Diusulkan oleh :
SEKOLAH VOKASI
2016
i
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-
Nya penulis mampu menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul "Sistem Pendeteksi Dini
Ketinggian Banjir Berbasis Ultrasonik " dalam jangka waktu yang telah direncanakan. Selama
penelitian kami mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Drs. Panggih Basuki, M. Si., selaku Kepala Program Studi Diploma Elektronika dan
Instrumentasi
2. Anugerah Galang Persada selaku dosen pembimbing kami, yang memberikan dorongan,
dan juga masukan kepada penulis.
3. Kakak tingkat angkatan 2012, 2013 dan 2014 yang telah membantu penulis dalam
penelitian.
4. Semua pihak yang terkait baik langsung maupun tak langsung
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan penelitian ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang ingin mengembangkan bidang terkait.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
PRAKATA........................................................................................................................ ii
RINGKASAN .................................................................................................................. iv
Lampiran ......................................................................................................................... 11
iii
Sistem Pendeteksi Dini Ketinggian Banjir Berbasis Ultrasonik
Drean Denara Irawan, Ranti Geotalia
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Karna hal itu pula, Indonesia terkenal akan bencana alam berupa banjir di setiap tahunnya. Baik
di daerah perkotaan seperti Jakarta, Bandung dan lainnya maupun di daerah perdesaan. Banjir
terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti meluapnya air sungai, tersumbatnya saluran air,
maupun minimnya daerah resapan air. Akibat yang ditimbulkan banjir sangat merugikan korban
dan lingkungan, dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, bahkan menyebabkan
kematian apabila tidak tanggap banjir. Dilatarbelakangi hal tersebut penulis berinisiatif
menciptakan suatu alat pendeteksi dini ketinggian banjir berbasis ultrasonik guna meminimalisir
dampak negatif yang ditimbulkan oleh banjir. Dengan memanfaatkan Ultrasonik sebagai sensor
ketinggian penulis membagi kondisi ketinggian air menjadi 4 Siaga. Dimana masing-masing
kondisi mempunyai indikator berupa nyala lampu LED dan Buzzer
iv
i
BAB I
PENDAHULUAN
Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah di Indonesia memicu terjadinya banjir yang tak
menutup kemungkinan terjadi secara tiba-tiba, seperti banjir bandang. Tidak sedikit kasus banjir
bandang yang menyebabkan kematian dikarenakan terbawa arus ataupun dikarenakan
tenggelam.Oleh karenanya diperlukan suatu teknologi otomatis guna memonitoring ketinggian
air sungai sehingga penduduk setempat dapat bersiaga jikalau terjadi banjir tiba-tiba. Dengan
memanfaatkan sensor ultrasonik, penulis merancang suatu sistem alat pendeteksi ketinggian
banjir secara otomatis. Prinsip kerjanya, apabila ketinggian air mencapai level tertentu, maka
akan ada peringatan berupa alarm dan nyala lampu LED. Adapun mikrokontroler yang
digunakan dalam sistem ini adalah Arduino Uno. Integrasi antara Arduino dan ultrasonik
diharapkan mampu meminimalisir korban banjir
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan permasalahan yang ada yaitu :
1. Bagaimana desain sistem pendeteksi dini ketinggian banjir berbasis ultrasonik ?
2. Bagaimana prinsip kerja sistem pendeteksi dini ketinggian banjir berbasis ultrasonik ?
1.3 Tujuan
1. Membuat desain prototype sistem pendeteksi dini ketinggian banjir berbasis ultrasonik
Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini adalah dapat membuat prototype sistem
pendeteksi ketinggian banjir
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sensor ultrasonic merupakan suatu komponen elektronika yang mampu mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini terdiri dari
rangkaian pemancar ultrasonic yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic yang disebut
receiver. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara
sehingga dapat dipakai untuk menentukan jarak suatu benda dengan frekuensi tertentu. Secara
detail sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonic dengan frkuensi tertentu dan durasi waktu
tertentu, frekuensi yang umum digunakan adalah 40 kHz. Sinyal yang dipancarkan akan
merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk benda
sinyal tersebut akan dipantulkan kembali. Setelah gelombang pantulan diterima, maka
gelombang tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda. Adapun sensor Ultasonik HC-
SR04 adalah sensor ultrasonic siap pakai yang berfungsi sebagai pengirim, penerima dan
pengontrol. Terdiri dari 4 pin yaitu pin Vcc, Ground, Tringger dan Echo. Pin Trigger untuk
keluaran sinyal dari sensor sedangkan Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Arduino merupkan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR. Mikrokontroler
itu sendiri merupakan IC (Intergrated Circuit) yang dapat deprogram menggunakan computer.
Tujuan menanamkan program mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca
input, memproses input dan menghasilkan output sesuai dengan kehendak user. Jadi
mikrokontroer bertugas sebagai otak pengendali input, proses dan output sebuah rangkaian
elektronik
2
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam membuat prototype sistem pendeteksi ketinggian banjir adalah
dengan membuat kerangka kerja yang digambarkan dalam bagan berikut :
1. Alat
PCB
Bor Tangan
Solder
Sensor Ultrasonik HC04
Arduino
Pin Header
2. Bahan
3
SENSOR INTERFACE
ARDUINO
ULTRASONIK FLOOD
DETECTOR
LED DAN
BUZZER
#include <NewPing.h>
#define trigPin 9
#define echoPin 8
#define MAX_DISTANCE 300
NewPing sonar(trigPin, echoPin, MAX_DISTANCE);
int hijau = 3, merah = 2;
int biru = 4, kuning = 5;
int buzzer = 6;
4
void setup() {
Serial.begin (9600);
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(merah, OUTPUT);
pinMode(hijau, OUTPUT);
pinMode(biru, OUTPUT);
pinMode(kuning, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
}
void loop() {
int duration, jarak,posisi=0,i;
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
jarak = (duration/2) / 29.1;
Serial.println(jarak);
if(jarak<=15)
{
digitalWrite(hijau, LOW);
digitalWrite(biru, LOW);
digitalWrite(kuning, LOW);
digitalWrite(merah, HIGH);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(100);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(100);
}
else if(jarak<=30)
{
digitalWrite(hijau, LOW);
digitalWrite(biru, LOW);
digitalWrite(kuning, HIGH);
digitalWrite(merah, LOW);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(200);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(200);
5
else if(jarak<=45)
{
digitalWrite(hijau, LOW);
digitalWrite(biru, HIGH);
digitalWrite(kuning, LOW);
digitalWrite(merah, LOW);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(300);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(300);
}
else if(jarak<=65)
{
digitalWrite(hijau, HIGH);
digitalWrite(biru, LOW);
digitalWrite(kuning, LOW);
digitalWrite(merah, LOW);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(400);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(400);
}
else {
digitalWrite(hijau, HIGH);
digitalWrite(biru, HIGH);
digitalWrite(kuning, HIGH);
digitalWrite(merah, HIGH);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(500);
}
}
Gambar 3.1 Program utama Arduino Sistem Pendeteksi Banjir
6
Gambar 3.4 Hasil program di Serial Monitor Arduino
7
Gambar 3.6 Interface Flood Detector Form 2
8
Gambar 3.8 Rangkaian Flood Detector di PCB Bolong
2.4. Analisis Hasil
Pengujian Alat menunjukan bahwa sensor ultrasonik bekerja dengan baik sehingga
apabila jarak kurang 15 cm akan memberikan perintah berupa menyalakan led merah dan
buzzer dengan delay 100 ms, ketinggian banjir dalam status siaga 4. Apabila jarak kurang
dari 30 cm akan memberikan perintah berupa menyalakan led kuning dan buzzer dengan
delay 200 ms ,ketinggian air dalam status siaga 3, jika jarak kurang dari 45 cm akan
memberikan perintah berupa menyalakan led biru dan buzzer dengan delay 300 ms,
ketinggian air berada dalam status siaga 2. Jika jarak kurang dari 60 cm maka arduino
akan memeritahkan led hijau untuk menyala dan buzzer akan berbunyi dengan delay 400
ms, dan ketinggian air berada dalam status aman. Terakhir apabila ketinggian air lebih
dari kondisi diatas maka semua led akan menyala artinya ketinggian air berada dalam
kondisi aman
9
BAB IV
Hasil dari penelitian kami selama 2 minggu guna membuat prototype pendeteksi banjir berbasis
ultrasonik adalah setiap sistem alat terintegrasi dengan baik. Langkah pertama yang penulis
lakukan adalah membuat kodingan program di Arduino. Sesuai dengan masukan dosen
pembimbing, kami merancang 4 kondisi status kesiagaan tinggi air. Semakin tinggi siaga,
semakin berbahaya potensi banjir. Sehingga apabila siaga 4, lampu led merah akan menyala, dan
buzzer akan berbunyi dengan ritme 0,1 detik dan pada interface flood detector akan tampil
keterangan SIAGA 4 dengan warna ovalshape sesuai dengan led yang menyala yaitu merah.
Begitu pula dengan kondisi berikutnya, jika ketinggian air dan ultrasonik berjarak 30 cm,
arduino akan memerintahkan lampu led kuning untuk menyala dan buzzer akan berbunyi dengan
ritme 0,2 detik dan pada interface flood detector akan tampil bacaan SIAGA 3 dengan
keterangan warna kuning. Untuk SIAGA 2, led yang menyala adalah warna biru dan buzzer
berbunyi dengan ritme 0,3 detik. Sesuai dengan kondisi, interface akan menampilkan
keteranngan SIAGA 2 dengan ovalshape berwarna biru pula.Untuk jarak diluar kondisi yang
disebutkan artinya ketinggian air berada dalam status aman, pada interface flood detector akan
tampil keterangan AMAN dan ovalshape berwarna putih.
Setelah sistem perangkat lunak selesai dirancang, langkah selanjutnya kami membuat rangkaian
elektronik pada EAGLE berupa penggabungan komponen arduino, led, buzzer, resistor dan pin
header sebagai tempat ditaruhnya sensor ultasonik. Kemudian kami mencetaknya di pcb secara
manual.
Tahap akhir adalah menginntegrasikan antar sistem menjadi satu kesatuan yang utuh..
10
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan
11
LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan
12
DAFTAR PUSTAKA
13