Anda di halaman 1dari 38

Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah : BK di SD
Kode : 403521063
Bobot : 3 SKS
Pertemuan : Ketiga
Materi : - Landasan BK
- Tujuan dan Asas BK
- Fungsi dan Prinsip BK
- Orientasi dan Ruang Lingkup BK di
Sekolah
LANDASAN BK
Filosofis

Pedagogis Religius

Landasan
BK
Ilmiah &
Psikologis
Teknologis

Sosial
Budaya

Prayitno dan Erman Amti. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta
TUJUAN BK
Tujuan Umum BK
(Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, 2014)

Myers:
• Pengembangan peserta didik
• Optimal
• Mengarah pada perubahan positif

Bradshow:
• BK bertujuan untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan

Prayitno dan Erman Amti:


• Membantu peserta didik
• Mengembangan diri
• Optimal
• Sesuai tahap perkembangan, predisposisi (potensi dan
kondisi awal), latar belakang dan tuntutan kondisi
serta zamannya.
Tujuan Khusus BK
(Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, 2014)

Tujuan BK secara khusus: membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya terkait aspek pribadi, sosial, belajar dan karir

Tujuan BK Terkait Aspek Pribadi Sosial:

• Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai keimanan dan ketaqwaan kepada TYME
• Memiliki toleransi
• Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan kontruktif terkait dengan keunggulan maupun kelemahan diri sendiri
• Memiliki sikap positif serta menghargai diri sendiri dan orang lain
• Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, positif dan efektif
• Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya masing-masing
• Memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan atau silaturrahmi dengan sesama manusia
• Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik internal maupun eksternal.
Tujuan Khusus BK (Lanjutan)

Tujuan BK Terkait Aspek Akademik (Belajar):

• Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif


• Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif
• Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan
• Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian

Tujuan BK Terkait Aspek Karir:

• Memiliki pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan


• Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja
• Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir
• Memiliki kemampuan merencanakan masa depan
• Dapat membentuk pola-pola karir
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat
ASAS-ASAS BK

Prayitno dan Erman Amti. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Kerahasiaan
• Semua yang dibicarakan klien kepada konselor
1 tidak boleh sampai pada orang lain
• Asas kunci BK
• Dampaknya: kepercayaan klien
• Efek diabaikan: konselor tidak dapat dipercaya

Kesukarelaan
2 • Konselor dan klien sama-sama suka rela
• Klien suka rela (tanpa ragu & tidak terpaksa
menyampaikan masalahnya terkait fakta, data dan
semua hal yang berhubungan dengan masalahnya
• Konselor rela dan ikhlas memberi bantuan
Keterbukaan
• Keterusterangan dan kejujuran
3 • Keterbukaan klien untuk kepentingan penelaahan dan
pengkajian masalah terkait masalah dan membuka
diri untuk menerima saran dan masukan konselor
• Keterbukaan konselor terkait yang dikehendaki
klien

Kekinian
4 • Konselor tidak menunda-nunda pemberian bantuan
• Masalah yang diselesaikan masalah saat ini
• Hal terkait masa lampau/depan hanya dibahas
sebagai latar belakang/depan masalah
Kemandirian
• Klien tidak tergantung pada konselor
5 • Klien mandiri, dengan ciri (mengenal diri dan
lingkungan, menerima diri dan lingkungan, mengambil
keputusan, mengarahkan diri, mewujudkan diri)
• Kemandirian klien tersebut disesuaikan dengan tingkat
perkembangan klien

Kegiatan
6 • Klien aktif menjalani proses konseling dan menerapkan
hasil konseling
• Konselor membangkitkan semangat klien untuk bersedia
melaksanakan kegiatan yang dibutuhkan dalam
penyelesaian masalah
Kedinamisan
• Terjadinya perubahan tingkah laku klien ke arah
7 yang lebih baik
• Kedinamisan mengacu pada hal-hal baru dan hasil
konseling

Keterpaduan
8 • Keterpaduan aspek kepribadian klien secara serasi
(lingkungan dan berbagai aspek terkait masalah)
• Konselor harus berwawasan luas untuk dapat
memadukan segala aspek tersebut
Kenormatifan
9 • Isi dan proses pelayanan BK harus
sesuai dengan norma yang berlaku
(agama, adat, hukum/negara, ilmu dan
kebiasaan sehari-hari)

Keahlian
10
• Usaha BK dilakukan secara teratur dan
sistematik dengan prosedur, teknik dan
alat (instrumentasi BK) yang memadai
Alih Tangan
• Konselor hanya dapat menangani masalah sesuai
11 kewenangannya
• Masalah di luar kewenangan konselor dapat
dialihtangankan kepada ahlinya

Tutwuri Handayani
12 • Manfaat pelayanan BK diharapkan tidak hanya
dirasakan dalam proses konseling saja.
Melainkan juga dapat dirasakan di luar proses
konseling
5 Masalah yang Bukan Garapan
Konselor

Gangguan
Kriminal
Jiwa

Sakit
Narkoba
Fisik

Black
Magic
FUNGSI-FUNGSI BK
Pemahaman
Penyesuaian Preventif

Adaptasi FUNGSI-FUNGSI BK Pengembangan

Penyaluran Perbaikan

Syamsu Yusuf LN. & A. Juntika Nurihsan. 2011. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Masalah Ki

Lingkungan
Klien
(lebih luas)
Pemahaman

Pemeliharaan
& FUNGSI-FUNGSI BK Pencegahan
Pengembangan

Pengertian
Pengentasan
Upaya

Langkah2 Pengentasan
Pengentasan Teori Kons
Diangnosis

Prayitno dan Erman Amti. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fungsi Pemahaman
1. Pemahaman tentang klien:
§ Identitas individu (ki): nama, jenis kelamin, tetala, orangtua,
status dalam keluarga, dan tempat tinggal
§ Pendidikan
§ Status perkawinan (bagi klien dewasa)
§ Status sosial ekonomi dan pekerjaan
§ Kemampuan intelegensi, bakat, minat, hobi
§ Kesehatan
§ Kecendrungan sikap dan kebiasaan
§ Cita-cita pendidikan dan pekerjaan
§ Keadaan lingkungan tempat tinggal
§ Kedudukan dan prestasi yang pernah dicapai
§ Kegiatan sosial kemasyarakatan
§ Bagi ki yang masih mengikuti pendidikan: jurusan/prodi yang diikuti,
mata pelajaran yang diambil, nilai yang diperoleh, prestasi
menonjol, kegiatan ekstrakurikuler, sikap dan kebiasaan belajar,
hubungan dengan teman sebaya.
2. Pemahaman tentang masalah klien oleh konselor, klien dan
berbagai pihak yang terkait dengan masalah (jenis
masalah, intensitasnya, sangkut paut, sebab dan
kemungkinan berkembangnya)
3. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas
Fungsi Pencegahan
1. Pengertian:
Upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan
bijaksana lingkungan yang dapat menimbulkan kesulitan
atau kerugian sebelum kesulitan atau kerugian itu
benar-benar terjadi (Horner & McElhaney, 1993)
2. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan konselor:
a. Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau dibiarkan
akan berdampak negatif terhadap individu yang
bersangkutan
b. Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien
c. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang
diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan
kehidupannya
d. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu
yang akan memberikan resiko yang besar dan melakukan
sesuatu yang akan memberi manfaat
Fungsi Pengentasan
1. Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan
secara perorangan karena setiap masalah bersifat
unik
2. Pengentasan masalah berdasarkan diagnosis (meneliti
gejala):
a. Diagnosis mental/psikologis: kemampuan dasar,
bakat minat, keinginan dan harapan, tempramen,
kematangan emosi, sikap dan kebiasaan
b. Diagnosis sosio-emosional (hubungan sosial):
orangtua, guru, teman sebaya, suami/istri,
mertua, pejabat/atasan dan suasana hubungan
klien dengan orang di lingkungan sosial klien
pada umumnya
c. Diagnosis instrumental: fisik klien, fisik
lingkungan, sarana dan pemahaman situasi lainnya.
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Perkembangan: upaya
meningkatkan yang
telah baik menjadi
Pemeliharaan: semakin baik
memelihara segala
sesuatu yang baik yang
ada pada diri individu
(pembawaan atau hasil
dari perkembangan yang
telah dicapai)
PRINSIP-PRINSIP BK
Pengantar

Prinsip merupakan
Prinsip berasal dari
paduan hasil kajian
konsep filosofis
teoritik dan telaah
tentang kemanusiaan
lapangan yang
yang menjadi dasar
digunakan sebagai
bagi pemberian
pedoman pelaksanaan
pelayanan BK
sesuatu yang dimaksud.
Van Hoose (1969)
Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak
terkandung kebaikan-kebaikan; setiap pribadi mempunyai potensi
dan pendidikan hendaklah mampu membantu anak memanfaatkan
potensinya itu

Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah


unik; seseorang anak berbeda dari yang lain

Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda


dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi
pribadi-pribadi yang sehat

Bimbingan merupakan usaha membantu mereka yang


memerlukannya untuk mencapai apa yang menjadi idaman
masyarakat dan kehidupan umumnya

Bimbingan adalah pelayanan unik yang dilaksanakan oleh tenaga


ahli dengan latihan-latihan khusus dan untuk melaksanakan
pelayanan bimbingan diperlukan minat pribadi khusus pula.
Bernard & Fullmer, 1969 & 1979; Crow & Crow, 1960;
Miller & Fruehling, 1978

Prinsip berkenaan dengan sasaran layanan

Prinsip berkenaan dengan masalah individu

Prinsip berkenaan dengan program pelayanan

Prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan

Prinsip BK di sekolah
Prinsip berkenaan dengan sasaran layanan

• BK melayani semua individu


• BK berurusan dengan sikap dan tingkahlaku individu
yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang
kompleks dan unik
• Optimalisasi pelayanan BK sesuai dengan kebutuhan
individu itu sendiri dengan mengenal dan memahami
keunikan individu
• Setiap aspek pola kepribadian yang komplek seorang
individu mengandung faktor yang secara potensial
mengarah kepada sikap dan pola tingkahlaku yang
tidak seimbang
• Perbedaan individu harus dipahami dan
dipertimbangkan dalam rangka memberi bantuan dan
bimbingan pada individu tertentu
Prinsip berkenaan dengan masalah individu

• Meskipun pelayan BK menjangkau setiap tahap dan bidang


perkembangan serta kehidupan individu namun bidang
bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal-hal
yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik
individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah,
sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan
pekerjaan dan sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan
terhadap kondisi mental dan fisik individu
• Keadaan sosial ekonomi dan politik yang kurang
menguntungkan merupakan salah satu faktor pada diri
individu yang menuntut perhatian konselor dalam
mengentaskan masalah klien.
Prinsip berkenaan dengan program pelayanan

• BK merupakan bagian integral dari proses pendidikan


dan pengembangan
• Program BK harus fleksibel, disesuaikan dengan kondisi
lembaga (sekolah), kebutuhan individu dan masyarakat
• Program pelayanan BK disusun dan diselenggarakan
secara berkesinambungan
• Terhadap pelaksanaan BK hendaknya diadakan penilaian
yang teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan
manfaat yang diperoleh serta mengetahui kesesuaian
antara program yang direncanakan dan pelaksanaannya.
Prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan

• Tujuan akhir BK adalah kemandirian individu


• Keputusan berdasarkan kemauan klien
• Permasalahan khusus klien perlu dialihtangankan kepada
tenaga ahli
• BK adalah pekerjaan profesional
• Kerjasama konselor dengan guru dan orangtua amat
diperlukan
• Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya
pelayanan
• Perlu adanya program pengukuran dan penilaian
• Organisasi program bimbingan hendaknya fleksibel
• Tanggung jawab pengelolaan program BK hendaknya diberikan
kepada konselor profesional
• Penilaian periodik perlu dilakukan terhadap program yang
sedang berjalan.
Prinsip BK di sekolah

• Konselor harus memulai karirnya dengan program


yang jelas
• Konselor harus selalu mempertahankan sikap
profesional tanpa mengganggu keharmonisan
konselor dengan personil sekolah lainnya dan
siswa
• Konselor harus memahami perannya sebagai konselor
profesional dan menerjemahkan perannya ke dalam
kegiatan nyata
• Konselor bertanggungjawab kepada semua siswa
• Konselor harus memahami dan terus mengembangkan
kompetensinya
• Konselor harus mampu bekerjasama secara efektif
dengan kepala sekolah.
ORIENTASI BK
Orientasi
Perseorangan
Orientasi
Perkembangan

Orientasi
Permasalahan

Orientasi BK
RUANG LINGKUP BK
REFERENSI
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani. 2014.
Bimbingan dan Konseling: Teori dan Aplikasi
di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Prayitno dan Erman Amti. 2015. Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2005.
Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Anda mungkin juga menyukai