Anda di halaman 1dari 10

Radiasi Benda Hitam

Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Ikhwan Nur Rahman
Ikhwan Nur Rahman
Alfandi Ali Akbar
Alfandi Ali Akbar
Gayatri Wisik Birat Mantra
Gayatri Wisik Birat Mantra
Tiara Adhelia
Tiara Adhelia
Eksperimen Fisika 1- Kelompok 6
Eksperimen Fisika 1- Kelompok 6

TEORI
Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah harus benar-benar hitam karena ia juga
memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya
bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang
menyerap seluruh radiasi yang mengenainya. Dengan kata lain, tidak ada radiasi yang dapat
keluar atau dipantulkan dari benda hitam. Jadi, benda hitam mempunyai harga absorptansi dan
emsivitas yang besarnya sama dengan satu.
Benda hitam ideal digambarkan oleh suatu rongga hitam dengan lubang kecil. Sekali suatu
cahaya memasuki rongga itu melalui lubang tersebut, berkas itu akan dipantulkan berkali-kali di
dalam rongga tanpa sempat keluar lagi dari lubang tadi. Setiap kali dipantulkan, sinar akan
diserap dinding-dinding berwarna hitam. Benda hitam akan menyerap cahaya yang ada di
sekitarnyajikasuhunyalebihrendahdari padasuhu sekitarnya dan akan memancarkan cahaya
ke sekitarnya jika suhunya lebih tinggi dari pada suhu sekitarnya.

Lihat gambar 1, mudah dipahami bahwa semakinkecil ukuran lubang semakin kecil pula
peluang radiasi tadi dapat ke luar lagi. Jika lubang dibuat sedemikian kecil sehingga seluruh
radiasi yang masuk tidak dapat ke luar lagi maka lubang tadi dikatakan menyerap seluruh
radiasi yang mengenainya. Dengan demikian, luabang tersebut berperilaku sebagai benda
hitam. Jika ada radiasi ke luar melewatinya, asalnya selalu dari dalam rongga itu sendiri, bukan
dari pantulan

DATA PERCOBAAN
Pengukuran Kenaikan Temperatur
No

T
(C)
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

No.

T
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

V ( volt ) x
10-5
0,59
0,50
0,42
0,28
0,17
0,02
-0,19
-0,34
-0,53
-0,74
-0,99

U (Volt)
U (Volt) Naik Turun
0.38
0.56
0.82
1.08
1.34
1.62
1.9
2.18
2.66
3.28

1.26
1.52
1.94
2.08
2.31
2.67
2.93
3.4
3.88
4.32

No
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
suhu
8
9
9
10
10
11
11

100
100
110
120
110
130
140
120
150
130
160
170
140
180
190
150
200
160

T()
U ( Volt )
100
100
110
110
120
120
130
130
140
140
150
150
160
160
170
tegangan
output
170
2.8
180
3.15
180
3.2
190
3.37
190
200
3.31
200
3.34
3.11
3.36
3.19
2.92
2.78

Pengukuran Penurunan Temperatur


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

T (C)
200
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100

V (volt ) X 10-5
-1,83
-1,49
-1,27
-0,65
-0,24
0,02
0,25
0,42
0,48
0,68
0,81
Suhu
200
200
190
190
180
170
180
160
170
150
140
160
130
150
120
110
140
100
130
120

Tegangan
2.80
3.15
3.20
3.37
3.31
3.34
3.11
3.36
3.19
2.92
2.78

No
1

T()
200

1
2

200
190

2
3

190
180

3
4

180
170

4
5

170
160

5
6

160
150

6
7

150
140

7
8

140
130

8
9

130
120

9
10

120
110

10
11

110
100

11

100

output

U ( Volt )

Grafik Intensitas Radian dan Suhu Mutlak


Kenaikan Temperatur

Penurunan Temperatur

12

12

10

10
f(x) = 0.1x - 40.08

M'

f(x) = 0.1x - 37.34

6
M'

Linear ()
4

0
360

Linear ()

380 400

420
T

440

460

480

0
360

380 400

420 440
T

460 480

Penurunan
Temperatur

Kenaikan Temperatur
70

100
90

60

80

f(x) = 0.61x - 231.6


50

70
60

40
M'

f(x) = 0.7x - 243.56

M'

30
Linear ()

50
40

Linear ()

30

20

20
10
0
360

10

380

400

420 440
T

460

480

0
360 380 400 420 440 460 480
T

Penurunan
Temperatur

Kenaikan Temperatur
60

90
80
f(x) = 0.92x - 357.29

50
70
40

60

f(x) = 0.48x - 184.51

50
M'

30

M'
Linear ()

20

40
Linear ()

30
20

10
10
0
360

380

400

420 440
T

460

480

0
360

380

400

420
T

440

460

480

Penurunan
Temperatur

Kenaikan Temperatur
0.01

0.08

0.01
0.01

0.07
f(x) = - 0x + 0.01

0.06

0.01
0.05

0.01
M'

0.01

M'

Linear ()

0.04
0.03

f(x) = 0x - 0.06

0
0.02
0
0.01

0
0
360 380 400 420 440 460 480
T

0
360 380 400 420 440 460 480
T

Linear ()

Pembahasan
Dalam pembahasan praktikum ini, kami dari kelompok enam
memiliki data yang berbeda-beda, akan tetapi dari 4 data yang ada, 3
diantaranya memiliki kemiripan, yaitu membentuk grafik yang
linier,hal ini menunjukan bahwa apabila terjadi kenaikan suhu maka
hal ini akan dibarengi dengan kenaikan intensitas radiasinya, dalam
kata lain keduanya berbanding lurus. Akan tetapi data yang di kelola
sangat jauh dari ekspektasi, pada pengolahan data, dalam kelompok
ini ada dua data yang mencari kesalahan literature yang mana
konstanta Stefan-boltzmann sebagai acuan, dari kedua data tersebut,
kesalahan literature nya mendekati 100%, hal ini bias terjadi karena
pembacaan data yang kurang tepat, dikarenakan thermometer yang
digunakan merupakan temperature digital yang memungkinkan
keslahan dalam pembacaan, saat suhu menunjukan nilainya, maka
nilai U pada indicator tidak dalam tampilan yang stabil, dan hal ini
bias saja terjadi dikarenakan ada kesalahan pada praktikan ataupun
yang disebabkan oleh alat-alat praktikum.

Kesimpulan
Dari beberapa data yang kami kumpulkan dapat
disimpulkan bahwa:
Intensitas radiasi itu berbanding lurus dengan
suhu yang dipangkatkan empat. Sehingga,
semakin besar temperature, akan semakin besar
pula intensitas radiasinya, berlaku sebaliknya,
apabila temperature kecil, maka intensitas
radiasinya juga akan kecil.
Grafik intensitas radiasi haruslah linier ke atas
dikarenakan hubungan antara intensitas radiasi
dan temperature tadi, yang berbanding lurus.

Anda mungkin juga menyukai