Pros 01306310
Alfian okta
Seminar Hasil Penelit ian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011 Pengabdian Masya…
Lia Lismeri
Jenis t anama
Asianelje Parlindungan
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen S. Humardani No. 1 Kampus
Jombor Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156, fax (0271) 591065
ABSTRAK : Kabupaten Wonogiri dikenal dengan penghasil singkong paling banyak maka
disebut dengan “Kota Gaplek”. Di Desa Sumberejo para petani penghasil singkong
memanfaatkan singkongnya untuk pakan ternak, di buat kripik ada juga yang di jual segar
(panen langsung jual). Kebanyakan sisa singkong yang tidak dijual dijadikan tepung gaplek.
Tepung gaplek jika diaplikasikan dalam bentuk aneka makanan yang masih bernilai rendah
untuk memaksimalkan pemanfaatan singkong, penulis mengangkat suatu gagasan yaitu
Memanfaatkan Singkong Menjadi Tepung Mocaf Untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo.
Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dalam bahasa Indonesia disebut tepung singkong
modifikasi. Pada pembuatan tepung mocaf dilakukan proses khusus yang disebut dengan
fermentasi atau pereraman yang melibatkan jasa mikrobia atau enzim tertentu sehingga selama
proses fermentasi berlangsung terjadi perubahan yang luar biasa dalam masa ubi baik dari aspek
perubahan fisik, kimia, dan mikrobiologis serta indrawi. Tepung mocaf memiliki penggunaan
yang lebih luas. Produk pangan olahan bahan baku terigu atau beras dapat diproduksi dengn
bahan tepung mocaf baik dengan sistem substitusi antara 5 – 75% dan bahkan ada produk
pangan olahan berbahan terigu seluruhnya dapat diganti dengan tepung mocaf. Dengan sentuhan
teknologi dan inovasi serta kratifitas diharapkan tepung mocaf dapat memberikan peluang
pengembangan yang menyehatkan dan diminati masyarakat. Memaksimalkan pemanfaatan
singkong menjadi tepung mocaf akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat
meningkatkan pendapatan ekonomi di Desa Sumberejo.
PENDAHULUAN
Kecukupan pangan di Indonesia secara mandiri masih merupakan masalah serius yang
harus kita hadapi saat ini dan masa yang akan datang. Bahan pokok utama masih bertumpu pada
beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk mengkonsumsi pangan pokok non
beras seperti jagung atau komoditi lainnya ( singkong ). Kecenderungan saat ini adalah masih
banyak masyarakat beralih ke bahan pangan beras bahkan terigu yang bukan komuditi pangan
local tetapi merupakan bahan pangan impor, sehingga persoalan kecukupan pangan dan
ketahanan pangan sangat rendah. Hal demikian menjadikan perubahan atau ppergeseran pola
komsumsi pangan pokok bagi masyarakat Indonesia sacara keseluruhan dan berkelanjutan.
Progam ketahanan pangan (food security) diharapkan mampu menyediakan pangan
yang memadahi dari segi jumlah maupun mutunya bagi masyarakat, khususnya bahan pangan
pokok local sumber karbohidrat atau kalori. Saat ini Indonesia masih jauh dari harapan untuk
menuju swasembada pangan, dalam arti tidak seluruh wilayah dapat memenuhi sendiri
kebutuhan pangan yang beraneka ragam, sehingga pada saat tertentu terjadi ketimpangan antara
permintaan pangan yang selalu meningkat dengan persediaan pangan, yang pada gilirannya
harus dilakukan impor berbagai ragam pangan dari Negara lain yang berarti mangurangi devisa
Negara. Oleh sebab itu diperlukan sosialisasi dan penggalakan progam pemanfaatan pangan
local yang beraneka ragam bagi masyarakat dalam upaya mencapai ketahanan pangan dan atau
swasembada pangan yang sebenarnya (bukan hanya swasembada beras). Pengenalan pangan
local terlebih dahulu dilakukan di pedesaan karena penulis yakin gerakan pemerintah akan
berhasil apabila dimulai dari yang kecil yaitu pedesaan. Penulis membidik desa Sumberejo yang
sebagian besar hasil pengolah pangannya berupa singkong. Selama ini singkong digunakan
untuk pakan ternak, dibuat kripik, dan ada juga yang dijual segar, sisa singkong yang tidak
dijual dibuat tepung.
Biomassa hasil pertanian dalam bentuk tepung selain memiliki sifat-sifat yang baik
seperti kadar air rendah, nilai gizi memadai, mudah di kemas, diangkat dan didistribusikan juga
sangat fleksibel dan luwes untuk di olah menjadi beraneka ragam produk olahan berbasis
tepung.
Selama ini singkong hanya diolah menjadi tepung gaplek yang mempunyai nilai
ekonomi yang masih rendah untuk itu penulis membuat gagasan untuk memanfaatkan singkong
menjadi tepung mocaf. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan singkong yang
mempunyai nilai jual lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.
METODE
Di Kabupaten Wonogiri khususnya desa Sumberejo dengan luas kurang lebih 6.000 km2
dan berpenduduk sekitar 3175 jiwa, sebagian besar penduduknya bercocok tanam, hampir setiap
rumah mempunyai lahan yang cukup luas, rata-rata setiap kepala keluaga mempunyai
pekarangan dengan luas 100 m2 bahkan ada yang berhektar-hektar, yang ditanami berbagai
jenis tanaman misalnya, singkong, jagung, kacang dan lain-lain. Namun karena sebagian besar
lahannya ditanami singkong maka Kabupaten Wonogiri dikenal dengan sebutan “Kota Gaplek”
karena penghasil singkong paling banyak. Masyarakat Sumberejo belum dapat memanfaatkan
singkong secara maksimal, Mereka memanfaatkan singkong untuk pakan ternak, dibuat gaplek,
dibuat kripik, bahkan ada yang dijual segar (panen langsung dijual) sehingga mempunyai nilai
jual yang rendah.
Apabila singkong tersebut tidak terjual, kebanyakan para petani mengolah pangan
mengelola hasil pertanian khususnya singkong menjadi Tepung Gaplek. Gaplek yang
dikeringkan, digiling dan diayak tanpa adanya perlakuan fermentasi, tepung yang dihasilkan
masih memiliki sifat-sifat yang ada pada singkong seperti bau dan cita rasa khas singkong
masih kuat, warna tepung agak kusam, kurang lembut serta mudah apek. Mereka belum
mengenal pengolahan tepung selain tepung gaplek sehingga penulis mengenalkan teknologi
baru pengolahan singkong menjadi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour). Tepung Mocaf
(Modified Cassava Flour) dalam bahasa Indonesia disebut Tepung Singkong Dimodifikasi,
dikatakan sebagai Proses Modifikasi sebab pada pembuatan Mocaf dilakukan proses khusus
yang disebut dengan fermentasi atau Pereraman yang melibatkankan jasa mikrobia atau enzim
tertentu, sehingga selama proses fermentasi berlangsung terjadi perubahan yang luar biasa
dalam masa ubi baik dari aspek perubahan fisik, kimiawi, dan mikrobiologis serta inderawi.
Beberapa informasi mengatakan bahwa selama proses fermentasi berlangsung tumbuh berbagai
spesies mikrobia antara lain Carinebacterium manihot, Geotrichum candidum, Aspergillus sp,
Syncephalastrum sp, Leuconostop sp, Alcaligenus sp, Lactobacillus sp, Streptococcus,
Aacinotobacter dan Bacillus sp. Semua mikrobia tersebut berperan dalam melakukan perubahan
pada massa ubi dan medianya (air rendaman) (Kymaryo et al, .2000)
Keuntungan menggunakan tepung mocaf di banding dengan terigu antara lain sebagai
berikut: produk pangan olahan berbahan baku terigu/beras dapat diganti dengan bahan mocaf
baik dengan system substitusi antara 5-75% dan bahkan ada produk pangan olahan berbahan
terigu seluruhnya dapat diganti dengan mocaf, dengan variasi jumlah tepung mocaf yang
digunakan untuk pengganti tepung terigu / beras dapat menghasilkan produk pangan olahan
dengan sifat fisik dan inderawi seperti produk aslinya (tanpa substitusi ), dengan sentuhan
teknologi dan inovasi serta kreatifitas tepung mocaf dapat memberikan peluang pengembangan
pangan bebas gluten yang menyehatkan dan di minati masyarakat.
Adapun beberapa perbedaan perbandingan komoditi pangan sumber karbohidrat
komposisi kimia antara mocaf, tepung terigu, beras yang dapat dilihat pada tabel1.
Selain itu ada perbedaan komposisi kimia antara tepung mocaf dengan tepung singkong,
yang dapat dilihat pada tabel 2, diketahui bahwa tepung mocaf memiliki sifat-sifat lebih baik
daripada tepung singkong.
Ada juga perbedaan sifat fisik antara tepung mocaf dengan tepung singkong, yang dapat
dilihat pada tabel 3.
Selain itu terdapat pula perbedaan sifat organoleptik antara tepung mocaf dengan tepung
singkong, yang dapat dilihat pada tabel 4.
Ubi Kayu
DiKupas
Dikerok Lendirnya
Dikecilkan Ukurannya
DiParut
DiPeram 3 hari
Dikeringkan
Direndam air 2 hari
Digiling Ditiriskan (tiap hari diganti
airnya)
Digiling
Diayak 80 mesh Dikeringkan
Ditiriskan Diayak
Digiling
Dikeringkan
Diayak
Digiling
Diayak
Tepung Mocaf
KESIMPULAN
Di desa Sumberejo, Wonogiri hanya mengolah singkong untuk pakan ternak, dibuat
kripik, bahkan ada yang dijual segar (panen langsung jual). Sisa yang tidak terjual dibuat gaplek
dan diolah menjadi Tepung Gaplek. Tepung Gaplek masih memiliki sifat khas singkong yang
masih kuat sehingga warna tepung agak kusam, kurang lembut, dan mudah apek. Maka penulis
mengangkat gagasan Memanfaatkan Singkong Menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan
Masyarakat Sumberejo.
Gagasan tersebut diimplementasikan kepada masyarakat Sumberejo (Bapak-bapak dan
Ibu-ibu pengolah singkong). Hal pertama yang dilakukan menghubungi Kepala Desa meminta
izin untuk melakukan sosialisasi, kemudian mengadakan pengabdian masyarakat untuk
melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan Tepung Mocaf.
Memaksimalkan pemanfaatan singkong menjadi tepung mocaf akan mempunyai nilai
jual yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi di Desa Sumberejo.
PERSANTUNAN
DAFTAR PUSTAKA
Halaman Judul i
Kata Pengantar iii
Sambutan Ketua Panitia iv
Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo v
Daftar Isi vii
Keynote Speaker
Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi xiii
Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo
3. Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis
Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya
A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono ......................... 13 – 22
4. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan
Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen
Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari
Handayani ............................................................................................................. 23 – 29
5. Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ).
Sudarmi dan A. Intan Niken Tari .................................................................... 30 – 37
vii
8. Analisis Terjemahan Film Inggris - Indonesia: Studi Kasus Terjemahan Film
“Romeo And Juliet” (Kajian tentang Strategi Penerjemahan)
Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih
Wijayava............................................................................................................... 57 – 66
10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah
Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum
Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............ 76 – 82
12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada
Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam
Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana
Srisanti
Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti .................. 92 – 102
14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen
Bogan Solo)
Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto .......................................................... 112 – 119
15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu
bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto ....................................... 120 – 132
16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo)
Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono ....................................... 133 – 139
viii
20. Peran Serta Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2011
Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ........................................ 164 – 167
22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada
Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo
Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani .......... 173 – 178
25. Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar
Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos
Wahyu Harinta .................................................................................................. 191 – 194
26. Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan
untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana
Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri,
dan Wisnu Tri Husodo ....................................................................................... 195 – 200
28. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada
OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo
Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ................ 209 – 214
31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi
Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon,
Kabupaten Sragen
Cucu Siti Sukonsih ............................................................................................ 228 – 231
ix
32. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru
Sekolah Dasar Negeri Dalangan 01 dan Sekolah Dasar Negeri Dalangan 02,
Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani 232 – 236
33. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri
MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan
Devi Sri Giyanto ................................................................................................ 237 – 240
38. Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel
Darsini dan Ainur Komariah ............................................................................ 267 – 271
41. Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo
Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri
Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur
Komariah ........................................................................................................... 284 – 288
42. Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif
Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ................................................... 289 – 294
43. Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa”
Bisri Nuryadi, Wahyu Al Hidayat Jati, dan Rohkhayati .............................. 295 – 299
x
44. Peluang Bisnis Pemanfaatan Limbah Botol Plastik menjadi Aneka Souvenir
Hajatan
Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ................................................... 300 – 305
xi
ISBN : 978-602-99172-5-3
Proceeding
SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
Sukoharjo, 7 Desember 2011
N BA
N
RA G
E
ET
U
N
R S I TA S V
NUS
A N TA
VE
RA
NI
U
SU
KOHARJO
Team Review:
Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P
Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum
Suprapto, S.T., M.Eng
Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd
Ir. A. Intan Niken Tari, M.P
Editor:
Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum.
Ainur Komariah, S.T.