Anda di halaman 1dari 16

BREAKDOWN

IN LIQUID
OLEH :

01 02 03 04 05
LAYLATUL BADRIATI YULI ATHIYA SYAFITRI MAYANG SAFIRA MUTIARA DWI YOZA VINOZA SHALSABILA
CHAN

1810951015 1810951026 1810952034 1810953004 1810953027


PENGERTIAN BREAKDOWN PADA ZAT CAIR

Breakdown pada cairan dielektrik dengan tingkat kemurnian yang


disebabkan oleh fenomena yang mirip seperti pada gas dan dengan kekuatan
elektrik yang tinggi (sekitar 1MV/cm).
Cairan sangat mudah terkontaminasi. Dimana dapat mengandung padatan,
cairan dengan suspensi berlainan maupun gas yang terlarut. Efek pengotor
ini relatif kecil untuk durasi singkat (10 μs).
Namun, jika tegangan diterapkan secara terus menerus, pengotor padat
tersusun pada sisi kanan ekuipotensial, dan mendistorsi medan sehingga
Breakdown terjadi pada tegangan yang relatif rendah. Penyusunan partikel
merupakan proses yang cukup lambat, dan tidak mempengaruhi kekuatan
pada tegangan yang berlangsung kurang dari 1 ms.
Pada daerah medan listrik, gas terlarut dapat keluar dari larutan dan membentuk gelembung. Gas di
dalam gelembung memiliki kekuatan yang lebih rendah daripada cairan, maka lebih banyak gas
yang dihasilkan dan gelembung membesar, dan akhirnya menyebabkan breakdown.

Dikarenakan cenderung terkontaminasi, cairan biasanya tidak digunakan sendiri pada


peralatan yang diberi energi terus menerus di atas 100 kV / cm. Namun, cairan dapat digunakan
untuk level yang jauh lebih tinggi (hingga 1 MV / cm) bersamaan dengan padatan, yang dapat
bertindak sebagai penghalang, mencegah susunan pengotor padat dan melokalisasi gelembung
yang mungkin terbentuk. Fungsi utama zat cair tersebut adalah untuk mengisi kekosongan.
A. Breakdown cairan komersil

Ketika perbedaan potensial diterapkan pada sepasang elektroda yang direndam dalam cairan isolasi,
arus konduksi kecil pertama kali diamati. Jika tegangan dinaikkan terus menerus, pada tegangan kritis
sebuah percikan terjadi di antara elektroda. Percikan melalui cairan melibatkan hal-hal berikut.
a) Aliran listrik dalam jumlah yang relatif besar, ditentukan oleh karakteristik rangkaian
b) Jalur bercahaya antar elektroda
c) Evolusi gelembung gas dan pembentukan produk padat hasil dekomposisi (jika cairan memiliki sifat
kimiawi yang diperlukan)
d) Pembentukan lubang kecil pada elektroda
e) Tekanan impulsif melalui cairan yang disertai suara ledakan
Pengujian pada minyak transformator dengan tingkat kemurnian tinggi menunjukan hal berikut :
a) Kekuatan breakdown memiliki ketergantungan kecil tapi pasti pada bahan elektroda
b) Kekuatan breakdown berkurang dengan bertambahnya jarak elektroda
c) Kekuatan breakdown tidak tergantung pada tekanan hidrostatis untuk minyak yang telah dihilangkan,
tetapi meningkat sesuai tekanan jika minyak mengandung gas seperti nitrogen atau oksigen dalam
larutan.
Pada isolator cair, yang proses pemurniannya tidak terlalu rumit, Biasanya terdapat pengotor. Pengotor ini
akan menyebabkan kegagalan pada cairan tersebut dibawah kekuatan intrinsiknya, yang dapat digolongkan ke
dalam 3 kategori
 Pengotor yang memiliki kekuatan kegagalan lebih rendah dibandingkan dengan cairan itu sendiri
(contoh: gelembung gas). Kegagalan dari pengotor ini akan menghentikan kegagalan total cairan
 Pengotor yang tidak stabil dalam medan listrik (contoh: tetesan air). Ketidakstabilan pengotor dapat
dihasilkan saat resistansi pada elektroda rendah, dan pada kegagalan total.
 Pengotor yang terbentuk saat peningkatan medan listrik dalam cairan (partikel penghantar). Peningkatan
medan dapat menyebabkan kegagalan lokal.
  Kerusakan karena Inklusi Gas
1.
Gas atau uap air bisa saja ada dalam cairan dielektrik tidak murni, baik yang terbentuk melalui gas terlarut,
temperature dan variasi tekanan, atau penyebab lainnya.
Medan listrik (Eb) pada gelembung gas yang terdapat dalam cairan permitivitas, dirumuskan dengan :

Dimana = medan di dalam cairan tanpa gelembung (murni)


= permitivitas relatif cairan isolasi

Gaya elektrostatik pada gelembung menyebabkan gelembung memanjang ke arah medan listrik. Perpanjangan
tersebut terus berlanjut, hingga medan listrik yang digunakan telah cukup, dan saat panjang kritis gas yang ada
didalam gelembung (yang memiliki kekuatan kegagalan lebih rendah) rusak. Pelepasan ini menyebabkan
penguraian molekul cairan dan menyebabkan kegagalan total.
 2. Kegagalan karena tetesan cairan
Apabila cairan isolasi mengandung tetesan dari cairan lain, maka dapat terjadi kerusakan karena ketidakstabilan tetesan
dalam medan lsitrik
Saat cairan permitivitas tersebut berada pada medan listrik antara elektroda yang parallel, medan di dalam tetesan
tersebut dirumuskan

Dimana Eo = medan di dalam cairan tanpa tetesan (murni)


= permitivitas relatif cairan isolasi
= permitivitas relatif tetesan cairan

Gaya elektrostatik menyebabkan tetesan tersebut memanjang berbentuk spheroid. Ketika medan nya meningkat, tetesan
tersebut memanjang sehingga rasio γ dari diameter yang lebih panjang ke yang lebih pendek dari spheroid meningkat.
Untuk medan yang sama, rasio γ adalah fungsi dari
 Jika (umumnya jika /20) ,dan bidang melebihi nilai kritis, tidak ada bentuk yang stabil, dan tetesan tetap
memanjang sehingga menyebabkan jembatan elektroda dan pemecahan celah. Ketika /20, nilai kritis dimana
tetesan menjadi tidak stabil tidak lagi bergantung pada rasio, Sehingga :

 Dimana :
tegangan permukaan bola /tetesan (N/m)
= permitivitas relatif cairan isolasi
R = jarak awal bola/tetesan
 Contoh :
Untuk 1 tetesan air ( R= 1, = 90)di dalam sebuah isolasi minyak (= 2); . dan = 0.043
N/m.

Jadi :
= 1.542 kV/cm
= 226 kV/cm
= 0.226 MV/cm

Jadi , dapat kita lihat bahwa tetesan air bahkan sekecil 1 (cukup tidak teramati) dapat
sangat mengurangi kekuatan kerusakan dielektrik cair .
3. Kerusakan karena partikel padat
 Dalam cairan komersial, pengotor padat tidak dapat dihindari dan akan hadir sebagai serat
atau partikel padat terdispersi. Jika pengotor dianggap sebagai partikel bola dari permitivitas
dan hadir dalam dielektrik cair dari permitivitas , itu akan mengalami kekuatan sebesar :

Dimana : E = medan terapan


r = jarak partikel
Pada 02 > 01 ,

• Gaya tersebut akan menggerakan partikel menuju daerah medan yang kuat
• Partikel terus bergerak dan berbaris searah dengan medan
• Rantai partikel yang stabil akan diproduksi, yang mana pada jarak yang kritis dapat
menyebabkan kerusakan.

Karena kecendurangan untuk terkontaminasi,

• Cairan jarang digunakan sendiri di atas 100 kV / cm dalam peralatan yang diberi energi secara
terus menerus.
• Tetapi dapat digunakan sampai 1MV / cm dalam pengabungan dengan padatan yang dibuat
sebagai penghalang, mencegah pembentukan kotoran padat dan gelembung lokal yang
mungkin terbentuk.
E. pemurnian cairan untuk pengujian

a) Penghilangan Debu

Partikel debu kecil dapat terisi dan menyebabkan tekanan lokal yang dapat memicu
kerusakan. Debu ini juga dapat bergabung membentuk jembatan penghantar antara elektroda.
Filtrasi yang cermat dapat menghilangkan partikel debu yang berukuran lebih besar dari 1
μm. Kekuatan cairan kemudian meningkat dan stabilitas yang lebih besar tercapai
b) Penghilangan Gas Terlarut
c) Penghilangan Kotoran Ionik
Isolasi cairan biasanya akan mengandung
gas terlarut dalam jumlah kecil tapi banyak. Kotoran ionik dalam cairan (terutama air sisa yang
Beberapa gas seperti Nitrogen dan Hidrogen mudah terlepas) menyebabkan konduktivitas abnormal
tampaknya tidak banyak mengganggu sifat dan pemanasan cairan. Air dapat dihilangkan dengan
listrik, tetapi oksigen dan karbon dioksida bahan pengering, pengeringan vakum, dan dengan
dapat menyebabkan kekuatan berubah secara pembekuan dalam distilasi suhu rendah
besar. Oleh karena itu perlu untuk mengontrol
jumlah gas yang ada. Ini dilakukan dengan
distilasi dan degassing
Untuk pengukuran dielektrik cair, di mana sel uji kecil, persiapan elektroda jauh lebih
penting daripada untuk pengukuran pada gas atau padatan. Tidak hanya kehalusan permukaan yang
penting, tetapi lapisan tipis permukaan, khususnya oksida dapat memiliki pengaruh yang nyata
pada kekuatannya.

Anda mungkin juga menyukai