BAB IV
DIODA DENGAN FUNGSI KHUSUS
Dioda penyearah (rectifier) adalah tipe dioda yang paling sering digunakan. Dioda.
Dioda penyearah ini digunakan pada rangkaian catu daya untuk mengkonversi
tegangan arus bolak-balik (ac) menjadi tegangan arus searah (dc). Tetapi untuk
penyearah ini tidak semua dioda dapat melakukannya. Ada dioda-dioda yang
digunakan pada aplikasi lainnya.
Dengan mengubah level ketakmurnian (doping) dari dioda silicon, pabrik dapat
menghasilkan dioda dengan tegangan “breakdown” dari 2 volt sampai lebih 1000
volt. Dioda zener dapat beroperasi pada daerah maju (forward), bocor (leakage)
dan dadal (breakdown).
Gambar 4.1b menunjukan grafik I – V dioda zener. Pada daerah maju dioda zener
mulai menghantarkan pada tegangan sekitar 0,7 volt, seperti dioda silicon biasa.
Pada daerah bocor (antara nol dan breakdown) dioda zener hanya mempunyai
sedikit arus balik (reverse current). Pada dioda zener, lengkungan disekitar daerah
breakdown membentuk lutut (knee) yang sangat tajam, diikuti dengan lengkungan
arus yang hampir vertikal, tegangannya hampir konstan mendekati Vz pada hampir
semua daerah breakdown. Lembaran data (data sheet) menetapkan Vz pada
pengetesan arus IZT tertentu. Pada gambar 4.1b juga menunjukan arus balik
maksimum IZM. Asalkan arus balik lebih kecil dari IZM, dioda dapat beroperasi
dalam jarak yang aman. Namun Jika arus balik yang berlebihan, resistor pembatas
arus ( a current limiting resistor) harus digunakan.
Batas kemampuan daya dioda zener antara ¼ watt sampai dengan 50 watt.
Arus maksimum yang dapat dilewatkan dioda zener.
PZM
I ZM = (4.2)
VZ
IZM = batas kemampuan arus zener maksimum
PZM = batas kemampuan daya
VZ = tegangan zener
Contoh:
Dioda zener 12 volt dengan batas kemampuan daya 400 mW. Berapa batas
kemampuan arus.
Jawaban:
PZM 400 mW
I ZM = = = 33,3 mA
VZ 12V
4.1.2. Pengatur Tegangan (Voltage Regulation)
Dioda zener disebut juga dioda pengatur tegangan, karena dioda zener
mempertahankan tegangan output yang tetap meskipun arus yang melaluinya
berubah.
Pada operasi normal harus diberikan bias mundur (reverse bias) pada dioda zener
seperti pada gambar 4.2. Untuk menghasilkan tegangan breakdown (dadal),
tegangan sumber VS harus lebih besar dari pada tegangan breakdown zener VZ.
Tahanan seri RS selalu digunakan untuk membatasi arus zener agar tidak melebihi
batas kemampuan arusnya. Kalau tidak dioda akan terbakar.
Tegangan pada tahanan seri RS sama dengan perbedaan antara sumber tegangan VS
dan tegangan zener VZ. Sehingga arus yang melaui tahanan adalah :
VS − VZ
IS = (4.3)
RS
Karena rangkaian ini adalah satu simpul maka arus zener IZ = arus sumber IS
VS − VZ 30V − VZ
IZ = =
RS 1 KΩ
Bandingkan Q1 dan Q2 dapat dilihat bahwa tambahan arus yang mengalir melalui
dioda bertambah tetapi tegangan hampir sama. Jadi meskipun sumber tegangan
telah berubah dari 20 V ke 30 V, tegangan zener masih mendekati 12 V. Tegangan
output hampir selalu tetap meskipun tegangan input-nya telah mengalami
perubahan yang besar.
Contoh:
Gunakan pendekatan zener ideal untuk menghitung arus minimum dan maksimum jika tegangan
sumber berubah dari 20 V ke 40 V dimana tegangan breakdown zener VZ = 10 V, dan berapa
tegangan output pada masing-masing tegangan vin.
Contoh:
Gunakan pendekatan zener kedua untuk menghitung arus minimum , maksimum dan tegangan
Vout pada masing-masing Vs, jika tegangan sumber berubah dari 20 V ke 40 V dimana
tegangan breakdown zener VZ = 10 V dan tahanan zener RZ = 7 Ω.
Tegangan Thevenin
Tegangan Thevenin yang menggerakkan dioda zener kurang dari pada tegangan
sumber, karena ada tahanan beban RL.
Tegangan Thevenin yang menggerakkan dioda zener sama dengan dioda zener
dibuang dari rangkaian. Ada pembagi tegangan oleh RS dan RL.
RL
VTH = .VS (4.5)
RS + R L
Arus Seri
Jika dioda zener beroperasi pada daerah breakdown, arus yang mengalir pada
tahanan seri adalah:
Dioda dengan fungsi khusus 7
Dasar Elektronika
VS − VZ
IS = (4.6)
RS
Arus Beban
Karena tahanan zener menimbulkan pengaruh yang sangat kecil, maka tegangan
beban adalah:
VL ≅ VZ (4.7)
VL
IL = (4.8)
RL
Arus Zener
Karena rangkaian mempunyai 2 simpul, arus terbagi pada sambungan dioda zener
dan tahanan beban, dari hokum arus Kirchoff :
IS = IZ + IL
IZ = IS – IL (4.9)
Contoh:
Berapakah arus zener dan tegangan output/beban pada rangkaian pengatur zener dibawah ini,
jika RZ = 7 Ω.
4.3. Optoelektronika
Optoelektronika adalah teknologi yang menggabungkan optic dan elektronika.
Dioda-dioda dibuat dari silicon yaitu bahan buram yang menghalangi pengeluaran
cahaya. LED dibuat dari unsur-unsur Galium, Arsen dan fosfor yang dapat
menghasilkan LED yang memancarkan cahaya merah, hijau, kuning, biru, jingga
atau infra merah/infra red (cahaya tak tampak). LED yang menghasilkan
pemancaran cahaya tampak dipakai dalam instrument, kalkulator dan sebagainya.
LED infra merah pemakaiannya pada system keamanan (seperti alarm).
VS − VLED
I= (4.10)
RS
Terangnya LED tergantung dari arusnya. Cara untuk mengendalkan terang LED :
Dioda dengan fungsi khusus 9
Dasar Elektronika
a. Common Katoda
Gambar 4.12b memperlihatkan seven segmen common katoda:
Untuk membuat angka 2 dari 7 segmen maka yang harus diberi tegangan supaya
dioda on/aktif adalah dioda-dioda : a, b, d, e, g.
b. Common Anoda
Gambar 4.12c memperlihatkan seven segmen common anoda:
Untuk membuat angka 2 dari 7 segmen maka yang harus diberi tegagann supaya
dioda off/mati adalah dioda-dioda : c dan f.
4.3.3. Photodioda
Photodioda adalah dioda yang mempunyai sifat kebalikkan dengan LED, yaitu
karakteristik volt–ampere nya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.
Pada saat tegangan maju (forward bias) atau VAK positif, dioda on. Sehingga arus
mengalir. Sedangkan pada arah balik (reverse bias) atau VAK negatif, dioda off
sehingga arus tidak mengalir. Tetapi dalam keadaan reverse, photodiode akan
mengalirkan arus bila padanya diberikan cahaya. Besarnya arus, tergantung
besarnya intensitas cahaya yang diterimanya.
4.3.4. Optocoupler
Opto coupler (disebut juga optoisolator/isolator yag tergantung optic)
menggabungkan LED dan photodiode dalam satu kemasan. Gambar 4.15
memperlihatkan optocoupler.
Tegangan suber V1 dan tahanan seri R1 menghasilkan arus melalui LED dan
menimbulkan cahaya pada LED yang mengenai photodiode, ini menyebebabkan
timbulnya arus balik I2 :
Vout – V2 + I2.R2 = 0
Vout = V2 - I2.R2 (4.11)
Vout tergantung arus balik I2. Jika V1 berubah, jumlah cahaya juga berubah berarti
Vout berubah tergantung V1.
Pada saat tegangan maju (forward bias) sifatnya seperti dioda jenis lain yaitu dioda
akan on/aktif dan arus akan mengalir padanya.
Dioda kapasitansi dioda varactor. Pada dasarnya dioda varactor termasuk dioda
khusus yang banyak digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi seperti radio atau
pesawat televisi dan pengendalian motor listrik
Prinsip kerja dioda varactor adalah jenis dioda yang dilengkapi dengan komponen
kapasitor sehingga kapasitor tersebut akan dimuati arus apabila ada arus yang
mengalir melalui dioda tersebut.