www.pln.co.id |
PERATURAN YANG MENGATUR MANAJEMEN
1. MATERIAL
Manajemen Katalog
SK 503.K/DIR/2012 Tentang : Penamaan Komponen Pembangkit Tenaga Listrik
SK 0007.P/DIR/2015 Tentang : Struktur dan Pengelompokan Data Aset Penyaluran Tenaga Listrik
SK 0449.K/DIR/2014 Tentang : Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
SK 312.K/DIR/2012 Tentang : Pelaksanaan penggunaan Katalog Material Pembangkit
2. Manajemen Kebutuhan Dan Manajemen Persediaan/Inventory
SK 717.K/DIR/2012 Tentang : Kebijakan Persediaan Material
011.E/DIR/2007 Tentang : Akuntansi Material
3. Manajemen Pergudangan
SK 687.K/DIR/2010 Tentang : Sistem Tata Kelola pergudangan
0010.E/DIR/2003 Tentang : Kebijakan & Pelaksanaan Inventarisasi Material
015.E/870/DIR/1998 Tentang : Penarikan Aktiva Operasi menjadi Aktiva Tidak Beroperasi
www.pln.co.id |
RUANG LINGKUP MANAJEMEN
MATERIAL
Adm. Pergudangan
Transaksi Penerimaan Prakulifikasi
Penyimpanan
Perawatan Manajemen
Manajemen Manajemen
Manajemen Data base
Evaluasi Kinerja
Pengamanan Pergudangan
Pergudangan Suppllier
Suppllier Pengukuran Kepuasan
Trasaksi Pengeluaran Fungsi Pembinaan
Stock Opname
1.Material Persediaan
Semua material yang diadakan untuk melaksanakan program investasi
maupun pemeliharaan, yang pengadaannya dilakukan melalui Anggaran
Investasi (AI) dan Anggaran Operasi (AO)
2.Material Cadang
Material yang akan digunakan dalam rangka menunjang kesinambungan
pengoperasian Aktiva Tetap Induknya, serta untuk menjamin keandalan
operasi dan mengatasi kerusakan yang terjadi
www.pln.co.id |
MATERIAL PERSEDIAAN BERDASARKAN
KONDISI-1
1. Material Gudang
Merupakan persediaan material yang secara fisik tersimpan digudang PLN dan siap untuk
digunakan
2. Material Impor Dalam Perjalanan
Merupakan persediaan material yang bersumber dari pengadaan impor, dimana secara
physic belum diterima digudang namun secara persyaratan kontrak sudah merupakan milik
PLN
3. Material Pada Pihak Ketiga
Merupakan persediaan material milik PLN yang secara physic berada pada pihak ketiga
4. Material dalam Perjalanan antar satuan
Merupakan persediaan material masih dalam perjalanan yang bersumber dari PLN satuan
administrasi lainnya
www.pln.co.id |
MATERIAL CADANG
Turbin Uap
Bearing 112121x05xxx 112121x05xxx
Valve 112121x05xxx 112121x05xxx
Heat Exchanger Tube 112121x05xxx 112121x05xxx
www.pln.co.id |
IDENTIFIKASI MATERIAL BERDASARKAN ORIGINALITAS
www.pln.co.id |
IDENTIFIKASI MATERIAL BERDASARKAN ORIGINALITAS
www.pln.co.id |
IDENTIFIKASI MATERIAL BERDASAR METODE
PENYIMPANAN
1. Material STOCK (Persediaan)
• Jenis material suku cadang yang disimpan dan dikelola sebagai
material persediaan yang akan digunakan pada saat dibutuhkan
• Contoh : valve, bearing, breaker
www.pln.co.id |
MANUFAKTUR DAN MERK
MERK adalah simbol atau identitas dari suatu barang atau produk yang
diberikan oleh pabrik atau perusahaan yang memproduksi dengan tujuan untuk
mempermudah identifikasi
www.pln.co.id |
SERTIFIKAT MATERIAL
www.pln.co.id |
JENIS SERTIFIKAT MATERIAL
www.pln.co.id |
JENIS SERTIFIKAT MATERIAL
www.pln.co.id |
PERAN MATERIAL DALAM KINERJA PEMBANGKIT
Material yang tidak tersedia di gudang untuk pemeliharaan unit , dapat mengganggu
aktivitas dan jadwal pemeliharaan , menyebabkan perusahaan kehilangan
kesempatan menjual energi listrik
www.pln.co.id |
CONTOH PERAN MATERIAL THD KINERJA PEMBANGKIT
Jika unit pembangkit tidak beroperasi disebabkan karena tidak adanya persediaan material di Gudang
bernama “Module AC160” diperlukan proses sebagai berikut :
- Proses pembelian Modul AC160 memerlukan waktu 10 hari atau 240 jam
- Selling price misalnya Rp 472 /kWh
- Kapasitas pembangkit 126 MW
- Capacity Factor misalnya 16%
Maka Loss of Energy Sale selama 10 hari adalah sebagai berikut :
Loss of Energy Sale = Capacity x Number of Unit Shutdown x Shutdown Period x CF x Selling Price
= 126.000 kW x 1 unit x 240 jam x 16 % x 472 Rp/kWh
= Rp 2.283.724.800 ,-
www.pln.co.id |
MANAJEMEN KATALOG
www.pln.co.id |
TUJUAN PENGATURAN SISTEM
KATALOG MATERIAL
a. Keseragaman pengkodean di seluruh unit PLN
b. Memfasilitasi mampu tukar diantara unit pembangkit pengguna
material/spare part.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari masing-masing unit
pengguna material/spare part.
d. Memfasilitasi penanganan data khususnya bila diintegrasikan dengan
sistem teknologi informasi terkait tatakelola material.
e. Mengoptimalkan biaya logistik diantara unit pengguna material/spare
part
www.pln.co.id |
11 PENAMAAN KOMPONEN PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK
Standar ini disusun berdasarkan KKS (Kraftwerk-Kennzeichen-System)
yang terdiri atas tiga jenis penamaan atau identifikasi :
(Ref: SK 503.K/DIR/2012 Tentang : Penamaan Komponen Pembangkit Tenaga Listrik)
www.pln.co.id |
CONTOH HIRARKI PENAMAAN KOMPONEN PEMBANGKIT UNTUK
WILAYAH ACEH
Urutan level 1 2 3 4 5 6 7
Wilayah Area Banda Rayon
Urutan Level Aceh Aceh Sabang Unit 10 Tank Farm Pump Units Pump
Maksud dan Tujuan sebagai acuan penggunaan dta aser dan data peralatan penyaluran tenaga
listrik bagi seluruh jajaran PLN dalam kegiatan pengeloaaan asset sehubungan dengan
penerapan Transmission Asset Management (TEAM).
(Ref : SK 0007.P/DIR/2015 Struktur dan Pengelompokan Data Aset Penyaluran Tenaga Listrik)
www.pln.co.id |
STRUKTUR DAN PENGELOMPOKAN DATA ASET
PENYALURAN TENAGA LISTRIK
ASSET OBJECT
KELOMPOK ASET NAMA ASET NAMA ASET DI SAP KODE ASSETTYPE PEMILIK ASET
CLASS TYPE
GARDU INDUK Power Transformer Transformer Tenaga/TRF TRF 10700 8101001 TSGI-001 UPT/APP/AP2B
Current Transformer Trafo Arus/CT CT 10700 8101003 TSGI-003 UPT/APP/AP2B
Potential Transformer Transformer Tegangan/PT PT 10700 8101003 TSGI-004 UPT/APP/AP2B
SUTT/SUTET Pole 275 kV Tiang275 KV/P275 P275 10800 9112003 TL01-008 UPT/APP/AP2B
Overhead Conductor 275 Kv Hantara Alumunium 275 kV/OC275 OC275 1800 9123006 TL01-009 UPT/APP/AP2B
Tower 500 KV Menara 500 kV/YWR 500 TWR500 10800 9121002 TL01-010 UPT/APP/AP2B
SKTT/SKLT Kabel Dibawah Tanah Alumunium 30
Underground Cable 30 kV kV/UC30 UC30 10900 11101001 TL02-001 UPT/APP/AP2B
Kabel Dibawah Tanah Alumunium 70 10900 11101002 TL02-002 UPT/APP/AP2B
Underground Cable 70 kV kV/UC70 UC70
Kabel Dibawah Tanah Alumunium 150 10900 11101003 TL02-003 UPT/APP/AP2B
Underground Cable 150 kV kV/UC150 UC150
TELEINFORASI Server Master Server Master/MS SM 11450 14500004 TSCA-001 UPB/APB/AP2B
DATA Work Station Work Station/WS WS 11450 14500005 TSCA-002 UPB/APB/AP2B
Mimic Projection Mimic Projection/MP MP 11450 14500006 TSCA-003 UPB/APB/AP2B
PERALATAN KERJA Crane Crane/CN CN 11750 18500001 TPRT-001 UPT/APP/AP2B
Tackie Tackie/TC TC 11750 18500002 TPRT-002 UPT/APP/AP2B
Vacuum Vacuum/VC VC 11750 18500003 TPRT-003 UPT/APP/AP2B
SK 0007.P/DIR/2015 Struktur dan Pengelompokan Data Aset Penyaluran Tenaga Listrik www.pln.co.id |
STANDARISASI STRUKTUR DATA ASET JARINGAN
33 DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Tujuan ;
(Ref : SK 0449.K/DIR/2014 Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Tenaga Listrik)
www.pln.co.id |
STANDARISASI STRUKTUR DATA ASET JARINGAN
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
1. Proses akutansi
2. Entrerprise Asset Management (EAM)
3. Tata Usaha Jaringan Distribusi (TUJD)
4. Publicity Available Spesification (PAS) point 55
5. Penataan Data Pelanggan dan Jaringan (PDPJ)
6. Standar Pemeliharaan Peralatan Jaringan Distribusi
7. Katalog Peralatan Jaringan Distribusi
8. Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
SK 0449.K/DIR/2014 Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Tenaga Listrik www.pln.co.id |
KODEFIKASI ASET DISTRIBUSI
Berikut ini adalah penjelasan dari pengkodean di samping:
a. 2 digit pertama adalah kode Unit Distribusi atau Unit
Wilayah selaku pemilik aset
8 digit Nomor Random b. 4 digit kedua adalah kode aset dengan prefix kode
Sistem
kelompok aset
4 digit Kode Aset c. 8 digit berikutnya adalah nomor urut aset yang di
FGnn – Fasilitas 20 KV GI generate oleh sistem
CNnn – Conductor
PJnn – Peralatan Jaringan Misalnya:
TGnn – Tiang
GDnn – Gardu Kode Pemiliki : Unit Distribusi Jakarta (54)
TFnn – Trafo
Kode Unit Distribusi/Wilyah APnn - Alat Pengukur Pembatas Kelompok Aset : Hantaran (CN)
FDnn – Pengolah Data
FKnn – Fasilitas Komunikasi Jenis Hantaran : SUTM (01)
PKnn – Peralatan Kerja
PCnn – Peralatan Kontrol
PBnn – Peralatan Bantu
Maka kode aset dari Hantaran ini adalah:
5 4 C N 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8
SK 0449.K/DIR/2014 Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Tenaga Listrik www.pln.co.id |
PENGELOMPOKAN ASET JARINGAN
DISTRIBUSI Pengelompokan Aset di rekomendasikan Pengelompokan Aset versi Akunting
Kode Kode
Kel. Nama Kel Aset Nama Aset Kode Aset No. Kel. Nama kel Aset Nama Aset
FUNGSI DISTRIBUSI
CN Penghantar Jaringan atau Hantaran SUTM NN.CN01.11111111 1 NA Jaringan Distribusi TM
Conductor Hantaran SKTM NN.CN02.11111111 TR
Hantaran SKUTM NN.CN03.11111111
Hantaran STL-TM NN.CN04.11111111
Hantaran SUTR NN.CN11.11111111
Hantaran SKTR NN.CN12.11111111
Hantaran SKUTR NN.CN13.11111111
Hantaran STL-TR NN.CN14.11111111
SK 0449.K/DIR/2014 Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Tenaga Listrik www.pln.co.id |
PEDOMAN PENGGUNAAN KATALOG MATERIAL
44 PEMBANGKIT
DI PLN DAN ANAK PERUSAHAAN
1. Maksud pengaturan system katalog material ini adalah sebagian acuan dalam
penomoran katalog material di seluruh Pembangkit PLN dan Anak Perusahaan.
(Ref : SK 312.K/DIR/2012 Pelaksanaan penggunaan Katalog Material Pembangkit
dilingkungan PT PLN dan Anak Perusahaan)
www.pln.co.id |
NATO STOCK NUMBER (NSN)
3110 00 001-4722 a) 4 digit pertama adalah NATO Supply
Classification Code (NSC), yang terdiri dari 2
NATO Code for National
NATO Supply Classification
Codification Bureau
Non-Significant digit pertama menjelaskan group dan 2 digit
Code (NSC) Number berikutnya menunjukkan kelas.
(NCB)
00-001-4722 b) 2 digit selanjutnya menunjukkan National
Codification Bureau (NCB) atau Lembaga
NATO Item Identification Number (NIIN)
Kodifikasi Nasional.
3110-00-001-4722
c) 7 digit terakhir adalah angka bebas (tidak
NATO Stock Number (NSN)
mempunyai arti) yang merupakan angka yang
unik untuk masing-masing material/sparepart.
d) Untuk mendapatkan 7 angka terakhir ini harus
menggunakan NATO Master Catalogues of
References for Logistic (NMCRL).
www.pln.co.id |
Spesifikasi yang ditampilkan di kode katalog
www.pln.co.id |
Lampiran Data Spesifikasi – Referensi dari
Website
www.pln.co.id |
Lampiran Data Spesifikasi – Alternate Items
www.pln.co.id |
Informasi Where Used
www.pln.co.id |
Hubungan antara Asset dengan Kode Katalog
www.pln.co.id |
Perencanaan Kebutuhan
Material
02 Manajemen Kebutuhan
Material
Definisi
www.pln.co.id | 4
Manajemen Kebutuhan Material
Suatu konsep dalam manajemen operasi/pemeliharaan yang membahas tentang cara yang tepat
dalam perencanaan kebutuhan material dalam proses produksi, sehingga material yang
dibutuhkan tersebut dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.
www.pln.co.id |
Material Required Planning (MRP)
Pemesanan kembali hanya untuk penggantian barang Didasarkan atas pemakaian yang lalu dan keperluan
yang dipakai yang akan digunakan
Perencanaan lebih didasarkan atas suatu keperluan Lebih didasarkan atas keperluan yang akan digunakan
yang telah berlalu
Peramalan dilakukan untuk semua barang persediaan Peramalan dilakukan untuk barang yang dijadwalkan
Untuk berjaga-jaga (just in case) Diperlukan secara tepat waktu (just in time)
Berorientasi pada setiap barang Berorientasi pada rencana produksi atau rencana
pemeliharaan, Stategic Spare Parts
www.pln.co.id |
Strategic Planning Material Manajement
Requirement
Analisis
STRATEGIC INVENTORY OUTAGE
SPARE POLICY Manajemen
Planning
JIT
ROP & ROQ
Plannin
Procur.
• LTSA
g
• NON LTSA
Planning
• INDIVIDUAL STOCK
WH
• ALIANCE STOCK
• CONSIGNMENT
STOCK
www.pln.co.id |
Manajemen Kebutuhan Material
Pembangkitan
OPERASI Kebutuhan
& Material
PEMELIHARAAN
Gudang
Supplier
Kebutuhan
Material
Pengadaan
Perencanaan Material
Kebutuhan
Material
Perencanaan
Persediaan
Material
Service
On Quality
On Schedule
TIME For“Receiving” On Quantity
Inventory Level On Cost
MATERIAL INVENTORY
OPERATION & MAINTENANCE
QUALITY
DEMAND LEVEL
QUANTITY
PLANING &
Issue CONTROLING
“PROCUREMENT”
Recommended
Manajement
PLANING & PLANING &
Order
Supplier
CONTROLING CONTROLING
“REQUIREMENT” “INVENTORY”
51 www.pln.co.id |
Tujuan Manajemen Kebutuhan Material
Minimum Inventory
Membatasi nilai seluruh investasi
Membatasi jenis dan jumlah material
www.pln.co.id |
Perencanaan Kebutuhan
Material
03 Manajemen Persediaan
Kebijakan Persediaan Material
Latar Belakang
(Ref : SK 717.K/DIR/2012 Kebijakan Persediaan Material)
www.pln.co.id |
Tujuan Kebijakan Persediaan Material
(Reff : Kep Direksi No. 717.K/DIR/2010 ttg Kebijakan Persediaan Material) www.pln.co.id |
Prinsip Manajemen Persediaan (Inventory)
Prinsip Inventory
Aplikasi SIT
Criticality, yaitu tingkat pengaruhnya terhadap unit, apakah apabila tidak tersedia
pembangkit akan mengalami trip, derating atau tidak berpengaruh.
Availability, yaitu lead time yang dibutuhkan barang tersebut. Lead time yang
dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan mulai proses pengadaan sampai dengan
barang terpasang di pembangkit.
Usage, yaitu tingkat penggunaan barang yang dinilai dari total nilai frekuensi
penggunaan (jumlah x harga).
TINGKAT
TINGKAT TOTAL
TOTALLEAD
LEADTIME
TIME KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK
Analisa ini
menggunakan A > 90 hari Long Lead Time
komponen Total
Overseas Supplier
Lead Time yaitu
jumlah waktu total Manufactured Item
yang diperlukan
Internal Lead Time B 30 < Lead Time > 90 hari Medium Lead Time
ditambah External
Lead Time (sejak
Proses permintaan Short Lead Time
sampai material Local Supplier
diterima ) C < 30 hari
Have Purchase Agreement
Available Off Shelt
Percentage of Value
60
≥ 100 Juta Jumlah item medium
B s.d 500 Juta Harga satuan medium
Medium Priority
40
Percent of Items
Item Material
X1 X2 X3
A B C A B C A B C D
Contoh :
Suatu Part mempunyai kriteria ACB, artinya part tersebut mempunyai criticality A,
availability C dan usage value B
63 www.pln.co.id |
Penjelasan-penjelasan Kriteria ABC
Penentuan kriteria kekritisan (criticality) adalah wewenang dan tanggung jawab user (Bidang
Perencanaan & Pengendalian Operasi/ Pemeliharaan, Bidang Engineering atau sesuai
kebijakan)
Penentuan kriteria ketersediaan (avaibility) adalah wewenang dan tanggung jawab Bidang
Pengadaan dan Inventory Control
Penentuan usage level dalam kriteria stock item material sebagaimana table di atas dilakukan
secara otomatis oleh CMMS dalam modul ABC level berdasarkan riwayat pemakaian satu
periode sebelumnya.
Setiap item material memungkinkan terjadinya perubahan usage level pada setiap
periodenya, sehingga akan berubah juga kriteria stock item materialnya
Usage level D adalah material yang pada periode satu tahun sebelumnya tidak ada
pemakaian atau nilai pemakaiannya nol rupiah
Max
Maximum adalah Jumlah maksimum dari
ROQ Usage/demand rate item stock yang akan disimpan
Max-LT
Usage Max = ROP + ROQ
Quantity
on hand
ROP
Safety Just In Time (JIT) adalah material yang
Stock didatangkan pada saat menjelang
Lead Time
dibutuhkan
Place Receive
order Order
www.pln.co.id |
Penentuan Safety Stock (SS)
www.pln.co.id |
Biaya pemesanan (ordering cost/set up cost)
www.pln.co.id |
Basic EOQ – Ordering Cost/Set Up Cost
www.pln.co.id |
Basic EOQ – Inventory Carrying Cost
www.pln.co.id |
Basic EOQ – Instantaneous Delivery
Basic Economic Order – instantaneous delivery model EOQ menentukan jumlah
pemesanan untuk meminimasi Total Cost = Carrying Cost + Ordering Cost. Di mana
Carrying Cost = Order Cost dan dihitung :
Basic EOQ
www.pln.co.id |
Dua Hal Yang Bertentangan
sedangkan
www.pln.co.id |
Study Kasus Perhitungan Persediaan Material
Bagian Pemeliharaan PLTU Tanjung Jati B membutuhkan Ball Bearing sejumlah 4,320 ea/tahun
dengan harga satuan Rp. 250,000 per ea, dengan masa lead time 90 hari kalender (1 tahun = 360 hari
kalender)
Dalam rangka pengadaan ball bearing tersebut dibutuhkan biaya – biaya sbb:
Biaya pengiriman = Rp. 5 Juta
Biaya pengadaan administrasi pengadaan = 2,5 Juta
Biaya penyimpanan bearing di Gudang Rp. 3 Juta/tahun
Berdasarkan keterangan diatas tentukan nilai EOQ dan ROP yang harus dilakukan seting oleh
Bagian Inventory jika safety stock yang ada adalah 300 ea
www.pln.co.id |
EOQ
(Inv. Carrying Cost) = EOQ (Ordering Cost) =
R = 4,320 ea/tahun R = 4,320 ea/tahun
S = 5 juta + 2,5 Juta = 7,5 juta S = 5 juta + 2,5 Juta = 7,5 juta
C = 3 juta/tahun P = 250 ribu
EQO = EQO =
= 147 ea = 465 ea
www.pln.co.id |
Max = 4,140
ROP = (DxL) + SS
ROQ = 2,760 ea
D = 4,320/360 = 12 ea/hari Max-LT Usage
= 3060 ea
L = 90 hari
Safety Stock (SS) = 300 ea
ROP = 1,380
ROQ = 2 x ROP
= 2 x 1,380
= 2,760 ea
www.pln.co.id |
Tabel Kebijakan Persediaan Material
Strateg i peng endalian pers ediaan Strateg i Pembelian yang
Kriteria Service Level Turno ver Reo rder yang direko mendas ikan direko mendas ikan
(%) (tahunan) Alg o rithm
- Melakukan Kontrak/PO secara manual.
AAA 99.99 0-1 0 - Menentukan nilai ROP/ROQ secara manual.
- Melakukan Process RO Stores menjadi RO Buy secara manual. - Tidak Kontrak payung
AAB 99.99 0-1 00 - Menentukan nilai ROP/ROQ secara manual. - Melakukan Kontrak/PO secara manual.
- Melakukan Process RO Stores menjadi RO Buy secara manual. - Tidak Kontrak payung
ACA 90 3-5 00 - Melakukan Kontrak/PO secara manual.
- Menentukan nilai ROP/ROQ secara manual.
- Melakukan Process RO Stores menjadi RO Buy secara manual. - Tidak Kontrak payung
ACB 93 3-4 00 - Melakukan Setup ROP/ROQ secara manual - Melakukan Kontrak/PO secara manual.
- Melakukan Process RO Stores menjadi RO Buy secara manual. - Tidak Kontrak payung
ACC 95 4-6 00 - Melakukan Setup ROP/ROQ secara manual - Melakukan Kontrak/PO secara manual.
- Tidak Kontrak payung
- Melakukan Process RO Stores menjadi RO Buy secara manual.
(Reff : Kep Direksi No. 717.K/DIR/2010 ttg Kebijakan Persediaan Material) www.pln.co.id |
ALUR PROSES PENERAPAN KEBIJAKAN MATERIAL -2
(Reff : Kep Direksi No. 717.K/DIR/2010 ttg Kebijakan Persediaan Material) www.pln.co.id |
Terima Kasih