Anda di halaman 1dari 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA MATERI ALAT UKUR

DI SUSUN OLEH

TSABITAMIA IRBA
18030184087

PFC 2018

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
KATA PENGANTAR

Terima kasih karena kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
bimbingan-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan RPP . Sholawat beserta salamnya
selalu dicurahkan pada Nabi Muhammad.
Saya menyadari bahwa RPP ini jauh dari sempurna, ada banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki, ini karena kemampuan dan pengalaman saya yang masih minimalis. Untuk alasan ini,
saya sangat berharap bahwa saran dan kritik sangat konstruktif sehingga saya dapat
mengevaluasi diri saya sendiri sehingga nantinya saya dapat membuat rencana pelajaran yang
lebih baik.
Semoga apa yang saya tulis dalam rencana pelajaran ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, baik untuk siswa dan guru. Dan juga semoga RPP ini bisa menambah pengetahuan kita
semua.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang selalu memberkati semua
kelancaran dan kesuksesan dalam proses pembuatan RPP ini.

Sidoarjo,

Tsabitamia Irba
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………………………………………...
Silabus……………………………………………………………………………………………..
A. Kompetensi Isi…………………………………………………………………………….
B. Kompetensi Dasar…………………………………………………………………………
C. Indikator…………………………………………………………………………………...
D. Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………………....
E. Model Pembelajaran……………………………………………………………………….
F. Sumber
Pembelajaran………………………………………………………………….........
G. Alat dan Bahan……………………………………………………………………………..
H. Langkah Pembelajaran………………………………………………………………...........
I. Penilaian Hasil Belajar……………………………………………………………………..
J. Handout………………………………………………………………………………..........
K. LP Siswa….
…………………………………………………………………………………
L. Quiz…………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………
SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : X

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Indikator Penilaian
Dasar Pokok Waktu Belajar
Pembelajaran

1.1 Mengagumi Alat Ukur 1. Memahami manfaat Eksplorasi Pengetahuan 2 X 40 1. Handou


keteraturan dan dan dari alat ukur yang menit t
kompleksitas Pengukur mempunyai satuan Siswa membentuk 1. Tanya jawab 2. Alat dan
ciptaan Tuhan an Internasional yang kelompok untuk saat Bahan : mistar,
tentang aspek dapat digunakan mendiskusikan mengenai pembelajaran jangka sorong,
- Satuan dalam kehidupan perbedaan mistar, jangka berlangsung mikrometer
fisik dan
yang sehari-hari oleh sorong, dan micrometer 2. Penilaian pada sekrup.
kimiawi,
terdapat masyarakat luas sekrup yang merupakan saat
kehidupan dilakukannya
pada alat dalam berbagai contoh dari alat ukur.
dalam aspek untuk kuis atau tes
ukur
ekosistem, dan mengagumi akan akhir
peranan - Macam- ciptaan Tuhan. pembelajaran
manusia dalam macam 2. Memahami fungsi Elaborasi
lingkungan alat ukur kerja dari alat ukur
serta pada panjang seperti Perwakilan kelompok dari
mewujudkanny panjang, mistar,jangka siswa maju ke depan kelas Keterampilan
a dalam Massa, sorong,dan untuk mempresentasikan
waktu, micrometer sekrup 1. Mempresentas
pengamalan hasil diskusi mereka
dan Suhu dengan taraf ikan hasil
ajaran agama mengenai perbedaan dari diskusi
ketelitian yang mistar, jangka sorong, dan
yang dianutnya kelompok
- Pengguna dimiliki oleh alat
mikrometer sekrup mengenai
an alat tersebut
2.1Menunjukkan perbedaan
ukur
perilaku ilmiah mistar, jangka
panjang 3. Mendiskusikan
(memiliki rasa Konfirmasi sorong, dan
tentang alat ukur
ingin tahu; - Taraf mikrometer
panjang dan taraf
objektif; jujur; ketelitian ketelitiannya saat Guru memberikan sekrup
teliti; cermat; melakukan
tekun; hati-hati; percobaan terhadap tanggapan mengenai hasil Sikap
bertanggung benda-benda
diskusi yang telah
jawab; terbuka; disekitarnya 1. Berani
kritis; kreatif; dipresentasikan dan menyatakan
inovatif dan 4. Menjelaskan arti pendapat
memberikan kesimpulan
pengukuran dengan 2. Bertanggung
peduli
mengklasifikasikan mengenai hasil diskusi. jawab
lingkungan)
alat ukur terhadap apa
dalam aktivitas yang
berdasarkan satuan
sehari-hari diucapkan
standart dan satuan
sebagai wujud tidak standart. Penutup ketika
implementasi presentasi
sikap dalam  Membimbing 3. Berkata jujur
melakukan 5. Mengaplikasikan siswa untuk ketika tidak
pengamatan,per pengukuran dengan menarik mengetahui
cobaan, dan alat ukur kesimpulan materi yang
berdiskusi berdasarkan satuan  Memberikan kuis belum
standart untuk atau tes pada siswa dipahami
2.2 Menghargai pengukuran dalam  Merefleksi hasil
kerja individu kehidupan sehari- pembelajaran
dan kelompok hari  Memberi pekerjaan
dalam aktivitas rumah tentang
sehari-hari meteri yang telah
sebagai wujud diajarkan
implementasi
melaksanakan
percobaan dan
melaporkan
hasil
percobaan.
3.1 Memahami
konsep
pengukuran
berbagai
besaran yang
ada pada diri,
makhluk hidup,
dan lingkungan
fisik sekitar
sebagai bagian
dari observasi,
serta
pentingnya
perumusan
satuan
terstandar
(baku) dalam
pengukuran

