Anda di halaman 1dari 31

PARADIGMA BARU

BIMBINGAN DAN
KONSELING
Oleh :
RAMLIYANTO
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
TANTANGAN TATA KELOLA
PENDIDIKAN
 Pengelolaan pendidikan saat ini
dihadapkan pada fenomena :
Generasi Milenial
(generasi jaman NOW)

 Dibutuhkan PENDEKATAN
BARU dalam pengelolaan
pendidikan, terutama Proses
Belajar Mengajar di Sekolah
Perkembangan GENERASI
3 Karakter Utama
Generasi MILLENIAL

Sumber :
 Creative, cenderung berpikir out of the
box. Salah satu bukti yang
menunjukkan adalah tumbuhnya
Industri start up dan industri kreatif lain
yang dimotori anak muda. 
 Confidence, sangat percaya diri
mereka berani mengemukakan
pendapat, bahkan berdebat di media
sosial. 
 Connected, pandai bersosialisasi
yang dilihat dari kefasihan mereka di
banyak media sosial.
HOTS vs LOTS
KONTRIBUSI KOMPONEN PENDIDIKAN
TERHADAP HASIL PENDIDIKAN

60 % Guru

25 % Kurikulum/
Manajemen

15 % Sarana-Prasarana

(Rosyidan, 1994)
UU No. 14 Th. 2005 Pasal 1 Ayat (1)

Guru adalah pendidik


profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
4 KELOMPOK GURU

1. CERTIFICATE - COMPETENCE

2. CERTIFICATE - NO COMPETENCE

3. NO CERTIFICATE - COMPETENCE

4. NO CERTIFICATE - NO COMPETENCE
PRINSIP PROFESIONALITAS GURU
1. Memiliki bakat, minat,
panggilan jiwa, dan idealisme
2. Memiliki kualifikasi akademik
dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas
3. Memiliki kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan
bidang tugas
4. Memiliki tanggung jawab atas
pelaksanaan tugas
keprofesionalan
5. Memperoleh penghasilan
yang ditentukan sesuai
dengan prestasi kerja
6. Memiliki kesempatan untuk
mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat
7. Memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas
keprofesionalan
8. Memiliki organisasi profesi
yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru
GURU JAMAN NOW
Bagimana Peran :

BK
Hasil Riset :
Terhadap 36 SMA bermutu di
Jawa Barat menunjukkan bahwa
pelayanan bimbingan dan
konseling untuk siswa yang
berfungsi baik merupakan salah
satu dari sepuluh karateristik
SMA bermutu

(Idochi Anwar & Yayat Hidayat Amir, 2000)


Common Misunderstanding

BK
Common Misunderstanding BK

1. Bimbingan dan Konseling disamakan saja dengan atau


DIPISAHKAN sama sekali dari pendidikan
2. Konselor di Sekolah dianggap sebagai POLISI SEKOLAH
3. Bimbingandan Konseling diangap semata-mata sebagai proses
PEMBERIAN NASEHAT
4. Bimbingan dan Konseling dibatasi pada hanya menangani
masalah yang bersifat INCIDENTAL
5. Bimbingan dan Konseling dibatasi hanya untuk KLIEN-KLIEN
TERTENTU saja
6. Bimbingan dan konseling melayani “orang sakit” dan /atau
“kurang normal”
7. Bimbingan dan konseling BEKERJA SENDIRI
8. Konselor harus AKTIF, sedangkan pihak lain PASIF
9. Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling DAPAT
DILAKUKAN OLEH SIAPA SAJA
Lanjutan...
10. Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada
KELUHAN PERTAMA SAJA
11. Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling
dengan pekerjaan DOKTER dan PSIKIATER
12. Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling
SEGERA DILIHAT
13. MENYAMARATAKAN CARA pemecahan masalah
bagi semua klien
14. Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya
pada penggunaan INSTRUMENTASI BIMBINGAN
dan konseling (Misalnya Tes, Inventori, Angket dan
ALat pengungkap lainnya)
15. Bimbingan dan Konseling dibatasi pada hanya
menangani masalah-masalah yang RINGAN SAJA
Developmental-Comprehensive Counseling
Perubahan Paradigma Manajemen Konseling
Model Lama Model Baru
 Menitikberatkan siswa beresiko  Melayani seluruh siswa
 Dilaksanakan karena adanya  Dilaksanakan berdasarkan kurikulum
krisis  Terjadwal dan sistematis
 Pendekatan panggilan  Usaha kolaboratif antara konselor,
 Disampaikan dan dilaksanakan guru, orang tua dan masyarakat
hanya oleh konselor  Didukung dan dimiliki oleh seluruh
 Dimiliki hanya oleh staf komunitas
konseling (konselor)  Mengukur dampak yang dikaitkan
 Mengukur jumlah usaha yang dengan tujuan
dilakukan  Berurusan dengan pencapain tujuan,
 Berurusan dengan proses sasaran dan hasi
melaksanakan pekerjaan  Memfokuskan pada pencapaian
 Memfokuskan pada tujuan dan (accomplisment)
yang dianggap baik  Responsif dan beradaptasi dengan
 Bekerja untuk memelihara perubahan
sistem yang ada  Membicarakan tentang efektivitas
 Membicarakan tentang kerja
bagaimana bekerja keras
(Gary L. Spear, 2007)
Developmental-Comprehensive Counseling

Perubahan Paradigma Proses Konseling


Pendekatan Klinis (Lama) Pendekatan Pengembangan
 Bersifat klinis (Baru)
 Melihat kelemahan  Bersifat pedagogis
klien  Melihat potensi klien (siswa)
 Berorientasi  Berorientasi pengembangan
pemecahan masalah potensi positif klien (siswa)
klien (siswa)  Menggembirakan klien (siswa)
 Konselor serius  Dialog konselor menyentuh
 Dialog menekan klien (siswa), klien (siswa)
perasaan klien dan terbuka
klien (siswa) sering  Klien (siswa) sebagai subyek
tertutup  Konselor hanya membantu
 Klien sebagai obyek dan memberi alternatif-
 Konselor dominan dan alternatif
bertindak sebagai
problem solver (Sofyan S. Willis, 1994)
Developmental-Comprehensive Counseling

Perubahan Paradigma Manajemen Konseling

Model Lama Model Baru


 Menitikberatkan siswa beresiko  Melayani seluruh siswa
 Dilaksanakan karena adanya krisis  Dilaksanakan berdasarkan kurikulum (?)
 Pendekatan panggilan  Terjadwal dan sistematis
 Disampaikan dan dilaksanakan  Usaha kolaboratif antara konselor, guru,
hanya oleh konselor orang tua dan masyarakat
 Dimiliki hanya oleh staf konseling  Didukung dan dimiliki oleh seluruh
(konselor) komunitas
 Mengukur jumlah usaha yang  Mengukur dampak yang dikaitkan dengan
dilakukan tujuan
 Berurusan dengan proses  Berurusan dengan pencapain tujuan,
melaksanakan pekerjaan sasaran dan hasi
 Memfokuskan pada tujuan dan yang  Memfokuskan pada pencapaian
dianggap baik (accomplisment)
 Bekerja untuk memelihara sistem  Responsif dan beradaptasi dengan
yang ada perubahan
 Membicarakan tentang bagaimana  Membicarakan tentang efektivitas kerja
bekerja keras
(Gary L. Spear, 2007)

Anda mungkin juga menyukai