TUGAS METODE PENELITIAN

AUTO RESET PADA TOR DAN VFD MENGGUNAKAN

ARDUINO UNO

DISUSUN OLEH:

OKY FIRDAUS SAGALA (2224210150)

FARIS NAUFAL MANIK (2224210211
GINOMGOM PANE (2224210182)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCABUDI
MEDAN
2022
I. PENDAHULUAN
Pada zaman modern saat ini, masih banyak
industri yang belum memiliki sistem auto yang
komplek. Sehingga menyebabkan produksi yang
belum efisien terhadap waktu dan target. Di
industri sendiri, tidak jarang bahkan tidak terlepas
daripada motor. Motor yang dimaksud yakni
motor-motor induksi 3 fasa. Motor ini tentunya
memiliki starter baik itu DOL, Star-Delta,
Softstarter maupum VFD. Pada saat produksi,
terdapat kejadian seperti beban yang terlalu berat,
jalur produk yang mampet, dan lain lain sehingga
membuat motor membutuhkan arus yang lebih
lagil, dan jika terus dipaksa, maka membuat
motor induksi tersebut mengalami trip akibat
setingan arus yang dibatasi pada starter module
yang digunakan.
Ketika motor telah mengalami trip, tentunya
ini sangat mengganggu proses produksi yang
dilakukan. Pada saat yang bersamaan, belum
tentu ada manusia yang selalu standby di depan
panel yang di dalamnya terdapat starter module
untuk sebuah motor induksi. Sangat tidak efisien
jika seseorang selalu standby untuk melakukan
pekerjaan reset pada starter module. Oleh karena
itu, diperlukan sistem auto dalam melakukan reset
starter module.
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan di atas, masalah yang timbul adalah:
a. Bagaimana merancang sistem auto reset pada
sebuah starter module motor induksi 3 fasa
dengan menggunakan controller arduino
b. Bagaimana merancang sistem deteksi trip dari
starter module ke sebuah controller arduino
1
c. Apa saja yang diperlukan dalam merancang
sistem auto reset pada sebuah starter module
Agar tidak meluasnya pembahasan dalam
tulisan ini, maka dibatasi dengan hal sebagai
berikut:
a. Rancang bangun menerima sinyal trip dari
sebuah starter module.
b. Rancang bangun tidak dapat mendeteksi
penyebab tripnya sebuah motor induksi
c. Rancang bangun ini menggunakan sebuah
controller jenis arduino uno.
d. Rancang bangun ini didesain untuk starter
module jenis DOL dan Star-Delta yang
memiliki Thermal Overload Relay serta starter
module jenis Softstarter maupun VFD
II. TEORI
2.1. Overload
Pada starter module, umumnya memiliki alat
yang disebut thermal overload relay. Alat ini
digunakan pada starter module jenis DOL dan
juga Star-Delta. Di dalam sebuah VFD juga
terdapat overload sebagai pendeteksi arus beban
lebih yang diakibatkan banyak hal. Namun di
overloadnya terbuat dari sistem elektronika.
Overload yang dimaksud memiliki tujuan sebagai
proteksi beban lebih yang dimaksudkan untuk
melindungi motor dan perlengkapan kendali
motor. Terdapat beberapa penyebab dari beban
lebih, yakni arus start yang terlalu besar, terjadi
hubung singkat, dan terbukanya salah satu fasa
dari suatu terminal penghubung antar kedua
device (motor dan starter).
2.2. Arduino Uno  Analog Input Pin 6
 DC current per Pin I / O 40 mA
Arduino Uno adalah salah satu rangkaian  DC current per Pin I / O for PIN 3.3V 50
mA
yang berisi mikrokontroler berbasis pada
 Flash Memory 32 KB (ATmega328)
ATmega28. Alat ini merupakan pengembangan where 0.5 KB is used by bootloader
dari mikrokontroler yang lama yang telah  SRAM 2 KB (ATmega328)
 1 KB EEPROM (ATmega328)
disempurnakan dengan berbagai fitur yang
 16 MHz Clock Speed
dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler
bekerja. Ini juga memiliki USB koneksi untuk
III. METODOLOGI
melakukan pemrograman pada mikrokontroler.
Arduino Uno memiliki 14 pin digital dan
Setelah alat ini diprogram dengan
enam pin analog yang dapat digunakan sebagai
menghubungkan kabel USB ke PC, Arduino Uno
input dan output. Pada rangkaian ini, sinyal trip
siap bekerja. Arduino Uno memiliki 14
dari starter DOL dan Star-Delta diambil dari
input/output digital pin, enam input analog,
kontak NO sebuahb thermal overload relay,
resonator keramik 16MHz, USB koneksi, colokan
sedangkan sinyal trip dari softstarter maupun
listrik input, header ICSP, dan tombol reset.
VFD diambil dari terminal trip pada masing-
Arduino Uno R3 merupakan seri terbaru dan
masing device. Selanjutnya sinyal tersebut
terakhir dari Arduino USB seri. Berikut adalah
dihubungkan ke pin digital di Arduino.
gambar dari Arduino Uno R3.
Rangkaian sensor yang terhubung ke Arduino
dapat dilihat pada gambar berikut.

5V
5V
GND
DI VFD
TOR VFD Trip

+24 VFD

Gambar 1 Arduino Uno R3 Solenoid

Arduino Uno memiliki spesifikasi, yakni:

 ATmega328 Microcontroller
 Power Supply 5V
 Input resistance (recommendation) 7-12V
Gambar 2 Overall Scematic Control
 Input resistance (limit) 6-20V
 Pin I / O Digital 14 (with 6 PWM output)

2
 Pada gambar 2 di atas, contact NO Thermal
Overload Relay digunakan sebagai penghubung
5V dari Arduino ke digital input Arduino ketika
terjadi trip pada starter DOL ataupun Star-Delta.
Sedangkan contact NO trip pada VFD digunakan
sebagai penghubung 5V dari Arduino ke digital
input Arduino ketika terjadi trip pada VFD.
Dari sinyal trip yang didapat, maka perlu
reaksi dari digital output untuk melakukan auto
reset pada kedua jenis device tersebut. Untuk
mereset starter DOL atau Star-Delta, penulis
menggunakan Solenoid sebagai output dari
Arduino untuk menekan tombol reset pada
Thermal Overload Relay. Sedangkan pada VFD,
dibutuhkan relay dengan coil 5V dan contact nya
dimanfaatkan untuk menghubungkan +24V dari
VFD ke digital input tertentu dari VFD yang
sebelumnya telah diregister sebagai sistem reset
trip.
IV. ANALISA DAN HASIL
Percobaan ini dilakukan di PT Musim Mas
Martubung 2 tempat penulis bekerja. Dimana
penulis merasa kurang efektif bila user harus
menuju ruang panel hanya untuk melakukan reset
starter module.
Pada percobaan ini, sebelumnya dilakukan
pemrograman Arduino dengan bahasa
pemrograman C. Saat contact dari TOR maupun
dari contact VFD trip yang kemudian masuk ke
digital input Arduino, pada pemrograman
dilakukan time delay untuk mengeluarkan digital
output ke solenoid ataupun ke relay 5V untuk
VFD. Diberikannya time delay dengan maksud
memastikan device dapat tereset dalam waktu
tertentu, karena sewaktu trip, terkadang TOR
tidak dapat direset sesaat setelah trip, disebabkan
bimetal yang masih panas dan memutus
rangkaian dalam TOR.
Pada kesempatan ini, penulis memberi time
delay pada pemrograman C dengan waktu 5
detik. Dengan member time delay 5 detik,
ternyata sudah dapat mereset TOR maupun VFD
yang digunakan. Namun jika belum dapat mereset
dalam waktu 5 detik, Arduino kembali counting
time delay, sampai Arduino tidak menerima
sinyal trip lagi dari TOR maupun VFD.
V. KESIMPULAN
Pada hasil uji coba yang dilakukan, perlu
adanya time delay untuk memberi waktu TOR
maupun VFD siap untuk direset. Time delay yang
diberikan yakni 5 detik. Dengan demikian, user
tidak perlu lagi mereset dengan manual yang
membutuhkan waktu untuk menuju suatu ruang
panel.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. P. U. Siahaan, Nogar Silitonga, Muhammad
Iqbal, Solly Aryza, Wirda Fitriani, Zuhri
Ramadhan, Zuraidah Tharo, Rusiadi, Rahman
Hidayat, H. A. Hasibuan, M. D. T. P. Nasution,
Ali Ikhwan, Zulfi Azhar, and Mhd. Irwan
Dwitama Harahap, “Arduino Uno-based water
turbidity meter using LDR and LED sensors”
[2] Suprianto, “Thermal Overload Relay”,
https://blog.unnes.ac.id/antosupri/thermal-over-
load-relay-tor/