4.1 Menyajikan
hasil
pengukuran
terhadap
besaran-
besaran pada
diri, makhluk
hidup, dan
lingkungan
fisik dengan
menggunakan
satuan tak baku
dan satuan
baku
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Alat Ukur Pengukuran

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Penggunaan Alat Ukur
Kelas/ Semester : X/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

II. Kompetensi Dasar :


1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melaluipengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi.
3.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah

III. Indikator
3.1.1 Memahami manfaat dari alat ukur yang mempunyai satuan Internasional yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat luas dalam berbagai aspek
untuk bersyukur akan anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
3.1.2 Memahami fungsi kerja dari alat ukur panjang seperti mistar,jangka sorong,dan
micrometer sekrup dengan taraf ketelitian yang dimiliki oleh alat tersebut
3.1.3 Mendiskusikan tentang alat ukur panjang dan taraf ketelitiannya saat melakukan
percobaan terhadap benda-benda disekitarnya.
3.1.4 Menjelaskan arti pengukuran dengan mengklasifikasikan alat ukur berdasarkan
satuan standart dan satuan tidak standart.
3.1.5 Mengaplikasikan pengukuran dengan alat ukur berdasarkan satuan standart untuk
pengukuran dalam kehidupan sehari-hari

IV. Tujuan
1. Tanpa Melihat buku siswa dapat mengklasifikasikan penggunaan alat ukur berdasarkan
bentuk benda. (A: Siswa, B: mengklasifikasikan, C: tanpa melihat buku, D: penggunaan
alat ukur berdasarkan bentuk benda)
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pengukuran menggunakan penggaris,jangka
sorong,dan mistar
3. Siswa dapat mengerjakan soal terkait pengukuran terhadap benda menggunakan alat ukur
tertentu
4. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan hubungan antara bentuk dari benda
tersebut dengan jenis alat ukur yang digunakan sehingga dapat menentukan
luas,volume,massa
5. Diberikan bahan-bahan,siswa dapat menentukan bahan mana yang dapat digunakan
dalam pengukuran untuk dapat menentukan massa jenis
6. Siswa dapat membuat alat ukur sederhana dengan ketelitian yang berbeda
V. Model Pembelajaran
Model/ Strategi : Inquiry
Tipe/ Pendekatan : Inquiry dengan melatihkan keterampilan memecahkan masalah
berada dalam tugas, bertanya, menyampaikan presentasi dan
mendengarkan dengan aktif
Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, dan presentasi

VI. Sumber Pembelajaran


1. Silabus
2. RPP
3. Soal Quiz
4. LPPD (Lembar Penilaian Peserta Didik) dilengkapi rubrik penilaian
5. Handout
VII. Alat dan Bahan
1. Jangka sorong
2. Mistar/penggaris
3. Mikrometer sekrup
VIII. Langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan
Guru siswa Waktu
Orientasi 1. Guru memberikan salam dan 1. Siswa berdoa bersama 5 menit
memulai pembelajaran
dengan meminta siswa untuk
berdo’ a bersama.
2. Guru menjelaskan materi dan
2. Siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran yang
penjelasan guru dengan baik
akan dilakukan pada hari ini.
Untuk materi yang akan
diberikan adalah materi alat
ukur dengan tujuan siswa
dapat mengklasifikasikan
penggunaan alat ukur
berdasarkan bentuk benda.

Inti Tahap 1 : Eksplorasi 80 menit


1. Guru membagikan buku siswa 1. Siswa memperhatikan guru
(handout) kepada siswa,
2. Guru menyampaikan materi 2. Siswa menerima buku dari
yang akan dipelajari, yaitu : guru dan mendengarkan
materi yang akan dipelajari.
a. Dalam pengukuran terdapat
dua satuan yaitu satuan
standard an satuan tak
standar
b. Pengukuran panjang,
meliputi : mistar, jangka
sosrong dan micrometer
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Guru siswa Waktu
sekrup
c. Mengukur menggunakan
mistar, jangka sorong dan
micrometer sekrup dengan
taraf ketelitian tiap alat yang
berbeda-beda
d. Factor-faktor yang
memengaruhi nilai dari alat
ukur panjang

3. Siswa menjawab jika mereka


3. Guru menanyakan seberapa
sudah paham dengan materi
besar pemahaman siswa tentang
yang dijelaskan oleh guru.
materi yang sudah dijelaskan.

4. Siswa duduk sesuai


4. Guru membagi kelas menjadi 6
kelompok dan memulai untuk
kelompok yang satu kelompok
mendiskusikan mengenai
berisi sekitar 5-6 orang. Seluruh
perbedaan ketiga alat ukur
kelompok tersebut
tersebut.
mendiskusikan mengenai
perbedaan alat ukur pada mistar,
jangka sorong, dan mikrometer
sekrup tersebut. Setiap
kelompok mendiskusikan
mengenai perbedaan alat ukur
pada mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup yang
berbeda satu sama lain. Setiap
siswa diminta untuk mengerti
perbedaan dari 3 alat ukur yang
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Guru siswa Waktu
berbeda tersebut. Guru akan
memberikan teka-teki mengenai
perbedaan alat ukur pada mistar,
jangka sorong, dan mikrometer
sekrup yang didiskusikan oleh
siswa untuk menjadi bahan
diskusi kelompok. 5. Kelompok yang sudah dipilih
5. Guru menunjuk perwakilan dari oleh guru segera maju ke
2-3 kelompok untuk maju depan.

Tahap 2 : Elaborasi

1. Guru meminta untuk 1. Siswa mempresentasikan


perwakilan kelompok yang hasil diskusi, dan siswa yang
sudah maju ke depan untuk lain menanggapi hasil
mempresentasikan hasil diskusi presentasi.
mereka.

Tahap 3 : Konfirmasi 1. Siswa mendengarkan


1. Guru memberikan tanggapan tanggapan dan evaluasi dari
mengenai hasil diskusi yang guru
telah dipresentasikan dan
memberikan kesimpulan
mengenai hasil diskusi.

Penutup 1. Guru membimbing dan 1. Siswa membuat kesimpulan: 5 menit


memfasilitasi siswa untuk Kesimpulan yang dapat
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Guru siswa Waktu
membuat kesimpulan tentang diberikan yaitu:
perbedaan antara mistar, jangka a. Setiap alat ukur
sorong, dan mikrometer sekrup. mempunyai ketelitian
yang berbeda-beda
b. Hasil pengukuran dpaat
diterapkan untuk
mengukur massaj jenis
suatu benda
2. Guru membagi dan meminta
siswa untuk mengerjakan kuis 2. Siswa mengerjakan kuis yang
sebagai upaya untuk melihat diberikan oleh guru.
hasil belajar siswa.
3. Setelah waktu yang diberikan
sudah habis, guru meminta 3. Siswa mengumpulkan hasil

siswa untuk mengumpulkan jawaban ke depan.

jawaban kuis mereka ke depan.

4. Guru merefleksi, guru


menanyakan kepada
siswa 4. Siswa menjawab pertanyaan
beberapa konsep penting guru
tentang materi yang telah
disampaikan

5. Guru memberikan tugas rumah


yang ada pada buku siswa 5. Siswa menandai buku mereka
(handout).

IX. Penilaian Hasil Belajar


1. Lembar Penilaian Pengetahuan
2. Kunci Lembar Penilaian Pengetahuan
3. Lembar Penilaian Sikap
4. Rubrik Penilaian Sikap

X. Handout
Alat Ukur
danPengukuran

KI : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KD : 3.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian,
dan angka penting, serta notasi ilmiah
A. PENGERTIAN PENGUKURAN

Konsep: Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Pernahkah kalian mengukur meja dengan menggunakan pensil? Ketika melakukan


kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kita
membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kita gunakan adalah
sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran,
sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan
baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak
sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.

B. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN

Konsep: Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih
dahulu. Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.

Di dalam pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat badan adalah massa,


sedangkan dalam fisika pengertian berat dan massa berbeda. Berat badan dapat kita tentukan
dengan menggunakan alat timbangan berat badan. Misalnya, setelah ditimbang berat
badanmu 50 kg atau dalam fisika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang dan massa adalah sesuatu
yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang dan massa
merupakan besaran fisika. Jadi, besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan
secara kuantitas.
Selain besaran fisika juga terdapat besaran-besaran yang bukan besaran fisika, misalnya
perasaan sedih, gembira, dan lelah. Karena perasaan tidak dapat diukur dan tidak dapat
dinyatakan dengan angka dan satuan, maka perasaan bukan besaran fisika.
Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun, besaran
turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok.
Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap,
berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan
standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem
satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang
dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second)yang disebut
sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram
Second).
Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel berikut.

http://unitedscience.files.wordpre
ss.com/2011/12/besaran-
pokok.jpg?w=595

Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut
bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
http://unitedscience.files.wordpre
ss.com/2011/12/besaran-
turunan.jpg?w=595

Sistem Internasional

Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur panjang.
Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda yang berakibat
menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang satu dengan lainnya tidak sama. Oleh
karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat berlaku secara umum. Usaha para
ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan hasil sistem satuan yang berlaku di negara
manapun dengan pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1) satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun,
misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2) bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3) mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat membayangkan
betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar, misalnya satu kilogram dan satu
meter kubik.
1. Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter,
milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya
satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak
kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang meter standar dari
campuran Platina-Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada
batang ketika bersuhu 0ºC. Meter standar ini disimpan di International Bureau of Weights
and Measure di Sevres, dekat Paris.
Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, serta
menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada
tahun 1960 definisi satu meter diubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak 1650763,72
kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton-86 dalam
ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan  dan ukuran memutuskan
bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu
1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu
konstan.
2. Satuan Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada mulanya para ahli
mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari bahan
campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres, dekat Paris. Untuk mendapatkan
ketelitian yang lebih baik, massa standar satu kilogram didefinisikan sebagai massa satu
liter air murni pada suhu 4ºC.
3. Satuan Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan
waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik
didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24
jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu
ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah
selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak
9192631770 kali.
Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu besaran harus tepat,
sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan lucu. Misalnya seseorang
mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang mendengar mungkin akan tersenyum
karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu badan orang yang sehat
biasanya 36 meter, terdengar janggal.
Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan
keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita
memerlukan dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan
milisekon menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan
yang lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah menunjukkan tangga konversi
panjang, massa, dan waktu, beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.
 
Tangga Konversi Panjang

C. ALAT UKUR BESARAN FISIKA

Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur
yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
a. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita),  mistar, jangka
sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda
1) Mistar

 Untuk mengukur benda yang panjangnya


kurang dari  50 cm atau 100 cm.
 Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
 Satuan yang tercantum dalam mistar
adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak
lurus dengan obyek dan mistar.

Contoh pengukuran dengan mistar:

Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.

2) Meteran lipat (pita pengukur)

 D i g u n a k a n u
karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
 Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.

3) Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting
jangka sorong yaitu:

a) rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

b) rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih
1 mm.

Jangka Sorong

Cara menggunakanalat ukur panjang Jangka sorong :

Gambar diatas adalah contoh hasil pengukuran dengan jangka sorong,


Skala utama = 2,5 cm
Skala nonius = (4 x 0,1)mm = 0,04 cm
Hasil pengukuran = 2,54 cm
Angka 4 nonius segaris dengan skala utama, jadi angka inilah yang dikalikan dengan batas
ketelitian , kemudian dijumlahkan hasilnya dg hasil skala utama.
4) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup
dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti
mengukur  ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil
untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.

Mikrometer Sekrup

Cara menggunakanalat ukur panjang micrometer sekrup :

Gambar di atas adalah contoh hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup,


Skala utama = 6,5 mm
Skala nonius = (9x 0 01)mm = 0,09 mm
Hasil pengukuran = 6,59 mm
Angka 9 pada nonius berimpit dengan garis tengah skala utama, maka angka ini dikalikan
dengan batas ketelitian micrometer sekrup, kemudian ditambahkan hasilnya pada hasil
skala utama.

Pengukuran Massa Benda

Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah


keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak
timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga
lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
a) Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
b) Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
c) Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

 
Neraca

Pengukuran Besaran Waktu

Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam
matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki
ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
 
Alat Ukur Waktu
 

Suhu Dan Pengukurannya


1. Pengertian Suhu
Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi,
suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
2. Termometer sebagai Alat Ukur Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah
termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi
pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa
kapiler termometer adalah sebagai berikut:
a. raksa tidak membasahi dinding kaca,
b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubah suhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol
tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya
78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap
tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan
penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.

Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.


a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap
bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap
bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang
dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap
atas  dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak,
yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol.
Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan
angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100
skala.

 
Titik Tetap Termometer
Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit
adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F=5:4:9

 
Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan Kerja dalam Pengukuran

Belajar fisika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Dalam melaksanakan percobaan
dan kegiatan di laboratorium mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali
untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan
mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di
laboratorium.
Mengapa kecelakaan dapat terjadi? Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi disebabkan
beberapa hal, antara lain:
1. tidak mematuhi tata tertib laboratorium,
2. tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan laboratorium,
3. kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara penggunaannya,
4. kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium, dan
5. tidak menggunakan alat pelindung. 
Kesimpulan :
“Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.”
“Satuan pengukuran dibedakan menjadi dua yaitu satuan baku
dan satuan tidak baku”
“Mengukur benda menggunakan alat ukur satuan baku”
“Alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan bentuk benda”
“Setiap alat ukur mempunyai ketelitian yang berbeda-beda”
“Hasil pengukuran dapat diterapkan untuk mengukur massa jenis
suatu benda”

Contoh Soal :

Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil
pengukuran tampak pada gambar.

Besarnya hasil pengukuran adalah


a. 3,19 cm
b. 3,14 cm
c. 3,10 cm
d. 3,04 cm
e. 3,00 cm

Pembahasan :
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
Jawaban yang benar adalah A.

LATIHAN SOAL
1. Sebutkan satuan baku dari alat ukur panjang? (C1)
2. Jelaskan perbedaan alat ukur jangka sorong dan alat ukur micrometer sekrup? (C2)
3. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan micrometer sekrup. Skala yang ditunjukkan dari
hasil pengukuran tampak pada gambar

Besar hasil pengukuran tersebut adalah (C3)

4.  Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi … (C3)

5. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola
logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah … (C3)

6. Ari mempunyai tiga buah balok masing-masing berukuran 5,231 cm ; 2,762 cm ; 7,143
cm . Berdasarkan hasil yang diperoleh Ari,ari menggunakan alat ukur apa? Jelaskan! (C4)
7. Seorang sisa mengadakan suatu pengukuran terhadap sebuah balok. Panjang balok 12,15
cm, lebarnya 8,12 cm dan tingginya 3,25 cm. berapakah volume balok jika di isi air … cm 3
(C4)

8. Ani melakukan eksperimen pengukuran jangka sorong dalam 10 kali percobaan untuk 10
benda dengan massa masing-masing 20;30;20;40;50;20;40;20;40;50 semuanya dalam
gram. Masing-masing terukur volumenya 20;15;45;100;80;75;68;24;62;81 semuanya
dalam cm3. Hitung masssa jenis tiap benda tersebut dalam bentuk tabel! (C4)

9. Andi mempunyai uang koin 500 rupiah sebanyak 10 biji. Uang koin tersebut ditumpuk
menjadi satu kemudian diberi solotip agar tidak lepas sehingga bermassa 15 gram.
Diameter uang koin tersebut 2,73 cm sedangkan setiap koin memiliki tinggi 0,23 cm.
Berapakah massa jenis yang dimiliki oleh koin tersebut? (C5)

10. Hasil percobaan untuk menentukan Ketelitian dari alat ukur berdasarkan jenis dari alat
yang digunakan.

Hasil Pengukuran ketebalan


Bentuk Benda
Mistar Jangka Sorong Mikrometer sekrup

Buku 2,45 cm 2,42 cm 2,422 cm

Penghapus 5,60 cm 5,61 cm 5,613 cm

Bulpoin 1,55 cm 1,53 cm 1,571 cm

Berdasarkan table diatas, tentukan taraf ketelitian dari alat ukur mistar,jangka sorong dan
micrometer sekrup? (C6)

XI. Lembar Penilaian Afektif


Petunjuk : Amati aktivitas pembelajaran di kelas dari pendahuluan sampai penutup.

Beri tanda check list pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa. Lembaran ini diisi oleh
guru untuk menilai sikap peserta didik.

Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

Skor 2 : kadang – kadang, apabila kadang melakukan dan sering tidak melakukan.

Skor 3 : sering, apabila sering melakukan dan kadang tidak melakukan.

Skor 4 : selalu, apabila selalu melakukan sesua pernyataan.

Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4

A. Aspek Sikap Jujur

1. Tidak mencontek saat mengerjakan tugas


Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
2.
dalam mengerjakan setiap tugas

Melaporkan atau mempresentasikan data apa


3.
adanya berdasarkan hasil yang diperoleh
4. Mengakui kesalahan yang diperbuat

B. Aspek Sikap Disiplin

5. Masuk kelas tepat waktu


Memakai seragam dan atribut sekolah dengan
6.
lengkap dan rapi
7. Mengumpulkan tugas tepat waktu

8. Membawa buku teks pada saat pelajaran

9. Mendengarkan penjelasan guru

C. Aspek Sikap Tanggung Jawab


10. Mengerjakan tugas individu dengan baik

11. Melakukan percobaan dengan baik dan benar


Mengemban tugas atau amanat yang diberikan
12.
guru atau teman dengan baik
D. Aspek Sikap Toleransi
Menghargai perbedaan hasil percobaan teman
13.
(tidak merasa paling benar)
14. Menghormati pendapat teman
Menghormai teman yang berbeda ras, agama, atau
15.
suku
E. Aspek Sikap Santun
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun
16.
dalam menyampaikan pendapat
Mengucapkan salam dan tersenyum ketika
17.
bertemu dengan guru
Bertanya kepada guru dengan tutur kata yang
18.
sopan
JUMLAH

 Baik sekali (A) : apabila memperoleh skor 55-72


 Baik (B) : apabila memperoleh skor 37-54
 Cukup (C) : apabila memperoleh skor 19-36
 Kurang (D) : apabila memperoleh skor 1-18

Nama : ___________________________________
SOAL KUIS Kelas :____________________________________
No Absen :____________________________________

Pilihlah satu jawaban yang tepat!


1. Berikut ini termasuk satuan baku adalah....

A. Hasta
B. Depa
C. Jengkal
D. Ichi
E. Kaki
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam satuan Internasional:
(1) bersifat tetap
(2) mudah ditiru
(3) bersifat internasional
(4) digunakan tiap hari

Pernyataan yang benar adalah...

A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 1, 3 dan 4
D. 1, 2, 3 dan 4
E. 3 dan 4
3. Perhatikan gambar berikut! 

     penggaris/mistar

Hasil pengukuran panjang lidi tersebut adalah....


adalah.....
A. 28,5 cm
B. 28,0 cm
C. 17,5 cm
D. 11,0 cm
E. 11,5 cm
4. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar

                
Tebal pelat logam adalah...
A. 4,85 mm
B. 4,90 mm
C. 4,96 mm
D. 4,98 mm
E. 4,91 mm
5. Sebuah mikrometer digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, skalanya
ditunjukkan seperti gambar berikut.

Hasil pengukurannya adalah....


A. 2,13 mm
B. 2,63 mm
C. 2,70 mm
D. 2,73 mm
E. 2,22 mm

6. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam  1,6  mm dan
diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut
adalah…

A. Jangka Sorong 
B. Mikrometer
C. Mistar
D. Amperemeter
E. Neraca
7. Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2, maka panjang salah satu sisinya adalah…

A. 5,1478 cm
B. 5,148 cm
C. 5,15 cm
D. 5,2 cm
E. 5,9 cm

8. Sebutkan yang tidak termaksud dari keselamatan kerja dalam pengukuran!

A. Memegang alat ukur sesuai dengan ketentuan yang berlaku


B. Meletakan alat ukur sesuai dengan tempatnya
C. Meletakkan alat ukur dimeja
D. Mengembalikan alat ukur sesuai dengan tempat yang sudah ditentukan
E. Meletakkan alat ukur sesuai dengan tempatnya

9. Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,08020 meter.


Banyaknya angka penting hasil pengukuran tersebut adalah…
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
E. Tidak ada
10. Ketelitian yang dimiliki jangka sorong adalah ....
A. 1 cm
B. 0,01 cm
C. 1 mm
D. 0,01 mm
E. 1 cm
Daftar Pustaka

http://gurumuda.wordpress.com/
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/
http://inovasi-wwwagustyok.blogspot.com/2011/03/bab-1-fisika-pengukuran.html
http://quizstar.4teachers.org/indexs.jsp
www.sanfisika.com/latihan-soal-fisika-pengukuran
http://yoskin.wordpress.com/jumpa-fisika-x/soal-soal-pengukuran-dan-besaran/

Anda mungkin juga menyukai