Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 SENSOR B 2019

Oleh
KELOMPOK 14:
Hatmi Halifi 1810953017
Rinaldi Ihsan 1810953018
Vinoza Shalsabila 1810953027

Universitas Andalas
Jurusan Teknik Elektro
Padang
2019
Problem:
Tidak terdeteksinya ban yang kekurangan angina pada kendaraan bermotor yang
menyebabkan ban kempis dan bocor, salah satunya karena terkena benda tajam. Hal ini
menyebabkan pengendara tidak bisa berkendara jarak jauh dan bahkan dapat menyebabkan
kecelakaan.

Solusi: Dibutuhkan sensor yang dapat mendeteksi perbedaan tekanan angina akibat
kebocoran ban pada kendaraan bermotor.

Besaran Fisis: Tekanan/Kadar Gas (ppm)


Sensor yang digunakan : Piezoelectric Tire Pressure Monitoring System

Prinsip Kerja Sensor:


TPMS akan mengukur tekanan angina pada masing-masing ban dengan menggunakan sebuah
sensor tekanan yang dipasang pada setiap ban. Sensor tekanan mempunyai sebuah
transponder yang akan memancarkan gelombang atau sinyal radio dan ditangkap oleh modul
TPMS.
Modul TMPS akan mengidentifikasi sinyal yang dikirimkan oleh masing-masing sensor
TPMS di tiap roda sehingga modul TPMS akan mengetahui kondisi tekanan angin tiap ban
secara tepat.

Jika modul TPMS mendeteksi ada tekanan angin ban yang kurang atau tidak sampai nilai
yang ditentukan, atau terjadi perubahan tekanan, maka dua bidang pada piezoelektrik
menghasilkan dipol yang terinduksi molekul, kemudian akan dihasilkan gaya listrik pada
bidang piezo sehingga menghasilkan tegangan listrik pada kedua bagian piezo.
Tegangan tersebut akan menyebabkan lampu indicator TPMS di dashboard untuk menyala
atau menampilkan peringatan menggunakan buzzer.

Prinsip Kerja rangkaian:


Prinsip kerja dari DTPMS yaitu ketika adanya kebocoran angin pada ban, hal itu akan
menyebabkan perbedaan tekanan angin, sehingga DTPMS akan medeteksi perbedaan
tersebut. Setelah itu, data yang diterima sensor itu diproses mikrokontroler sehingga
didapatkan output data dan dikirim ke receiver (wireless). Jika tekanan ban dibawah standar,
akan ada peringatan dari buzzer
Signal conditioning schematic circuit

Wireless Communication System


Sifat-Sifat Transduser:
 Tanggapan frekuensi tinggi. Piezoelektrik dapat bekerja dengan frekuensi tinggi pada
parameter tertentu.
 Sifat reversible. muatan listrik positif dan muatan listrk negatif terpisah namun
terdistribusi simetris sehingga kristal keseluruhan secara elektris bersifat netral.
Ketika diterapkan stress (tekanan), maka distribusi muatan yang simetris akan
terganggu sehingga muatan menjadi tidak simetris lagi, dan muatan yang tidak
simetris inilah yang menimbulkan medan listrik

 Respon transien yang tinggi. Dapat memberikan output yang linear dan ideal untuk
sebuah komponen transduser yang dapat meendeteksi hingga mikrodetik

 Output tinggi. Umumnya memiliki output yang tinggi dengan konsumsi daya yang
rendah

 Ukuran yang kecil. Cocok digunakan untuk perangkat-perangkat yang kecil

 Sinyal output dari piezoelektrik transduser rata-rata relatif sangat rendah, sehingga
diperlukan amplifier agar sinyal yang dikeluarkan lebih tinggi sesuai dengan yang
dibutuhkan untuk mendrive sinyal ke rangkaian berikutnya

 Impedansi piezoelektrik tinggi yang menyebabkan harus membuat rangkaian


tambahan agar impedansi sesuai. Baik ketika digunakan sebagai output (buzzer) atau
input.

Energi Input :
Perubahan tekanan. Perubahan tekanan yang didapat dari berkurangnya gas pada ban

Energi Output :
Arus listrik. Inilah yang menyebabkan lampu indikator pada dashboard bisa hidup
DATASHEET PIEZOELEKTRIK

1. Piezoelektrik adalah suatu sifat dimana jika keramiknya diberi tekanan mekanik,
Kristal bahan tersebut akan menghasilkan potensial listrik. Piezoelektrik juga
memiliki efek, dimana jika keramiknya berada di medan listrik, Kristal bahan tersebut
akan menghasilkan getaran. Hal ini dikenal dengan Efek Reversibel Piezoelektrik.
2. Keuntungan Piezoelektrik
a. Efisiensi transformasi elektromekanikal yang tinggi
b. Berkemampuan mesin yang tinggi
c. Berbagai karakteristik dapat dicapai dengan komposisi material yang berbeda
d. Kestabilan yang tinggi
e. Cocok untuk Produksi masal dan ekonomis
3. Aplikasi Keramik Piezoelektrik
a. Sumber daya mekanik (transduser listrik ke mekanik)
seperti Aktuator Piezoelektrik, Kipas Piezoelektrik, dll.
b. Sensor (transduser mekanik ke listrik)
seperti Sensor ultrasonic, sensor ketuk, dll.
c. Komponen rangkaian Elektronik (transduser)
seperti penyaring keramik, penyaring gelombang permukaan akustik, dll.
4. Karakteristik Keramik Piezoelektrik
Frekuensi Simbol konstan material
Mode Resonan
Bentuk Mode Getaran
Getaran k d g YE ɛT N
(fr)

Mode
kp d31 g31 Y11E ɛ33T Np
Radial

Mode
k31 d31 g31 Y11E ɛ33T N31
Panjang

Mode
Longi- k33 d33 g33 Y33E ɛ33T N33
tudinal
Mode
kt d33 g33 Y33E ɛ33T Nt
Ketebalan

Mode
k15 d15 g15 Y44E ɛ11T N15
Memotong

5. Aplikasi ke Sensor
a. Molded Underwater Transducers (Trandusers bawah air yg dibentuk)
b. Ultrasonic Sensors (Sensor ultrasonic)
c. Shock Sensor (Sensor Kejut)
d. Knocking Sensors Elements (Elemen sensor mengetuk)
e. Airbag Sensors (Sensor Airbag)
f. Ultrasonic Bubble Sensors (Sensor Gelembung Ultrasonik)
g. Piezoelectrid Pickups
h. Electric Potential Sensors (Sensor Potensial Listrik)

6. Shock Sensor (Sensor Kejut)


Sensor ini dapat digunakan dalam TPMS karena
sensor ini cocok untuk penggunaan jarak jauh
yang memerlukan dampak/ tum-bukan dan
pemerasaan getaran. Sensor kejut ini
memanfaatkan keramik Piezoelektrik untuk
mengubah energy tumbukan menjadi sinyal
listrik. Sensor ini juga berkarakteristik padat dan
ringan sehingga cocok untuk digunakan dalam
TPMS.

Fitur :
a. Desain padat dan ringan
b. Sensitivitas tinggi yang meyakinkan dapat
merasakan tumbukan atau getaran kecil
c. Konstruksi kasar yang tahan pada tekanan
tumbukan dan getaran
d. Tidak memerlukan tegangan bias
Aplikasi :
a. Sensor pencurian mobil pada pintu
b. Sensor penyelinap pada jendela atau pintu
c. Alarm Pencurian untuk lemari kaca atau brankas
d. Sensor getar untuk peralatan audio mobil

Anda mungkin juga menyukai