Tentang
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Makalah ini membahas tentang “Wanita Sebagai Ibu”.
Makalah ini kami buat melalui berbagai Sumber. Kami sepenuhnya menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini kami menemukan beberapa rintangan,baik itu datang dari
dalam maupun dari luar. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pembimbing kami
Dra.Hj.Marwisni, M.Psi.,Kons sebagai Dosen mata kuliah Psikologi yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca,meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunannya,sehingga
kami memerlukan pendapat atau kritikian yang membangun dari pembaca mengenai makalah
ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Wanita, dari remaja sampai wanita usia sekitar 40-an, menggunakan masa hamil 9 bulan
untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses social dan
kognitif kompleks yang bukan didasarkan pada naluri, tetapi dipelajari (Rubin, 1967a;
Affonso dan Sheptak, 1989). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi
dari kebiasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan.Sebaliknya,
seorang dewasa harus mengubah “kehidupan rutin yang dirasa mentap menjadi suatu
kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (Mercer,
1981).Nulipara, atau wanita tanpa anak, dan multipara, wanita yang memiliki anak, menjadi
wanita yang memiliki anak-anak (Lederman, 1984).
Sifat keibuan merupakan sifat yang lazim dimiliki seorang wanit, sifat tersebut
mendorong seorang wanita untuk bersikap lemah lembut, penuh kasih saying dan ketulusan,
tapi dari kesemuanya itu tidak menutup kemungkinan seorang wanita/ibu tidak memiliki sifat
keibuan. Walaupun berpredikat sebagai ibu, mereka tak memahami arti penting dan
indahnya sifat- sifat keibuan, seperti sabar, melindungi, kasih sayang, ketulusan dalam
memberi, kesetiaan total, tetapi tanpa pernah merasa kehilangan dirinya saat mencintai orang
lain.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana wanita menjalankan fungsi keibuannya.
2. Untuk memahami apa saja yang termasuk sifat keibuan seorang wanita.
3. Menjelaskan tentang Relasi antar Ibu dan anak.
4. Menjelaskan tentang Ibu tiri dan Ibu angkat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wanita seabagai Ibu
Perempuan dewasa yang lebih menonjol pada sifatnya sebagai yang mulia, dihormati,
membimbing, mengasuh atau dapat dikatakan sebagai guru, penuntun yang penuh kasih dan
perawat walaupun tidak semata-mata dibatasi oleh hubungan biologis.
Respon dan kemampuan yang dipakai untuk memeperkuat ikatan ibu dan anak
Sentuhan
Kontak mata
Suara
Aroma
Entraiment
Bioritme
B. Ibu Angkat
seorang wanita yang mengadopsi anak (mengambil anak) baik satu atau lebih dikenal
atau tidak orangtua anak tersebut karena didasari oleh keinginan memiliki anak. secara umum
keinginan untuk menjadi ibu tidak terkabul karena mandul dan tidak bisa melahirkan seorang
bayi.
Terdapat 2 faktor pada wanita untuk memehami ibu angkat :
1. Kapasitas-kapasitas keibuan atau maternal wanita ini dalam relasinya dengan anak
angkatnya
2. Motivasi-motivasi tertentu yang mendorong wanita tersebut mengangkat seorang bayi
atau anak seorang wanita lain baik sebelumnya dikenal atau tidak