Pada umumnya pemeliharaan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pemeliharaan terencana (Planned maintenance) dan pemeliharaan tidak terencana (Unplanned/breakdown/reactive maintenance)
1. Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance)
Adalah pemeliharaan yang diorganisir dan dilakukan dengan memperhatikan kondisi mesin. Kegiatannya terdiri dari pemeriksaan secara periodik dengan sejumlah pemeriksaan untuk mengurangi terjadinya kegagalan pada peralatan. Pengujian Planned maintenance ini dimulai sejak perencanaan pengadaan lewat brosur atau internet. Langkah-langkah pengujian : 1. Acceptance Test Procedure (ATP) Pengujian yang dilakukan untuk menentukan apakah persyaratan spesifikasi atau kontrak terpenuhi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ATP : Cek kotak instrumen secara visual Jangan tanda tangan dokumen penerimaan jika kondisi kotak bungkusan tidak baik Saksikan saat packing dibuka oleh supplier Periksa secara visual keadaan instrumen Baca instruksi pada packing Periksa daftar isi barang untuk mengetahui kelengkapan instrumen 2. Sebelum melakukan commisioning test, dilakukan Pre-commisioning test yaitu aktivitas untuk memastikan bahwa setiap instrument input device, sistem kontrol, dan instrument final element dapat beroperasi sebagaimana control design untuk menunjang proses. Room Conditioning : Air Conditioning, Dehumidifier Cleanliness test lab Power Conditioning : DOR, Stabilizer Voltage, UPS, Varistor dan Grounding 3. Commisioning Test merupakan pengujian kemampuan atau keandalan peralatan yang diinstall dan dioperasikan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. Langkah-langkah commisioning test : 1. Mencatat semua data sebagai dokumen instrumen tersebut 2. Mempelajari manual 3. Menyiapkan kondisi ruangan (RH, T,LPC) 4. Supplier, User dan Pemeliharaan siap 5. Jika commisioning sudah sesuai prosedur catat semua kondisi dan hasil dalam log book 6. Copy manual 4. Preparation Usage 5. Preventive Maintenance Yaitu pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Preventive maintenance terdiri dari dua jenis yaitu : A. Time Based Maintenance/Periodic Maintenance Diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah kerusakan mesin mendadak. Periodic maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan atau tahunan B. Condition Based Maintenance C. perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Condition Based Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. 2. Unplanned/Breakdown/Reactive Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown maintenance adalah apabila instrumen/modul tidak mungkin diperbaiki harus diganti baru. Terdiri dari : Deteksi Kesalahan Lokasi Kesalahan Perbaikan Kesalahan