Anda di halaman 1dari 13

PERAN APOTEKER DALAM PEMBUATAN

KEBIJAKAN TERKAIT PANDEMI COVID-19

Lidyana Suci Cahyanti (2020000117)


Nofi Lutfiah (2020000074)
Puspa Izati Prihatini (2020000075)
Rachmadiana (2020000076)
Raissa Nurwihda Yusuf (2020000077)
LATAR BELAKANG
• WHO menetapkan Covid-19 sebagai
pandemi global.
• menyebabkan perkembangan krisis
11 Maret 2020 kesehatan yang mempengaruhi aktivitas
ekonomi, sosial, pendidikan, pemerintahan

Upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona dari dan ke petugas kesehatan dan pasien
bergantung pada penggunaan alat pelindung diri (APD) yang efektif seperti
• sarung tangan
• masker bedah
• respirator pemurni udara/masker 95,
• kacamata pelindung,
• pelindung wajah,
• sarung tangan
DEFINISI
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker
APOTEKER dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker

Merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan


tindakan yang secara langsung mengatur pengelolaan dan
KEBIJAKAN pendistribusian sumberdaya alam, finansial, dan manusia
demi kepentingan publik

merupakan penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi


sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2
COVID-19 yang ditularkan secara zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia)
TUJUAN

Mengetahui dan memahami peran Apoteker dalam pembuat kebijakan


terkait ketersediaan alat kesehatan di era pandemi Covid-19
APA ITU COVID-19

Covid-19 merupakan penyakit jenis baru yang belum pernah


diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan
oleh virus Sars-CoV-2 yang ditularkan secara zoonosis
(ditularkan antara hewan dan manusia)
EPIDEMIOLOGI

• kasus pertama COVID-19


• berasal dari keluarga yang sama dengan SARS dan
2 Maret MERS, namun SARS-CoV-2 bersifat lebih menular
2020

• 56.385 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 2.875


30 Juni kasus meninggal tersebar di 34 provinsi
2020
ETIOLOGI

• Penyebab Covid-19 adalah virus


yang tergolong dalam family
corona virus
• Hasil analisis filogenetik
menunjukkan bahwa virus ini
masuk dalam subgenus yang
sama dengan coronavirus yang
menyebabkan wabah SARS
pada 2002-2004 silam, yaitu
Sarbecovirus
GEJALA
PELAYANAN FARMASI DI
SITUASI PANDEMI COVID-19
Sektor farmasi dibidang pelayanan kefarmasian menyediakan tujuh
pelayanan yang diperlukan:
1. Penggambaran pelayanan kepada tenaga kefarmasian
2. Menetapkan formula darurat yang dapat digunakan sesuai dengan
guidelines
3. Berkoordinasi dengan perusahaan obat, dan distributor untuk
memastikan kecukupan barang, tempat dan kendaraan dari formula
yang akan diidentifikasi
4. Menyediakan pharmaceutical care agar masyarakat mengetahui
tindakan yang perlu dilakukan
5. Menjaga roda pelayanan agar tidak terjadi infeksi antar manusia
6. Mengedukasi public yang berfokus pada pencegahan dan manajemen
penyakit
PEMBAHASAN...(1)
STRATEGI
Pemanfaatan telemedicine
atau pelayanan berbasis
telepon secara ekstensif baik Penggunaan penghalang
untuk assesment awal pasien fisik.
terduga Covid-19 maupun
pengobatan non Covid-19.

Penundaan prosedur elektif, Pembatasan jumlah petugas


prosedur tidak mendesak, layanan kesehatan yang memasuki
kunjungan pasien kronis, kamar pasien COVID-19,
serta menetapkan Pertimbangkan menggunakan APD
petugas/tim perawatan spesifik hanya jika bersentuhan
khusus hanya untuk langsung dengan pasien atau
ketika menyentuh lingkungan.
perawatan pasien COVID-19
PEMBAHASAN...(2)
Langkah terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah mengelola rantai
pasokan APD meliputi:

Pendekatan
Membuat Memantau dan
manajemen
perkiraan mengendalikan
pengadaan
kebutuhan APD distribusi APD.
terpusat
KESIMPULAN
Memastikan akses APD yang memenuhi standar bagi petugas kesehatan di rumah sakit
menjadi prioritas dalam melengkapi protokol kesehatan penanggulangan pandemi Covid-
19. Rumah sakit harus mampu mengidentifikasi status kekurangan APD yang mereka
hadapi agar dapat melakukan intervensi dan antisipasi yang tepat diikuti dengan
mekanisme kebijakan dan upaya harmonisasi harus menekankan pada dukungan terhadap
praktik manufaktur/produksi APD yang baik, manajemen dan keamanan rantai pasokan
yang tepat, dan koordinasi strategi untuk mengatasi kekurangan APD pada saat terjadi
pandemi seperti saat ini.

SARAN
Mempromosikan penggunaan APD yang rasional untuk dapat
memastikan permintaan yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan.
Melakukan koordinasi mekanisme manajemen rantai pasokan
APD
DAFTAR PUSTAKA
 Tuwu D. Kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemic Covid-19.
Jornal Publicuho. 2020;3(2): 267-78.
 Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman
pencegahan danpengendaliancoronavirus disease 2019(Covid-19).
Jakarta. 2020.
 Yuniarti Endang, Strategi Mitigasi pada Kondisi Kekurangan Alat Pelindung Diri di Tengah
Pandemi COVID-19.
https://farmasi.ugm.ac.id/id/strategi-mitigasi-pada-kondisi-kekurangan- alat-pelindung-diri-di
-tengah-pandemi-covid-19

 Fortunio M. Peran penting Apoteker di Tengah Pandemi Covid-19


[Internet]. Bhakti Wiyata. 2020. Available from:
https://www.iik.ac.id/v3/home/webiik.php?opt=homeNewsRead&sqn=2051
 Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2009tentangPekerjaan Kefarmasian. Jakarta. 2009.
 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Jakarta. 2020.
 Liu S, Luo P, Tang M, Hu Q, Polidoro JP, Shusen Sun ·, et al. Providing pharmacy services during
the coronavirus pandemic. Int J Clin Pharm [Internet]. 2020;42(3):299–304. Available from:
https://doi.org/10.1007/s11096-020-01017-0

Anda mungkin juga menyukai