vital tubuh yang paling dasar pemantauan masalah medis yang
berkaitan dengan masalah kesehatan
klien
Empat Tanda-Tanda Vital Utama Tubuh

01. Tekanan Darah/Tensi


02. Denyut Nadi

03. Reapirasi (Pernafasan)


04. Suhu Tubuh
Peralatan yang diperlukan untuk menilai tanda-tanda vital (vital signs)

Thermometer Sfigmomanometer
Untuk mengetahui temperature Untuk Mengetahui tekanan
darah

Jam Skala
Jam dengan jarum penunjuk Untuk mengukur berat badan
detik/jam digital untuk
menghitung kecepatan detak
jantung (nadi) dan pernafasan
Alat-Alat
Pemeriksaan
Tanda-Tanda
Vital
Tekanan Darah/Tensi

 Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong


darah terhadap dinding arteri, Tekanan ditentukan
oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan
ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan
alat pengukur tekanan darah dan stetoskop.
Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada
aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap,
keadaan fisik, dan obat-obatan.
Lanjutan...

 Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan


darah.
 Angka yang lebih tinggi adalah tekanan sistolik
, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika j
antung berkontraksi dan memompa darah ke
seluruh tubuh.
 Angka yang lebih rendah adalah tekanan diastolik
, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika j
antung beristirahat dan pengisian darah.
Lanjutan...

 Tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai


“mm Hg” (milimeter air raksa). Rekaman ini
merepresentasikan seberapa tinggi kolom air
raksa diangkat oleh tekanan darah.
 Palpasi sistole sebelum menggunakan stetoskop
untuk menghindari “auskultatory gap”
 Memasang manset cukup erat ± 2,5 cm di atas
fossa cubiti
 Nilai normal sisitole : 95-140 MmHg
 Nilai normal diastole : 60-90 Mm Hg
Lanjutan...

 Perubahan posisi tidur ke posisis berdiri akan


berdampak pada penurunan sistole : 10-15
MmHg dan diastole : 5 MmHg
 Map (Mean arteri pressure) Map = s +
d : 2 untuk mengetahui kerusakan fungsi ginjal
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
• TAHAP
PREINTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan/cek
catatan medis keperawatan klien
2. Menyiapkan alat-alat yang di perlukan
3. Mencuci tangan
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
• TAHAP ORIENTASI

1. Memberi salam, panggil klien dengan


menggunakan nama yang di senangi &
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur & tujuan
tindakan pada klien atau keluarga
3. Memberi kesempatana untuk bertanya
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
• TAHAP KERJA

1. Menjaga prifasi klien (memasang


skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Mengatur posisi klien
4. Menyingsingkan lengan baju klien
5. Memasang manset sekitar lengan atas ±
2,5 cm di atas auto cubita (dewasa)
Lanjutan...
6. Menjaga prifasi klien (memasang skeren)
7. Menanyakan keluhan utama saat ini
8. Mengatur posisi klien
9. Menyingsingkan lengan baju klien
10. Memasang manset sekitar lengan atas ± 2,5 cm
di atas auto cubita (dewasa)
11. Mengatur tensimeter agar siap di pakai (untuk
tensimeter air raksa), yaitu menghubungka pipa
tensimeter dengan pipa manset, menutup sekrup
balon manset, membuka kunci reservoir
12. Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis
13. Meletakkan diafragma stetoskop diatas denyut
arteri brachialis
14. Menutup ketup dari pompa spygnomanometer
15. Raba arteri radialis
Lanjutan...
16. Memompa manset dari spygnomanometer
sampai arteri radialis tidak teraba, kemudian
naikkan 20-30mmhg
17. Mengendorkan pipa 2-3 mmhg per denyut
18. Mencatat bunyi korotkoff I & V atau bunyi
detak pertama (systole) dan terakhir (diastole)
pada manometer sebagaimana penurunan
tekanan
19. Melonggarkan pompa segera sesudah bunyi
terakhir hilang
20. Jika pengukuran perlu di ulang , tunggu 30
detik dan lengan ditinggikan diatas jantung
untuk mengalirkan darah dari lengan
21. Melepas manset dari lengan klien
22. Mengembalikan posisi pasien senyaman
mungkin
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
• TAHAP TERMINASI

1. Menanyakan pada pasien apa yang di


rasakan setelah di lakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapihkan alat & klien
4. Cuci tangan
5. Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Denyut Nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa
kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi
tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi
juga mengkaji :

 Irama jantung
 Kekuatan denyut jantung
 Nadi normal untuk orang dewasa yang
sehat berkisar 60-100 denyut per menit.
Denyut nadi dapat berfluktuasi dan
meningkat pada saat berolahraga,
menderita suatu penyakit, cedera, dan
emosi
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
• TAHAP ORIENTASI

1. Memberi salam, panggil klien dengan


nama yang di senangi &
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakan pada klien atau keluarga
3. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
• TAHAP KERJA

1. Menjaga privasi klien (memasang


skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Menjelaskan prosedur kepada klien
MENILAI DENYUT NADI BRAKIAL
1. Mengatur posisi klien yang nyaman
dan rileks
2. Menekan kulit dengan arteri radialis
dengan tiga jari, dan merana denyut
nadi
3. Menekan arteri radialis dengan kuat
dengan jari-jari selama kurang lebih 60
detik, jika tidak teraba denyutan jari-
jari di geser ke kanan dan kekiri sampai
ketemu
4. Denyutan pertama akan teraba kuat,
menekan sampai denyutan hilang,
melepas tekanan sampai denyutan
terasa kuat lagi
MENILAI DENYUT NADI RADIAL
1. Mengatur posisi klien yang nyaman
dan rileks
2. Meraba mencari daerah pulse brakial
(antara bisep dan trisep)
3. Menekan arteri radialis dengan kuat
dengan jari-jari selama kurang lebih 10
detik, jika tidak teraba denyutan jari-
jari di geser kekanan dan kekiri sampai
ketemu
4. Denyutan pertama akan teraba kuat,
menekan sampai denyutan hilang,
melepas tekanan sampai denyutan
terasa kuat lagi
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
• TAHAP TERMINASI

1. Menanyakan pada pasien apa yang di


rasakan setelah di lakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapihkan alat & klien
4. Cuci tangan
5. Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
SUHU TUBUH
• Suhu tubuh normal seseorang bervariasi,
tergantung pada jenis kelamin,
aktivitas,lingkungan, makanan yang
dikonsumsi, gangguan organ,waktu. Suhu
tubuh normal, menurut American Medical
Association, dapat berkisar antara 97,8
derajat Fahrenheit, atau setara dengan 36,5
derajat Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit
atau 37,2 derajat Celcius.
Suhu tubuh sesesorang dapat di ambil melalui :

 Oral
 Mulut ( menggunakan thermometer
kaca klasik/digital yang
menggunakan probe elektronik untuk
mengukur suhu tubuh)
 Dubur (menggunakan thermometer
gelas/digital) cenderung 0,5-0,7
derajat lebih tinggi daripada ketika
diambil melalui mulut
Lanjutan…

 Aksilaris, temperatur dapat di ambil


dari bawah lengan menggunakan
thermomdeter gelas/digital. Suhu
yang diambil oleh rute ini cenderung
0,3-0,4 derajat lebih rendah dari pada
suhu yang di ambil dari mulut
Lanjutan…
 Telinga, thermometer khusus dengan cepat
dapat mengukur suhu gendang telinga, yang
mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari
organ-organ internal). Mungkin suhu tubuh
abnormal karena demam (suhu tinggi) atau
hipothermia(suhu rendah). Demam ditandai
ketika suhu tubuh meningkat di atas 37 derajat
Celsius secara oral/ 37,7 derajat Celsius
melalui dubur, menurut Americal Medical
Association. Hipotermi didefinisikan sebagai
penurunan suhu tubuh di bawah 35 derajat
Celsius.
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
• TAHAP ORIENTASI

1. Memberi salam, panggil klien dengan


menggunakan nama yang di senangi &
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur & tujuan
tindakan pada klien atau keluarga
3. Memberi kesempatana untuk bertanya
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
• TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang
skeren)
2. Memberikan penjelasan kepada klien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk /
berbaring dengan posisi tangan rileks
4. Keringkan ujung thermometer.
Kemudian turunkan air raksa sampai
skala nol. Letakkan thermometer diaksila
5-10 menit. Setelah itu lepaskan
thermometer dan baca kenaikan air
raksa. Sembari mengukur suhu klien,
lakukan petrhitungan denyut nadi dan
pernafasan
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
• TAHAP TERMINASI

1. Menanyakan pada pasien apa yang di


rasakan setelah di lakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapihkan alat & klien
4. Cuci tangan
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
• TAHAP ORIENTASI

1. Memberi salam, panggil klien dengan


menggunakan nama yang di senangi &
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur & tujuan
tindakan pada klien atau keluarga
3. Memberi kesempatana untuk bertanya
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
• TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Menjelaskan prosedur kepada klien
4. Membuka baju pasien bila perlu untuk
mengobservasi kedalam dan kesimetrisan
gerakan
5. Menentukan irama pernafasan
6. Menentukan pernafasan selama 60 detik.
Bila pernafasan teratur cukup 30 detik dan
dikalikan 2
7. Mendengarkan bunyi pernafasan, sambil
mendengarkan apa ada bunyi pernafasan
abnormal (whising, ronkhi, vesikuler)
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
• TAHAP TERMINASI

1. Menanyakan pada pasien apa yang di


rasakan setelah di lakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapihkan alat & klien
4. Cuci tangan
5. Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai