Anda di halaman 1dari 32

ASSALAMU ‘ALAIKUM WR.WB.

1
LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH
(KONSEP & PRATIK)

Jenis-jenis layanan BK (pengumpulan data, orientasi dan


informasi, penempatan, penyuluhan/konseling, dan evaluasi dan
follow up)
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa dapat memahami tentang:
 Konsep dasar layanan konseling di sekolah
 Peran guru dalam layanan konseling di
sekolah
 Aplikasi konsep konseling dalam PBM
Pelayanan Pendidikan di Sekolah

Administratif
/ Manajemen
Perkembangan
individu yang
Pembelajaran
optimal dan
mandiri
Konseling

(Naskah Akademik ABKIN, 2007)


Konsep dan Praktik Konseling di Sekolah

Praktik Konseling Praktik Konseling


oleh Konselor oleh Guru dalam
KONSEP
melalui Pelayanan Proses Belajar
KONSELING Mengajar
Konseling
Konsep Dasar Layanan Konseling
Definisi Formal :
KONSELING adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan
karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
(Dokumen KTSP, 2006)
Developmental-Comprehensive Counseling
Perubahan Paradigma Proses Konseling
Pendekatan Klinis (Lama) Pendekatan Pengembangan (Baru)
 Bersifat klinis  Bersifat pedagogis
 Melihat kelemahan klien  Melihat potensi klien (siswa)
 Berorientasi pemecahan  Berorientasi pengembangan
masalah klien (siswa) potensi positif klien (siswa)
 Konselor serius  Menggembirakan klien (siswa)
 Dialog menekan  Dialog konselor menyentuh klien
perasaan klien dan klien (siswa), klien (siswa)
(siswa) sering tertutup terbuka
 Klien sebagai obyek  Klien (siswa) sebagai subyek
 Konselor dominan dan  Konselor hanya membantu dan
bertindak sebagai memberi alternatif-alternatif
problem solver

(Sofyan S. Willis, 1994)


Developmental-Comprehensive Counseling
Perubahan Paradigma Manajemen Konseling
Model Lama Model Baru
 Menitikberatkan siswa beresiko  Melayani seluruh siswa
 Dilaksanakan karena adanya krisis  Dilaksanakan berdasarkan kurikulum (?)
 Pendekatan panggilan  Terjadwal dan sistematis
 Disampaikan dan dilaksanakan hanya  Usaha kolaboratif antara konselor, guru,
oleh konselor orang tua dan masyarakat
 Dimiliki hanya oleh staf konseling  Didukung dan dimiliki oleh seluruh komunitas
(konselor)
 Mengukur dampak yang dikaitkan dengan
 Mengukur jumlah usaha yang dilakukan tujuan
 Berurusan dengan proses
melaksanakan pekerjaan
 Berurusan dengan pencapain tujuan,
sasaran dan hasi
 Memfokuskan pada tujuan dan yang
dianggap baik  Memfokuskan pada pencapaian
(accomplisment)
 Bekerja untuk memelihara sistem yang
ada  Responsif dan beradaptasi dengan
 Membicarakan tentang bagaimana perubahan
bekerja keras  Membicarakan tentang efektivitas kerja

(Gary L. Spear, 2007)


Praktik Konseling oleh Konselor
MERENCANAKAN. MELAKSANAKAN, MENILAI DAN
MENINDAKLANJUTI KEGIATAN PELAYANAN KONSELING :

??
 4 bidang layanan (pribadi, sosial, belajar,
karier)
 5 fungsi layanan (pencegahan,
pemahaman, pemeliharaan dan
pengembangan, pengentasan, dan  Layanan Dasar
advokasi)
 9 jenis layanan (orientasi, informasi,  Layanan
penguasaan konten, penempatan dan Responsif
penyaluran, konseling perorangan,  Perencanaan
bimbingan kelompok, konseling kelompok, Individual
mediasi, dan konsultasi)
 Dukungan Sistem
 6 kegiatan pendukung (aplikasi
instrumentasi data, himpunan data, (Naskah Akademik
konferensi kasus, tampilan kepustakaan, ABKIN,2007)
kunjungan rumah, dan alih tangan kasus)
 Dilaksanakan melalui format klasikal,
kelompok dan individual (Sumber: Dokumen KTSP)
Bidang Pelayanan Konseling
 Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.
 Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
 Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar
secara mandiri.
 Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.
Fungsi Pelayanan
 Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memahami diri dan lingkungannya.
 Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya..
 Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dialaminya.
 Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
 Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat
perhatian.
Jenis Pelayanan
 1.Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek
yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
 2.Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
 3.Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
 4.Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Jenis Pelayanan (lanjutan)
 5.Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
 6.Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial,
kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
 7.Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika
kelompok.
 8.Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta
didik.
 9.Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
 10.Evaluasi ,yaitu sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk
mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan.
Orientasi,
 a.  Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:
 Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
 Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
 Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan
meningkatkan hubungan sosial siswa.
 Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
 Peranan kegiatan bimbingan karier.
 Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu
segala jenis masalah dan kesulitan siswa
layanan informasi
 Materi layanan informasi menyangkut:
 Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan
pribadi.
 Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk penyaluran
dan pengembangannya.
 Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun.
 Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat.
 Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program khusus, dan program
tambahan.
 Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti EBTA/EBTANAS.
 Fasilitas penunjang/sumber belajar.
 Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah.
 Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan/karier serta prospeknya.
 Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan jabatan/karier.
 Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karier.
 Pelaksanaan pelayanan bantuan untuk masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier
Layanan Penempatan dan Penyaluran
  Materi kegiatan layanan bimbingan belajar meliputi:
 Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap,
sifat, kebiasaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya,
kelemahan-kelemahan dan penanggulangannya, dan usaha-usaha
pencapaian cita-cita/perencanaan masa depan.
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam
hubungan sosial dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas.
 Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih
secara efektif dan efisien.
 Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi,
dan kesenian.
 Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan
melalui orientasi dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja
dan perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang hendak
dikembangkan.
 Orientasi belajar di perguruan tinggi dan
 Orientasi hidup berkeluarga.
Layanan Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar
melalui hubungan khusus secara pribadi
dalam wawancara antara seorang konselor
dan seorang konseli/klien.

Layanan Bimbingan Kelompok


Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk
mencegah berkembangnya masalah atau
kesulitan pada diri konseli/klien.
Aspek-aspek yang Dievaluasi
 umumnya berbentuk angka atau skor, maka hasil evaluasi
bimbingan dan konseling berupa Kesesuaian antara program
dengan pelaksanaan;
 Keterlaksanaan program;
 Hambatan-hambatan yang dijumpai;
 Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
 Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat
terhadap layanan bimbingan;
 Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan
bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil
belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik
pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
 sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian
dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

 Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan


bimbingan.
 Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan
atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
 Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa
sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan
bimbingan.
 Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih
lanjut.
 Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama
dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
 Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan
kegiatan layanan.
Kegiatan Pendukung
 Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang
diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.
 Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
 Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
 Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan
dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
 Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai
bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
 Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
Format Kegiatan
 Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
peserta didik secara perorangan.
 Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
 Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
 Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
kelas atau lapangan.
 Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
Pelaksanaan Kegiatan
 Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:
 Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik
untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan
dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi,
serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam
kelas.
 Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per
kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal
 Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi
kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan
kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Praktik Konseling oleh Guru
Peran Guru dalam Layanan Konseling
1. Membantu memasyarakatkan pelayanan konseling kepada siswa
2. Membantu konselor mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang siswa yang memerlukan layanan konseling.
3. Membantu mengembangkan suasana kelas yang menunjang
pelaksanaan pelayanan konseling.
4. Menangani dan mengalihtangankan kasus kepada konselor
5. Menerima siswa/kasus alih tangan dari konselor,
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan/kegiatan konseling
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,
seperti konferensi kasus.
8. Membantu mengumpulkan informasi dalam rangka penilaian
pelayanan konseling dan upaya tindak lanjutnya.

(Prayitno, 2004)
Penanganan Siswa Bermasalah

Ringan Semua Guru/Wali Kelas

Masalah
Sedang Guru BK/Konselor
Siswa

Berat Alih Tangan Kasus

(Sofyan S. Willis, 1994)


 Masalah (kasus) ringan:

membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang


tertentu, berkelahi dengan teman sekolah,
bertengkar, minum minuman keras tahap awal,
berpacaran, mencuri kelas ringan.
Kasus ringan dibimbing oleh wali kelas dan
guru dengan berkonsultasi kepada kepala
sekolah (konselor/guru pembimbing) dan
mengadakan kunjungan rumah.
 Masalah (kasus) sedang:

gangguan emosional, berpacaran dengan perbuatan


menyimpang, berkelahi antar sekolah, kesulitan belajar
karena gangguan di keluarga, minum minuman keras
tahap pertengahan, mencuri kelas sedang, melakukan
gangguan sosial dan asusila.
Kasus sedang dibimbing oleh guru pembimbing
(konselor), dengan berkonsultasi dengan kepala
sekolah, ahli/profesional, polisi, guru dan sebagainya.
Dapat pula mengadakan konferensi kasus.
 Masalah (kasus) berat:

gangguan emosional berat, kecanduan alkohol


dan narkotika, pelaku kriminalitas, peserta didik
hamil, percobaan bunuh diri, perkelahian
dengan senjata tajam atau senjata api.
Kasus berat dilakukan referal (alih tangan
kasus) kepada ahli psikologi, psikiater, dokter,
polisi, ahli hukum yang sebelumnya terlebih
dahulu dilakukan kegiatan konferensi kasus.
Prosedur Umum Penanganan Siswa Bermasalah
Aplikasi Konsep Konseling dalam PBM
Pengelolaan Kelas
Apa yang Anda lakukan jika menemukan:
 siswa yang pasif atau malah ngobrol di kelas?
 kondisi kelas yang selalu ribut?
 siswa yang sering bolos pada mata pelajaran
Anda?
 siswa yang kritis dan cerdas?
 siswa yang berprestasi rendah?

Membiarkan? Memarahi? atau “Mengadakan


Pendekatan Interpersonal” ?
Pendekatan Pengelolaan Kelas
 Behavior Modification
Penggunaan Hukuman (?) dan Ganjaran
 Socio-Emotional Climate

Penghargaan kepada siswa secara utuh


(Carl Rogers)
 Group Process

Mengembangkan dinamika kelompok, permainan


kelompok, diskusi kelompok, dsb
Refleksi untuk peserta:
 Apa yang bisa Anda lakukan untuk
mengembangkan layanan Konseling di Sekolah
sehingga ke depannya dapat menjadi sekolah
yang lebih bermutu tinggi?

TERIMA KASIH DAN SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai