Anda di halaman 1dari 16

> Purwnto

> Hadis asep riadi


 Fluburung (Avian Influenza) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Avian Influenza (AI).

Merupakan famili Orthomyxoviridae, yang terbagi atas:


 Virus Influenza A yang secara antigenik sangat bervariasi dan dapat
berubah- ubah bentuk, merupakan penyebab besar kasus epidemi dan
pandemi. Flu burung merupakan influenza tipe A.
 Virus Influenza A dapat menginfeksi unggas termasuk ayam, itik, angsa,
kalkun, berbagai jenis burung seperti burung dara, burung camar, burung
elang, manusia, babi, kuda, anjing laut.
• Virus Influenza B dan C (cenderung stabil) hanya menginfeksi manusia.
[1]
Virus Avian Influenza ini dibungsus oleh Glikoprotein dan dilapisi oleh
lapisan lemak ganda (bilayer lipid). Glikoprotein HA dan NA merupakan
protein permukaan yang sangat berperan dalam penempelan dan
pelepasan virus dari sel inang.
Lapisan lemak ganda pada selubung virus menjadikan virus Influenza ini
sensitif terhadap pelarut lemak, misalnya deterjen. Rusaknya selubung
virus menyebabkan virus Influenza tidak infektif lagi. [3]
Virus ini akan mati jika berada pada temperatur 56oC
selama 3 jam atau berada pada temperatur 60oC selama
30 menit atau lebih.
Sebaliknya virus ini akan tetap hidup dalam air dengan
suhu 22oC selama 4 hari.
Serta bisa hidup lebih dari 30 hari jika berada pada suhu
0oC.

Virus Influenza juga mati dalam kondisi pH yang asam,


atau berada pada kondisi non isotonik. Kondisi lingkungan
yang kering juga dapat membuat virus Avian Influenza
menjadi tidak infektif lagi.
Epidemiologi
Flu burung menyebar dari satu Negara ke Negara lainnya
melalui perdagangan hewan ternak yang masih hidup,
migrasi burung dan burung air.
Kasus pertama di Indonesia terjadi pada Juni 2005 yaitu
seorang anak yang juga merupakan anggota kluster keluarga
pertama di Indonesia.
Sejak Juli 2005- December 2007 Indonesia merupakan negara
tertinggi di dunia; 116 kasus dengan proporsi kematian 81%
November 2010 kasus kematian meningkat 83%. [5]
Cara penularan

Kontak secara langsung dengan unggas yang


telah tertular
Secara tidak langsung melalui pakaian, air
minum, peralatan kandang, dan pakaian yang
terkontaminasi atau tercemar virus AI.
Melalui udara yang tercemar virus AI yang
berasal dari kotoran atau sekret burung atau
unggas yang menderita flu burung.
Melalui perantara binatang babi. Penularan
diduga terjadi dari kotoran secara oral atau
melalui saluran pernapasan. [2]
Faktor resiko

1. Menyembelih
2. Mencabut bulu
3. Menyiapkan daging unggas sakit untuk dimasak
4. Bermain dengan unggas sakit atau bangkai
unggas yang sakit
5. Memakan daging unggas yang mentah atau tidak
dimasak dengan baik [6]
Virus influenza
↓ melekat
Reseptor asam salisilat
↓ HA
Fusi dalam membran sel

Pelepasan RNA virus ke dlm
sitoplasma

RNA ditransport

Nukleus

transkripsi
patogenesis.....
Pada manusia, lingkaran replikasi ini terbatas
pada sel epitel respiratori.
Pada infeksi primer, replikasi virus berlangsung
10-14 hari. Infeksi influenza menyebabkan lisis
epitel respiratori dan hilangnya fungsi silia,
turunnya produksi mukus, dan deskuamasi lapisan
epitel.
MANIFESTASI KLINIS

Pada unggas

1. Jengger dan pial yang bengkak


2. dan berwarna kebiruan
3. Pendarahan yang rata
4. pada kaki unggas berupa
5. bintik-bintik merah (ptekhi)
6. biasa disebut dengan kaki kerokan.
7. Haus berlebihan.
8. Tingkat kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari
hingga 1 minggu. [10]
Pada manusia
pencegahan

Menghindari kontaminasi dengan tinja, secret unggas, binatang, bahan dan


alat yang dicurigai tercemar oleh virus: [13]
1. Menggunakan pelindung (masker, kacamata)
2. Tinja unggas ditatalaksana dengan baik
3. Disinfektan alat- alat yang digunakan
4. Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
5. Jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan pribadi (personal hygiene)
6. Penerapan Standar Kewaspadaan Universal perlu dilakukan dengan
penerapan kendali infeksi di lingkungan dan hygiene pribadi dalam usaha
untuk meminimalisasi kejadian pandemi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai