Anda di halaman 1dari 5

BIMBINGAN DAN KONSELING

“Eksistensi Bimbingan Konseling di Sekolah”

OLEH :
Siti Rahma Fitri yani
18033042

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Yarmis Syukur S. Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
Bimbingan konseling merupakan bantuan individu
dalam menghadapi persoalan persoalan yang dapat
Permendikbud No. 111 Tahun timbul dalam hidup
2014
Prinsip Sarana
Landasan Globalisasi
Pengertian BK Pelayanan
Prinsip
Umum Prinsip
Landasan Psikologi Permasalahan
Landasan BK
Individu
EKSISTENSI BK DI
Landasan IPTEKi Prinsip Prinsip BK
SEKOLAH
Prinsip Program
Pelayanan
Prinsip
Kuratif
Pelaksanaan
Preservatif (Penyembuhan)
Pelayanan
(Pemeliharaan)
Tujuan BK
Sifat Sifat BK
Keserasian antara cita cita
Kebahagiaan hidup pribadi
dengan kemampuan
Developmental
(Pengembangan) Prevektif Kebahagiaan kesanggupan hidup
Kebahagiaan yang efektif
(Pencegahan) dengan orang lain
EKSISTENSI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

A. Eksistensi Bimbingan Konseling Di Sekolah


Eksistensi BK di Sekolah Bimbingan adalah bantuan yang diberikan
oleh seseorang, baik pria maupun wanita yang telah terlatih dengan baik dan
memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seseorang, dari
semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan
menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow, dalam Mugiarso 2011: 2).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan
dan konseling adalah proses pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara individual maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pendidik memegang peranan penting agar proses pendidikan terhadap
siswa di sekolah berjalan maksimal dan optimal. Sebutan pendidik ini tak
hanya guru kelas dan guru bidang studi, tetapi juga guru Bimbingan dan
Konseling (BK) atau seringkali disebut konselor. Sebagaimana tugas-tugas
yang dilakukan guru kelas ataupun guru bidang studi, guru BK juga tak bisa
menghindar dari interaksi dengan siswa. Guru BK berusaha memberikan
layanan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mencapai kehidupan
bermakna bagi diri dan selanjutnya dapat memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat dan lingkungannya. Proses pendidikan yang hanya melaksanakan
bidang administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan
mungkin hanya menghasilkan individu siswa yang pintar dan terampil dalam
aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam
aspek psikososiospiritual (Syamsu Yusuf dkk: 2005).
Eksistensi Guru BK di sekolah memiliki peran sentral dalam
mengembangkan potensi siswa. Mendukung perkembangan kognitif, sosial
dan kepribadian siswa. Menjadi salah satu komponen pendidikan yang
memiliki tanggung jawab terhadap perilaku moral dan sikap siswanya.
Membimbing siswa tidak menyalahi aturan yang ada. Melakukan pencegahan
dan pendampingan terhadap siswa. Dalam membantu mengatasi masalah
siswa, guru BK perlu bekerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Antara lain; wali kelas, guru mapel, kepala sekolah serta orangtua.

B. Kedudukan Bimbingan Konseling Di Sekolah


1. Landasan Yuridis Formal (UU No. 20 Tahun 2003. Permendikbud No lll
Tahun 2014) Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung
jawab untuk mengembangkan lingkungan perkembangan, membangun
interaksi dinamis antara individu dengan lingkungannya, membelajarkan
individu untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memperhalus
perilaku.
2. Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan
psikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang tingkah laku
individu yang menjadi sasaran (klien). Hal ini sangat penting karena
bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, 9
yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang
memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun
prakteknya. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling disusun
secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode,
seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes,
inventory atau analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan
penelitian, buku teks dan tulisantulisan ilmiah lainnya.
4. Pelayanan BK berusaha untuk dapat menemukan antara kemampuan
individu dengan cita-citanya serta dengan situasi dan kebutuhan
masyarakat. Dengan demikian, dalam kondisi yang seperti inilah
dirasakan perlunya peran BK yang memfokuskan kegiatan dalam
membantu menghadapi tantangan globalisasi dan informasi saat ini. Hal
tersebut akan berdampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Mugiarso, Heru. et al. 2011. Bimbingan & Konseling. Semarang: Unnes Press

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 Tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kemendikbud

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai