Anda di halaman 1dari 5

ISOMER

Etanol dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti Na menghasilkan gas H2, sedangkan dimetil
eter tidak dapat bereasi . kedua senyawa ini disebut isomer.

Hubungan antara dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia sama namun memiliki struktur
atau konfigurasi yang berbeda disebut keisomeran (isomerisme). Dapat di golongkan menjadi:

1. Isomer Struktur
Keisomeran struktur terjadi akibat perbedaan susunan ikatan antar atom-atom ataupun gugus-
gugus fungsi dalam suatu molekul

2. Isomer Kerangka
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus molekul dan gugus
fungsi yang sama, namun kerangka (rantai karbon utama) berbeda.
3. Isomer Posisi
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi
yang sama, namun posisi gugus pada kerangka berbeda

4. Isomer Gugus Fungsi


Keisomeran gugus fungsi terdapat pada senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun
berbeda gugus fungsi

5. Isomer Ruang (Stereoisomerisme)


Keisomeran ruang terjadi akibat perbedaan konfigurasi atau susunan atom-atom dalam ruang.

Enansiomer dan molekul kiral


enansiomer merupakan salah satu bagian dari stereoisomer, dimana stereoisomer sendiri
adalah salah satu bentuk dari isomer. Senyawa yang sama ketika mempunyai bentuk konfigurasi atom 3-
Dimensi yang berbeda akan disebut stereoisomer.

Molekul kiral adalah molekul yang mempunyai bayangan cermin tidak superimposibel (tidak
dapat bertumpukan). Kiral secara umum digunakan untuk menggambar suatu objek yang tidak dapat
bertumpukan secara pas pada bayangannya. Akiral(tidak kiral) adalah benda yang identik dengan
bayanagn cermin. Molekul kiral yang saling mempunyai bayanagn cermin satu sama lain disebut
enantiomer atau isomer optic.
Kiralitas
Kiralitas adalah sifat geometris beberapa molekul dan ion. Molekul / ion kiral tidak dapat
diendapkan pada bayangan cerminnya. Atom yang menjadi pusat kiralitas dikenal dengan istilah atom
kiral. Penyebab adanya kiralitas adalah adanya senyawa karbon yang tidak simetris.

kiralitas asam amino

Nomenklatur (tata nama)


Nomenklatur adala suatu sistem pemberian nama yang digunakan dalam sala satu cabang ilmu
pengetahuan misalanya, ilmu kimia. Pemberian nama suatu senyawa kimia merupakan suatu tantangan
karena setiap zat yang unik mempunyai nama yang unik pula. Ketentuan mengenai tata nama senyawa
kimia ditetapkan oleh IUPAC. Setiap molekul organik dalam penamaan ada 3 bagian yakni Parent,
Prefix, dan suffix.

1. Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)


2. Prefix: cabang
3. Suffix: gugus fungsional (-ana,-ena,-una)

Sifat enansiomer
Semua sifat kimia dan fisik enansiomer ini serupa karena gaya antar molekul sama pada kedua
isomer artinya enansiomer memutar bidang cahaya terpolarisasi bidang dalam arah yang berlawanan.
Namun, mereka memutar cahaya dalam jumlah yang sama. Karena efeknya pada cahaya terpolarisasi
eansiomer aktif secara optic.

Senyawa meso dan senyawa rasemat


Senyawa meso adalah bagian aktif non optic dari himpunan stereosiomer . sekurang-kurangnya
dua diantaranya aktif secara optic. Kemudian senyawa rasemat adalah sala satu yang memiliki jumlah
enasiomer tangan kiri dan kanan dari sebuah molekul kiral. Campuran rasemat pertama yang diketahui
adalah asam rasemat, yang ditemukan Louisn Pasteour sebagai campuran dari dua isomer enansiomerik
asam tartarat.sampel dengan hanya satu enamsiomer adalah senyawa enansiomer murni.
Senyawa rasemat juga merupakan dua senyawa enantioner yang bersifat optic aktif yang jika
dicampurkan 50% dari setiap senyawa tersebut akan membentuk senyawa campuran yang tidak optic
aktif.

Proyeksi fischer
Proyeksi fischer adalah representasi dua dimensi dari molekul organic tiga dimensi melalui
proyeksi. Proyeksi fischer awalnya diusulkan untuk penggambaran karbohidrat dan digunakan oleh ahli
kimia, khususnya dalam kimia organic, dan biokimia.

Proyeksi fischer paling banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organic untuk mewakili
monosakarida. Dan dapat juga digunakan dalam asam amino atau molekul organic lainnya. Proyeksi
fischer digunakan juga untuk membedakan antara molekul L- dan D-. misalnya, karbon gula D- dari
belakang digambarkan dengan hydrogen dikiri dan hidroksil dikanan. Gula L- akan ditampilkan denhgan
hydrogen dikanan dan hidroksil dikiri.

Sintesis senyawa kiral


Senyawa kiral adalah ketika empat ligan yang berbeda terikat pada karbon tetravalent,
menghasilkan molekul asimetris yang mana atom karbon sebagai pusat asimetrisnya. Senyawa
kiral mempunyai jumlah yang cukup besar dari ribuan bahan kimia yang telah digunakan. pada umumnya
dalam sintesis memerlukan bahan dasar kiral atau dengan mengunakan katalis kiral untuk menginduksi
substrat prokiral.

Gambar berikut menunjukkan dua isomer optik yang membuktikan adanya ligan yang berbeda
disekitar pusat kiral (Fanali S).
Streoismer senyawa siklik
Streoismer adalah molekul-molekul yang mempunyai rumus molekul dan konektivitas sama
tetapi berbeda posisi atom-atom penyusunannya atau bentuk tiga dimensi susunannya.

Senyawa siklik adalah senyawa organik yang memiliki rantai karbon tertutup atau melingkar
atau membentuk cincin. Senyawa siklik terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

-Senyawa Alisiklik
Senyawa alisiklik adalah senyawa organik dengan struktur cincin berikatan tunggal. Senyawa
alisiklik setidaknya memiliki cincin beranggotakan tiga atau lebih atom karbon.

- Senyawa Polisiklik
Senyawa polisiklik adalah senyawa yang memiliki cincin lebih dari satu yang saling
terhubung/menyatu.

- Senyawa Aromatik
Senyawa aromatik adalah senyawa organik dengan cincin benzena (C6H6), yaitu terdiri atas enam
atom karbon. Senyawa aromatik memiliki ikatan tunggal dan ikatan rangkap pada atom-atom
karbonnya.

- Senyawa Heterosiklik
Senyawa heterosiklik adalah senyawa yang mempunyai heteroatom. Heteroatom adalah unsur
yang menggantikan satu atau lebih atom hidrogen atau atom karbon pada cincin dalam senyawa organik
agar valensi dapat terpenuhi.
Daftar pustaka
Wibowo, H . Budi., 2017.Isomerisasi Polimer Melalui Reaksi Sain Sayef Untuk Mengubah Konfigurasi
Htpb (Hydroxyl Terminated Polybutadiene).Jurnal of physic : Conf Series 687.

Lasapo, Muh. Hajir. S. 2016. Sintesis Dan Karekterisasi Senyawa Kiral Hasil Reaksi Antara
Metileugenol Kasar Dengan Asam Asetat. Jurnal riset kimia kovalen 2(3):39-48,

Indarto, Antonius.2020. Formation Mechanism of Cyclic Hydrocarbons from C4H5 and C4H2.

Indo.J.chem.Res,7(2),101-107

Anda mungkin juga menyukai