LEVEL 1,2,3
PEMELIHARAAN MEKANIK
KURIKULUM AKSELERASI KOMPETENSI
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG
PEMELIHARAAN MEKANIK
PT INDONESIA POWER
2016
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis
dapat menyelesaikan materi ajar ini. Adapun isi dari materi ajar ini adalah
Memelihara Coal Feeder Sistem yang didalamnya menyangkut pengertian dan
pemeliharaan, yang digunakan sebagai bahan pedoman pelaksanaan Training.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya penulisan modul ini.Kritik dan saran sangat diharapkan
guna penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
KURIKULUM AKSELERASI KOMPETENSI
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN MEKANIK
vi
IV. KURIKULUM DAN SILABI :
A. TEORI
5 Teknik Pelaporan 2 JP
5.1. Metodologi Penyusunan Laporan
5.2. Laporan Pelaksanaan Pemeliharaan (Level 1)
5.3. Laporan Evaluasi Pemeliharaan (Level 2)
5.4. Laporan Analisa Pemeliharaan (Level 3)
13 JP
vii
B Praktek
1. Penerapan Prosedur K2 dan Pemeliharaan 1 JP
1.1. Penerapan Peraturan Perundang-undangan Kesela-
matan Ketenagalistrikan (K2) untuk pemeliharaan.
1.2. Penerapan Prosedur Pemeliharaan Coal Feeder
Sistem
2. Persiapan Pemeliharaan Coal Feeder Sistem 1 JP
2.1. Penyiapan alat keselamatan kerja untuk pelindung
diri sesuai dengan Undang-undang/ Peraturan K2
8 JP
viii
HASIL BELAJAR : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini
TEORI peserta mampu
ix
Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan Coal Feeder
Hasil Belajar 4 :
Sistem
x
Hasil Praktik 2 : Persiapan Peralatan Pemeliharaan Coal Feeder
Sistem
xi
Strategi : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan
Pembelajaran harus sesuai baik menurut teori maupun praktik.
Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan
dengan urutan dari materi mata ajar.
xii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
A.TEORI
Tujuan Tujuan
Pokok Sub Pokok Waktu
Pembelajara Pembelajaran Media Referensi
Bahasan Bahasan (menit)
n Umum Khusus
Prosedur Mampu Keselamatan Memahami LCD 45’ Materi
dan memahami Kerja Prosedur white Ajar,
Pelaksanaa Prosedur dan Keselamatan board Manual
n K2 Pelaksanaan Kerja Book
K2
Keselamatan Memahami LCD Materi
Umum Prosedur white Ajar,
Keselamatan board Manual
Instalasi Coal Book
Feeder Sistem
Memahami LCD Materi
Prosedur white Ajar,
Keselamatan board Manual
Lingkungan Book
area Boiler
xiii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
xiv
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
(Evaluasi) Evaluasi
Pemeliharaan
B. PRAKTEK
Tujuan Tujuan
Pokok Sub Pokok Waktu
Pembelajar Pembelajara Media Referensi
Bahasan Bahasan (menit)
an Umum n Khusus
Penerapan Mampu Penerapan Memahami Work 45’ Materi
Prosedur K2 menerapkan Peraturan Penerapan Permit Ajar,
dan Prosedur Perundang- Peraturandan SOP
Pemeliharaa Pemeliharaan undangan UU K2 untuk
n Kesela-matan Pemeliharaan
Ketenagalistrika Coal Feeder
n (K2) untuk Sistem
pemeliharaan
Penerapan Memahami Work Materi
Prosedur Penerapan Permit Ajar,
Pemeliharaan Prosedur SOP
Coal Feeder Pelaksanaan
Sistem Pemeliharaan
Coal Feeder
Sistem
Persiapan Mampu Penyiapan alat Memahami dan Work 45 Materi
Pemeliharaa mempersiapka keselamatan mengetahuai Permit Ajar,
n Coal n dan kerja untuk peralatan apa , SOP
Feeder melaksanakan pelindung diri saja yang Job
Sistem Persiapan sesuai dengan harus card
Pemeliharaan Undang- disiapkan
Coal Feeder undang/ sesuai K2
Sistem Peraturan K2 dalam
Pemeliharaan
Coal Feeder
Sistem
Penyiapan alat Memahami dan Work Materi
kerja dan mengetahuai Permit Ajar,
formulir quality peralatan kerja , SOP
xv
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
xvi
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
xvii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
A. TEORI
MemahamiProsedurKeselamatanumum
Tahap Kegiatan :
xviii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xix
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Pertemuan ke 1
Tahap Kegiatan :
xx
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxi
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Pertemuan ke 1
Tahap Kegiatan :
xxii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxiii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Pertemuan ke 2
Tahap Kegiatan :
Waktu
Tahap Kegiatan
(menit Kegiatan Pengajar Metode Media Referensi
penyajian Peserta
)
Pembukaa 10’ Memberikan gambaran Inclass Ceramah LCD, Bahan Ajar
n secara umum tentang room White
Pemeriksaan Hasil Mencatat, board
Pekerjaan menyimak
Pemaliharaan Bertanya
Isi Materi 100’ Menjelaskan prinsip I Inclass Presentasi LCD, Bahan Ajar
kerja dari peralatan uji room White
Coal Feeder Sistem Mencatat, board
Menjelaskan SOP dan menyimak
Instruksi Kerja (IK) Bertanya
pengujian Coal Feeder
Sistem
Menjelaskan cara
mengevaluasi dan
analisa Hasil
Pemeliharaan Coal
xxiv
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Feeder Sistem
Menjelaskan cara
memberikan
rekomendasi atas hasil
Evaluasi dan Analisa
Pemeliharaan Coal
Feeder Sistem
Rangkuma 10’ Instruktur menjelaskan Inclass Ceramah LCD, Bahan Ajar
n Materi resume dari semua room White
materi yang telah Mencatat, board
diajarkan menyimak
Bertanya
Penutup 60’ Instruktur memberikan Menjawab Ceramah LCD, Bahan ajar
pertanyaan yang White
langsung dijawab oleh board
peserta sesuai materi
yang sudah
disampaikan
Instruktur memberikan Menjawab
soal yang harus
dijawab oleh para
peserta
Instruktur memberikan Menyimak
feedback kepada
peserta terkait dengan
antusias dan keaktifan
peserta
xxv
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Pertemuan ke 2
Tahap Kegiatan :
xxvi
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxvii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
B. PRAKTEK
Tahap Kegiatan :
xxviii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxix
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Pertemuan ke 1
Tahap Kegiatan :
Tahap Waktu Kegiatan
Kegiatan Pengajar Metode Media Referensi
penyajian (menit) Peserta
Pembukaa 5’ Instruktur Menyimak Ceramah APD Bahan Ajar
n mempersiap-kan list Bertanya Peragaan
baik APD maupun
peralatan untuk
pekerjaan
pemeliharaan Coal
Feeder Sistem
Isi Materi 30’ Instruktur Menyimak Ceramah APD Bahan Ajar
menunjukkan APD dan Bertanya Peragaan
peralatan kerja yang
akan digunakan untuk
pemeliharaan Coal
Feeder Sistem
Instruktur Menyimak Ceramah Tool Set
menunjukkan Bertanya Peragaan
peralatan-peralatan
yang harus disiapkan
untuk pemeliharaan
Coal Feeder Sistem
xxx
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxxi
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Pertemuan ke 1
Tahap Kegiatan :
xxxii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxxiii
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
Tahap Kegiatan :
xxxiv
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
RANCANGAN SESI PEMBELAJARAN (RSP)
xxxv
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar para peserta dapat berhasil dengan baik dalam menguasai materi ini,
maka para peserta wajib mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :
Akhirnya tim penyusun berharap semoga para peserta tidak mengalami kesulitan
yang berarti dalam mempelajari materi ini dan dapat berhasil dengan baik sesuai
tujuan yang telah ditetapkan.
xxxvi
PEMELIHARAAN COAL FEEDER & PULVERIZER
LEVEL 1,2,3
PEMELIHARAAN MEKANIK
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
BAB I
PERATURAN PERUNDANGAN
I-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
I-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
I-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Meski demikian, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja (BPTK),
penyebab kecelakaan yang pernah terjadi hingga menyebabkan keselamatan kerja
terganggu, hingga saat ini lebih diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman dengan
faktor sebagai berikut:
Sembrono dan tidak hati-hati
Tidak mematuhi peraturan
Tidak mengikuti standar prosedur kerja
Tidak memakai alat pelindung diri
Kondisi badan yang lemah
Pendidikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat penting dengan tujuan:
1) melindungi kesehatan tenaga kerja,
2) meningkatkan efisiensi kerja,
3) mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
I-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
I-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Keselamatan instalasi adalah upaya mewujudkan kondisi andal dan aman bagi
instalasi dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan
terhadap terjadinya gang-guan dan kerusakan yang mengakibatkan instalasi tidak
dapat berfungsi secara normal dan tidak dapat beroperasi, maupun dapat
menimbulkan kerusakan pada peralatan yang lain.
Andal dan aman dari aspek peralatan atau instalasi pembangkit di mana suatu
Unit, Sub Unit dan Auxiliary equipment dilengkapi dengan sistem pengaman/
proteksi yang sesuai dengan spesifik peralatan atau instalasi tersebut sehingga
apabila terjadi suatu kelainan operasional, unit mampu mengamankan sendiri.
I-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
I-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
3) Sarung Tangan
Gunakan sarung tangan yang tidak menghalangi gerak jari dan tangan,
Pillih sarung tangan dengan bahan yang sesuai dengan jenis pekerjaan
yang ditangani, misalnya sarung tangan untuk melindungi diri dari :
tusukan atau sayatan, bahan kimia berbahaya, panas, sengatan listrik atau
radiasi tertentu
4) Alat Perlindungan Telinga (Air Plug)
Untuk melindungi pekerja dari kebisingan, percikan bahan berbahaya. kualitas
udara yang buruk (misalnya berdebu, beracun)
5) Masker (Respirator)
Berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat yang
memiliki kualitas udara kurang baik/berdebu.
6) Sepatu Safety
Seperti sepatu biasa namun terbuat dari kulit dilapisi dengan baja dan sol
dari karet
Tebal dan kuat’
Berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan tajam saat
bekerja
7) Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja,
misalnya pekerjaan menggerinda.
1.3 Rambu-rambu K3
Rambu–rambu K3 dimaksudkan agar personel (pekerja atau tamu) sadar akan
potensi bahaya yang terdapat pada area kerja yang mungkin dapat menimbulkan
kecelakaan. Rambu- rambu kesalamatan bukanlah penganti kebutuhan akan
pengatuaran cara pencegahan kecelakaan akan tetapi hanya mengingatkan kita
akan bagaimana cara bertindak dengan aman. Rambu– rambu dapat diartikan
I-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
I-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
I-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
BAB II
DASAR TEORI
II-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
kencang maka akan memperpendek usia pakai dari belt tersebut karena
mudah sobek ataupun putus.
II-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
II-11
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
BAB III
PROSEDUR PEMELIHARAAN
3.1.3.Tanggung Jawab PM
Manajer Pemeliharaan (MHAR) memiliki tanggung jawab secara keseluruhan untuk
menjalankan proses ini dan mengusulkan perbaikan
3.1.4. Pelaksanaan PM
Pelaksanaan PM berdasarkan rekomendasi manufaktur dan atau masukan
berdasarkan pada pengalaman bidang terkait: Operasi, Pemeliharaan dan
Enjinering. Program kerja PM dilakukan dengan bantuan aplikasi Computerized
Maintenance Management System (CMMS). Work order rutin disiapkan secara
otomatis sesuai dengan periode waktu tertentu. Perencanan dan Pengandalian
III-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
3.1.6. Implementasi PM
Jenis pekerjaan PM terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
Pelumasan Pengencangan
Pembersihan Kalibrasi.
III-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
III-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
III-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
III-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
III-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
III-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
3.3.1. Tujuan CM
Maksud dan tujuan proses CM untuk memperbaiki kondisi peralatan yang
mengalami kerusakan sesuai dengan schedule yang telah dibuat.
3.3.4. Pelaksanaan CM
Pelaksanaan CM dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tindakan CM didasarkan pada adanya Laporan kerusakan dari Operator
(sesuai prosedur pelaporan kerusakan dari Bidang Operasi) yang dijadwalkan
pada saat Rapat Harian Operasi Pemeliharaan (Daily Morning Meeting) ,
2) Setelah menerima jobcard untuk hari itu, Bidang HAR harus melakukan
pemeriksaan untuk menentukan aktivitas tindak lanjutnya sesuai dengan Job
Plan yang terdiri dari namun tidak terbatas sebagai berikut :
Apa lingkup pekerjaannya :
III-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
3.3.6. Implementasi CM
Jenis pekerjaan koretif terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
Identifikasi jenis kerusakan
Perbaikan/ Repair
Penggantian Spare Part
Breakdown Maintenance
III-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
SPS HAR dan SP.HAR membahas Job Card yang diterima, selanjutnya SP HAR
menyerahkan Job Card kepada TS untuk digunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan eksekusi CM.
3) Pengecekan kebutuhan Material &Tools pada Job Card
Setelah menerima Job Card dari Rendal HAR, kemudian mengecek kebutuhan
material dan tools yang tertera pada Job card
4) Konfirmasi ketersediaan material di Gudang
Setelah mendapatkan daftar material yang dibutuhkan, TS melakukan
konfirmasi ke Gudang perihal ketersediaan material yang diperlukan. Apabila
material yang dibutuhkan tidak tersedia maka dilakukan:
4.1) update status Work Order - WO di CMMS menjadi Waiting Material
(WMAT) kemudian menginformasikan ke SPS HAR dan SPS Rendal HAR
bahwa material tidak tersedia di Gudang.
Pemenuhan ketersediaan material dilanjutkan ke Prosedur Pengadaan.
4.2) Penerbitan manual warehouse requisition dengan mencantumkan
nomor WO.
III-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
8) Eksekusi Pekerjaan
Eksekusi pekerjaan dilakukan setelah material/ spare part dan tools selesai
di persiapkan.
9) Identifikasi kebutuhan material tambahan
Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilakukan identifikasi: apakah
membutuhkan material tambahan atau tidak untuk menyelesaikan
pekerjaan
10) Pencatatan semua informasi yang dibutuhkan pada job card
Mencatat semua temuan pada Work Request/ workbook yang meliputi:
detail kerusakan, penyebab kerusakan, tindakan perbaikan dan
material/spare
kemudian dikembalikan ke SPS HAR.
11) Pembuatan Material Requestition oleh SPS HAR.
12) Approval Material Requestition oleh MEP
13) Evaluasi Hasil Pekerjaan
Kemudian dilakukan evaluasi hasil pekerjaan: apakah perlu dijadikan
catatan tindak lanjut ke Rendal HAR maupun SPS.OP
14)Verifikasi Penyelesaian Pekerjaan
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh T S: apakah pekerjaan
dinyatakan selesai atau membutuhkan Pekerjaan Tambahan. Jika
membutuhkan pekerjaan tam-bahan maka dikembalikan ke Rendal HAR
untuk perencanaan Pekerjaan Tambahan.
15) Pengetesan Hasil Kerja
Jika dinyatakan selesai maka ikuti Prosedur Acceptance Test
III-11
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
BAB IV
PEMERIKSAAN HASIL PEMELIHARAAN
IV-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Tujuan WPC
Deskripsi Proses ini menggambarkan aktitivitas utama yang terdapat dalam proses Work
Planning and Control (WPC) :
1) Availability Jangka Panjang (EAF)
2) Keandalan aset (EFOR dan SdOF)
3) Efisiensi (Biaya Operasi dan Pemeliharaan)
4) Ramah Lingkungan (Baku Mutu)
5) Best Practice Maintenance (diukur dengan Key Performance Indicator dan Business
Process Maturity)
Fungsi WPC
Work Planning and Control (WPC) adalah fungsi yang penting dalam Tata Kelola Unit
Pembangkit. Untuk dapat menetapkan budaya manajemen WPC secara efektif, harus
dipahami terlebih dahulu nilai-nilai esensial atau prinsip-prinsip dari manajemen WPC,
kemudian melaksanakan proses manajemen WPC dengan berdasarkan pada prisnsip-
prinsip tersebut dengan ekspektasi dan tanggung jawab yang jelas untuk kesuksesan
unit.
Prinsip-prinsip untuk memandu proses manajemen WPC yang efektif adalah sebagai
berikut:
1) Menjamin safety dengan menyediakan identifikasi, pemilihan, perencanaan,
koordinasi, dan pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan availability dan reliability dari equipment dan system di unit
pembangkit.
2) Mengelola risiko yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja.
IV-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Untuk menuju efektivitas proses manajemen WPC, hal-hal yang harus dilaksanakan
adalah :
1) Meningkatkan kinerja safety
2) Meningkatkan kinerja equipment dan sistem.
3) Meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya melalui penggunaan sumber
daya secara efisien.
4) Menyusun perencanaan jangka panjang pemeliharaan dengan memasukkan
aktivitas pemeliharaan berdasarkan inputan dari Enjiniring dapat berupa
perubahan desain, aktivitas pemeliharaan prediktif dan preventif serta Life Cycle
Management.
5) Mengintegrasikan semua organisasi yang terlibat dalam proses, memberikan
penjelasan mengenai proses, kontribusi terhadap proses, serta
pertanggungjawaban dan komitmen terhadap proses.
6) Menyediakan metodologi yang sesuai dalam memprioritaskan pekerjaan untuk
menjamin pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
7) Menyertakan jalur umpan balik yang efektif untuk meningkatkan dan menjamin
proses continuos improvement.
8) Menyediakan metodologi pada perencanaan dan penjadwalan.
IV-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
b) Menghasilkan budaya kerja yang sesuai dengan proses bisnis WPC dalam rangka
mendukung kebutuhan Pemeliharaan.
IV-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
IV-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
2. Vibration
2.1 Motor Vibration < 1.4 2.8 > 4.5 mm/s rms
2.2 Gearbox Vibration < 22 45 > 71 micron
3. Temperature
3.1 Motor & Gearbox Temp < 62 62-65 >65 0
C
4) Monitoring & Trendimg, terhadap Hasil Pengukuran PdM diamati dan dievaluasi,
terhadap adanya perubahan Hasil Pengukuran PdM yang menuju
ketidaknormalan, diperlukan peningkatan intensitas monitoring dan pembuatan
Trending untuk mengantisipasi Laju perubahan
Evaluasi CM meliputi:
1) Perhitungan Jumlah dan Biaya Resources CM : Tenaga Kerja, APD, materials dan
Tools
2) Perhitungan waktu pelaksanaan CM : Schedule & Durasi
3) Evaluasi CM juga dilakukan dalam kaitan WO rework yaitu WO CM yang harus
diulangi terkait hasil pekerjaan CM tidak diterima Operator. Hasil evaluasi
digunakan untuk penyusunan kembali terkait Planning WO CM rework terkait.
IV-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Proses Pemeliharaan. Siklus Umur (Life Cycle) Peralatan dapat digambarkan melalui
hubungan kondisi terhadap umur peralatan. Kurva Kondisi sebagai Fungsi Umur
peralatan secara umum disajikan melalui Gambar berikut :
IV-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
agar sisa waktu yaitu antara M ke S bisa lebih lama dibanding dengan pemeliharaan
Preventive Maintenance.
Akan tetapi tidak selalu sisa waktu M ke S pada Condition Maintenance lebih panjang
daripada Preventive Maintenance, dalam hal ini terjadi hasil pengamatan dan analisa
memerlukan tindak lanjut di luar standar/ kaidah umur peralatan maka Pemeliharaan
perlu diintensifkan dengan interval yang lebih pendek dan tambahan perlakuan pada
Pemeliharaan.
(4.1)
∑ 𝑊𝑂 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑒
𝑊𝑂 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = ∑
𝑊𝑂 𝑆𝑐ℎ𝑒𝑑 𝑂𝐾
(4.2)
∑ 𝑊𝑂 𝑆𝑐ℎ𝑒𝑑 𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝑊𝑂 𝑆𝑐ℎ𝑒𝑑𝑢𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = ∑ 𝑊𝑂 𝑆𝑐ℎ𝑒𝑑 𝑂𝐾
WO Sched on Time : WO yang telah dischedulkan dan dilaksankan sesuai waktunya (start)
(4.3)
∑ 𝑀𝑎𝑛.ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑊𝑂 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 = ∑ 𝑀𝑎𝑛.ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑝𝑙𝑎𝑛
Man.hours Actuals : Realisasi/ actual Labour-hours pada semua WO yang telah diselesaikan
Man.hours Plan : Rencana/ plan Labour-hours pada semua WO yang telah diselesaikan
(4.4)
∑ 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑖𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑇𝑎𝑐𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙
𝑀𝑎𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝐶𝑜𝑠𝑡 = ∑ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑖𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒
IV-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
(4.5)
∑ 𝑀𝑎𝑛.ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑀𝑎𝑖𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑇𝑎𝑐𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙
𝑀𝑎𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝐶𝑜𝑠𝑡 = ∑ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑖𝑡𝑒𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒
(4.6)
∑ 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑎𝑛. 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠 = ∑
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑀𝑎𝑛.𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
Actual Man Hours : Labour-hours actual untuk kebutuhan semua Tipe WO: PM, PdM, OH/
PM Periiodik, CM
Vailable Man.Hours :Labour-hours yang tersedia
Tabel Analisa Pemeliharaan sesuai Hasil Perhitungan Kinerja WPC Pemelihraan disajikan
pada Tabel 4.2. di halaman berikut:
Tabel 4.2. Tabel Analisa WPC
Standar Analisa tidak tercapai
Parameter Kinerja
Nilai Polaritas Standar
1 WO Compliance 95% (+) Pekerjaan tidak diselesaikan
2 WO Schedule Compliance 90% (-) Pekerjaan tidak sesuai jadwal
3 WO Planning Compliance + 5% dari 100% Rencana tidak akurat
4 Maintenance Mix Cost 85% (+) Terlalu banyak biaya non tactical
5 Maintenance Mix Man-Hours 85% (+) Terlalu banyak man-hours tersita
untuk Pemeliharaan non tactical
6 Utilitas Man Hours 55% (+) Terlalu rendah Beban kerja
kelebihan SDM
IV-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
IV-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
IV-11
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Tabel 4.6. Rekomendasi dari Hasil Analisa Pelumas (Oil Analisys Tecnology)
Hasil Pengukuran Analisa Rekomendasi
1 Wear Particel tinggi Oil/ Pelumas tecemar Oil Filtering
material asing
2 Water Content tinggi Oil/ Pelumas tecemar Oil Purifi-ing
air
3 Total Acid Number Kualitas Oil/ Pelumas Dilakukan Ion Exchanger
tinggi menurun Penggantian Oli bila kualitas tidak kunjung
membaik
IV-12
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
4 Viskositas Oil Gearbox Kualitas Oil/ Pelumas Penggantian partial, pencam-puran dengan
di luar range standar menurun oil kualitas baik
Penggantian total bila oli sudah mengalami
kejenuhan
Pada trend hasil pengukuran vibrasi yang cenderung meningkat meski belum menyentuh
kondisi alarm, direkomendasikan untuk melakukan Peningkatan Intesitas Pengukuran,
sekaligus memantau efek atas rekomendasi tindak lanjut yang diberikan.
Tabel 4.9. Rekomendasi dari Hasil Analisa Motor Current Signature Analisys (MCSA)
Parameter Kebisingan
Performance Rekomendasi
deci Bell (dB)
1 > 60 Exellent
2 54 – 60 Good
3 48 – 54 Moderate Trending
4 42 – 48 Rotor fracture or high resistance joint Increase test interval and trend
5 36 – 42 2 or more bars cracked or broken Analisis circuit motor
6 30 – 36 Multiple cracked or broken bars and Overhoul bars & end ring
end ring problems
7 < 30 Multiple broken rotor bars & other Penggantian motor
severe rotor problems
IV-13
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
BAB V
TEKNIK PELAPORAN
Laporan dan evaluasi, perlu didokumentasi guna rencana pemeliharaan mesin yang
akan datang. Data-data terpenting pada laporan pemeliharaan ini dimasukan dalam
kartu riwayat mesin/peralatan.
V-1
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
V-2
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
V-3
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
V-4
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
V-5
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
1. Persiapkan material :
Sesuai dengan Job Card, maka material yang di butuhkan antara lain
Kain majun
Sarung tangan katun
Seal tape
Rust penetrant
Grease
Gasket cair
2. Persiapkan alat :
Menurut Job Card PM, maka alat yang diperlukan antara lain :
Grease gun
Tool vibration meter tester
Kunci kombinasi s/d ukuran 24mm
Thermo gun
Kegiatan PM yang dilakukan antara lain :
Durasi ( min
Task No. Task
)
1 Persiapan Material, Tool & Perjalanan Pelaksanaan PM 0:10
2 Periksa dan catat kondisi sistem pelumas Gear Box 0:05
3 Periksa dan catat temperatur Gear Box 0:05
4 Periksa kondisi Belt Conveyor dan Tension Belt 0:10
Periksa kondisi Air Cannon dan lakukan pengujian dengan
5 0:10
ijin operator
Periksa kondisi Seal Air, Extinguish Steam, dan Coal
6 0:10
Bunker Outlet MOV
7 Tambahkan Grease pada semua Pulley dan Roller 0:30
Periksa kebocoran dan lakukan pengencangan jika
8 0:15
diperlukan
9 Bersihkan sight glass & area kerja 0:15
10 Perapihan dan Pengembalian Tool 0:10
11 Laporan 0:10
V-6
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Persiapkan man power : Untuk melakukan CM ini, sesuai Job Card maka
dibutuhkan 1 orang teknisi senior mekanik boiler, 1
orang teknisi mekanik boiler dan 3 orang helper.
V-7
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
V-8
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Gambar 5.2. Cara menopang tension roll dengan menggunakan roll dismantle prop
V-9
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
9) Melepas weight roller dari bawah load cell melalui manhole samping Coal
Feeder dan melepas alat kalibrasi massa (calibration weight)
10) Melonggarkan take-up screw untuk melepas belt. Pastikan take-up screw
sudah longgar agar ulirnya tidak rusak
11) Mendorong special tool (roll dismantle prop) ke bawah tension roll dan
kencangan baut special tool tersebut ke frame manhole samping Coal
Feeder
12) Melepas tension roll dari tension roll arm
13) Menarik keluar roll dismantle prop untuk mengeluarkan tension roll
14) Membongkar dan melepas bagian-bagian weight span roller
15) Mengangkat belt cleanout scraper untuk memisahkannya dari belt
16) Memasang roll raiser di manhole sisi discharge dan atur turn buckle untuk
menopang NDE drive pulley di atas roll raiser(Gambar 2 & 3)
V-10
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
17) Melepas bearing cap dari pillow block NDE drive pulley. Biarkan pillow
block tetap berada di pulley shaft
18) Mendorong roll dismantle prop di antara belt dan drive pulley, kemudian
mengencangkan baut roll dismantle prop ke feeder casing
19) Melepas roll raiser, drive pulley dan roll dismantle prop secara berturut-
turut
20) Melepas inlet skirt
21) Melepas baut-baut inletsupporting plate dan roller
22) Melepas baut-baut pengatur upper dan lower guide rail dan take-up screw
frame
23) Melepas take-up screw frame dan take-up screw. Pasang rail tambahan
(extended rail)
24) Melepas pipa lubrikasi dari take-up pulley
25) Menarik keluar take-up pulley dan belt dari manhole sisi inlet dan melepas
bagian-bagian drive pulley, belt supporting plate, kemudian belt
26) Mengganti belt Coal Feeder dengan yang baru
27) Melakukan re-assembly bagian-bagian Coal Feeder dengan seperti
langkah-langkah di atas, namun dengan urutan yang terbalik (mulai dari
No. 25)
28) Memastikan kesesuaian belt tension
V-11
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
1) Sistematika penulisan :
Dalam sistematika penulisan dilakukan dengan metode pendekatan Fish Bone
Analysis
2) Spesifikasi peralatan :
Spliced type/ endless type
Ukuran 850 x 5200 x 12 mm
3) Data Operasional
Belt Coal Feeder sudah beroperasi kurang lebih satu tahun
5) Kemungkinan Penyebab
Dalam menganalisa Akar Penyebab Permasalahan / Root Caused Failure Analysis
(RCFA) dengan menggunakan metode :
Fish Bone Analysis dengan metode 5M1E
V-12
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
Gambar 5.6. Diagram Fault Tree Analysis RCFA Coal Feeder Sobek
6) Analisa Pembahasan
Berdasarkan analisa di lapangan, Belt Coal Feeder 1E robek dikarenakan belt
terkelupas akibat:
V-13
UNIT JASA PEMBANGKITAN
JAWA BARAT 2 PALABUHAN RATU
7) Kesimpulan
Belt Coal Feeder robek disebabkan terjadinya kenaikan temperatur pada coal
bunker yang menyebabkan belt terkelupas dan jatuhnya material asing ke
dalam coal feeder 1E (batu besar).
Matinya working lamp juga menyebabkan pemantauan rubber skirt, belt
tension dan belt jogging tidak optimal yang akhirnya menyebabkan penurunan
masa usia pakai belt.
Dari hasil Root Cause Failure Analysis dapat di simpulkan penyebab terjadi belt
conveyor robek adalah :
Kemungkinan penyebabnya karena temperatur batubara pada coal bunker
yang sempat naik sehingga menyebabkan terkelupasnya belt.
Masuknya material asing seperti batu besar ke dalam coal feeder
V-14
BIODATA PENULIS
Penulis ini dapat dihubungi pada alamat berikut. Alamat kantor: PT Indonesia
Power UJP PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jl. Cipatuguran Desa Jayanti
Kecamatan Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43364 Telp. (0266)
435503 Alamat e-mail: bambang.saptohadi@indonesiapower.co.id