4.1 Tujuan :
1) Observasi dan pengukuran karakteristik diode zener.
2) Mendemonstrasikan diode zener yang digunakan sebagai regulator
tegangan sederhana.
Gambar 4.1 : Karakteristik kurva V-I dari diode zener yang umum
RZ =
VZ
I Z
RZ
RZ =
VZ
I Z
PD = VZ I Z
Masing-masing diode zener mempunyai tegangan nominal VZ.
Sebagai contoh, dioda zener dengan seri 1N4738 mempunyai nilai
tegangan nominal VZ = 8,2 Volt, dengan toleransi 10 %, sehingga nilai
tegangannya 7,38 Volt sampai dengan 9,02 Volt. Sedangkan arus dc
maksimum untuk diode zener (IZM) dapat didekati dengan persamaan :
Praktikum Rangkaian Elektronika 1
Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
21
I ZM =
PD (max)
VZ
22
PD (max)
1
= 100 mA
VZ
10
Untuk arus minimum (IZK), maka tegangan minimum pada R = 220 adalah
I ZM =
VR = I ZK R = (0,25 mA)(220 ) = 55 mV
Karena VR = VIN VZ, maka VIN = VR + VZ = 55 mV + 10 V = 10,055 V
Untuk arus maksimum (IZM), maka tegangan maksimum pada R = 220
adalah
VR = I ZM R = (100 mA)(220 ) = 22 V
Oleh karena itu, VIN = VR + VZ = 22 V + 10 V = 32 V
Contoh tersebut memperlihatkan bahwa diode zener dapat meregulasi
tegangan input yang bervariasi mulai dari 10,055 V sampai dengan 32 V
menjadi tegangan output yang mendekati 10 V.
23
dengan IZK maka arus beban menjadi maksimum. Pada keadaan ini disebut
dengan beban maksimum (full load).
Prosentase regulasi =
VOUT
100%
VIN
100%
IT
IZ
IL
= 220
24
IT =
Vin Vout
, I T = I Z + I L dan Vout = VZ + I Z RZ
RS
Tegangan zener, VZ
(Volt)
Arus zener, IZ
(A dan mA)
25
1
2
3
4
5
6
Tegangan input, Vin
(Volt)
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Tegangan zener, VZ
(Volt)
Arus zener, IZ
(A dan mA)
. . . . Volt
....
Pengukuran
Perhitungan
Eror (%)
Pengukuran
Perhitungan
Eror (%)
26