Anda di halaman 1dari 57

Penguatan Knowledge Management & Inovasi dalam

Konteks Dinamika Perubahan & Transformasi Korporasi


PT PLN (Persero)
Tinjauan Aspek Filosofi, Konseptual & Pemahaman Fundamental dalam
Managing Diversity

Shaping the Culture Innovation


PT PLN (Persero) HTD Area 9

Media Virtual, 1 September 2021

“Semakin tinggi level kepemimpinan, maka sesungguhnya


Allah sedang menunjukkan banyak kekurangan pada dirinya,
untuk meningkatkan derajad ketakwaan & kesabaran” (PJA)

Data Diri 

Top 7 Pencapaian

Purwono Jati Agung

7403021JA
1 Overview Perspective Human Asset, Knowledge
Management & Inovasi dalam Konteks Transformasi
PLN Group

2 A General Framework of Integrated Knowledge-


Innovation Management

3 An Integrated Knowledge Innovation


Management Framework PT PJB

4 Praktik Mendeskripsikan Inovasi – System


Thinking

5
Lesson Learned

6
Inovasi dan Pembimbingan – Case Study

www.pln.co.id | 3
01
1. Overview PerspectiveHuman Asset, Knowledge Management &
Inovasi dalam Konteks Transformasi PLN Group
CEO Messages – Forum Keuangan 2021
 Aset PLN : > Rp 1600 Triliun (2020)
 Aset terbesar : Pembangkit Listrik (69,9 GW)
 77 Juta Pelanggan, 99.09% Elektrifikasi

Mewujudkan daya guna aset yang sangat besar


untuk mendapatkan value optimal

Penguatan Paradigma PLN Group

Manajemen aset PLN (Human Asset, Physical Asset, Information


1 Asset, Financial Asset, Intangible) best practices
Cara berpikir operasional  (transform to) :
strategic & integrated
Asset human capital harus mampu mengambil intisari dari
fundamental, konseptual dan filosofi atas proses continuous
2 improvement (incremental maupun strategis)  value yang
holistic, systematic, systemic, risk based, optimal
& sustainable (PAS 55 – 2008) tercipta dari organisasi

Pergantian generasi dan tantangan pengelolaan bisnis


1) Agenda Nasional 3) Interkasi dg pelanggan 3 ketenagalistrikan semakin complex & complicated namun legacy
2) Ekspektasi Pelanggan 4) Sumber pendapatan & momentum keberhasilan terus harus dipertahankan
5) Fokus pada sustainability Memperbaiki budaya kerja, yaitu mengubah pola kerja dari reaktif
(Ref. : CEO Talk PLN, 23 Oct 20) 4 menjadi proaktif terintegrasi
1. Overview PerspectiveHuman Asset, Knowledge Management &
Inovasi dalam Konteks Transformasi PLN Group

Source : Presentasi Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN (Persero), Syofvi F. Roekman, 21 Juli 2021
1. Overview PerspectiveHuman Asset, Knowledge Management &
Inovasi dalam Konteks Transformasi PLN Group
02
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.1. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi

1) Perbaikan berkelanjutan dari Physical Aset Management


pendekatan yang sudah ada dalam bisnis utility
2) Perubahan signifikan mengarah
pada tujuan, produk, pasar &
pendekatan baru Baldrige excellence
3) Pembelajaran bersifat cepat Framework
adaptasi, kapasitas perubahan
cepat & fleksibilitas operasi. Organisasi Pembelajar
dan Agility

1) Membuat perubahan berarti Objective : Transforming Knowledge Assets


untuk meningkatkan produk, Into Corporate Innovation
layanan, program, proses, Pengelolaan inovasi
operasi, & model bisnis untuk
ciptakan nilai baru.
2) Lingkungan mendukung untuk Knowledge Innovation
mengidentifikasi peluang
strategis & mempertimbangkan Management Management
masalah HAKI (Hak atas
Kekayaan Intelektual)

A Computer-based Knowledge and


Innovation Management System as enabler
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.1. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi
Bagaimana PLN Group Perlu Memandang Physical Aset Management dalam bisnis utility
(Disarikan dari : Physical Asset Management, Nicholas Hasting, Springer, 2010)
PLN RESPONSE
WHAT CUSTOMER THINKING Aset Management
1. Kesiapan Aset Existing vs Demand
1. Listrik tersedia disaat 2. Rencana Pengembangan Aset vs
dibutuhkan Demand
2. Biaya Listrik Murah 3. Operation & Maintenance Excellent
3. Pasokan Handal
4. Kualitas tegangan bagus Financial Management
5. Penyambungan listrik mudah
1. Pricing Policy
2. Pendanaan yang effisien dan
APA YANG DIINGINKAN PEMEGANG SAHAM??? mendukung BPP

Energy Primer Management


1. Kinerja Operasi Baik 1. Kehandalan pasokan energi primer
2. Kinerja Finansial Bagus 2. Harga energi primer menjamin
3. Mendorong pertumbuhan sustainability korporasi
ekonomi Human Resource Management
Kesiapan kapasitas & Kapabilitas SDM

Asset Management merupakan langkah perusahaan dalam mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk
memberikan value yang terbaik bagi bisnis perusahaan
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.1. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi

Karakteristik Inovasi
Inovasi tidak 2 3
Inovasi harus Inovasi yang
dilakukan
diciptakan, tidak sukses
perusahaan, tetapi
lahir dengan bersumber dari
individu-individu di
sendirinya tacit knowledge
1 dalamnya.

Perlu upaya perlu dikelola agar bisa  Dalam benak individu


sistematik & ditransfer dlm lingkup  Tdk tampak & belum
komprehensif untuk tereksplorasi dg baik
lebih luas shg jadi
 Upaya sistematis u/
menumbuhkannya inovasi perusahaan
eksplorasi tacit

EXPLICIT KNOWLEDGE

Innovation Drivers :

TACIT KNOWLEDGE
PROBLEMS OPPORTUNITIES

BUSINESS TECHNOLOGY ENVIRONMENT


A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.1. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.1. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.2. Strategic vs Incremental Innovation

Disruptive
1
Innovation

Sustaining
2 Innovation

STRATEGIC / FUNDAMENTAL / DISRUPTIVE


 membantu penciptaan pasar baru,
INCREMENTAL / CONTINUOUS IMPROVEMENT / SUSTAINING  mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada,
 menggantikan hal yang terdahulu
 meningkatkan layanan dan kualitas produk terus-menerus.  PRODUK
 Solusi yang sedikit demi sedikit namun berkelanjutan untuk  PROSES
meningkatkan produktifitas ataupun efisiensi  PASAR
 PENYEMPURNAAN  MODEL BISNIS
 PERBAIKAN  PENDANAAN
 PENERAPAN TEKNOLOGI (THD APA YG SDH ADA)  KOLABORASI
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.2. Strategic vs Incremental Innovation

1)Model Trickers : proses penciptaan nilai berorientasi masa depan, prioritas pengelolaan aset yg bernilai fundamental
adalah pada lingkungan eksternal dg perspektif yang berorientasi masa depan (aspek strategy, kuadran kanan atas).
2)Jika sumber daya tersedia, maka aset fisik &tangible yang masuk dalam domain operasional dapat diubah dg mudah.
3)Namun pengaruh perubahan tersebut akan bertahan relatif singkat, antara lain karena cepatnya perkembangan
teknologi dan siklus masa pakai banyak komponen aset fisik yang relatif pendek.
4)Investasi human capital dan perubahan domain manusia akan menguntungkan jangka panjang & bertahan lama.
5)Hal fundamental : kuadran kanan bawah (Policy) yang merupakan keberhasilan melakukan alignment dengan
menerjemahkan tujuan organisasi ke dalam keputusan, rencana, serta eksekusi dalam sistem terintegrasi.
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.2. Strategic vs Incremental Innovation – Memastikan Deliverable
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.2. Strategic vs Incremental Innovation

Time spent “In mature


on decision organizations only
Time Allocation Time Allocation making
surrounding 25% of the
Time Allocation

the asset’s decisions made to


performance
drive value from
assets, are related
Time spent to actions
on actually performed directly
maintaining
the asset on the asset”
Organizational Maturity
Reference : PAS 55/ISO55000, The Sustainable
Business Strategy for Operational Excellence – Terry
O’Hanlan reliabilityweb.com & Mary Bunzell IBM

Iwan Agung Firstantara (Dirut PT PJB) pada Rapat Direksi PT PJB tanggal 17 September 2020
“ Rapat Direksi focus pada improvement dan rencana pengembangan
Perusahaan kedepan, dan sangat minimal porsi pembahasan untuk
menyelesaikan permasalahan”
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.3. The Spiral of Knowledge

1) Pengetahuan merupakan hal yang dinamis


dan terus berubah.
2) Pengetahuan baru selalu dimulai dari
individu.
3) Knowledge-creating : menjadikan
pengetahuan individu dapat diketahui atau
diakses oleh orang lain
4) Transformasi pengetahuan organisasi
a. From tacit to tacit - Tahap Socialization
/ Sosialisasi : interaksi sosial antar
individu sehingga terjadi interaksi antara
pengetahuan tacit : diskusi, berbagi
pengalaman, proses praktek dan
bimbingan kerja, serta observasi antar
individu.
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.3. The Spiral of Knowledge

4)Transformasi pengetahuan organisasi


b.From tacit to explicit - Tahap Externalization /
Eksternalisasi
 mekanisme konversi terpenting dan terberat,
 pengetahuan tacit harus dikodifikasi ke
dalam bentuk dokumen, manual, dll
sehingga dapat menyebar lebih mudah
melalui organisasi
c. From explicit to explicit - Tahap Combination /
Kombinasi
 antar grup lintas bidang
 Pengetahuan yang telah terdokumentasikan
dapat disebarluaskan melalui suatu
pertemuan dalam bentuk dokumen ataupun
melalui suatu proses pendidikan atau
pelatihan
Model SECI untuk mengelola pengetahuan organisasi Nonaka & Takeuchi (1996)
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.3. The Spiral of Knowledge

4) Transformasi pengetahuan organisasi


d. From explicit to tacit - Tahap Internalization /
Internalisasi
 pengetahuan diinternalisasi kepada individu
kemudian kepada grup dan akhirnya kepada
seluruh organisasi.
 memutakhirkan pengetahuan tacit dari
knowledge workers.
 melalui proses belajar dan/atau penelitian
yang dilakukan ataupun pengalaman yang
dilalui oleh setiap individu
 diharapkan akan menghasilkan suatu
tumbuhnya secara progresif pengetahuan-
pengetahuan baru

Model SECI untuk mengelola pengetahuan organisasi Nonaka & Takeuchi (1996)
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.3. The Spiral of Knowledge
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
Innovation Computer-based Integrated Knowledge-
Innovation Management System
Management

Knowledge
Management
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi

kepemimpinan yang
visioner, yaitu
kemampuan yang harus
dimiliki setiap individu,
baik para pekerja di lini
atas maupun bawah untuk
dapat melihat kebutuhan
perusahaan di masa yang
akan datang.
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
1) Ide inovasi distimulasi dengan
inisiasi siklus pengembangan
inovasi terstruktur.
2) Inovasi yang bersifat strategis
memberikan dampak yang cukup
luas terkait kebijakan dan proses
bisnis perusahaan,
3) Inovasi lebih banyak / umum
terjadi dalam perbaikan yang
berkelanjutan di tiap unit atau
satuan kerja.
4) Inovator yang tergabung dalam
tim-tim inovasi diberikan
pelatihan dan pendampingan
mengenai bagaimana
membangkitkan ide inovasi dan
membuat rencana implementasi
dalam bentuk proposal inovasi
terstandardisasi.
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi

1) Proposal inovasi yang


sudah terstandardisasi ini
nantinya akan diajukan
dalam Konvensi dan
Penghargaan Inovasi.
2) Ide Inovasi tersebut akan
diwujudkan dalam bentuk
prototype ataupun rencana
aksi di lapangan. Proposal
Inovasi tersebut dirancang
untuk sesuai dengan
metodologi kelayakan
bisnis, keuangan, project
management dan teknologi
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
Prioritas Memperbaiki Proses Bisnis
PROCESS yang ekselen mempercepat
terjadinya perubahan budaya dengan
hasil positif dan signifikan
A General Framework of Integrated
02 Knowledge-Innovation Management
Prioritas Memperbaiki Proses Bisnis
2.4. Model Manajemen Pengetahuan
dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
Several studies by many organizations have
repeatedly proven that 90% of the time
unwanted situations caused by failures are
related to process problem, only about
10% are related to personnel problems
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
Prioritas Memperbaiki Proses Bisnis
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
Ambil intisari konsep pemeliharaan yang
PROGNOSA
berkembang & diterapkan sesuai nature &
1) Jika resources tersedia,
kondisi actual : run to failure, preventive,
tangible asset domain
operasional dapat diubah dg predictive, reactive, design out, proactive
mudah. Tetapi pengaruhnya
relatif singkat, karena TANTANGAN PERUBAHAN
cepatnya teknologi & siklus
Before After 1. Membangun awareness
pakai yg relatif pendek. 1.REACTIVE 1.PEMELIHARAAN setiap individu maupun
MAINTENANCE
2) Investasi aset human TERENCANA & PROACTIVE bersama sebagai
a.Banyak corrective
capital & perubahan domain a.Planning & Scheduling sebuah tim.
b.Banyak backlog
manusia menguntungkan c. Kurang
b.Predictive maintenance 2. Pemahaman melekat :
dalam jangka panjang & komunikasi c. Komunikasi bagus keberhasilan relevan dg
bertahan lama. 2.PROSES LAMA 2.PROSES BARU segera identifikasi
3) Proses orientasi masa 3.ORGANISASI BARU masalah teknis atau
3.ORGANISASI
depan tersebut relevan dg 4.PREDIKSI KINERJA proses bisnis, kemudian
Model Tricker, kanan 4.ISU KINERJA memberlakukan
bawah (Policy) : Plant Manage Us We Manage Plant prosedur baru
keberhasilan PJB (plant operation) (plant asset management) dibanding ubah mindset.
terjemahkan tujuan ke
SDM dan budaya kerja pada posisi tinggi (intangible asset)
keputusan, rencana &
eksekusi ke sistem
Perubahan signifikan aspek budaya kerja
terintegrasi.
A General Framework of Integrated Knowledge-Innovation Management
02 2.4. Model Manajemen Pengetahuan dan Inovasi – Alur Penciptaan Inovasi
Matrik Enabler Peningkatan Daya Saing
03
An Integrated Knowledge-Innovation Management
03 3.1. Framework PJB
Integrated Knowledge and Innovation Management Framework of PJB

Maximizing Value for PJB Stakeholders


Performance Measurement
People Excellence Business Process Excellence Quality Excellence Supply Chain Excellence Technology Excellence
V Innovation Driver :
PJB’s Vision and Business Strategy
I
S Knowledge i-KIMS New Knowledge/ Significant
Innovation Top-Down Strategic Benefits :
I Storing Computer-based Development Innovation Initiatives • Meaningful
O Activities Integrated Knowledge Activities change of
N Knowledge and Innovation Innovation Bottom-Up Strategic products,
Codification Management System Implementation Innovation Initiatives services,
A PJB’s Champions
Activities Dashboard Project programs,
R Management System Bottom-Up Continuous
processes,
Improvement
Y Knowledge E-Learning Multimedia Innovation Initiatives operations,
and business
Sharing Dissemination model.
Searching Engine
L Activities Activities Innovation Idea • Intellectual
Generation:
E Knowledge Innovation
Business, Technology, and
Property
Capturing Learning PJB’s Knowledge Rights
A PJB’s Knowledge and Workers
Environmental based
Activities Activities Problem & Opportunities
D PJB’s Experts Expertise Repository Intelligent Risks
E
R Knowledge Management Innovation Management
S
H
I Knowledge Sharing Culture PJB’s Knowledge Innovative Atmosphere
Development Units
P

CHANGE MANAGEMENT
An Integrated Knowledge-Innovation Management
03 3.1. Framework PJB Bentuk – Bentuk Aktivitas dalam Rencana Aksi
Tahap Proses Kegiatan Pelaksanaan di PJB
Need
Wawancara dengan para pakar Yes
Continuously
Knowledge Capturing Activities
Community of Practice (CoP) Yes
Sosialisasi
Pengetahuan Peer Group Discussion (PGD) Yes

Knowledge Sharing Activities Media Klub Pustaka (MKP) Yes

Innovation Camp Yes

Pengelolaan Portal Knowledge- Need


Knowledge Codification Activities Yes
Eksternalisasi Innovation Management Improvement
Pengetahuan Komunikasi Program Knowledge
Knowledge Storing Activities Yes
Management
Pengaturan Kebijakan Inovasi dari Top Need
Yes
New Knowledge/ Innovation Management Improvement
Pembentukan Development Activities
Pengetahuan Lomba Karya Inovasi Yes
Baru/Inovasi
Innovation Implementation Project Internal Training Yes

Apprenticeship, internships, dan


Yes
Innovation Dissemination Activities traineeships
Internalisasi Best Practices Yes
Inovasi
Internal training Yes
Innovation Learning Activities
PJB Academy Yes
An Integrated Knowledge-Innovation Management
03 3.1. Framework PJB
Kelembagaan Inovasi Koordinasi Koordinasi
Koordinasi Teknis / Content Implementa
 SK PJB : 023.P/019/DIR/2018 Tatakelola Manajemen si
Pengetahuan dan Inovasi Tata kelola Inovasi Inovasi Inovasi Proyek
Inovasi
Bidang Bidang Bidang Inovasi
 SK PJB : SK 110.K010DIR2010 Pedoman Manajemen Teknologi Enjiniring Manajemen
Bidang TIK
Inovasi
Top-Down Kepala
Strategic Bidang
Innovation Kepala Kepala
Initiatives
Pengemba Kepala
bidang Bidang
ngan Pengemba Bidang Kepala
Pengemban Direktur
Sistem Enjiniring Bidang
ngan gan
Manajemen Pembang Pengemban Operasi
teknologi Teknologi
Bottom-Up gan Sistem
Innovation
Strategic - Satuan Ketenagali kit - - Manajemen
Informasi
Manage Innovation Kinerja strikan – Satuan – Satuan
dan
Korporasi Satuan Komunikasi
ment Initiatives
Teknologi
Teknologi Kinerja
- – Satuan
& & Korporat
Kinerja
Enjiniring Enjiniring Korporat
Bottom-Up
Incremental General
Innovation Manager
Initiatives terkait

PJB
ACADEMY
Kepala Divisi
Knowledge Sistem Human Capital &
Management Organisasi
04
Praktik Mendiskripsikan Inovasi
04 4.1. General System Thinking
Strategic Objective
Arah Perusahaan Proyeksi KPI
Misi
Arah RJP
Perusahaan Dokumen Generally supports
Visi Manajemen Risiko STRATEGIC
INNOVATION
Amanah
Strategic Initiative /
Pemegang
Gap Program Strategis
Saham Analysis
Perumusan
RUPTL RJP SWOT/TOWS Proyeksi Proyeksi
Analysis Perusahaan Keuangan
Visi Holding
Company
Values
generally supports
Faktor
Eksternal dan Kompetensi Inti
INCREMEMNTAL
Internal

Program
Profil Program Perusahaan
Tahunan INNOVATION
Dokumen Risiko Sasaran RKAP / KPI
Kegiatan
RKAP Manajemen
Risiko RKAP
(Mitigasi)
Arahan
Implementasi Pemegang
Kegiatan Saham
Praktik Mendiskripsikan Inovasi –
04 4.2. Contoh System Thinking pada Incremental Innovation

Metodology : Design Loop Model of


Problem Solving sebagai Acuan
Kerangka Berpikir
Praktik Mendiskripsikan Inovasi –
04 4.2. Contoh System Thinking pada Strategic Innovation

Proses 2. PPA dan


1. Inisiasi 3. Pelaksanaan 4. Operasi
Level 1 Pengembangan

1.1. Identifikasi peluang 2.1. PPA (Power Purchase 3.1. Akuisisi Lahan 4.1. Pelaksanaan serah
atau penugasan investasi Agreement) terima proyek
3.2. Penyusunan Detail
1.2. Melakukan kajian 2.2. Pemilihan EPC Engineering Design (DED) 4.2. Penerbitan dokumen:
kelayakan : Contractor :  STOP (Serah Terima
 KKO/KKF/DMR  Market sounding Operai Pembangkit)
3.3. Pelaksanaan
 Kajian potential  Tender EPC  TOC (Term of Condition)
kontruksi :
partner Contractor  FAC (Final Acceptance
 Land clearing
 Kajian legal  EPC Contract Certificate)
 Pekerjaan konstruksi
 Due diligence
Proses 2.3. Kontrak penyedia 4.3. Monitoring operation
 Kajian potential
Level 2 energy primer 3.4. Kontrak dengan : pelaporan rutin
lender
penyedia layanan shareholder (Laporan
 Strategy pendanaan
2.4. Pemilihan lender : Operation and manajemen risiko,
dan model business
mendapatkan komitmen Maintenance laporan keuangan,
1.3. Persetujuan rencana pendanaan dari lender laporan kinerja)
investasi melalui RUPS 2.5. Financial close :
4.4. Pembayaran
mendapatkan komitmen
kewajiban
1.4. Pembentukan JVC pendanaan dari seluruh
pihak terkait (contoh :
lender, shareholder dll)
Praktik Mendiskripsikan Inovasi –
04 4.2. Contoh System Thinking pada Strategic Innovation

Kondisi eksternal yang sangat


VUCA
Karakteristik MARKET yang
harus dipersiapkan terkait
INOVASI  Tantangan &
Lesson Learned

1) PJB harus berpartner karena butuhkan pendanaan yg luar biasa besar dalam membangun pembangkit
2) Market, berarti harus “berbagi” yang karakteristiknya ditentukan oleh cara memperlakukan business partner.
Harus ada kesejajaran & keadilan
3) Makna berbagi adalah both parties harus sama – sama untung, maka menjadi kewajiban untuk menjaga mitra
kerja tetap sehat & bertumbuh.
4) Yang diproteksi adalah goal-nya (cara pandang lama, yang diproteksi adalah company-nya)
5) Perubahan budaya secara mendasar perlu di PJB untuk menggerus dampak previlage yang didapat selama ini
dari PLN. Dampak ini sangat merugikan apabila PJB bertekad terjun ke competitive market, karena PJB harus
mempertaruhkan kredibilitasnya sebagai business entity. Tantangannya adalah perlunya PJB “membumi”dari
cara pandang sebelumnya yang menganggap PJB dalam kasta yang tinggi (dampak dari privilage).
6) Kompetensi O&M harus taat SOP, dalam pengembangan bisnis mengharuskan banyak kreativitas & inovatif.
7) Banyak berhubungan dengan perbankan, regulator dan partner bisnis
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.1. Step 1 : Identifikasi Kebutuhan atau Peluang
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.1. Step 1 : Identifikasi Kebutuhan atau Peluang
Struktur BPP TenagaListrik
Rp1.371
124
30 6,8%
122 22,2% • Biaya energi primer adalah unsur
83 28,3% terbesar dalam ongkos produksi
84
23 tenaga listrik.
6,6%
334 2,1% 40,9% • 56,2% kWh produksi menggunakan
batubara dengan biaya bahan bakar
0,3%
2,5% sebesar 34,0%
56,2%
571 • 6,8% kWh produksi menggunakan
BBM dengan biaya BBM mencapai
34%

Rp0
sebesar 22,2%
Juni 2018 % TWh % Biaya
• Produktivitas dan efisiensi
pembangkit non BBM menjadi solusi
Bahan bakar Pembelian TL
Sewa Pemeliharaan
Kepegawaian Depresiasi
utama dalam menurunkan BPP.
Administrasi Beban bunga
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.1. Step 1 : Identifikasi Kebutuhan atau Peluang
Optimizing Cost Efficiency
Rp

Average 1
harga di
Value added bagi
Industri Value
Harga Anak PLN (Price Setter)
Creation
Perusahaan
/ Afiliasi
bagi PLN
3 Sumber
PLN
Cost Efficiency :
2

Net Profit
Anak
1. Price Setter
Perusahaan/Afiliasi 2. Net Profit
sesuai porsi saham
PLN
3
3. Goodwill
Goodwill utk
kapitalisasi posisi
PLN sbg market
creator
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.2. Step 2 : Menentukan Ringkasan Desain
Catatan ringkas
1)Diskusi pendahuluan
2)Data primer yang runtut, sistematis dan terstruktur :
dasar pengambilan keputusan dan melakukan
engineering judgment secara terukur. Kuantitas dan
kualitas data
3)Fokus tenaga, pikiran dan waktu
4)Menguji pengambilan keputusan di level korporasi PT
PLN (Persero), level Unit atau level Anak Perusahaan
(dan atau tersinergi diantaranya) sesuai data teknis
lapangan & peraturan yang berlaku.
5)Mengungkap fakta secara professional dan bertanggung
jawab, dengan data akurat dan analisis tajam, kerangka
piker yang cermat, mulai mengungkap solusi
6)Biasanya dalam bentuk hipotesa - hipotesa
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.3. Step 3 : Investigasi atau Penelitian Awal

Deskripsi
1) Riset, dengan menggali informasi secara ilmiah,
terukur dan professional
2) Pendalaman literature agar mampu memberikan
judgment ilmiah, professional dan independen
3) Wawancara dengan sumber ahli yang
direkomendasikan.
4) Profil risiko telah diidentifikasi sejak awal (dalam
banyak case harus mendapat approval pihak
berwenang)
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.4. Step 4 : Membangun Gagasan

Membangun gagasan terhadap 3 aspek penting :


1) Evaluasi komprehensif dan menyeluruh terhadap
performance dan availability beserta peluang
improvement dan pembelajarannya
2) Evaluasi proses perencanaan dan pengambilan
keputusan, dari level PLN Pusat sampai level
operasional
3) Evaluasi kepatuhan GCG (Good Corporate Governance),
berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
yang relevan.
4) Paham pada fase – fase krusial dalam pengambilan
keputusan terkait inovasi (umumnya menjadi titik lemah
inovasi di PLN. Faktual inovasi tidak terdeskripsikan
dengan baik)
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.5. Step 5 : Memilih Solusi

Deskripsi
1) Analisis / kajian : kajian Kelayakan Operasi, Kajian
kelayakan Finansial, Kajian Risiko (DMR =
Dokumen Manajemen Risiko). Di PLN, sebagian
besar karya inovasi masih sangat lemah dalam
ketajaman analisis. Umumnya, penilai harus
melakukan verifikasi berulang-ulang, dimana
pokok inovasinya.
2) Akurasi terhadap referensi / best practices
3) Penetapan key point
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.6. Step 6 : Mengembangkan Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi
1) Analisis / kajian : kajian Kelayakan Operasi, Kajian
kelayakan Finansial, Kajian Risiko (DMR =
Dokumen Manajemen Risiko). Di PLN, sebagian
besar karya inovasi masih sangat lemah dalam
ketajaman analisis. Umumnya, penilai harus
melakukan verifikasi berulang-ulang, dimana
pokok inovasinya.
2) Akurasi terhadap referensi / best practices
3) Penetapan key point
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.7. Step 7 : Perencanaan

Deskripsi
1) Kepastian resources (sumber daya)
2) Memastikan telah dialokasikan waktu yang cukup
untuk pengujian
3) Dipastikan telah menjadi bagian tidak terpisahkan
dalam rencana strategis perusahaan dan RKAP
4) Diendorse oleh top management
5) SMART
6) Komitmen
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.8. Step 8 : Eksekusi

KOMITMEN SEGALA LINI


TAAT PADA PERENCANAAN
INTEGRITAS EKSEKUSI
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.9. Step 9 : Pengujian dan Evaluasi

Deskripsi
1) Penulisan laporan dan pemeriksaan ulang atas fakta-fakta
2) Presentasi dan penjelasan komprehensif di berbagai forum
3) Melihat dari gambaran besarnya (helicopter view),
4) Selalu muncul pertanyaan yang sangat kritis (challange)
5) Dedikasikan segenap hati, pikiran, kesabaran emosional
untuk memberikan pelayanan terbaik.
Mendiskripsikan Inovasi – System Thinking
04 Praktik
4.10. Step 10 : Modifikasi

Deskripsi
1) Penulisan laporan dan pemeriksaan ulang atas fakta-fakta
2) Presentasi dan penjelasan komprehensif di berbagai forum
3) Melihat dari gambaran besarnya (helicopter view),
4) Selalu muncul pertanyaan yang sangat kritis (chalange)
5) Dedikasikan segenap hati, pikiran, kesabaran emosional
untuk memberikan pelayanan terbaik.
05
Lesson Learned
05 5.1. Deskripsi Umum

1) Berkarya, mengabdi, beribadah harus totalitas dengan fokus tertinggi,


mempertaruhkan segala sumber daya yang dimiliki, waktu, tenaga, pikiran dan
kesempatan. Endurance harus konsisten dan tidak boleh mengendur sedikitpun.
2) Punya ide dan konsep hebat, namun mampu mengeksekusinya secara cepat,
terstruktur, sistematis dan massif.
3) Harus punya ketrampilan tinggi dalam suatu bidang serta mahir memanfaatkan
keahlian tersebut dalam melaksanaan tugas profesional.
4) Punya ilmu, pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis masalah dan peka
membaca situasi, serta cepat, tepat dan cermat mengambil keputusan terbaik atas
dasar kepekaan.
5) Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan.
6) Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka, menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Lesson Learned
05 5.1. Deskripsi Umum

7) Bimbingan dan kepedulian atasan sangat penting dalam keberhasilan penugasan


apapaun. Sangat penting pula mendengarkan saran dan pendapat rekan sejawat.
Tapi, terpenting adalah bagaimana menindaklanjuti yang bermanfaat.
8) Setiap penugasan harus bias meng-upgrade soft skill maupun hard skill
9) Berupaya meningkatkan kemampuan diri karena sadar batas kemampuannya,
membangun budaya selalu ingin lebih maju dengan mencari solusi inovatif.
10) Setiap pengambilan keputusan mengandung risiko. Berempatilah!
Lesson Learned
05 5.2. Beberapa Rambu Perlu Diperhatikan

1) Inovasi dilakukan “dalam loop close sistem / proses bisnis” di perusahaan


harus menjadi aktifitas rutin sehari – hari. Proses inovasi bukan aktifitas
eksklusif.
2) Inovasi harus diarahkan memberi dampak signifikan bagi peningkatan /
pencapaian kinerja perusahaan
3) Inovasi harus dirancang & diimplementasikan secara sistematis serta
didokumentasikan secara terstruktur dan sistematis mengikuti pola
penulisan ilmiah sehingga mudah diterima, ditindaklanjuti dan di-sharing-kan
kepada stakeholder terkait.
4) Jika hasil inovasi perlu untuk di-kompetisikan atau diberi reward yang
sepadan, maka hal tersebut harus dipahami sebagai “dampak yang pantas”
setelah 3 hal diatas terpenuhi. Forbidden : kompetisi & reward sebagai tujuan
utama melakukan proses inovasi !!!!!
Lesson Learned
05 5.2. Beberapa Rambu Perlu Diperhatikan

5) Sementara memenangkan lomba Inovasi merupakan


suatu dimensi yang berbeda. Di dalamnya tidak
terlepas dari
a) aspek komitmen manajemen puncak,
b) pembinaan secara berkelanjutan,
c) aspek mental juara,

……..dan juga aspek keberuntungan

Anda mungkin juga menyukai