Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER DAN PLC

ANALOG INPUT OUTPUT

Nama : Ranti Geotalia

Prodi : Elektronika Instrumentasi

Jurusan : Teknofisika Nuklir

Dosen Pengampu : Sinta Uri El Hakim, SST

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2019
I. TUJUAN

1. Memahami prinsip kerja analog input pada Super PLC


2. Memahami prinsip kerja analog output pada Super PLC
3. Membuat program sederhana untuk membaca data analog dan mengeluarkan
data analog output pada chanel Super PLC
4. Membuat program sederhana mengeluarkan data analog output pada channel 1
dan membacanya pada analog input channel 8.

II. DASAR TEORI

A. Overview Fx2424

Gambar 1. Layout Super PLC Fx2424


The Fx2424 PLC adalah generasi terbaru dari PLC seri F yang didesain untuk
menggantikan model F2424. Secara elektronik, FX2424 identik dengan F2424 dengan
perbedaan yang mencolok FX2424 mendukung tipe besaran floating point. Layout
super PLC Fx2424 ditunjukkan pada Gambar 1.
Perintah TBASIC tersedia pada perangkat lunak I-TRiLOGI versi 7 (TL7), yang
versi sebelumnya (TL6) hanya mendukung untuk besaran integer.
Fx2424 didesain 100% mendukung dan kompatibel dengan F2424 dan dapat juga
deprogram menggunakan TL6 maupun TL7. Hal ini berarti semua permasalahan user
yang ada pada F2424 dan mentransfer file .PC6 menjadi FX2424 yang tidak
termodifikasi.
Perbedaan antara Fx2424 dan F2424 ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Perbedaan Fx2424 dan F2424

Fx2424 secara default terdiri dari 8 input analog (12-bit, 0-5VDC), 4 output
analog (12-bit, 0-5V DC), 24 Input digital, dan 24 output digital. Selain itu memiliki
satu port RS232 dan dua port RS485; semuanya dapat dikumunikasikan menggunakan
protokol MODBUS. Port LCD internal memungkinkan untuk antarmuka yang
sederhana ke modul LCD standar industri dari 8 karakter hingga 80 karakter.
Fx2424 dapat diperluas hingga total 128 input digital dan 128 output digital
menggunakan modul ekspansi opsional EXP1616R dan EXP4040.

B. Port I / O Analog
8 saluran input analog dan 4 saluran output analog terpisah tersedia melalui
DB15 konektor pada bagian kiri PLC Fx2424. PLC Fx2424 juga menyediakan analog
+ 5V referensi-tegangan output dan ground analog pada konektor DB15 female,
seperti yang ditunjukkan Gambar 3.
Gambar 2. Pin Out DB15 Fx2424

C. Membaca Data Analog Input


8 sinyal input analog pada Fx2424 dibaca oleh perintah TBASIC ADC (1) ke
ADC (8). Fungsi ADC (n) akan mengembalikan angka antara 0 dan 4095 (resolusi 12-
bit), yang sesuai dengan tegangan yang diukur pada salah satu input analog n.
Resolusi ADC 12-bit adalah 1/4096, ini berarti untuk ADC 0-5V jangkauan,
resolusinya adalah 5 / 4096V = 1,22 mV. Itu berarti bahwa jika Anda menerapkan
2,500V ke input analog PLC # 3, ADC (3) harus mengembalikan nilai 2,500/5.000 ×
4096 = 2048.
Perhatikan bahwa CPU hanya mengakses input analog #n ketika fungsi TBASIC
ADC (n) dipanggil. Karenanya, untuk memantau input analog, Anda harus menjalankan
fungsi ADC secara berkala. Frekuensi itu fungsi ADC disebut dikenal sebagai "laju
sampling" dan itu tergantung pada seberapa cepat data analog perubahan.
III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul praktikum Breadboard dan komponen


2. Super PLC Fx2424
3. Komputer yang telah terinstal software I-Trilogy
4. Multimeter
5. Power Supply 24 Volt
6. Kabel USB to Serial

IV. CARA KERJA

A. PERCOBAAN ANALOG INPUT


Persiapan
1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 4.

Gambar 3. Rangkaian percobaan analog input

2. Hubungkan konektor USB Fx2424 ke Port USB komputer.


3. Buka Internet TriLogy Server Version 3.1, pilih Serial Port Setup seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Internet TriLogy Server Version 3.1
4. Buka device manager pada komputer untuk mengetahui Port yang digunakan
untuk komunikasi dengan Fx2424 dan atur baudrate menjadi 38300 bps.
5. Fx2424 siap digunakan.
Pelaksanaan
1. Buka program Trilogy
2. Buat program menggunakan ladder diagram seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Ladder diagram membaca analog input


3. Pada bagian custom function Read ADC buatlah listing menggunakan bahasa
basic dengan cara klik 2x dan tuliskan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Penulisan listing program custom function baca analog input
4. Upload program ke Fx2424, tunggu prosesnya selesai.
5. Lakukan online monitoring dan amati hasil pembacaan analog input pada DM1.
6. Aturlah nilai tegangan input pada ADC8 dari 0-5 volt dengan variasi setiap 0,5
volt. Catatlah nilai pembacaannya pada lembar data.
7. Lakukan analisis hubungan tegangan input pada ADC8 terhadap data hasil
pembacaan pada DM1 dan tuliskan hubungannya!
8. Tambahkan listing program untuk mengkonversi nilai hasil pembacaan nilai DM1
menjadi tegangan analog input!
9. Buat program untuk membaca tegangan analog output DAC1 pada ADC1.
B. PERCOBAAN ANALOG OUT
Persiapan
1. Nyalakan dan posisikan multimeter pada pengukuran tegangan DC.
2. Hubungkan pin DAC1 dengan kutub positif multimeter dan kutub negative
multimeter dengan ground.
3. Buatlah program ladder dan custom fuction seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Ladder diagram dan custom function untuk analog output


4. Upload program ke Fx2424, tunggu prosesnya selesai.
5. Lakukan online monitoring dan amati hasil I analog output dan ukur nilai tegangan
analog pada pin DAC1 setiap kali digital input 1 dihubungkan ke ground.
6. Isikan nilai data pada lembar data.
7. Tuliskan hubungan antara nilai I analog output pada online monitoring dengan
tegangan analog yang terukur pada DAC1.
V. FLOWCHART

Gambar 8. Flowchart Analog Input

Gambar 9. Flowchart Analog Output


VI. LISTING PROGRAM

Percobaan 1

Gambar 10. Custom Function Percobaan 1

Gambar 11. Online monitoring Percobaan 1


Percobaan 2

Gambar 12. Percobaan 2

VII. DATA HASIL

No Tegangan pin ADC8 (volt) Data pada DM1

1. 0,5 434

2. 1,0 847

3. 1,5 1243

4. 2,0 1642

5. 2,5 2100

6. 3,0 2500

7. 3,5 2955

8. 4,0 3368

9. 4,5 3768

10. <5,0 4014

Tabel Percobaan 1. 1 Percobaan analog input


No Nilai I Tegangan pada DAC1

1. 0 0

2. 200 0.25V

3. 400 0.45V

4. 600 0.7V

5. 800 0.95V

6. 1000 1.2V

7. 1200 1.45V

8. 1400 1.7V

9. 1600 1.95

10. 1800 2.2V

11. 2000 2.4V

12. 2200 2.7V

13. 2400 2.9

14. 2600 3.2

15. 2800 3.4

16. 3000 3.6

17. 3200 3.9

18. 3400 4.1

19. 3600 4.4

20. 3800 4.6

21. 4000 4.8

Tabel Percobaan 1. 2 Percobaan analog output


VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini mengenai analog input output menggunakan Super PLC
fx2424 dan software Trilogy.
Potensiometer yang dihubungkan dengan pin adc1 fx2424 akan dibaca nilai
tegangannya melalui online monitoring dan dibandingkan nilai tersebut dengan
skala pengukuran multimeter. Adapun wiring-nya seperti dijelaskan pada langkah
kerja gambar 3. ADC (Analog Digital Converter) adalah pengubah nilai dari
analog ke digital.
𝑉𝑖𝑛
𝐴𝐷𝐶 = 𝑥 𝑏𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑉𝑟𝑒𝑓
Sehingga, ADC = 1/5000 x 4096,
5000 adalah tegangan referensi fx2424 yang diubah ke satuan mili, sedangkan
4096 adalah nilai maksimum dari 12 bit. Untuk menampilkan pembacaan nilai
tegangan potensio pada online monitoring, dibuat ladder dan custom function
seperti pada gambar 10. Untuk variasi data yang diambil adalah dari 0.5 v sampai
5 v dengan kenaikkan 0.5 v.
Data hasil praktikum 1 terdapat pada tabel 1.1. Data pada DM[1] adalah dalam
satuan mV.

No Tegangan pin Data pada DM1 Selisih Error

ADC8 (mV) (mV) (mV) (%)

1. 500 434 66 13,2

2. 1000 847 153 15,3

3. 1500 1243 257 17,13

4. 2000 1642 358 17,9

5. 2500 2100 400 16

6. 3000 2500 500 16,67

7. 3500 2955 545 15,57

8. 4000 3368 632 15,8

9. 4500 3768 732 16,26

10. 4900 4014 880 17,95

Rata – rata 453,3 16,188


Mencari nilai %error yaitu dengan persamaan :
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑎 − 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑀[1]
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑥 100%
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

Berdasarkan analisa diatas diketahui rata-rata selisih pembacaan pin adc1 fx2424
dengan multimeter adalah 453,3 mV , sedangkan rata rata error jika dibandingan
dengan nilai sebenarnya (pembacaan multimeter) adalah 16,188 %
Selanjutnya adalah praktikum analog output yaitu membandingkan nilai tegangan
digital input dengan analog output menggunakan alat ukur multimeter. Dalam hal
ini menggunakan DAC. DAC (Digital Analog Converter) adalah pengonversi
sinyal digital menjadi sinyal analog.
Pada Custom Function di deklarasikan variabel I yang nilainya bertambah 200
(increment) secara terus menerus. Jika nilai I mencapai 4095, maka selanjutnya I
di set kembali ke 0. Kemudian pin DAC yang kita gunakan dalam wiring di set
nilainya sama dengan variabel I dengan perintah SETDAC, 1, I

Karenanya setiap kali digital input 1 dihubungkan ke ground nilai DAC di online
monitoring akan bertambah sebanyak 200 bit. Setiap kenaikan tersebut , diukur
tegangan analog outputnya (potensio) dengan menggunakan multimeter.

No Nilai I Tegangan pada DAC1 (mV) Selisih(mV) Error (%)

1. 0 0 0 0

2. 200 250 50 25

3. 400 450 50 12,5

4. 600 700 100 16,67

5. 800 950 150 18,75

6. 1000 1200 200 20

7. 1200 1450 250 20,83

8. 1400 1700 300 21,42

9. 1600 1950 350 21,87

10. 1800 2200 400 22,22

11. 2000 2400 400 20

12. 2200 2700 500 22,72

13. 2400 2900 500 20,83

14. 2600 3200 600 23,07


15. 2800 3400 600 21,42

16. 3000 3600 600 20

17. 3200 3900 700 21,87

18. 3400 4100 700 20,58

19. 3600 4400 800 22,22

20. 3800 4600 800 21,05

21. 4000 4800 800 20

Rata-rata 421,42 19,67

Berdasarkan data hasil diketahui bahwa rata rata selisih nilai antara pembacaan nilai
multimeter dengan nilai DAC digital input adalah 421,42 sedangkan rata-rata
errornya adalah 19 ,67 %.

IX. KESIMPULAN

1. ADC merupakan pengubah sinyal analog ke sinyal digital , sedang DAC


merupakan pengubah sinyal diskrit (digital) ke sinyal analog. Kedua konverter ini
berfungsi agar dunia digital dan dunia fisik dapat terhubung
2. Pin ADC8 yang digunakan sebagai adc internal memiliki presentase error 16,188
% terhadap nilai sebenarnya (multimeter)
3. Pin DAC1 yang digunakan sebagai dac internal memiliki presenase error 19
,67 % terhadap nilai sebenarnya (multimeter)

X. DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Adi. 2018. Analog Input/Analog Output. Yogyakarta: STTN-BATAN


XI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai