Anda di halaman 1dari 19

Alat Ukur Linear Sudut

Muchamad Syahid Al Amin 5201414028 PTM


Pengertian

Alat ukur sudut adalah alat untuk mengukur


kemiringan sebuah komponen.
Jenis – Jenis Alat Ukur Sudut
Langsung Tak Pelingkup Blok
Langsung Sudut Sudut
Busur
Baja
Senter Batang
Busur
Sinus Sinus
Bilah

Siku
Tetap

Siku Lipat
Busur Baja
Busur baja merupakan alat ukur
sudut yang hasil pengukurannya
langsung dapat dibaca pada skala.
Alat ini dibuat dari plat baja
dan dibentuk setengah lingkaran
dan diberi batang pemegang serta pengunci. Pada plat
setengah lingkaran itulah dicantumkan skala ukuran
sudutnya. Untuk memudahkan, plat berbentuk lingkaran
yang berskala tersebut disebut dengan piringan skala
utama. Antara piringan skala utama dengan batang
pemegang dihubungkan dengan pengunci yang mempunyai
fungsi untuk mematikan gerakan dan piringan skala utama
waktu mengukur.
Kegunaan
- untuk mengukur sudut-sudut benda ukur
terutama yang terbuat dan plat
- untuk mengukur sudut-sudut alat potong
Gambar Mengukur Benda
Busur Bilah

Busur bilah merupakan pengukur sudut universal


digunakan untuk pengukuran sudut secara tepat.
Hal tersebut memungkinkan ketelitian pengukuran
hingga 5 menit. Pengukur sudut dapat distel pada
sembarang tempat dengan daerah pengukuran
dan nol sampai dengan 360˚. Alat ukur sudut
tersebut penggunaannya lebih luas dan pada busur
baja.
Pembacaan
Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda
dengan prinsip pembacaan jangka sorong, hanya skala
utama satuannya dalam derajat, sedangkan skala nonius
dalam menit.

Pembagian nonius sudut dan O sampai 6O’ terdiri atas sebuah busur
sebesar 23° dan terbagi menjadi 12 bagian yang sama. Jadi 12 bagian
= 23°, sehingga 1 bagian 23°/12 = 1 55’ atau 5’ lebih kecil dan 2°.
Pembacaan
Pembacaan skala nonius harus searah dengan arah pembacaan skala
utama. Jadi harus dilihat ke mana arah bergesernya garis skala 0 dan
nonius terhadap garis skala utama. Sebagai contoh lihat gambar berikut
ini.

Garis nol skala nonius berada di antara 500 dan 600 dan skaa utama
tepatnya antara garis ke 540 dan 55°. Hal tersebut berarti penunjukan
skala utama sekitar 540 derajat lebih. Kelebihan ini dapat dibaca
besarnya dengan melihat garis skala nonius yang segaris dengan salah
satu garis skala utama. Ternyata yang segaris adalah angka 25 dan
skala nonius. Ini berarti kelebihan ukuran tersebut adalah 30 menit (5
garis di sebelah kanan garis 0 : 5 x 5 menit = 25 menit). Jadi
keseluruhan pembacaannya adalah 54 derajat ditambah 30 menit 56
30’.
Siku Lipat
Siku lipat mempunyai kaki-kaki yang dapat distel dan
digunakan untuk pengalihan dan pembandingan sudut-
sudut. Contoh penggunaaimya dapat dilihat pada gambar
berikut.
Siku Tetap
Siku tetap digunakan untuk pemeriksaan sudut yang sering
terjadi, misalnya 90˚, 120˚. Sudut 90˚ diuji dengan siku
rata atau siku tumpu. Penempatan siku yang kurang tepat,
misalnya miring mengakibatkan hasil pengukuran yang
salah.
Pelingkup Sudut
Konstruksi dari pelingkup sudut terdiri dari
beberapa bilah yang disusun sedemikian rupa
sehingga dalam penggunaannya dapat disesuaikan
dengan bentuk dari benda ukur. Pengukuran sudut
dengan pelingkup sudut tidak bisa diketahui secara
langsung besarya sudut yang diukur, melainkan
harus dicek dulu dengan busur baja atau busur
bilah. Oleh karena itu, sebelum dicek dengan busur
baja atau busur bilah maka kedudukan dari
masing-masing bila dari pelingkup sudut harus
dikeraskan/dikunci dulu dengan penguncinya agar
posisinya tidak
berubah waktu diambil dari benda ukur. Hal
ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kesalahan pengukuran sudut.
Blok Sudut ( Angle Gauge )
Pada pengukuran sudut tak langsug ada alat-
alat ukur yang berupa balok baja yaitu yang
disebut dengan blok sudut (Angle Gaugle)
Blok sudut biasanya mempunyai ukuran
panjang kurang lebih 75 mm dan lebar
biasanya 16 mm. Bagian tebalnya tidak
sejajar karena kedua ujung memanjang
membentuk sudut
Fariasi Blok Ukur
1. Blok sudut yang 15 blok:
a. Blok sudut dalam derajat : 1 ,3 ,9 ,27 ,41 = 5 blok
b. Blok sudut dalam menit : 1’ ,3’ ,9’ , dan 27’, 30’ = 4 blok
c. Blok sudut dalam detik : 1”, 3”, 20” dan 30” = 4 blok
2. Blok sudut yang 16 blok:
a. Blok sudut dalam derajat : 1 ,3 ,5 ,30 ,45 = 6 blok
b. Blok sudut dalam menit : 1’, 3’, 5’, 20’, 30’ = 5 blok
c. Blok sudut dalam detik : I” ,3” ,5” ,20” ,30” = 5 blok
Batang Sinus
Batang sinus ini merupakan pelat baja yang sudah diproses
dengan perlakuan panas tertentu, pada bagian dari kedua
ujungnya dilengkapi dengan semacam silinder atau rol yang
diameternya sama. Jarak antara senter dari kedua rol
tersebut bermacam-macam, ada yang 100 mm, ada yang
25 mm, dan ada pula yang berjarak 300 mm. Jarak inilah
yang digunakan sebagai dasar perhitungan dalam
menggunakan batang sinus.
Dalam penggunaannya, biasanya harus dilengkapi/dibantu
dengan jam ukur dan blok ukur. Jam ukur digunakan untuk
mengecek kedataran permukaan benda ukur, sedangkan
blok ukur digunakan untuk sebagai landasan guna
membuat permukaan benda ukur menjadi data sejajar
dengan meja tempat pengukuran (surface table).
Senter Sinus
Untuk poros-poros yang berbentuk tirus (konis) maka
pengukuran sudutnya kurang tepat kalau dilakukan dengan
batang sinus karena batang sinus sangat cocok untuk
benda ukur yang berbentuk balok. Alat ukur sudut dengan
prinsip sinus lain yang bisa digunakan untuk mengukur
sudut ketirusan poros adalah sine center atau senter sinus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai