Kekuatan tarik (tensile strength, ultimate tensile strength) adalah tegangan maksimum
yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan
tersebut patah. Kekuatan tarik adalah kebalikan dari kekuatan tekan, dan nilainya bisa
berbeda.
Hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara beban
atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut.
Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs
beban mengikuti aturan Hooke yaitu rasio tegangan (stress) dan regangan (strain)
adalah konstan.
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan
strain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan”
Strain (Regangan):
ε = ΔL/L ,
ΔL = Pertambahan panjang,
L = Panjang awal
Kekuatan geser suatu bahan adalah tegangan yang menyebabkan komponen rusak/patah
akibat beban geser. Pengujian geser dapat dilakukan pada mesin uji tarik menggunakan
peralatan tambahan khusus. Geseran ganda merupakan pengujian standar untuk logam
sedang ASTM. D732 cocok untuk menguji bahan plastik.
Rumus : σ =P/A ,
Gambar :
3. Kekuatan Tekan (Compressive Strength)
Kekuatan tekan adalah kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban
yang akan mengurangi ukurannya. Kekuatan tekan dapat diukur dengan memasukkannya
ke dalam kurva tegangan-regangan dari data yang didapatkan dari mesin uji. Beberapa
bahan akan patah pada batas tekan, beberapa mengalami deformasi yang tidak dapat
dikembalikan. Deformasi tertentu dapat dianggap sebagai batas kekuatan tekan, meski
belum patah, terutama pada bahan yang tidak dapat kembali ke kondisi semula
(irreversible).
Rumus :
P = Beban maksimum ( kN )
Gambar :
4. Kekerasan (Hardnees)
Kekerasan adalah ketahanan bahan atau logam terhadap deformasi yaitu deformasi tekan
atau indentasi. Pengujian kekerasan bertujuan untuk mengkur tahanan dari bahan atau
logam terhadap deformasi plastis. Prinsip pengukurannya adalah dengan memberi gaya
tekan melalui sebuah indentor pada permukaan bahan atau logam. Kemudian luas atau
dimensi atau diameter dari jejak penekanan/indentasi diukur.
a. Uji Brinell
Gambar :
Gambar :
5. Elastisitas (Elasticity)
Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah
menerima beban yang mengakibatkan perubahan bentuk. Elastisitas merupakan
kemampuan suatu material untuk kembali ke ukuran semula setelah gaya dari luar
dilepas. Atau didefinisikan sebagai ukuran kekakuan suatu material, semakin harga
modulus ini semakin kecil regangan elastic yang terjadi, atau semakin kaku. Modulus
kekakuan dihitung gradien dari batas proporsional kurva tegangan-regangan: Makin besar
modulus elastisitas maka makin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat pemberian
tegangan.
Rumus : σ = ε.E
Contoh soal :
Sebuah potongan tembaga yang panjang awalnya 305 mm (12 inchi ) ditarik dengan
tegangan 276 MPa (40.000 psi ). Jika deformasi elastis, berapakah pertambahan panjang?
(E = 11 x 104 MPa (16 x 106 psi )).
Jawab :
Gambar :
6. Ketangguhan ( Toughness )
Adalah kemampuan bahan untuk menyerap energi sampai patah.
Satuan ketangguhan = satuan resilience
bahan ulet ->bahan tangguh
bahan getas ->bahan tidak tangguh
Gambar :
7. Kerapuhan (Brittleness)
Kerapuhan adalah sifat logam yang memungkinkan sedikit membengkok
atau deformasi tanpa menghancurkan. Sebuah logam yang rapuh cenderung pecah atau
retak tanpa perubahan bentuk. Karena struktural logam sering
mengalami syok beban, kerapuhan bukan sifat yang sangat diinginkan. Besi cor, cor
aluminium dan baja sangat keras adalah contoh dari logam yang rapuh.
Contoh soal :
Sebuah spesimen silinder dari baja mempunyai diameter awal 12,8 mm diuji tarik
hingga patah. Kekuatan patah tekniknya diperoleh σf = 460 MPa. Jika diameter
patahnya adalah 10,7 mm, carilah keuletan dalam persen pengurangan penampang
Jawab :
Gambar :
12. Daya Hantar Panas dan Listrik (Heat and Electrical Condacitivity)
Merupakan kemampuan mudah atau sulitnya suatu material untuk menghantarkan panas
atau listrik.
Daftar Pustaka