Anda di halaman 1dari 59

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Vendiko Rizki Nur Pratama


NIM : 20050514015
Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan
: Teknik Elektro
Judul : Sistem Pendingin Pada Mesin Diesel
Cummins Kta 38 G8 Sebagai Penggerak
Generator Di Unit Power Plant di
PPSDM MIGAS Cepu

Telah memenuhi syarat untuk diseminarkan dan diuji sebagai


persyaratan lulus mata kuliah praktik industri

Surabaya, Juni 2023


Menyetujui
Dosen Pembimbing PI

Yulia Fransisca, S.Pd., M.Pd.


NIP. 198507162015042002

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Industri/Praktik Lapangan


Judul : Sistem Pendingin Pada Mesin Diesel
Cummins Kta 38 G8 Sebagai Penggerak
Generator Di Unit Power Plant di PPSDM
MIGAS CEPU
Nama Industri : PPSDM MIGAS CEPU
Alamat Industri : Jl. Sorogo No.1, Kampungbaru,
Karangboyo, Kec. Cepu, Kabupaten Blora,
Jawa Tengah
Yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik (FT)
Universitas Negeri Surabaya
Nama : Vendiko Rizki Nur Pratama
NIM : 20050514015
Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Elektro
Yang telah diseminarkan/diujikan dan dinyatakan lulus
Menyetujui Blora, 1 Juni 2023
Penguji Mengetahui/Menyetujui
Pembimbing Industri

Djoko Santoso, S.S.T.


NIP. 197112282006041016
Mengetahui/Menyetujui Mengesahkan
Dosen Pembimbing Wakil Dekan 1
Fakultas Teknik Unesa

Yulia Fransisca., S.Pd., M.Pd. Dr. Agus Wiyono, S.Pd., M.Pd


NIP. 198507162015042002 NIP. 1970120419990310003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Industri/Praktik kerja Lapangan:


Judul : Sistem Pendingin Pada Mesin Diesel
Cummins Kta 38 G8 Sebagai Penggerak
Generator Di Unit Power Plant di PPSDM
MIGAS CEPU
Nama Industri : Pusat Pengembagan Sumber Daya
Manusia Minyak Dan Gas Bumi
No. Telp/fax : (0296) 412888
Yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
Nama : Vendiko Rizki Nur Pratama
NIM : 20050514015
Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Elektro
Telah diseminarkan/diuji dan dinyatakan lulus.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan


Rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktik Industri di
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas
Bumi (PPSDM MIGAS) Cepu, yang berjudul “Sistem
Pendingin Pada Mesin Diesel Cummin KTA 38 G8 di Unit
Power Plant di PPSDM Migas Cepu” dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Gas
Bumi merupakan salah satu Lembaga pemerintahan dimana
memiliki fokus terhadap bidang pengembangan sumber daya
manusia, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak
dan Gas Bumi Cepu merupakan salah satu wujud kepedulian
sekaligus fasilitas untuk lulusan Pendidikan yang menjadi
rutinitas untuk mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun
swasta ataupun SMK sederajat dalam pelatihan Praktik
Industri maupun pengambilan data skripsi ataupun tugas
akhir.
Dalam pelaksanaannya Penyusun merasa bersyukur
atas dukungan, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak
sehingga pelaksanaan Praktik Industri sekaligus dengan
Pembuatan Laporannya dapat terealisasikan dengan baik.
Penyusun merasa bersyukur dan berterimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta karunia-
Nya sehingga Praktik Industri beserta Laporan Praktik
Industri dapat terlaksana dengan baik.
2. Keluarga terutama orang tua yang telah senantiasa
memberi dukungan serta doa demi terlaksananya Praktik
Industri serta penyusunan laporan Praktik Industri.

iv
3. Ibu Dr. Maspiah. M.Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
4. Bapak Dr. Agus Wiyono, S.Pd, M.T. selaku Wakil Dekan
Bidang Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada
Masyarakat.
5. Bapak Nur Kholis, S.T., M.T. selaku Koordinator Praktik
Industri Universitas Negeri Surabaya.
6. Ibu Yulia Fransisca, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Surabaya.
7. Bapak Waskito Tunggul Nusanto, S.Kom., M.T. selaku
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Minyak, dan Gas Bumi.
8. Bapak Djoko Santoso, S.S.T. selaku Pembimbing Praktek
Kerja Industri di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Minyak, dan Gas Bumi
9. Serta seluruh pihak yang telah membantu memberikan
saran serta masukan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu Penyusun menerima segala kritik
serta saran yang membangun sebagai motivasi dan semangat
untuk terus memperbaiki diri. Akhir kata semoga laporan
Praktik Kerja ini dapat bermanfaat dan menginspirasi bagi
para pembacanya sekian.

Cepu, 31 Mei 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................... ix
DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK .................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 4
C. Tujuan Praktik ............................................................. 4
D. Manfaat Praktik ........................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................... 8
A. PLTD ............................................................................ 8
B. Sistem Pendingin Pada PLTD .................................. 11
C. Generator Set (Genset) .............................................. 17
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PEMBAHASAN.............................................................................22
A. Gambaran Umum Industri ....................................... 22
1. Gambaran Umum Industri ................................ 22
2. Orientasi Perusahaan.......................................... 26
B. Pembahasan
1. Unit Power Plant ................................................... 30
2. Sistem Kerja Pendingin Pada Mesin Diesel Tipe
KTA 38 G8 dan Generator di Unit Power Plant
PPSDM Migas Cepu ............................................ 31
3. Cara Kerja PLTD di PPSDM Migas Cepu .......... 34
4. Pemeliharaan Sistem Pendingin ......................... 35

iii
5. Generator di PPSDM MIGAS Cepu ................... 42
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................... 45
A. Kesimpulan .................................................................. 45
B. Saran ............................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 47

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. PLTD ........................................................................ 10


Gambar 2. Skema sistem pendingin PLTD.............................. 13
Gambar 3. Genset ...................................................................... 17
Gambar 4. Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral .................................................................... 22
Gambar 5. Struktur Organisasi di PPSDM Migas................... 25
Gambar 6. Denah Lokasi PPSDM Migas ................................. 26
Gambar 7. Lokasi Unit Power Plant .......................................... 31
Gambar 8. Sistem Pendingin pada PLTD ................................ 33
Gambar 9. Skema Sistem Pendingin pada PLTD .................... 33
Gambar 10. Penggantian Filter Udara ..................................... 35
Gambar 11. Penggantian Filter Oli ........................................... 35
Gambar 12. Pompa Air.............................................................. 36
Gambar 13. Fan Radiator........................................................... 33
Gambar 14. Tangki penyimpanan solar .................................. 34
Gambar 15. Skema dasar PLTD ................................................ 35
Gambar 16. PLTD di PPSDM Migas ........................................ 36

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Spesifikasi Generator .................................................. 20


Tabel 2. Komponen Sistem Pendingin ..................................... 32

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengajuan PI ........................................... 52


Lampiran 2. Surat Panggilan PI................................................ 53
Lampiran 3. Lembar Pengesahan PI ........................................ 54

v
Halaman sengaja dikosongkan

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki
kemampuan dalam berfikir dan bertindak sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupannya, manusia
dituntut untuk bekerja karena agar terpenuhinya kebutuhan
kelangsungan hidupnya. Manusia berinteraksi dengan
manusia lainnya guna membangun suatu peradaban yang
maju dengan hasil olah berfikirnya. Dengan itulah sumber
daya manusia (SDM) tercipta dan dapat difungsikan sebagai
dasar dari pembangunan peradaban manusia yang modern
serta inovatif. Perkembangan industri di Indonesia dewasa ini
cukup pesat. Sehubungan dengan hal itu, perguruan tinggi
sebagai tempat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, berkepribadian mandiri, dan memiliki
kemampuan intelektual yang harus semakin meningkatkan
mutu dari output-nya.
Program studi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya mewajibkan
untuk seluruh mahasiswa mengikuti praktik industri agar
dapat menambah pengalaman, ilmu pengetahuan, dan bisa
menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi untuk
diterapkan pada perusahaan, selain itu praktik industri dapat
menjalin hubungan yang baik antara pihak Perguruan Tinggi
dengan perusahaan. Diharapkan hasil dari praktik industri
dapat menambah wawasan diluar perguruan tinggi.
Salah satu organisasi pemerintah yang menyusun,
menyelenggarakan serta melaksanakan Diklat adalah Pusat

1
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Energi dan
Sumber Daya Mineral yang selanjutnya disingkat PPSDM
Aparatur ESDM yang beralamatkan di Jalan Cisitu Lama No.
37 Bandung. Sejalan dengan perkembangan SDM saat ini,
PPSDM Aparatur ESDM memiliki tugas melaksanakan
pengembangan sumber daya manusia aparatur di bidang
kepemimpinan, manajemen dan administrasi bagi seluruh
pegawai Kementerian ESDM.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Minyak dan Gas Bumi Cepu merupakan salah satu perusahaan
pembangkit listrik yang memanfaatkan PLTD. PLTD ini
memiliki kapasitas maksimal 1000 kVA tiap generatornya
dengan tegangan yang dihasilkan oleh generator sebesar 400
V. pada pembangkit ini memiliki beberapa komponen utama
meliputi, generator, transformator, isolator/pengaman dan
lain-lain.
Pada umumnya, dimana listrik di operasi untuk
mengoperasikan seperti motor-motor penggerak untuk
industri migas seperti Kilang dan Boiler, apabila dalam
pengoperasian industri migas PPSDM Migas Cepu bergantung
dengan PLN terkadang masih terdapat gangguan berupa
pemadaman atau mati listrik, hal seperti ini jika terjadi tentu
dapat menghambat pengoperasian industri migas di PPSDM
Migas Cepu terutama dalam bidang Kilang dan Boiler.
Penggunaan listrik PLN pada PPSDM Migas hanya untuk
kegiatan-kegiatan kecil saja dan ketika PLTD tidak beroperasi
salah satunya karena Kilang sudah terisi penuh.
Praktik Industri yang dilaksanakan di PPSDM Migas
Cepu sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang memiliki
orientasi setelah kuliah menuju dunia industri. Melalui
Lembaga yang berada dibawah Badan Diklat ESDM ini

2
mahasiswa memperoleh pengetahuan dan aplikasi praktis
pada dunia industri minyak dan gas bumi khususnya. Sarana
dan prasarana yang memadai dari unit pengolahan sampai
realitas di lapangan dan laboratorium bengkel listrik sebagai
penyedia sarana latihan kalibrasi dan sistem kendali yang
lengkap, sangat menunjang proses mahasiswa untuk
memahami dunia Migas secara lebih detail.
Wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang
berkaitan dengan industrialisasi sangat diperlukan. Hal ini
sehubungan dengan kondisi Indonesia yang merupakan
negara berkembang, dimana teknologi masuk dan
diaplikasikan oleh industri terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja pendingin pada PLTD di unit
Power plant.
2. Bagaimana prosedur perawatan sistem pendingin
pada PLTD/Motor Diesel.
3. Bagamana cara mengatasi troubleshooting dari
permasalahan umum.

C. Tujuan Praktik
Tujuan bagi penulis yaitu:
1. Mengetahui cara kerja pendingin pada PLTD di unit
Power Plant
2. Mengetahui prosedur perawatan sistem pendingin
pada PLTD/Motor Diesel
3. Mengetahui troubleshooting dari permasalahan umum.

3
D. Manfaat Praktik
1. Bagi Peserta Magang Kerja
a. Mendapatkan gambaran tentang kondisi pabrik dan
proses yang nyata serta pengalaman terjun langsung
dalam proses tersebut dan menerapkan ilmu yang
sudah diperoleh selama perkuliahan.
b. Memberikan bekal tentang perindustrian, sebelum
terjun ke lapangan kerja secara nyata.
c. Menambah pengetahuan dan pemahaman keteknikan
secara praktis yang diterapkan pada industri.
d. Menambah wawasan dan pengalaman tentang praktik
kerja di lapangan.
2. Bagi Perusahaan
a. Dapat menciptakan potensi yang baik dalam
pengembangan sumber daya manusia.
b. Dapat terjalin kerja sama dibidang Pendidikan.
c. Dapat menjalin relasi yang kuat antara mahasiswa
dengan perusahaan.
3. Bagi Universitas Negeri Surabaya
a. Menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antara
perusahaan dengan perguruan tinggi negeri
Universitas Negeri Surabaya.
b. Dapat mengkorelasikan ilmu yang telah diberikan
pada saat di perkuliahan dengan di perusahaan.
c. Menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi untuk
tempat praktik industri di masa yang akan datang.

4
Halaman sengaja dikosongkan

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PLTD
(G.Nofica, 2012), berpendapat bahwa Motor Diesel
merupakan motor pembakaran dalam (Internal Combustion
Engine), dimana bahan bakarnya di semprotkan kedalam
silinder pada waktu torak hampir mencapai titik mati atas
(TMA). Oleh karena udara didalam silinder mempunyai
temperatur yang tinggi, maka bahan bakar akan terbakar
sendirinya. Motor diesel umumnya mempunyai beberapa
kontruksi utama di antaranya adalah torak, batang torak,
poros engkol, katup, pompa bahan bakar bertekanan tinggi
dan mekanisme penggerak lainnya.
PLTD adalah Pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak awal. Mesin diesel ini
berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel
sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga
mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Bahan bakar yang digunakan untuk mesin diesel ini adalah
solar. Motor Diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi
(compression ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan
bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar
kedalam udara dan temperatur bertekanan tinggi, sebagai
akibat dari proses didalam ruang bakar kepala silinder.
PLTD memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
pembangkit listrik konvensional pada umumnya.
Kelebihannya yaitu
1. Pengeluaran bahan bakar rendah.
2. Persediaan air terbatas.
3. Cocok digunakan pada industri skala menengah.

6
Dari penjelasan diatas maka fungsi dari PLTD adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban
kecil, terutama untuk industri skala menengah kebawah.
2. Sebagai unit beban puncak atau Peak Load. Bila PLTD
dioperasikan pada beban puncak, biasanya pada dalam
waktu beberapa hari. Karena dapat berfungsi untuk
menaikkan tegangan yang turun pada saat beban puncak.
PLTD menggunakan mesin diesel sebagai prime
mover. Prime mover adalah peralatan yang mempunyai fungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator.

Gambar 1. PLTD
(Sumber: Dokumen Pribadi)
1. Kegunaan PLTD
di Industri maupun di daerah terpencil atau pada
pedesaan PLTD (PLTD) ini dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dalam kapasitas yang lebih
kecil dan juga untuk kesediaan bahan bakar yang murah

7
serta mudah ditemui di pasaran dimana bahan bakar
tersebut relatif lebih murah.
Kegunaan utama PLTD adalah penyediaan daya
listrik yang memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pusat Pembangkit Listrik skala menengah
b. Cadangan (stand by plant)
c. Beban puncak
d. Cadangan untuk keadaan darurat

B. Sistem Pendingin Pada PLTD


Sistem pendingin mesin bertanggung jawab untuk
menjaga suhu mesin agar selalu berada pada suhu operasi.
Sistem pendingin mensirkulasikan cairan pendingin ke
seluruh mesin untuk membuang panas yang timbul akibat
pembakaran dan gesekan. Ia menggunakan dasar pemindahan
panas. Panas selalu pindah dari sumber panas yang satu ke
sumber panas yang lebih dingin. Sumber panas dan sasaran
panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila
perbedaan suhu tersebut semakin jauh maka semakin banyak
panas akan berpindah.
(H. Wiji. Lestari, 2017), berpendapat bahwa masalah
yang timbul pada sistem pendinginan bermacam-macam
adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin
pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses
pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan
mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan
instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran
tidak semuanya terkonversi menjadi energi, Sebagian
terbuang melalui saluran pembuangan dan Sebagian terserap
oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi

8
tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil
pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi Gerakan
mekanis, dengan hanya Sebagian kecil panas yang terbuang.
(P. A. Ma’sudi, W. Pracoyo, F. Azharul, and W.
Wilarso, 2019). Berpendapat bahwa Mesin yang beroperasi
secara terus menerus akan menghasilkan panas sehingga
dibutuhkan sistem pendingin. Fungsi utama dari sistem
pendingin ialah untuk mentransfer panas dari dalam mesin ke
luar udara luar. Sistem ini dirancang untuk memindahkan
panas dari mesin dan mempertahankan mesin pada
temperatur operasinya yang paling efisien atau mencegah
terjadinya overheat (panas yang berlebihan). pendinginan pada
motor induk sangat dibutuhkan karena temperatur gas
pembakaran didalam silinder dapat mencapai kurang lebih
500ºC. akibat dari proses pembakaran bahan bakar di ruang
pembakaran terjadi secara berulang-ulang maka akan terjadi
kenaikan suhu pada dinding silinder, torak, katup dan
beberapa bagian yang bergerak lainnya.
Mesin yang beroperasi secara terus menerus akan
menghasilkan panas sehingga dibutuhkan sistem pendingin.
Fungsi utama dari sistem pendingin ialah untuk mentransfer
panas dari dalam mesin ke luar udara luar. Sistem ini
dirancang untuk memindahkan panas dari mesin dan
mempertahankan mesin pada temperatur operasinya yang
paling efisien atau mencegah terjadinya overheating (panas
yang berlebihan).

9
Gambar 2. Skema Sistem Pendingin pada PLTD
(Sumber:https://www.maritimeworld.web.id//sistem-
pendingin-pada-motor-diesel-dan.html)
Keterangan:
1. Water Pump (Pompa air)
2. Oil Cooler (Pendingin oli)
3. After Cooler
4. Water Jacket
5. Cylinder Head
6. Radiator Cooler
7. Termostat (Pengatur Suhu)
Pada mesin diesel berkapasitas besar penggunaan
turbocharger digunakan untuk menambah kapasitas udara
pada mesin diesel. Penggunaan turbocharger dikombinasikan
dengan sistem pendingin udara (intercooler) untuk
mendapatkan dan menambahkan massa udara sebelum masuk
ke ruang bakar. Sistem pendinginan udara pada mesin diesel
sangat berpengaruh pada prestasi mesin (Tirtoatmojo &
Handoyo, 2013).

10
(Jusak Johan Handoyo, 2016), berpendapat dalam
buku yang berjudul Motor diesel Penggerak Utama Kapal
sistem pendingin mesin induk ada 2 (dua) macam yaitu :
1. Sistem pendingin terbuka
Sistem pendinginan terbuka adalah sistem media air
laut sebagai media pendinginnya setelah melakukan fungsi
pendinginan, selanjutnya air laut tersebut langsung
dibuang ke luar.
2. Sistem pendingin tertutup
Sistem pendingin tertutup adalah sebuah sistem
dengan media pendinginnya menggunakan air tawar yang
digunakan secara terus menerus bersirkulasi untuk
mendinginkan Motor/Mesin tersebut. Jadi sebelum
dimasukan kembali ke dalam Motor/Mesin, air tawar
pendingin tersebut dimasukan ke dalam alat pemindah
panas yang disebut fresh water cooler untuk menurunkan
media air tawar tersebut pada suhu antara 500ºC-600ºC.
Tujuan Pendinginan
Tujuan pendinginan adalah untuk:
a. Menjaga agar mesin mampu bekerja secara terus
menerus
b. Mencapai tenaga yang optimal
c. Mengurangi terjadinya kerusakan mesin
d. Mempertahakan kinerja mesin agar tidak terjadi overheat
e. Daya tahan mesin atau bahan material menjadi lebih
lama.

11
1. Syarat Air Pendingin Yang Baik
a. Bersih
Dalam artian air tersebut tidak mengandung
kotoran-kotoran yang dapat menyumbat pipa pada
mesin pendingin sehingga menghambat proses
pemindahan panas dari panas ke mesin pendingin.
b. Keasaman Air (PH)
Keasaman air pendingin (PH) penting dalam sistem
pendingin dan keasaman air pendingin (PH) harus
kurang dari 7. Apabila PH air pendingin kurang dari 7
maka akan bersifat asam dan hal itu akan membuat
mesin lebih mudah terkena korosi dan akhirnya
menurunkan kinerja mesin itu .
c. Tidak mengandung mineral
Air pendingin yang mengandung mineral mudah
membentuk kotoran ataupun partikel dalam air
sehingga akan mudah menempel pada dinding saliran
air (instalasi), dan akan mennghambat pemindahan
panas dari bagian mesin ke air pendingin.
d. Dapat menyerap panas dengan baik
Dalam artian pendingin air mempunyai sifat
pendinginan yang baik dikarenakan mempunyai daya
serap terhadap temperatur mesin yang panas dalam
jumlah yang banyak, sehingga mudah dialirkan dan
suhu pada sistem pendinginan menjadi lebih merata.
2. Penyebab meningkatnya suhu air pendingin
Untuk menjaga kondisi motor induk dapat bekerja
dengan normal, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain
perawatan air pendingin, dan perawatan komponen-
komponen sistem pendingin. Tidak sempurnanya fungsi
dari komponen sistem pendingin, jelas akan berpengaruh

12
terhadap kinerja motor induk. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan sistem perlu dijaga dan dirawat.
Adapun penyebab meningkatnya suhu air pendingin
motor induk dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
a. Adanya kerusakan pada pompa air tawar.
Kerusakan pada pompa air tawar berpengaruh pada
sistem kerja pendingin pada mesin, dikarenakan pompa
tersebut bertugas mengaliri dan mengeluarkan suhu
yang panas ke pendingin.
b. Adanya kebocoran pada pipa sistem pendingin.
Kebocoran pada pipa dapat menyebabkan suhu
keluar tidak pada tempatnya, hal ini sangat
berpengaruh pada kinerja sistem pendingin pada mesin.
c. Fresh water cooler kotor.
Jika Fresh water cooler kotor maka akan berdampak
pada kinerja mesin, dikarenakan fungsi ini dapat
memberikan kinerja mesin yang optimal dalam proses
pendinginan.

C. Generator Set (Genset)


Generator Set (Genset) adalah suatu mesin atau
perangkat yang terdiri dari pembangkit listrik (generator)
dengan mesin penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan
untuk menghasilkan suatu tenaga listrik dengan besaran
tertentu. Mesin pembangkit kerja pada genset biasanya berupa
motor yang melakukan pembakaran internal, atau mesin
diesel yang bekerja dengan bahan bakar solar atau bensin.
Generator adalah alat penghasil listrik. Prinsip kerja generator,
yaitu mengubah energi gerak (Kinetik) menjadi energi listrik.

13
Gambar 3. Generator Set
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Generator sumbernya bermacam-macam. Pada
generator listrik memproduksi sumber energi mekanik
menjadi energi listrik, Biasanya menggunakan induksi
elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik.
Pada pembangkit listrik gerak dari generator didapatkan dari
proses pembakaran bahan bakar diesel atau biasa disebut
bahan bakar solar. Terdapat dua jenis generator, yaitu:
1. (AC) arus bolak balik pada generator
2. (DC) arus searah pada generator
Komponen-komponen pada Diesel Generator
1. Komponen Diesel Generator
a. Cylinder Block (Blok silinder)
b. Piston (Torak)
c. Ring Piston (Cincin Torak)
d. Connecting rod (Batang Torak
e. Crank shaft (Poros engkol)
f. Fly wheel (Roda penerus)
g. Bearing/laher (Bantalan)
h. Valve (Katup klep)

14
i. Rocker arm (Tuas katup)
j. Valve spring (Pegas katup)
k. Push rod (Batang pendorong)
l. Valve lifter (Pengangkat katup)
m. Cam shaft (Poros hubungan)
n. Oil pan (Karter minyak)
o. Pin Piston
p. Thrust washer (Bantalan aksial)
q. Timing chain belt
r. Cylinder head (Kepala silinder)
s. Radiator
t. Air Cleaner (Filter udara)
u. Injektor
v. Choke rocker arm
Generator merupakan salah satu pesawat bantu yang
sangat penting peranannya, karena generator berfungsi
mensuplai seluruh kebutuhan listrik yang ada diatas kapal.
Generator dibedakan menjadi 2 jenis yaitu generator AC dan
generator DC. Didalam generator terdapat 2 bagian utama
mesin diesel yang berfungsi sebagai penghasil tenaga gerak,
dan alternator yang berfungsi mengubah energi gerak tersebut
menjadi energi listrik, pada mesin diesel dibedakan lagi
menjadi 2 tipe yaitu 2 tak dan 4 tak. (Amian, 2017).
Power faktor atau faktor daya merupakan bagian yang
penting dalam pengoperasian suatu generator listrik.
Penurunan faktor daya (cos ϕ) dapat mengakibatkan
menurunnya efisiensi pembangkit dalam menampung beban
kerja dan memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan
sistem pembangkit atau sistem beban listrik, sehingga perlu
perbaikan faktor daya tersebut (Muslim, Joko, Wanarti. 2014).

15
Tabel 1. Spesifikasi Generator G8
Spesifikasi Data
Merk Cummin
Seri KTA 38 G8
Tipe Langkah 4 Langkah
Jumlah Silinder 12 pcs
Volume 38 L (2300 cu in)
Breake Power 1180 HP
No.Seri 33 13628 24
Tahun 1997
Rpm 1500 rpm
Diameter Silinder 159 mm
Made In USA
Langkah Torak 59 mm
Compration 13.8:1
Konstruksi Silinder V 60 derajat
Arah Putaran Clockwise
Pendingin Radiator
P.Pendingin 7-35 Psi (50-241 Kpa)
Motor Starting Elec. DC 24 volt
Pelumas SAE 40
MEDITERANIAN
Kapasitas Oli 41 Gal (155 L)
P. Pelumas 45-65 Psi
Berat 10130 kg

16
Halaman sengaja dikosongkan

17
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Industri
1. Gambaran Industri

Gambar 4. Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya


Mineral
(Sumber:https://www.esdm.go.id/id/profil/arti-logo)
Profil Umum
PPSDM Migas Cepu berada di kecamatan Cepu
Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah dengan luas area 129
Hektar, dalam melaksanakan tugas pengembangan sumber
daya manusia di sektor minyak dan gas bumi, bertanggung
jawab lansgung kepada Kepala Badan Diklat Energi dan
Sumber Daya Mineral (Surat keputusan No.150 tahun 2001
tanggal 2 maret 2001) yang telah diperbarui. peraturan
Menteri ESDM no. 13 tahun 2016 tanggal 20 Juli 2016 memiliki
sarana lengkap yang sudah terakreditasi.

18
Berikut profil singkatnya:
Nama Instansi : Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Minyak dan
Gas Bumi Cepu
Alamat : Jalan Sorogo No 01,
Karangboyo, Kec Cepu 58315
Kabupaten Blora, Provinsi
Jawa Tengah. Telp. (0296)
42188
Email : Info.ppsdm.migas@esdm.go.id
Fasilitas : Ruang kelas, kilang minyak,
bengkel, Perpustakaan,
Laboratorium and Workshop
(Lab Geologi dan eksplorasi,
Lab. Pemboran, Pemadam
Kebakaran, Lab Produksi, Lab
Proses & pengolahan, Lab
Pengujian, Lab Listrik, Lab
Mekanik, Lab Instrumentasi,
Bengkel Las & Inspeksi, Basic
Sea Survival)
Fasilitas : Kilang Pengolahan Minyak,
Penunjang Pembangkit Tenaga Listrik,
Unit Pengolahan Air Bersih,
Laboratorium Bahasa, Aula,
Klinik, 32 Ruang Kelas,
Penginapan / Asrama &
Akomodasi, Sarana OlahRaga
dan Rekreasi.

19
a. Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM Migas Cepu
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral, PPSDM MIGAS memiliki tugas
Pokok dan Fungsinya sebagai berikut:
1. Tugas Pokok PPSDM MIGAS:
Melaksanakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
di bidang minyak dan gas bumi.
2. Fungsi PPSDM MIGAS:
a) Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis
pengembangan sumber daya manusia di bidang
minyak dan gas bumi
b) Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan
evaluasi serta pengelolaan informasi pengembangan
sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi.
c) Penyusunan perencanaan dan standarisasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang
minyak dan gas bumi.
d) Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan
informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi.
e) Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan
informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi.
f) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas di bidang pengembangan sumber daya
manusia Minyak dan Gas Bumi.
g) Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.

20
b. Sejarah Singkat PPSDM MIGAS
PPSDM Migas di awal bernama Bataafsche Petroleum
Maatschappij (BPM) pada tahun 1886 – 1942 dan Cepu
adalah kota penghasil Migas Pertama di Indonesia yang
terus bertransformasi untuk memberikan yang terbaik
kepada negara. Dengan terus berkembangnya PPSDM
Migas sehingga berkeinginan untuk berkontirbusi kepada
masyarakat lebih luas dengan memanfaatkan aset yang ada
dan kurang Optimal dengan buah inovasi dari Manajemen
untuk membuat suatu kawasan yang mengkolaborasikan
unsur Edukasi, sosialisasi, rekreasi, budaya daerah,
olahraga dan kesejahteraan,
maka dikolaborasikan.
3. Struktur Organisasi dan Staf Karyawan

Gambar 5. Struktur Organisasi PPSDM Migas


(Sumber: https://ppsdmmigas.esdm.go.id)

21
4. Denah Lokasi PPSDM MIGAS

Gambar 6. Denah Lokasi PPSDM MIGAS


(Sumber: https://ppsdmmigas.esdm.go.id)
2. Orientasi Perusahaan
a. Unit Keselamatan Kerja dan Pemadam Kebakaran
keselamatan kerja merupakan Unit K3LL (Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan) dibentuk
dengan tujuan untuk mencegah dan menanggulangi
segala sesuatu yang menyebabkan kecelakaan kerja
yang mempengaruhi terhadap proses produksi,
sehingga sumber-sumber produksi dapat digunakan
secara efisien dan produksi dapat berjalan lancar tanpa
adanya hambatan.
b. Unit Kilang
Orientasi ke bagian kilang dilakukan pada tanggal 05
mei 2023. Proses pengolahan minyak bumi di PPSDM
Migas terdiri dari dua unit utama yaitu Crude Distilation
Unit (CDU) dan Wax Plant (tidak beroperasi lagi).
c. Unit Boiler
Boiler Plant adalah unit yang bertugas untuk
memproduksi steam dan pembakaran bahan bakar.

22
Pada boiler plant memiliki beberapa tugas sebagai
berikut :
1) Penyedia Steam (Uap bertekanan)
Proses penyediaan steam dilakukan dengan
mengunakan air umpan masuk yang di masukkan ke
dalam boiler melalui drum diameter fire tube dan
keluar dari boiler sudah berubah menjadi steam (uap
bertekanan) yang ada pada keadaan superheated steam
dan mempunyai tekanan ± 6 kg/cm².
2) Penyedia Udara Bertekanan
Untuk mendapatkan udara bertekanan yang
berfungsi sebagai tenaga pneumatic untuk
instrumenasi, udara dilewatkan ke filter kemudian
dimasukkan ke dalam kompresor. Keluar dari
kompresor udara dilewatkan pada Heat exchanger
untuk didinginkan dengan media pendingin air
sehingga suhunya berubah.
3) Penyedia Air Lunak
Air lunak digunakan untuk umpan boiler dan air
pendingin mesin. Air industri yang berasal dari unit
pengolahan air dimasukkan kedalam softener
sehingga kesadahan air menurun. Penyedia air lunak
berperan penting dalam industri di PPSDM Migas
karena merupakan salah satu penyedia air lunak
yang digunakan dalam proses industri.
d. Unit Pengolahan Air
Orientasi ke bagian pengolahan air dilakukan pada
tanggal 10 mei 2023 Water Treatment digunakan sebagai
menyuplai kebutuhan air yang digunakan dalam proses
industri berupa boiler, kondensor dan air proses lainnya
serta digunakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih

23
di perusahaan maupun untuk masyarakat di sekitar
PPSDM Migas.
e. Unit Power Plant
Orientasi ke bagian kilang dilakukan pada tanggal 08
mei 2023. Unit penyedia listrik adalah unit PLTD yang
menangani penyediaan tenaga listrik sebagai
pembangkit tenaga listrik. Power Plant menggunakan
tenaga diesel dengan pertimbangan teknis antara lain:
1) Bahan bakar yang dipakai adalah solar yang
merupakan produk kilang
2) Sistem starting lebih mudah dan mesin realtif kuat.
3) Daya yang di hasilkan besar.
f. Unit Perpustakaan
Orientasi ke bagian kilang dilakukan pada tanggal 09
mei 2023. Perpustakaan PPSDM Migas mempunyai
sistem pelayanan terbuka yaitu Pelayanan reguler
(Mahasiswa, Pegawai, dan Dosen) Pelayanan non
reguler (peserta kursus, praktikan). Koleksi
perpustakaan antara lain: buku–buku diklat, laporan
penelitian, skripsi, laporan kerja Praktik dan bahan
audio visual.
g. Unit Laboratorium
1) Laboratorium Dasar
Orientasi ke bagian Laboratorium Dasar dilakukan
pada tanggal 03 mei 2023. Laboratorium merupakan
sarana yang sangat penting dalam sebuah industri
termasuk juga industri perminyakan. Begitu pula
dengan laboratorium yang ada di PPSDM Migas.
Laboratorium ini bertugas untuk memeriksa kualitas
produk dari minyak bumi agar sesuai dengan
spesifikasi yang diberikan oleh Dirjen Migas.

24
2) Laboratorium Pemboran
Laboratorium pemboran berfokus pada pengukuran
sifat-sifat fisik dan reologi 16 dari lumpur pemboran
seperti viskositas, yield point, densitas dan lain
sebagainya.
3) Laboratorium Pengujian Hasil Produksi
Laboratorium PHP digunakan sebagai tempat
pengujian hasil produk baik yang telah diproduksi
oleh PPSDM Migas maupun yang berupa crude oil
(co) yang diterima dari PT. Pertamina EP Asset 4 Field
Cepu. Laboratorium ini bertugas untuk mengamati
secara rutin mengenai kualitas bahan baku dan
produk.

B. Pembahasan
1. Unit Power Plant
Unit ini merupakan PLTD (PLTD) yang menangani
penyediaan tenaga listrik. Berperan untuk memasok
kebutuhan listrik tambahan terutama pada bagian
produksi agar tetap berjalan sesuai yang diharapkan.
Power Plant menggunakan tenaga diesel melalui beberapa
pertimbangan teknis antara lain :
a. Bahan bakar yang digunakan berupa solar, yang
disediakan oleh PPSDM MIGAS.
b. Sistem startingnya lebih mudah dan mesinnya relatif
lebih kuat.
c. Daya yang dihasilkan lebih besar.
d. Tidak ada ketergantungan terhadap instalasi lain.
e. Perawatan alat yang mudah.
(J. Tasiam, 2017), berpendapat bahwa pembangkit
listrik (Power Plant) merupakan tempat atau sumber energi

25
listrik dibangkitkan yang didalamnya terdapat generator
sebagai pembangkit listriknya dan turbin sebagai
penggeraknya (prime mover). Proses penyaluran tenaga
listrik dari pembangkit listrik menuju saluran distribusi
listrik disebut sebagai transmisi tenaga listrik. pelanggan
dapat mengunakan tenaga listrik dari PLTD sebagai
pengganti dari PLN agar lebih menghemat energi dan lebih
efisien dikarenakan PLTD dapat mensuplai listrik di daerah
yang jauh dari industri listrik.

Gambar 7. Lokasi Unit Power Plant


(Sumber: Dokumen Pribadi)
2. Sistem Pendingin (Cooling Sistem)
Sistem pendingin diharapkan mampu untuk
mempertahankan temperatur kerja dari mesin agar tidak
terjadi pemanasan yang diluar batas atau overheat. Akibat
dari pembakaran secara terus menerus mengakibatkan
komponen komponen mengalami kenaikan temperatur.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang

26
sangat tinggi. Temperatur yang sangat tinggi
mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis,
begitupun temperatur yang sangat rendah juga tidak baik
dalam proses operasional pada kerja mesin Sistem
pendinginan digunakan pada mesin agar temperatur
mesin terja pada batas temperatur kerja yang ideal.

Tabel 2. Komponen Sistem Pendingin


No Nama Komponen
1 Aftercooler Housing
2 Aftercooler Core
3 After Coolant Suuply
4 Aftercooler Coolant Return
5 Coolant Return to Radiator
6 Coolant transfer Tube (Head to Head)
7 Thermostat
8 Coolant Filters
9 Oil Cooler
10 Water Pump
11 Colant Supply from Raditor
12 Bypass Tube
13 Coolant to Block V
14 Cylinder Liner
15 Cylinder Head

27
Gambar 8. Sistem Pendingin pada PLTD
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 9. Skema Sistem Pendingin pada PLTD


(Sumber: www. Skemapendinginpltd.com)

28
Cara kerja dari sistem pendingin yaitu:
1. water pump memompa air pendingin ke bagian-bagian
mesin yang memerlukan pendinginanan (cylinder line,
cylinder head, cylinder block) serta alat pendingin (after
cooler, oil cooler, fuel cooler).
2. Setelah itu adalah dilanjutkan melewati water filter dan
thermostat berkisar temperatur air 80°C hingga 90°C.
3. Pada saat mesin pertama mesin diesel dinyalakan
keadaan bertemperatur rendah maka saluran air yang
menuju radiator masih tertutup, sehingga air pendingin
kembali menuju water pump tanpa melewati radiator. Fase
ini disebut pemanasan, dimana air pendingin yang
menuju ke dalam blok mesin sengaja tidak didinginkan
agar temperatur kerja pendingin 80°C hingga 90°C dapat
tercapai.
4. Untuk menjaga temperatur kerja air pendingin tetap stabil,
maka katup thermostat yang menuju radiator akan
terbuka.
5. Jika bukaan katup thermostat semakin besar maka bypass
hose menyempit.
6. Saat di dalam radiator terjadi pemindahan panas dari air
pendingin ke udara melewati celah celah radiator yang
dibantu dengan dorongan dari fan.
7. Pada radiator terdapat Pressure Regulating Valve (PVR)
untuk menjaga tekanan kerja di radiatoryang bertekanan
di bawah 48 kPa.
8. Saat tekenan melebihi 48 kPa maka PVR akan
mengalirkan sebagian air pendingin ke overflow tank
(tangki reservoir). Setelah suhu air didalam radiator
dingin maka air dari overflow tank akan terhisap kembali
ke dalam radiator.

29
3. Pemeliharaan Pada Sistem Pendingin
a. Penggantian Filter Udara

Gambar 10. Pengantian Filter Udara


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Tujuan: agar proses penyaringan udara yang masuk ke mesin
lebih optimal dan kerja sistem pendinginan lebih maksimal.
maka filter udara berfungsi untuk menyaring kotoran pada
udara yang akan masuk dalam ruang bakar mesin diesel.
Udara yang bersih akan menghasilkan tenaga yang maksimal
karena tidak ada kotoran yang tertinggal dalam ruang
pembakaran. Untuk itu sangat penting bagi pengguna untuk
merawat dan membersihkan filter udara. Pengecekan filter
udara dilakukan minimal setiap 100 jam pemakaian dan akan
lebih baik jika melakukan pengecekan oli pada filter udara
sesering mungkin. Jika pengguna lalai untuk mengecek dan
mengisi oli pada filter udara maka akan berdampak pada
kerusakan part dalam ruang bakar seperti cylinder liner, piston
dan ring piston.

30
2. Penggantian Filter Oli

Gambar 11. Penggantian Filter Oli


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Tujuan: dari filter oli adalah untuk menyaring berbagai
kotoran dari oli karena oli mesin yang digunakan terus
menerus akan gampang buat terkontaminasi dengan kotoran.
Adanya kontaminasi akan membuat kualitas oli menjadi
berkurang. Supaya kinerja oli bisa berjalan dengan baik,
maka diperlukan sebuah saringan oli. Filter oli akan
membuat berbagai kontaminan seperti karbon, gram besi dan
kotoran tidak bercampur di dalam mesin mobil.

31
3. Perawatan pada sistem pompa air

Gambar 12. Pompa Air


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Tujuan: Agar dalam proses penyedotan air bekerja secara
maksimal, karena jika pompa tersebut mengalami kerusakan
ataupun masalah maka fungsi dari kerja pompa air tersebut
tidak akan berjalan dengan baik. Pada dasarnya pompa air
atau water pump berfungsi untuk memompa air pendingin
yang berasal dari radiator ke dalam mesin. Air yang sudah
mengalami proses pendinginan secara sempurna akan
dipompa oleh water pump untuk masuk ke dalam mesin.

32
4. Pembersihan Fan Radiator

Gambar 13. Fan Radiator


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Tujuan: Agar kipas dapat mendinginkan mesin melalui udara
secara maksimal, biasanya pembersihan kipas angin
dilakukan dengan membersihkannya dari debu yang
menempel pada kipas, dikarenakan jika debu tersebut tidak
dibersihkan dan semakin menumpuk maka kerja dari fan
radiator akan semakin berat dan tentunya hal itu akan
mempengaruhi kinerja dari mesin.

33
4. Cara Kerja PLTD
a. Bahan bakar dalam tangki penyimpanan bahan bakar
dipompa kedalam penyimpanan sementara namun
sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangka penyimpanan sementara
(daily tank).

Gambar 14. Tangki penyimpanan solar


(Sumber: Dokumen Pribadi)
b. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukkan
kedalam tangka udara start melalui saluran masuk
(intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara
dinaikkan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada
umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai
±600ºC.
c. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
dimasukkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
d. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzle
(untuk BBM) kemudian diinjeksikan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber)

34
Berikut ini adalah skema dasar dalam PLTD

Gambar 15. Skema Dasar PLTD


(http://eprints.unm.ac.id/19435/1/JURNAL%20MASRIANT
O_1324040019.pdf)
Secara umum, skema diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk melakukan pembakaran optimal pada diesel
engine, maka diperlukan oksigen dari udara sekitar.
Disinilah peran air filter yang fungsinya untuk menyaring
udara yang masuk ke turbocharger dan enginer.
b. Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan
bakar, menghasilkan energi untuk memutar generator
yang kemudian menghasilkan listrik yang dihubungkan
ke trafo dan gardu listrik.
c. Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu
diperhatikan adalah sistem pendingin pada minyak
pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada
kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai
adalah sistem heat exchanger dan sistem radiator atau bisa
saja kedua sistem ini digabungkan.
d. Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas,
dimana air digunakan sebagai sarana pendingin. Proses

35
heat exchanger ini memiliki konsep yaitu, air pendingin
dialirkan terus dari sumber kolam buatan. Air terus
dialirkan secara konstan melalui pipa-pipa yang
kemudian dihubungkan dengan minyak pelumas,
sehingga terjadi perpindahan suhu tinggi dari minyak ke
suhu rendah (heat exchanging) dari air, yang menyebabkan
suhu minyak menjadi berkurang.
e. Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi
yang sama pada kendaraan bermotor), minyak pelumas
didinginkan menggunakan kipas radiator. Dimana pada
sistem ini mengaplikasikan konsep perpindahan suhu
melalui radiasi

Gambar 16. PLTD


(Sumber : Dokumen Pribadi)
Generator di PPSDM MIGAS Cepu
Arti dari KTA 38 G8 adalah
K : Seri Mesin
T : Mesin dengan Turbocharge
A : Mesin dengan Aftercooler
38 : Displacement in liter
G8 : Dilengkapi dengan Generator

36
Komponen Diesel Generator
Didalam diesel generator terdapat beberapa komponen utama.
Beberapa komponen tersebut mempunyai fungsi masing-
masing. Komponen tersebut diantaranya yaitu :
1) Cylinder Block ( Blok silinder)
2) Piston (Torak)
3) Ring piston (Cincin Torak)
4) Connecting rod (Batang torak)
5) Crank Shaft (Poros engkol)
6) Roda penerus (Fly wheel )
7) Bantalan ( Bearing/laher)
8) Katup klep (Valve)
9) Tuas katup (Rocker arm)
10) Pegas katup ( Valve spring )

37
Halaman sengaja dikosongkan

38
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan
Praktik Industri di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Minyak Bumi adalah terdapat berbagai macam
instrumen pada berbagai bidang terutama pada bidang energi
dan listrik yaitu pada unit Power Plant di PPSDM Migas.
Agar pada saat pengoperasian Mesin Diesel pada
PLTD maka sangat memerlukan yang namanya sistem
pendingin, dikarenakan sistem tersebut mampu mengurangi
dan meminimalisir kerusakan yang terjadi saat mesin diesel
menyala, dikarenakan mesin diesel berhenti operasi setelah 10
hari menyala dan setelah itu melakukan penggantian ke
generator lainnya.
Lalu dapat mengetahui prosedur dari perawatan
sistem pendingin pada mesien diesel/PLTD karena sistem
pendingin juga memerlukan perawatan, karena hal tersebut
mempengaruhi kinerja mesin
Fungsi dari Sistem pendingin adalah:
1. Sebagai pendingin mesin disaat mesin beroperasi agar
tidak terjadi overheat.
2. Sebagai perantara antara keluar dan masuknya suhu panas
dan water cooling.

39
B. Saran
Penulis masih menyadari bahwa masih banyaknya
kekurangan dalam penulisan laporan praktik industri ini,
untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari pembaca.
Harapannya dari penulis semoga laporan ini dapat berguna
dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pembahasan dan
kesimpulan didalam laporan praktik industri ini serta kondisi
yang nyata di lapangan, maka saran yang diberikan adalah:
1. Bagi Mahasiswa
Dari data yang diperoleh saat melakukan Praktik
Industri di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Minyak dan Gas Bumi terdapat proses pelaksanaan kegiatan
praktik industri, mahasiswa harus mau bertanya dan aktif
untuk selalu berkonsultasi kepada pembimbing lapangan
terkait cara kerja maupun yang akan dipelajari didalam
praktik industri ini agar dalam mencari ilmu dalam proses ini
dapat berjalan secara maksimal.
2. Bagi Universitas Negeri Surabaya
Dalam proses kegiatan praktik industri alangkah
baiknya dilakukan berbagai sosialisasi secara menyeluruh agar
mahasiswa tidak ketinggalan informasi terkait pelaksanaan
praktik industri, dan informasi dari Universitas ke Fakultas
harus jelas dalam penyampaian informasinya.

40
DAFTAR PUSTAKA

G. Nofica. 2012. Pengertian Mesin Diesel di PLTD. Indiana:


Howard WSans & co.Inc.

H. Wiji Lestari. 2017. Motor Diesel Putaran Tinggi . Jakarta :


Rineka Cipta Company, Cummins Engine 1988. Part
Catalog KTA 38-G3/G4/G8 Generator Drive. USA:
Cumidex colombus.

P. A. Ma’sudi, W. Pracoyo, F. Azharul, and W. Wilarso, 2019.


“Analisis Pengaruh Kegagalan Sistem Pendingin
Genset Caterpillar 3500 Series,” J. Rekayasa Mater.
Manufaktur dan Energi, vol. 2, no. 2, pp. 131–139, doi:
10.30596/rmme.v2i2.3666.

Sanjaya. S. 2017. Kajian Teknis Antara Penggunaan Bahan


Bakar HSD dan MFO Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Pengganti LNG di PLTDG PT. Indonesia Power UPJP
Bali. Skripsi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Udayana, Bali.

Marta. Elissa. Sirait, 2013. Perencanaan Kebutuhan Kapasitas


(ROUGH CUT CAPACITY PLANING) Industri
Pengolahan Peralatan Rumah Tangga di PT. X”. Jurnal
Teknik Industri USU.Vol 2, No 2

(https://www.google.com/maps/place/PPSDM+Migas+Ce
pu).
Diakses pada 24 April 2023.

41
(https://ppsdmmigas.esdm.go.id/web/strukturorganisasi/).
Diakses pada 24 April 2023.

Akhmad E.P.A dan Taufik M. 2010. Pengembangan sistem


pakar untuk diagnosis kerusakan mesin diesel. Jurnal
aplikasi pelayaran dan kepelabuhanan 1(1):23-38

M.Yusuf, Djeli dan Andi Saidah. 2017. Pengaruh temperetur


pendingin terhadap kerja mesin induk.

42
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PRAKTIK INDUSTRI

Nama : Vendiko Rizki Nur Pratama

NIM : 20050514015

Kelas : ELKOM PTE B 2020

Minggu Pertama Tanggal 1 Mei - 5 Mei 2023

Tanggal Hari Kegiatan

1 Senin Libur

Orientasi dan pengenalan praktik industri


2 Selasa
kepada peserta PKL

Kunjungan ke unit Power Plant untuk


3 Rabu
mempelajari judul sistem pendingin

Mulai membuat laporan untuk kegiatan


4 Kamis
praktik industri

Kunjungan ke bengkel listrik untuk


mempelajari Prototype sistem dan cara kerja
5 Jumat PLTD

Minggu Ke 2 Tanggal 8 Mei - 12 Mei 2023

Mengerjakan laporan di bengkel listrik untuk


8 Senin
mencari data yang ada di bengkel

Ikut serta service harian sistem PLTD dan


9 Selasa
Sistem pendinginan pada PLTD

43
Memonitoring jalannya PLTD di Unit Power
10 Rabu
Plant PPSDM Migas Cepu

Mengerjakan Laporan hasil dari service harian


11 Kamis
di unit Power Plant

Kunjungan ke Instrumentasi untuk


12 Jumat mempelajari keterkaitan antara kedua bidang
tersebut

Minggu Ke 3 Tanggal 15 Mei - 19 Mei 2023

Kunjungan ke instrumen lagi untuk


15 Senin mempelajari lebih lanjut menngenai hubungan
dikedua bidang tersebut

Melanjutkan mengerjakan proposal lalu


16 Selasa
kunjungan ke unit Power Plant

Mengunjungi unit Power Plant untuk


17 Rabu mengetahui sistem dan cara kerja sistem
pendingin pada PLTD

Perawatan mesin diesel dengan ganti oli dan


18 Kamis
ganti filter udara

Kunjungan ke bengkel listrik untuk


19 Jumat
mensimulasikan sistem distribusi tenaga listrik

Minggu ke 4 Tanggal 22 Mei-26 Mei 2023

Kunjungan ke Power Plant untuk memeriksa


22 Senin berapa arus, tegangan dan frekuensinya untuk
memastikan mesin dalam kondisi baik

44
Mengunjungi unit Power Plant untuk
23 Selasa mengetahui sistem dan cara kerja sistem
pendingin pada PLTD

Kunjungan ke bengkel listrik untuk


24 Rabu
mempelajari sistem pendingin pada PLTD

Perawatan Mesin Diesel dalam pendinginan


karena setiap 10 hari mesin diesel harus
25 Kamis
dipindah ke generator lainnya untuk
perbaikan

Melanjutkan pengerjaan proposal dan


26 Jumat sekaligus mengunjungi Power Plant dalam
memantapkan ilmu yang telah dipelajari

Minggu ke 5 Tanggal 29 Mei - 31 Mei 2023

21 Senin Persiapan zoom oleh pihak PPSDM Migas


untuk pengumpulan laporan

22 Selasa Mengunjungi Power Plant dalam rangka


mengisi data yang kurang pada sistem
pendinginan

23 Rabu Persiapan penutupan oleh pihak PPSDM


MIGAS

45
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengajuan PI

46
Lampiran 2. Surat Panggilan PI

47
Lampiran 3. Lembar Pengesahan PI

48

Anda mungkin juga menyukai