Anda di halaman 1dari 2

OBAT KLORPROPAMID

5. Bentuk sediaan (dilengkapi dengan gambar/foto produk), dosis, cara, frekuensi dan lama
penggunaan

a. Bentuk sediaan : tablet 100 mg, tablet 250 mg


Dosis
 Pasien paruh baya 250 mg/hari
 Usia lebih tua 100-125 mg/hari
Cara pemakaian : di minum setelah makan
b. Dosis awal : 250 mg/hari
Dosis pemeliharaan : 250 mg/hari
Dosis maksimum : 500 mg/hari
c. Klorpropamid mempunyai waktu paruh 32 jam, di metabolism perlahan-lahan,
kira-kira 20-30% di ekskresikan tanpa perubahan ke dalam urine
6. Mekanisme aksi
Merangsang sekresi insulin di kelenjar pancreas, sehingga hanya efektif pada
penderita diabetes yang sel-sel β pankreasnya masih berfungsi dengan baik
7. Peringatan dan perhatian
Sulfoniluera tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita yang
kebutuhan insulin nya tidak stabil, diabetes mellitus berat, kehamilan, dan keadaan gawat
darurat. Obat-obat tersebut harus dipakai sangat berhati-hati pada penderita dengan
gangguan fungsi hati dan ginjal, insufisiensi endokrin (adrenal, hipofisis, dan
sebagainya), kadaan gizi yang buruk dan pada penderita yang mendapat obat tertentu,
selain itu pemberian sulfoniluera juga harus diberikan dengan hati-hati pada alkoholisme
akut serta penderita yang mendapat diuretic tiazid
Efek samping :
Umumnya ringan dan jarang, diantaranya gangguan gastrointestinal seperti mual,
muntah, diare dan konstipasi. Klorpropamid memiliki efek samping lebih banyak karena
durasi kerja nya yang lama dan resiko hipoglikemia sehingga tidak lagi digunakan. Juga
dapat menyebabkan muka kemerahan setelah minum alkoho, efek ini tidak terjadi pada
sulfoniluera lain. Klorpropamid juga dapat meningkatkan sekresi hormone antidiuretic
dan sangat jarang menyebabkan hyponatremia. Sulfoniluera dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati, yang mungkin menyebabkan jaundice kolestatik, hepatitis, dan
kegagalan fungsi hati meski jarang.
Pada ibu hamil obat hipoglikemik oral tidak dianjurkan karena gagal mengontrol
hiperglikemia dan potensial menyebabkan hipoglikemik pada empat minggu pertama
kelahiran
8. Indikasi dan kontraindikasi
 Indikasi : Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2
 Kontraindikasi : NIDDM berat atau tidak stabil, ketoasidosis, pembedahan,
infeksi berat, trauma, gangguan fungsi hati, ginjal atau tiroid, dan pada ibu hamil
dan menyusui

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2006, MIMS Petunjuk Konsultasi, Edisi 6, Info Master, Indonesia

Tjay, T. H., Rahardja, 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek
Sampingnya, Edisi 5, cetakan ke 1. PT. Elex Mania Komputindo Gramedia. Jakarta

InfoPOM BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA.


Volume : IV Edisi 5: Mei 2003

Anda mungkin juga menyukai