Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 4

DIODE ZENER DAN REGULASI TEGANGAN

4.1 Tujuan :
1) Observasi dan pengukuran karakteristik diode zener.
2) Mendemonstrasikan diode zener yang digunakan sebagai regulator
tegangan sederhana.

4.2 Dasar Teori :


4.2.1 Diode zener
Sebagian besar penggunaan diode zener adalah untuk regulator
tegangan pada dc power supplies. Diode zener adalah device pn junction
silicon yang berbeda dengan diode rectifier, karena diode zener beroperasi
pada daerah reverse. Pada gambar 4.1 ditunjukkan kurva karakteristik
diode zener. Dari kurva tersebut terlihat bahwa, ketika diode mencapai
tegangan breakdown, maka tegangannya hampir dapat dikatakan konstan,
meskipun terjadi perubahan arus yang besar.

Gambar 4.1 : Karakteristik kurva V-I dari diode zener yang umum

Diode zener di desain untuk ber-operasi pada reverse breakdown.


Kemampuan untuk menjaga tegangan konstan pada terminalnya adalah
kunci utama dari diode zener.
Nilai minimum arus reverse (IZK), harus dijaga agar diode tetap pada
breakdown untuk dapat menghasilkan regulasi tegangan. Begitu juga arus
maksimumnya (IZM) harus dijaga agar tidak melebihi power dissipasinya,
yang dapat merusakkan diode.
20

Praktikum Rangkaian Elektronika 1


Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

4.2.2 Rangkaian Equivalen Diode Zener


Pada gambar 4.2(a) memperlihatkan model ideal dari dioda zener
pada reverse breakdown. Pada keadaan ini tegangan konstan yang
diberikan oleh dioda sama dengan tegangan nominalnya. Pada gambar
4.2(b) ditunjukan practical model (model dalam praktek) dari dioda zener,
dimana terdapat resistansi zener (RZ). Karena kurva tegangan tidak benarbenar vertikal, maka perubahan arus zener menghasilkan perubahan kecil
pada tegangan zener, seperti diilustrasikan pada gambar 4.2(c).
Perbandingan antara tegangan dan arus zener adalah resistansi zener.

RZ =

VZ
I Z

RZ

RZ =

VZ
I Z

Gambar 4.2 : Rangkaian equivalen dioda zener

Diode zener beroperasi pada nilai daya tertentu. Besarnya daya


maksimum yang diperbolehkan, dispesifikasikan dengan power dissipasi dc
[PD(max)]. Sebagai contoh, dioda zener dengan seri 1N746 mempunyai nilai
PD(max) = 500 mW dan seri 1N3305A mempunyai nilai PD(max) = 50 W. Power
dissipasi dc ditentukan dengan persamaan :

PD = VZ I Z
Masing-masing diode zener mempunyai tegangan nominal VZ.
Sebagai contoh, dioda zener dengan seri 1N4738 mempunyai nilai
tegangan nominal VZ = 8,2 Volt, dengan toleransi 10 %, sehingga nilai
tegangannya 7,38 Volt sampai dengan 9,02 Volt. Sedangkan arus dc
maksimum untuk diode zener (IZM) dapat didekati dengan persamaan :
Praktikum Rangkaian Elektronika 1
Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

21

I ZM =

PD (max)
VZ

4.2.3 Regulasi Zener Dengan Tegangan Input Bervariasi


Gambar 4.3 menggambarkan bagaimana diode zener dapat
digunakan untuk meregulasi tegangan dc yang bervariasi. Apabila tegangan
input bervariasi (dengan batasan tertentu), maka diode zener menjaga
tegangan output pada terminalnya mendekati konstan.

Gambar 4.3 : Regulasi zener dengan variasi tegangan input

Sebagai contoh, diode zener dengan nomor seri 1N4740 mempunyai


spesifikasi : VZ = 10 Volt, IZK = 0,25 mA, dan PD(max) = 1 W. Arus dc
maksimumnya dapat dicari dari data tersebut adalah

Praktikum Rangkaian Elektronika 1


Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

22

PD (max)

1
= 100 mA
VZ
10
Untuk arus minimum (IZK), maka tegangan minimum pada R = 220 adalah
I ZM =

VR = I ZK R = (0,25 mA)(220 ) = 55 mV
Karena VR = VIN VZ, maka VIN = VR + VZ = 55 mV + 10 V = 10,055 V
Untuk arus maksimum (IZM), maka tegangan maksimum pada R = 220
adalah

VR = I ZM R = (100 mA)(220 ) = 22 V
Oleh karena itu, VIN = VR + VZ = 22 V + 10 V = 32 V
Contoh tersebut memperlihatkan bahwa diode zener dapat meregulasi
tegangan input yang bervariasi mulai dari 10,055 V sampai dengan 32 V
menjadi tegangan output yang mendekati 10 V.

4.2.4 Regulasi Zener Dengan Beban yang Bervariasi


Gambar 4.4 memperlihatkan regulator tegangan zener dengan beban
resistor yang bervariasi. Dari rangkaian tersebut diode zener akan menjaga
tegangan output pada RL mendekati konstan, sepanjang arus zener lebih
besar dari IZK dan lebih kecil dari IZM.

Gambar 4.4 : Regulasi zener dengan variasi beban

Ketika terminal output pada regulator zener adalah open (RL = ),


maka arus bebannya adalah nol, sehingga semua arus melalui zener.
Keadaan seperti ini disebut dengan tanpa beban (no load).
Apabila terminal output pada regulator zener dihubungkan dengan RL,
maka sebagian arus akan melewati zener, dan sebagian lain akan melewati
beban RL. Apabila nilai RL dikurangi, maka arus beban IL akan bertambah
dan arus zener IZ akan berkurang. Apabila nilai IZ minimum, atau sama
Praktikum Rangkaian Elektronika 1
Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

23

dengan IZK maka arus beban menjadi maksimum. Pada keadaan ini disebut
dengan beban maksimum (full load).

4.2.5 Prosentase Regulasi


Prosentase regulasi merupakan figure of merit yang digunakan untuk
men-spesifikasikan kinerja dari suatu regulator tegangan. Untuk regulasi
zener dengan tegangan input bervariasi, maka prosentase regulasi
didefinisikan :

Prosentase regulasi =

VOUT
100%
VIN

Sedangkan untuk regulasi zener dengan beban bervariasi, maka


prosentase regulasi didefinisikan :
Prosentase regulasi =

V NO LOAD V FULL LOAD


V FULL LOAD

100%

4.3 Peralatan yang digunakan :


1)
2)
3)
4)

Modul praktikum, breadboard dan komponennya


Mikro dan Mili-Ammeter dc
Voltmeter dc
DC Power supply

4.4 Rangkaian Percobaan :


RS = 220

IT
IZ

IL

= 220

Gambar 4.5 : Rangkaian percobaan regulasi zener

4.5 Prosedur Percobaan dan Tugas :

Praktikum Rangkaian Elektronika 1


Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

24

1) Rangkaikan seperti pada gambar 4.5 yang bersesuaian dengan modul


praktikum atau dengan menggunakan breadboard.
2) Pada percobaan kurva karakteristik zener, beban RL dilepas dan
tegangan dari dc power supply di set pada 0 V. Ukurlah VZ dan IZ mulai
dari 0 V, kemudian dinaikkan secara perlahan dengan step 1 V sampai
mencapai kurang lebih 15 V, kemudian tuliskan datanya pada tabel
4.1. Usahakan arus zener IZ jangan sampai melebihi 50 mA.
3) Dari data pada tabel 4.1, gambarkan kurva karakteristik zener untuk
kondisi bias reverse.
4) Dari gambar hasil langkah ke (3), carilah tegangan knee dan resistansi
zener (RZ) dan catatlah hasilnya pada tabel 4.2.
5) Pada percobaan regulasi tegangan, pasangkan kembali beban RL
(untuk beban penuh) kemudian ukurlah arus source IT, arus zener IZ,
arus beban IL, dan tegangan output beban penuh VO(FL), kemudian
tuliskan datanya pada tabel 4.3.
6) Dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi zener hasil
dari langkah (4), hitunglah arus source IT, arus zener IZ, arus beban IL,
dan tegangan output beban penuh VO(FL), kemudian tuliskan hasilnya
pada tabel 4.3 dan bandingkan kedua hasil tersebut.

IT =

Vin Vout
, I T = I Z + I L dan Vout = VZ + I Z RZ
RS

7) Untuk pengukuran tanpa beban (no load), resistansi beban RL dilepas,


kemudian ukurlah arus source IT, arus zener IZ, dan tegangan output
tanpa beban VO(NL), dan catatlah datanya pada tabel 4.4.
8) Dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi zener hasil
dari langkah (4), hitunglah arus source IT, arus zener IZ, dan tegangan
output tanpa beban VO(NL), kemudian tuliskan hasilnya pada tabel 4.4
dan bandingkan kedua hasil tersebut.
9) Dari hasil langkah (5) sampai dengan (8), tentukan prosentase regulasi
dari zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel 4.3 dan 4.4
kemudian bandingkan kedua hasil tersebut.
Tabel 4.1 : Data pengukuran karakteristik zener
Tegangan input, Vin
(Volt)
0

Tegangan zener, VZ
(Volt)

Arus zener, IZ
(A dan mA)

Praktikum Rangkaian Elektronika 1


Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

25

1
2
3
4
5
6
Tegangan input, Vin
(Volt)
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Tegangan zener, VZ
(Volt)

Arus zener, IZ
(A dan mA)

Tabel 4.2 : Tegangan knee dan resistansi zener

Tegangan knee zener


Resistansi zener (RZ)

. . . . Volt
....

Tabel 4.3 : Data zener regulator beban penuh

Untuk : Vin = 15 Volt


Parameter
IT
IZ
IL
Vo (FL)

Pengukuran

Perhitungan

Eror (%)

Tabel 4.4 : Data zener regulator tanpa beban

Untuk : Vin = 15 Volt


Parameter
IT
IZ
Vo (NL)
VR (%)

Pengukuran

Perhitungan

Praktikum Rangkaian Elektronika 1


Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Eror (%)

26

Anda mungkin juga menyukai