Anda di halaman 1dari 6

BIMBINGAN DAN KONSELING

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. YARMIS SYUKUR, M.Pd., Kons

ISNA TANIA, M.Pd

OLEH :

ANNISA ELVINA ( 18035120 )

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

TUGAS 1 RINGKASAN HASIL DISKUSI PERTEMUAN 4

Prinsip dari Bimbingan dan Konseling menguraikan tentang pokok – pokok dasar pemikiran yang
dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan.

Prinsip secara umum adalah Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya agar pada
pemecahan masalah individu dapat dengan sempurna terselesaikan, kemudian bimbingan diberikan agar
individu yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan sehingga terlahir individu yang
mandiri dan semangat dalam menjalankan hidupnya.

Berdasarkan diskusi kemaren ada pertanyaan mengenai prinsip BK yg berkaitan dengan peserta didik
"pelayanan BK harus diberikan kepada semua siswa" bagaimana jika ada salah satu siswa pendiam/tertutup tidak
ingin menyampaikan maslaah nya kepada siapapun. Jika anda adalah seorang guru BK, Bagaimana cara anda
menanggapi hal tersebut? Maka dalam menghadapi permasalahan diatas kita katakanlah sebagai guru BK harus
dapat menyelesaikan dan mencari solusi yang dapat diterima oleh siswa kita, yang pastinya bermacam sifat dari
siswa kita termasuk pendiam dan tertutup dengan privasinya disini kita sebagai guru BK mampu membuat siswa
tersebut tidak merasa terdesak dengan tujuan kita, kita mesti mengenal terlebih dahulu siswa tersebut, membuat
diri kita sebagai guru BK diterima oleh siswa tersebut. dan menjelaskan bahwa apapun rahasia dan privasi siswa
tersebut aman dan terjaga. kita harus bisa meyakinkan siswa tersebut dengan berbicara 4 mata dengan siswa
tersebut dengan santai dan membimbing siswa tersebut diharapkan siswa tersebut dapat menceritakan
privasinya. Jadi pendekatan yang tepat mampu membuat siswa yang pendiam dan tertutup bisa nyaman dan
merasa aman dalam menceritakan privasinya.

Prinsip secara khusus terbagi atas :

Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah
individu-individu baik secara perorangan ataupun kelompok, yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya
adalah perkembangan dan kehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah
lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian dan kondisinya sendiri, serta kondisi lingkungannya.

Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu berbagai faktor yang mempengaruhi


perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang
berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan
individu yang berupa masalah. Dan dilihat dalam diskusi kemaren, masalah yang dialami oleh indvidu itu
sendiri terdiri dari masalah internal dan juga eksternal. Masalah internal adalah masalah yang timbul dari diri
siswa atau faktor-faktor internal yang ditimbulkan ketidakberesan siswa dalam belajar. Faktor internal berasal
dari dalam diri anak itu sendiri, seperti: Kesehatan, Rasa aman, Faktor kemampuan intelektual, Faktor afektif
seperti perasaan dan percaya diri, Motivasi, Kematangan untuk belajar, Usia, Kematangan untuk belajar, Jenis
kelamin, Latar belakang sosial, Kebiasaan belajar, Kemampuan mengingat, dan kemampuan penginderaan
seperti: melihat, mendengar atau merasakan.

Masalah Eksternal adalah problem-problem yang timbul dari luar diri siswa itu sendiri atau faktor-faktor
eksternal yang menyebabkan ketidakberesan siswa dalam belajar. Faktor eksternal adalah faktor yang datang
dari luar diri siswa, seperti:
datang dari luar diri siswa, seperti: Kebersihan rumah, Udara yang panas, Ruang belajar yang tidak memenuhi
syarat, Alat-alat pelajaran yang tidak memadai, Lingkungan sosial maupun lingkungan alamiah, Kualitas proses
belajar mengajar.

Ada sebuah pertanyaan dalam diskusi pada saat pandemi melanda Indonesia, dan pembelajaran jarak
jauh diterapkan. Tidak sedikit KPAI Menerima laporan kekerasan terhadap anak akibat PJJ ini. Sebagai konselor
ketika terjadi permasalahan antara orangtua dan siswa saat pembelajaran daring ini apa langkah yang harus
ditempuh guna memulihkan keadaan keluarga tersebut?  konselor (guru bk) harus mengetahui terlebih dahulu
keadaan individu tersebut sehingga dalam prosesnya bisa melakukan sharing atas permasalahan individu tersebut
melalui via online, dan setelah mengetahui apa penyebab yang sebenarnya guru bk bisa berkolaborasi dengan
guru matpel atau walas dari individu tadi untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada. tentu dengan
pembelajaran jarak jauh sulit ,mengetahui pokok permasalahan yang ada, namun setiap memulai pembelajaran
ada baiknya menanyakan kabar dan apa saja kendala selama proses daring ini. dan untuk guru bk tetap
menjalankan tugasnya untuk mengemban semua siswa nya misanya dengan meng adakan sharing bersama dan
sebagainya. Jadi intinya seorang konselor juga harus berkolaborasi dengan guru matpel.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan adalah Bimbingan dan
konseling harus diarahkan untuk mengembangkan invidu sehingga keputusan yang diambil dan akan dilakukan
oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga
ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. [ CITATION eri18 \l 1057 ]

Prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi (manajemen) pelayanan bimbingan
dan konseling Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistemmatis dan berkelanjutan agar dapat
mencapai tujuan dari pelaksanaan pelayanan BK. Bahwa guna organisasi dalam BK itu untuk membangun
komunikasi yang baik dengan sesama individu, dan dengan adanya komunikasi yang baik, maka siswa yang
ingin mendapatkan nasehat dari konselor, dapat dengan mudah menyampaikan apa yang dimaksudnya, sehingga
mencapai persepsi yang sama. Jadi prinsip-prinsip BK itu saling berkaitan antara prinsip khusus dan juga prinsip
umum.

Asas Keterpaduan

Asas Kesukarelaan TUGAS 2 MINDMAPPING SERTA PENJELASANNYA Kegiatan saling


adanya kesukaan menunjang,
dan kerelaan harmonis,dan
peserta didik terpadu
mengikuti layanan  Asas Kerahasiaan Asas Kedinamisan
menuntut
dirahasiakannya Isi layanan
segenap data dan bergerak maju,tidak
keterangan tentang monoton dan terus
peserta didik berkembang Asas Kenormatifan
(konseli) yang Layanan didasarkan
Asas menjadi sasaran pada aturan dan tidak
Keterbukaan layanan boleh bertentangan
Siswa bersifat dengan nilai dan
terbuka dan norma
tidak berpura

Asas Kegiatan
ASAS-ASAS Asas Keahlian
BK
Siswa pelaksana BK
berpartisipasi hendaklah tenaga
secara aktif yang benar-benar
ahli

Asas Asas Tutwuri


Kemandirian Handayani Asas Alih Tangan
Asas Kekinian
Diharapkan
permasalahan menciptakan suasana mengalih tangankan
menjadi siswa mengayomi, permalahan itu
siswa dalam
Penjelasan :

Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
diwujudkannya asas-asas berikut, yaitu:

1. Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya
segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan,
yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.
Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data
dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benarbenar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
(konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam
hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli).
Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya
kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/ kegiatan. Agar konseli
dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-
pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
(konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan pelayanan/ kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu
mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling
yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciriciri mengenal dan
menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap
pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya
sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun”
dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat
sekarang.
7. Asas Kedinamisan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar i si
pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja
sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap
pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9. Asas Keharmonisan atau kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma
agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma
yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru
harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan
mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.
Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah
tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru
pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan
dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara
tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan
itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari
orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain; dan demikian pula guru pembimbing dapat
mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain. [ CITATION
HKa11 \l 1057 ]
12. Asas Tutwuri Handayani yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang
mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan
rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien)
untuk maju.
Contoh : Kegiatan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya disertai dan
sekaligus dapat membangun suasana pengayoman, keteladanan, dan dorongan [ CITATION
Pra87 \l 1057 ].
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai