Disusun Oleh :
NIM : A1C320056
Kelas : Reguler B
III. Tujuan :
2. Dapat membedakan fungsi dari dioda zener dengan dioda fungsi dari biasa
dengan benar
3. Dapat mengukur tegangan dan arus zener dengan benar
Dioda zener merupakan salah satu komponen pelindung surja sekunder yang
digunakan untuk menjepit tegangan surja secara akurat (Dagostino dan Wujek,
2010:637). Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian ke arah
yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas tegangan zener
(Ratnasari & dhofir,2014).
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar
silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada
daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200
volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Fungsi dari komponen ini biasanya
dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener
(Sulistiyawati,dkk,2017).
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada
daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 volt, ini
berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 volt atau
menjadi 12 volt (Amrul,dkk,2011).
Pada dasarnya secara garis besar dioda silikon (penyearah) dan dioda zener
mempunyai karakteristik yang sama,diode zener dan diode biasa memiliki sifat
semikonduktor tetapi pada prinsip kerjanya adalah berbeda. Menurut Yani (2011)
adapun symbol diode zener dapat dilihat pada gambar berikut :
Dioda zener mempunyai karakteristik normal, yaitu dilalui oleh arus seperti dida
biasa, yang mana bila di bias dalam arah maju. Jika di bias secara reverse, ia akan
bekerja dengan cara yang sama, tetapi turun secara drastis pada saat tegangan dioda
zener itu sendiri tercapai. Penerapan utama yang fungsinya mempertahankan
tegangan beban Dc pada harga yang kurang/lebih pada suatu batas ukuran yang telah
ditetapkan.
Dioda zener mempunyai karakteristik normal, yaitu dilalui oleh arus seperti dida
biasa, yang mana bila di bias dalam arah maju. Jika di bias secara reverse, ia akan
bekerja dengan cara yang sama, tetapi turun secara drastis pada saat tegangan dioda
zener itu sendiri tercapai. Penerapan utama yang fungsinya mempertahankan
tegangan beban Dc pada harga yang kurang/lebih pada suatu batas ukuran yang telah
ditetapkan (Surjono & Ph, 2007).
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan diode zener yaitu:
Alat
1. Breadboard = 1 unit
Untuk mencari kuat arus pada IL digunakan lah rumus sebagai berikut :
Rumus yang digunakan untuk mencari kuat arus pada zener atau IZ :
Rumus yang digunakan untuk mencari kuat arus It yaitu :
It = Iz + IL
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai error :
7.2 Pembahasan
1. Karakteristik diode zener
Dioda Zener merupakan Dioda yang karakteristiknya menyalurkan Arus listrik
yang melewatinya ke arah berlawanan jika Tegangan input nya melebihi batas
Tegangan Zener nya. Sedangkan dioda biasa hanya menyalurkan/ meneruskan Arus
listrik ke satu arah saja. Menurut surjono (2007) kurva karakteristik diode zener sama
seperti kurva karakteristik diode biasa, yaitu sebagai berikut :
Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi tingkat
dopingnya. Tingkat doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah pengotoran
sehingga te- gangan zenernya (Vz) akan kecil. Demikian juga sebaliknya, dengan
tingkat doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi. Pada umumnya dioda zener
dipasaran tersedia mulai dari Vz 1,8 V sampai 200 V, dengan kemampuan daya dari
¼ hingga 50 W. Karena temperatur dan kemapuan arusnya yang tinggi, maka jenis
silikon sering dipakai pada dioda zener.
Diode zener adalah diode yang bersifat semikonduktor, diode zener memiliki
karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir kea arah yang berlawanan, jika
tegangan yang di berikan melampaui batas maka akan di sebut tegangan tembus atau
tegangan zener. Diode zener bekerja pada tegangan breakdown. Dioda zener
berfungsi sebagai penyetabil tegangan.
Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi
tingkat dopingnya. Tingkat doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah
pengotoran sehingga te- gangan zenernya (Vz) akan kecil. Demikian juga sebaliknya,
dengan tingkat doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi.
Diode Zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya
adalah untuk menstabilkan tegangan dari arus AC menjadi arus DC. Kutup positif
zener dihubungkan dengan positif sebuah sumber tegangan DC yang tidak rata yaitu
masih ada kerutan bekas arus gelombang AC sehingga mencatu-balik, sebuah diode
Zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting (hubungan singkat) saat tegangan
mencapai tegangan tembus diode tersebut. Hasilnya, tegangan akan dibatasi sampai
ke sebuah angka yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu voltase yang tertulis di
badan zener.
Sebuah diode Zener juga digunakan seperti berpasangan dengan regulator
tegangan shunt (shunt di sini yaitu sambungan parallel empat diode) dan regulator
tegangan sebagai sebuah rangkaian yang memberikan sumber tegangan tetap.
2. Perbedaan diode zener dengan diode biasa
Dioda zener berbeda dari dioda biasa dalam hal karakteristik. Dioda biasa
menyalukan arus listrik mengalir searah. Jika pada dioda biasa digunakan bias
mundur atau arus balik maka dioda akan tidak bekerja atau rusak. Dioda Zener
memanfaatkan karakteristik kerusakan terbalik. Diode zener menyalurkan arus listrik
ke arah yang berlawanan, jika tegangan yang diberikan melampaui batas maka
tegangan itu disebut tegangan tembus atau tegangan zener.dioda zener bekerja pada
tegangan breakdown. Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan
diode biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh
dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang
memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita
valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n.
Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan
tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan
jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt
akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena
arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan
tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk
melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor
sebagai output.
Dioda zener adalah sejenis dioda yang bekerja pada zona terbalik dan memiliki
efek tegangan yang stabil. Dioda zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan, dioda
zener akan menyaring tegangan yang masuk jika tegangan yang masuk lebig besar di
bandikan kapasitas dioda. Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama
dengan diode biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus
yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n
junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus
(tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n.
Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan
tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan
jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt
akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena
arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan
tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk
melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor
sebagai output.
3. Mengukur tegangan dan arus zener
Dari percobaan yang sudah dilakukan hasil yang di dapat dalam pengukuran
zener dapat dilihat pada Tabel 2.1 Data pengukuran karakteristik zener. Tabel
2.2Tegangan knee dan resistansi zener. Tabel 2.3 Data zener regulator beban penuh.
Dan Tabel 2.4 Data zener regulator tanpa beban.Pada percobaan karakteristik zener ,
digunakan tegangan input 3v, 6v, 9v dan 12 v. Di dapatkan lah tegangan zener
sebesar 5,51volt, 9,08 volt, 14,54 volt dan 16,73 volt.. adapun arus zener yang
didapat yaitu berturut turut 0,45 mA, 0.83 mA, 1,54 mA dan 1,61 mA..
VIII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan diode zener yaitu:
1.karakteristik diode zener
.Dioda zener bersifat semikonduktor
Memiliki anoda dan katoda
.Berfungsi sebagai penyetabil tegangan
.Mengalirkan arus ke arah yang berlawanan
Bekerja pada tegangan breakdown
2.dioda zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan,bekerja pada tegangan
breakdown dan mengalirkan arus ke arah yang berlawanan sedamgkan dioda biasa
berfungsi sebagai penyearah,bekerja pada daerah forward bias dan mengalirkan arus
searah.
3. rumus tegangan zener yaitu:
Vz = RL . Vi
RL + R
DAFTAR PUSTAKA
Amrul, H., Waluyo, A., & Busyran, M. (2015). Rancangan Bangun Alat Pengontrol
Daur Ulang Solar Berkas dengan Mikrokontroler AT89C51. d'ComPutarE:
Jurnal Ilmiah Information Technology, 1(2), 15-25.
Jaelani, I., Sompie ST., MT, S. R. U. A., & Mamahit ST., M.Eng, D. J. (2016).
Rancang Bangun Rumah Pintar Otomatis Berbasis. E-Journal Teknik Elektro
Dan Komputer, 5(1), 1–10.
Ratnasari, R., & Dhofir, M. (2014). Koordinasi proteksi arester PCB dan Dioda
Zener dengan elemen dekopling pada peralatan listrik. Jurnal Mahasiswa
TEUB, 2(6).
Rahmad, M.(2010). Rekayasa catu daya multiguna sebagai pendukung kegiatan
praktikum di laboratorium. Prosiding seminar nasional dan rapat tahunaneks-
PTN wilayah barat ke 23.
Rudianto, R. (2019). Pengaruh jumlah sudhu dan kecepatan terhadap daya yang
dihasilkan generator listrik DC saat berkendara. Mechonversio: Mechanical
Engineering Journal, 2(2), 49-56.
Sulistiyawati, D.,lefina, A.,& Fatimah,I.(2017). Karakteristik diode.
Surjono, H. D., & Ph, D. (2007). Elektronika : Teori dan Penerapan BAB 1 Dioda
(pp. 1–12).
Yani, A. (2011). Penggunaan Rangkaian Multivibrator Sebagai Saklar Sentuh.
V L 0,039 V
I L= = =0,00018 A=0,18 mA
R L 220 Ω
I R =I Z + I L=1,27 mA +0 mA=1,27 mA
I T =I Z + I L =1,27 mA + 0 mA=1,27 mA
V ¿ −V out
I R=
R
9Volt −V out
0,00127 A=
220Ω
0,2794 Volt =9 Volt−V out
V out =9 Volt−0,2794 Volt
V out =8,72Volt
2 . Lampiran gambar
Lampiran percobaan
Lampiran Bukti
Gambar 1.bukti kutipan Rahmad,2010 Gambar 2.bukti kutipan Ratnasari,2014
Gambar 3.bukti kutipan sulistiyawati,2017 Gambar 4.bukti kutipan rudianto,2019
Gambar 5.bukti kutipan Amrul,2015 Gambar 6.bukti kutipan surjono,2010