DI SUSUN OLEH
TSABITAMIA IRBA
18030184087
PFC 2018
Terima kasih karena kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
bimbingan-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan RPP . Sholawat beserta salamnya
selalu dicurahkan pada Nabi Muhammad.
Saya menyadari bahwa RPP ini jauh dari sempurna, ada banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki, ini karena kemampuan dan pengalaman saya yang masih minimalis. Untuk alasan ini,
saya sangat berharap bahwa saran dan kritik sangat konstruktif sehingga saya dapat
mengevaluasi diri saya sendiri sehingga nantinya saya dapat membuat rencana pelajaran yang
lebih baik.
Semoga apa yang saya tulis dalam rencana pelajaran ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, baik untuk siswa dan guru. Dan juga semoga RPP ini bisa menambah pengetahuan kita
semua.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang selalu memberkati semua
kelancaran dan kesuksesan dalam proses pembuatan RPP ini.
Sidoarjo,
Tsabitamia Irba
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………………………………………...
Silabus……………………………………………………………………………………………..
A. Kompetensi Isi…………………………………………………………………………….
B. Kompetensi Dasar…………………………………………………………………………
C. Indikator…………………………………………………………………………………...
D. Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………………....
E. Model Pembelajaran……………………………………………………………………….
F. Sumber
Pembelajaran………………………………………………………………….........
G. Alat dan Bahan……………………………………………………………………………..
H. Langkah Pembelajaran………………………………………………………………...........
I. Penilaian Hasil Belajar……………………………………………………………………..
J. Handout………………………………………………………………………………..........
K. LP Siswa….
…………………………………………………………………………………
L. Quiz…………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………
SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA
Kelas : X
Kompetensi Inti :
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Indikator Penilaian
Dasar Pokok Waktu Belajar
Pembelajaran
4.1 Menyajikan
hasil
pengukuran
terhadap
besaran-
besaran pada
diri, makhluk
hidup, dan
lingkungan
fisik dengan
menggunakan
satuan tak baku
dan satuan
baku
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Alat Ukur Pengukuran
I. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
III. Indikator
3.1.1 Memahami manfaat dari alat ukur yang mempunyai satuan Internasional yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat luas dalam berbagai aspek
untuk bersyukur akan anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
3.1.2 Memahami fungsi kerja dari alat ukur panjang seperti mistar,jangka sorong,dan
micrometer sekrup dengan taraf ketelitian yang dimiliki oleh alat tersebut
3.1.3 Mendiskusikan tentang alat ukur panjang dan taraf ketelitiannya saat melakukan
percobaan terhadap benda-benda disekitarnya.
3.1.4 Menjelaskan arti pengukuran dengan mengklasifikasikan alat ukur berdasarkan
satuan standart dan satuan tidak standart.
3.1.5 Mengaplikasikan pengukuran dengan alat ukur berdasarkan satuan standart untuk
pengukuran dalam kehidupan sehari-hari
IV. Tujuan
1. Tanpa Melihat buku siswa dapat mengklasifikasikan penggunaan alat ukur berdasarkan
bentuk benda. (A: Siswa, B: mengklasifikasikan, C: tanpa melihat buku, D: penggunaan
alat ukur berdasarkan bentuk benda)
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pengukuran menggunakan penggaris,jangka
sorong,dan mistar
3. Siswa dapat mengerjakan soal terkait pengukuran terhadap benda menggunakan alat ukur
tertentu
4. Dengan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan hubungan antara bentuk dari benda
tersebut dengan jenis alat ukur yang digunakan sehingga dapat menentukan
luas,volume,massa
5. Diberikan bahan-bahan,siswa dapat menentukan bahan mana yang dapat digunakan
dalam pengukuran untuk dapat menentukan massa jenis
6. Siswa dapat membuat alat ukur sederhana dengan ketelitian yang berbeda
V. Model Pembelajaran
Model/ Strategi : Inquiry
Tipe/ Pendekatan : Inquiry dengan melatihkan keterampilan memecahkan masalah
berada dalam tugas, bertanya, menyampaikan presentasi dan
mendengarkan dengan aktif
Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, dan presentasi
Tahap 2 : Elaborasi
X. Handout
Alat Ukur
danPengukuran
Konsep: Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih
dahulu. Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.
http://unitedscience.files.wordpre
ss.com/2011/12/besaran-
pokok.jpg?w=595
Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut
bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
http://unitedscience.files.wordpre
ss.com/2011/12/besaran-
turunan.jpg?w=595
Sistem Internasional
Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur panjang.
Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda yang berakibat
menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang satu dengan lainnya tidak sama. Oleh
karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat berlaku secara umum. Usaha para
ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan hasil sistem satuan yang berlaku di negara
manapun dengan pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1) satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun,
misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2) bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3) mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat membayangkan
betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar, misalnya satu kilogram dan satu
meter kubik.
1. Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter,
milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya
satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak
kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang meter standar dari
campuran Platina-Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada
batang ketika bersuhu 0ºC. Meter standar ini disimpan di International Bureau of Weights
and Measure di Sevres, dekat Paris.
Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, serta
menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada
tahun 1960 definisi satu meter diubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak 1650763,72
kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton-86 dalam
ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran memutuskan
bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu
1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu
konstan.
2. Satuan Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada mulanya para ahli
mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari bahan
campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres, dekat Paris. Untuk mendapatkan
ketelitian yang lebih baik, massa standar satu kilogram didefinisikan sebagai massa satu
liter air murni pada suhu 4ºC.
3. Satuan Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan
waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik
didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24
jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu
ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah
selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak
9192631770 kali.
Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu besaran harus tepat,
sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan lucu. Misalnya seseorang
mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang mendengar mungkin akan tersenyum
karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu badan orang yang sehat
biasanya 36 meter, terdengar janggal.
Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan
keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita
memerlukan dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan
milisekon menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan
yang lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah menunjukkan tangga konversi
panjang, massa, dan waktu, beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.
Tangga Konversi Panjang
Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur
yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
a. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar, jangka
sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda
1) Mistar
D i g u n a k a n u
karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
3) Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting
jangka sorong yaitu:
b) rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih
1 mm.
Jangka Sorong
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil
untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
Mikrometer Sekrup
Neraca
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam
matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki
ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Alat Ukur Waktu
Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol
tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya
78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap
tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan
penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.
Titik Tetap Termometer
Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit
adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F=5:4:9
Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan Kerja dalam Pengukuran
Belajar fisika tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Dalam melaksanakan percobaan
dan kegiatan di laboratorium mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali
untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha menjaga keselamatan kerja dan
mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan melaksanakan tata tertib di
laboratorium.
Mengapa kecelakaan dapat terjadi? Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi disebabkan
beberapa hal, antara lain:
1. tidak mematuhi tata tertib laboratorium,
2. tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan laboratorium,
3. kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan, serta cara penggunaannya,
4. kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium, dan
5. tidak menggunakan alat pelindung.
Kesimpulan :
“Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.”
“Satuan pengukuran dibedakan menjadi dua yaitu satuan baku
dan satuan tidak baku”
“Mengukur benda menggunakan alat ukur satuan baku”
“Alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan bentuk benda”
“Setiap alat ukur mempunyai ketelitian yang berbeda-beda”
“Hasil pengukuran dapat diterapkan untuk mengukur massa jenis
suatu benda”
Contoh Soal :
Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil
pengukuran tampak pada gambar.
Pembahasan :
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
Jawaban yang benar adalah A.
LATIHAN SOAL
1. Sebutkan satuan baku dari alat ukur panjang? (C1)
2. Jelaskan perbedaan alat ukur jangka sorong dan alat ukur micrometer sekrup? (C2)
3. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan micrometer sekrup. Skala yang ditunjukkan dari
hasil pengukuran tampak pada gambar
5. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola
logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah … (C3)
6. Ari mempunyai tiga buah balok masing-masing berukuran 5,231 cm ; 2,762 cm ; 7,143
cm . Berdasarkan hasil yang diperoleh Ari,ari menggunakan alat ukur apa? Jelaskan! (C4)
7. Seorang sisa mengadakan suatu pengukuran terhadap sebuah balok. Panjang balok 12,15
cm, lebarnya 8,12 cm dan tingginya 3,25 cm. berapakah volume balok jika di isi air … cm 3
(C4)
8. Ani melakukan eksperimen pengukuran jangka sorong dalam 10 kali percobaan untuk 10
benda dengan massa masing-masing 20;30;20;40;50;20;40;20;40;50 semuanya dalam
gram. Masing-masing terukur volumenya 20;15;45;100;80;75;68;24;62;81 semuanya
dalam cm3. Hitung masssa jenis tiap benda tersebut dalam bentuk tabel! (C4)
9. Andi mempunyai uang koin 500 rupiah sebanyak 10 biji. Uang koin tersebut ditumpuk
menjadi satu kemudian diberi solotip agar tidak lepas sehingga bermassa 15 gram.
Diameter uang koin tersebut 2,73 cm sedangkan setiap koin memiliki tinggi 0,23 cm.
Berapakah massa jenis yang dimiliki oleh koin tersebut? (C5)
10. Hasil percobaan untuk menentukan Ketelitian dari alat ukur berdasarkan jenis dari alat
yang digunakan.
Berdasarkan table diatas, tentukan taraf ketelitian dari alat ukur mistar,jangka sorong dan
micrometer sekrup? (C6)
Beri tanda check list pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa. Lembaran ini diisi oleh
guru untuk menilai sikap peserta didik.
Skor 2 : kadang – kadang, apabila kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Nama : ___________________________________
SOAL KUIS Kelas :____________________________________
No Absen :____________________________________
A. Hasta
B. Depa
C. Jengkal
D. Ichi
E. Kaki
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam satuan Internasional:
(1) bersifat tetap
(2) mudah ditiru
(3) bersifat internasional
(4) digunakan tiap hari
A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 1, 3 dan 4
D. 1, 2, 3 dan 4
E. 3 dan 4
3. Perhatikan gambar berikut!
penggaris/mistar
Tebal pelat logam adalah...
A. 4,85 mm
B. 4,90 mm
C. 4,96 mm
D. 4,98 mm
E. 4,91 mm
5. Sebuah mikrometer digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, skalanya
ditunjukkan seperti gambar berikut.
6. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan
diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut
adalah…
A. Jangka Sorong
B. Mikrometer
C. Mistar
D. Amperemeter
E. Neraca
7. Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2, maka panjang salah satu sisinya adalah…
A. 5,1478 cm
B. 5,148 cm
C. 5,15 cm
D. 5,2 cm
E. 5,9 cm
http://gurumuda.wordpress.com/
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/
http://inovasi-wwwagustyok.blogspot.com/2011/03/bab-1-fisika-pengukuran.html
http://quizstar.4teachers.org/indexs.jsp
www.sanfisika.com/latihan-soal-fisika-pengukuran
http://yoskin.wordpress.com/jumpa-fisika-x/soal-soal-pengukuran-dan-besaran/