BAB1
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki beragam sumber daya hayati yang berpotensi untuk diolah menjadi
biodiesel. Saat ini, bahan mentah biodiesel Indonesia kemungkinan adalah minyak sawit
dan minyak kelapa. Tetapi, selain itu ada kemungkinan pemanfaatan bahan mentah
lainnya seperti minyak jarak,minyak kepoh,minyak saga dan minyak bji-biji lainnya yang
sedang diteliti.
Selama ini, transformasi minyak yang terkandung didalam bahan sumber menjadi
biodiesel dilaksanakan sebagai berikut.
1. Pengambilan minyak dari biji sumber, yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pemerahan dan ekstraksi.
2. Konversi minyak menjadi biodiesel.
Pengambilan minyak dari biji atau sumber dengan kadar minyak/lemak ≤ 30%
dilakukan dengan cara ekstraksi. Sedangkan untuk biji atau sumber kadar
minyak/lemak lebih dari 30% dilakukan dengan cara pemerahan yang dilanjutkan
dengan ekstraksi bungkil hasil pemerahan. Untuk lebih jelasnya, proses diatas
ditampilkan pada skema dibawah ini.
Biji/sumber dengan
kadar minyak/lemak ≤ Ekstraksi Penjumputan
30%
Minyak /lemak
Konversi menjadi
biodiesel Biodiesel
Gambar 1.1 Skema pembuatan biodiesel dari biji/sumber dengan kadar minyak/lemak ≤
30% denagn metode konvensional
Ampas/ bungkil
Biodiesel
perubahan
Gambar 1.2 Skema pembuatan biodiesel dari biji/sumber dengan kadar minyak/lemak ≥
30% dengan metode konvensional.
Contoh biji atau sumber dengan kadar minyak atau lemak kurang dari 30% antara lain biji
kecipir, saga, sirsak, pepaya, randu alas, dedak padi dan kedelai. Sedangkan biji atau sumber
dengan kadar minyak atau lemak lebih dari 30% antara lain jarak pagar, kelapa sawit, karet,
kelor, kemiri, jagung, cokelat, alpukat, kelapa dan kepoh.
Proses pengolahan sumber minyak atau lemak menjadi biodiesel diatas dikenal dengan
metode konvensional. Saat ini, mulai berkembang pemikiran untuk membuat proses yang
telah ada ,menjadi lebih efisien. Salah satu caranya adalah dengan menggambungkan proses
ekstraksi dan konversi bahan menjadi biodiesel (esterifikasi) menjadi satu. Proses ini dikenal
sebagai proses in situ. Untuk lebih jelasnya, tahap-tahap pembuatan biodiesel melalui
transesterifikasi in situ disajikan pada skema-skema dibawah ini.
Gambar 1.3 Skema pembuatan biodiesel dari biji/sumber dengan kadar minyak/lemak ≤
30% dengan metode in situ.
Biji/sumber dengan
kadar Minyak/lemak Pemerahan Miyak/ Konversi menjadi
Biodiesel
lemak biodiesel
≤ 30%
Ampas/ bungkil
perubahan
Ekstraksi
Penjumputan dan Biodiesel
+
pemulusan (penjualan lokal)
(trans)esterifikasi
Gambar 1.4 Skema pembuatan biodiesel dari biji/sumber dengan kadar minyak/lemak ≥
30% dengan metode in situ.