Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


VALVE, REGULATOR DAN STEAM TRAP

Dosen Pembinmbing : Ir. Iwan Ridwan M.T.

DISUSUN OLEH:
Tiara Puspita D. (08401029)
Teguh Santoso (08401030)
Puspa Kartia P. (07401022)

Kelas 3A

TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2010
1. Tujuan Praktikum
 Mengetahui bentuk-bentuk valve, regulator dan steam trap
 Mengetahui bagian-bagian dari valve, regulator dan steam trap
2. Pembahasan
 CONTROL VALVE
Valve sangat luas penggunaannya dan begitu terkenal sehingga mereka setiap saat
digunakan. Sebagaimana perkembangan teknologi dan pertumbuhan kapasitas pabrik yang
lebih besar bagaimanapun valve telah berkembang baik dalam ukuran dan biayanya (harga)
dan valve menjadi sesuatu yang lebih penting lagi.
Valve tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan untuk
pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan yang lain. Desain valve harus
menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan permukaan
bersegel.
Pemilihan valve melibatkan beberapa faktor, sedikitnya dasar perencanaan berikut harus
dipertimbangkan antara lain: tipe valve, bahan konstruksi, tekanan dan temperatur, bahan
pembungkus, biaya dan kegunaannya.
 Jenis-Jenis
Banyak tipe dari valve yang digunakan tetapi ada dua tipe umum, secara garis besamya
adalah :
-gate valve
-globe valve.
Valve dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
* plug cocks
* globe valves
metal disc
composition disc
* gate valves
nonrising stem
rising stem
outside scrow and yoke
* check valves
ball check
swing check
automatic control valves
 Kegunaan
Pada bagian luar tipe valve akan tergantung dari fungsinya untuk dikerjakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau bukan aliran pembaik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya
ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unit dan sistem yang mana
valve dikehendaki.
Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya, ini juga penting
untuk menentukan dalam kondisi bagaimana valve digunakan. Dan ini dasar penting untuk
mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang dipakai. Secara ringkas pertimbangan harus
diberikan kepada :
Fungsi valve :
- valve shut off ( katup penutup )
yang biasanya dihubungkan dengan block valve atau on-off service valve.
- throttling valves ( katup pemadam )
Tipe service:
- liquid
- gas-gas
- cairan dengan gas
- cairan dengan padat
- gas dengan padat
- uap dari aliran liquid, oleh karena penurunan di sistem tekanan
- bersifat korosi atau tidak
- bersifat erosi atau tidak
Sekali fungsi dan tipe service ditetapkan, maka tipe sebuah valve yang sesuai ke
konstruksinya dapat dipilih dengan menunjukkan ke daftar klasifikasi valve. Dalam daftar ini
fungsi valve umumnya hanya petunjuk menggunakan konstruksi spesifik tipe valve. Lebih
dari satu tipe konstruksi dicocokkan ke fungsi spesifik.
Prinsip perencanaan dan penggunaan terbaik dari tipe valve untuk shut off service adalah :
a. gate valve
digunakan untuk membuka penuh atau menutup penuh.
b. plug valve
untuk shut-offrapat, membuka penuh atau menutup.
c. ball valve
bagian aliran tidak menghalangi, digunakan untuk viskositas fluida dan slurry.
d. butterfly valve
kegunaan utama untuk on-off dan menservice katup pemadam (throttling valve) untuk aliran
besar gas dan cairan pada tekanan rendah.
 Prinsip Kerja
Prinsip perencanaan dan penggunaan valve untuk throttling service (katup pemadam) adalah :
a. Globe valve
Seat umumnya ditempatkan sejajar ke arah aliran, melengkapi daya tahan bahan dan tekanan
jatuh.
b. Needle valve ( valve jarum )
Neeqle valve adalah berdasarkan atas globe valve, yang telah mempertajam needle seperti
plugs, fitting dengan ketelitian di seat mereka.
c. Y- valve-Y
Adalah globe valve yang menunjukkan jalan lurus yang sama dan aliran tanpa penghalang
yang dikerjakan gate valve. Keuntungannya adalah tekanan jatuh melewati valve rendah dari
pada valve konvensional.
d. Angle valve ( valve sudut )
Sebenarnya sama dengan globe valve. Perbedaan dasar antara keduanya adalah aliran fluida
menembus angle valve membuat sudut 90°.
e. Butterfly valve
Kegunaan utama untuk on-off dan throttling service untuk aliran besar gas-gas dan cairan
pada tekanan rendah ( 150 psig di bawah vacum ). Untuk aliran yang tidak dapat balik valve
mempunyai reaksi otomatis untuk merubah tekanan untuk mencegah pembalikan aliran.
Pemilihan khusus contoh valve adalah berguna untuk pemakaian slurry yang baik. Contoh
valve yang bagus biasanya adalah angle, flush bottom, plug, ball dan pinch valve (katup
jepit ). Ini ditandai dengan daya tahan minimum terhadap aliran dan sering digariskan dengan
campuran spesial untuk daya tahan terhadap korosi dan erosi.
 Konstruksi Bahan
Setelah menetapkan fungsi valve dan memilih tipe valve, insinyur harus memberi
pertimbangan ke konstruksi bahan yang cocok untuk menservice valve yang akan digunakan.
Seluruh bagian valve yang dihubungkan dengan fluida seharusnya tahan terhadap korosi.
Dalam memilih konstruksi bahan tahan korosi, insinyur seharusnya menggunakan petunjuk
daftar memproduksi valve.
Contoh : Kehadiran garam yang tidak dapat larut, proses kontaminasi dan perbedaan proses
senyawa, aerasi fluida, kecepatan fluida yang tinggi, kehadiran abrasi, perbedaan temperatur
dan konsentrasi, dan sebagainya. Efek seperti di atas tidak dapat ditentukan dengan tepat
kecuali ada data digunakan dari unit operasi secara identik.
Jika tidak ada pengalaman yang lengkap dan tidak ada data yang tepat insinyur harus
menganalisa kegunaan data untuk komposisi dan kondisi fluida yang sama.
Bahan pembungku(packing material)
Adalah penting untuk memilih secara tepat bahan pembungkus valve sebagaimana memilih
dengan tepat bahan konstruksi.
Contoh beberapa pembungkus untuk beberapa aplikasi dan batas temperatur didaftarkan
dalam tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. bahan
Pembungkus
Untuk Proses Temperatur
Bentuk Kegunaan
R
Valve3 Bahan
Pembungkus
Bungkusan
Flexibel,
berbentuk spiral
Seluruhnya Stem Valve Sampai 450 F
pita tipis dari
logam
emas lunak
Bungkusan
Pembungkus Memanaskan
berbentuk spiral,
logam MinyakValve, Sampai
pita tipis dari
Fleksibel diphenyl 1000 F
lempengan
(aluminium) Valve
aluminium
Memanaskan
Bungkusan
Minyak valve,
logam fleksibel Tembaga lunak Sampai 1000 F
Diphenyl
(tembaga)
valve
Serat panjang Grafit spesial
Daya lenting
asbes murni serar panjang Sampai 750 F
Luar biasa
(non logam) Pengikat asbes
Di samping bahan pembungkus yang terdapat pada label 1 ada pula materi valve yang lain
yang penting dalam penggunaan valve yang sesuai dengan perencanaan:
1. Kuningan ( brass)
Valve dengan bahan ini digunakan untuk temperatur di bawah 450°F, apabila temperatur
lebih besar dari 550°F maka digunakan material perunggu ( bronze) yang biasanya
mempunyai diameter 3 inc dan tekanan lebih besar dari 350 psia.
2. Besi ( iron)
Macam -macamnya adalah :cast iron yang biasanya digunakan untuk valve kecil sampai high
strength metal alloy cast yang digunakan untuk katup besar ( valve ukuran besar ). Cast iron
tidak boleh digunakan untuk temperatur lebih besar dari 450 F.
3. Steel ( baja )
Material ini digunakan untuk valve yang memerlukan tekanan dan temperatur tinggi.
4. Stainless steel ( besi putih )
Material ini digunakan untuk valve yang memerlukan temperatur rendah atau aliran korosif.
Keunggulan masing -masing alat
 Plug cocks valve ( katup kran )
Valve ini mirip dengan katup bola Bulatannya diganti dengan silinder atau kerucut yang
berpotong atasnya dan lubangnya berupa celah.
Plug valve sama seperti gate valve kegunaan utamanya untuk on-off dan bukan katup
pemadam ( non throttling ). Sejak mengalir menembus valve tidak ada halangan, ada sedikit
turbulensi di dalam valve, karena itu tekanan jatuh melewati alve rendah.
Ada 2 tipe plug valve:
1. Menggosok dengan minyak
Untuk mencegah tempat bocor antara permukaan plug dan body seat dan mengurangi geseran
selama putaran
2. Tanpa menggosok dengan minyak
Yang mempunyai mantel plug untuk mengurangi kebutuhan penggosokan.
Daerah utama plug valve meliputi: fully opened atau fully closed tanpa throttling, ketahanan
minimum untuk aliran, pengoperasian yang sering, tekanan jatuh rendah. Komponen dasar
plug valve adalah body, plug dan tutup ( cover).
Dua kategori utama plug valve yaitu straight-through plug mempunyai bentuk silinder. Ada
perbedaan desain port ( pintu gerbang ) untuk plug ini :
- Full round port ( port bulat penuh ). Ini mempunyai sebuah lubang terbuka penuh di plug
dan body.
- Rectangular port ( port rektangular )
lni minimum 70 % terbuka dari ukuran garis.
- Venturi port
lni mempunyai pembuka rektangular atau bulat dengan venturi mengalir menembus body.
- Diamond port
Ini mempunyai sebuah pembukaan plug yang mempunyai bentuk berlian.
Di dalan tipe lubricated, lubricant ( penghalang ) disuntik di bawah tekanan untuk mencegah
ruang kebocoran fluida antara permukaan plug dan body.Tambahannya. ini mengurangi
gesekan ketika pemutaran plug.
Keuntungan plug lubricated adalah operasi yang cepat. Mereka mempunyai batas range
temperatur, tergantung penghalang ( lubricant) yang digunakan.
Non lubricated plug valve adalah berguna di hal lain :
1. Lift ( pengangkat )
2. Tipe mantel plug
Valve tipe lift dioperasikan dengan mengangkat secara mekanik plug untuk memudahkan
perputaran. Mantel plug dibubuhi di atas body yang terbuat dari logam dengan lengkap di
sekitar plug.
Keuntungan utama plug valve non lubricated adalah shut off absolut, operasi cepat, tidak ada
masalah penghalang ( lubricant) dan range temperatur lebar.
 Globe valve ( katup bundar )
Globe valve adalah katup yang didesain untuk mengontrol aliran. Disamping itu digunakan
untuk menghentikan atau mengatur aliran fluida tetapi biasanya digunakan untuk mengatur
aliran. Perubahan arah aliran fluida yang menembus valve menyebabkan turbulen atau
golakan dan tekanan jatuh.
Katup ini sering dipasang dengan plug atau selongsong ( sleeve) untuk menghasilkan laju
aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka.
Secara ideal alai ini juga cocok dipakai untuk katup yang dikendalikan tanpa kawat ( remote
controlled valve ). Alat lain yang sering digabungkan adalah adanya alat penutup diantara
perrnukaan 2 mesin. Alat ini selalu membutuhkan tambahan lain yang dapat menghalangi
pengosongan muatan pada jalur horosontal. Ketergantungan akan penutupan pada permukaan
mesin membatasi pemakaiannya untuk cairan-cairan yang korosif.
Struktur utama elemen yang istimewa dari globe valve adalah halld wheel, stem, bonnet, seat,
disk ( cakram ), body.
Bagian penting dari konstruksi adalah valve disk dan valve seat. Globe valve tidak baik
digunakan untuk pipa 72 inc. Jenis globe valve ada 2 yaitu all metal disc dan composition
disc.

 Gate valve
lni biasanya digunakan untuk ukuran yang lebih besar, yaitu untuk pengaturan aliran baik
dilakukan dengan membuka atau menutup valve yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Gate valve terdiri dari :
-Rising -stem gate valve

Kerusakan yang biasa terjadi pada control valve


Control valve merupakan perangkat kendali final yang berada pada sebuah control system.
Sehingga sering juga disebut Final Drive Unit atau Final Drive Element. Control valve juga
merupakan perangkat kendali yang selalu bersentuhan langsung dengan proses, baik berupa
gas ataupun liquid. Control valve merupakan komponen dalam control system yang secara
fisik paling sibuk. Mengapa disebut komponen paling sibuk? Karena control valve harus
selalu travelling, atau bergerak membuka dan menutup dalam rangka mempertahankan
process agar selalu ada dalam kondisi yang diinginkan.
Karena secara fisik paling sering bergerak, maka ada bagian control valve yang pasti akan
rusak atau aus, biasa disebut “soft goods”. Soft goods tersebut diantaranya:
1. Packing set
2. Seat gasket
3. Bonnet gasket
4. Semua komponen lunak yang ada pada aktuator
5. dan lain-lain
Setiap plant atau fasilitas produksi yang baru dibangun, biasanya setiap vendor menyediakan
startup and commissioning spare part. Jadi, setelah plant tersebut beroperasi, kerusakan pada
komponen lunak yang terjadi saat startup dan commissioning bisa dihilangkan karena ada
penggantian soft goods sebelum plant dioperasikan.
Mengenai seberapa lama soft goods tersebut akan rusak. Jawaban dari pertanyaan ini
sangatlah relatif, karena masa pakai dari soft goods sangat bergantung namun tidak terbatas
pada :

Tempat dimana control valve tersebut dipasang


Ini jelas sekali, karena lingkungan akan mempengaruhi sifat fisik dari sebuah material.
Contohnya kita membeli dua buah ember plastik dengan spesifikasi yang sama. Yang satu
kita simpan di dalam rumah, yang satu kita simpan di luar rumah, Silakan amati setelah
sekian lama. Dan Andapun akan membuat kesimpulan mengapa tempat dimana control valve
terpasang akan mempengaruhi masa pakai soft goods di dalam control valve tersebut.
Jenis medium proses yang mengalir pada control valve tersebut
Seperti halnya manusia, setiap material akan memiliki sifat tentang bagaimana material
tersebut berprilaku jika bertemu dengan material lain. Misalnya karet bertemu dengan minyak
tanah, akan berbeda jika karet tersebut bertemu dengan air. Silakan simpulkan hubungannya
tersebut dengan soft goods pada control valve.
Tekanan kerja dari proses
Salah satu fungsi dari soft goods adalah untuk menahan tekanan yang berada di dalam control
valve agar tidak keluar dari dalam control valve, disamping fungsi mekanis lainnya untuk
mengakomodasi pergerakan “moving part” pada control valve. Jadi tekanan akan
mempengaruhi masa pakai dari soft goods.
Temperatur kerja dari proses
Temperatur merupakan parameter sakti, mengapa sakti? Karena pada titik tertentu, bukan
hanya perubahan sifat fisik dari soft goods, tapi mungkin juga akan mempengaruhi sifat
kimia dari material yang dipakai untuk soft goods. Sehingga, jika temperatur kerjanya sudah
di luar soft goods, maka akan mengakibatkan keausan dini pada soft goods.
Kestabilan proses
Apa korelasi antara kestabilan proses dengan masa pakai soft goods pada control valve?
Ketidakstabilan proses akan mengakibatkan control valve bergerak lebih sering dalam rangka
menjaga atau mengkompensasi ketidak stabilan proses. Hal ini mengakibatkan moving part
(misalnya stem) bergesekan dengan soft goods (misalnya packing set) lebih sering dan
mempercepat keausan atau kinerja packing cepat menurun. Jadi proses yang tidak stabil akan
memberikan kontribusi terhadap cepatnya masa pakai soft goods (packing set).

 REGULATOR
Regulator alat pengatur tekanan untuk tabung baja yang berfungsi untuk menyalur dan
mengatur serta menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung baja supaya aliran gas
menjadi konstan.

Regulator biasanya dibersihkan setiap satu tahun sekali.

 STEAM TRAP
Agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien maka harus diproteksi dari
ketiga hal berikut:
1. Kondensat
2. Udara
3. Fluida non-kondensibel
Kondensat terbentuk dalam sistem ketika panas dari steam telah digunakan. Oleh karena
kehadiran kondensat akan mengganggu efisiensi dari operasi steam system maka kondensat
harus dibuang dari sistem.
Udara. udara adalah salah satu isolator yang paling bagus, tetapi jika bercampur dengan
steam maka akan menurunkan temperatur steam dan akan mengurangi efektifitas dari
keseluruhan steam system. Untuk alasan tersebut udara HARUS secara kontinyu dikeluarkan
dari sistem dengan menggunakan steam trap agar dapat beroperasi secara efisien dan hemat
energi.
Fluida non-kondensibel. Fluida non-kondensibel seperti karbon dioksida (CO2) yang
dapat memacu terjadinya korosi dan berbagai kerusakan lain terhadap peralatan.
Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat, udara,
dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system. Steam trap dibagi
menjadi 4 kategori utama :Thermostatic, mechanical, Thermodynamic, dan Drain Orifice.
Dalam setiap steam system ada 4 (empat) fasa operasi dimana steam trap memainkan peran
penting:
1. Start-Up. Selama “strat-up”, ketika steam system mulai diaktifkan, udara dan fluida
non-kondensibel HARUS dikeluarkan dari sistem.
2. Heat-up. Selama “heat-up”, ketika sistem bekerja mencapai suhu dan tekanan yang
diinginkankondensat harus dikeluarkan dari sistem.
3. Pada temperatur yang diinginkan. Ketika level yang diinginkan telah tercapai,
valve harus ditutup untuk mempertahankan steam.
4. Pemanfaatan panas. Selama pemanfaatan panas, valve tetap tertutup kecuali jika
kondensat terbentuk, kemudian valve akan terbuka dan mengeluarkan kondensat dan akan
segera menutup kembali tanpa membuang steam.
 Tips memilih steam trap
Steam trap yang bagus harus :
2. Mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensabel.
3. Bisa menyesuaikan load dengan range temperatur dan pressure yang lebar.
4. Bisa tahan terhadap pembekuan (freeze-proof) apabila diperlukan.
5. Simpel dan kuat.
6. Hanya sedikit part yang bergerak.
7. Membutuhkan maintenance yang rendah dan spare part.
8. Umurnya panjang.
Steam trap yang kurang bagus :
1. Mengeluarkan live steam.
2. Mengalami kegagalan jika terjadi perbahan tekanan.
3. Responnya lambat dan kurang igap.
4. Terlalu banyak, terlalu singkat, atau terlalu lama saat membuka.
5. Memerlukan perawatan dan penyetelan yang terlalu sering.
6. Memerlukan spare part atau ukuran orifice yang banyak untuk tekanan yang berbeda.
Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang
pada kantung pipa yang disebut Drip Leg.
 Cara Kerja:
1. Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air mungkin
telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg)
2. Steam trap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih
rendah
3. Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup pada
sisi perangkap tersebut.
4. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini belum menggunakannya. Pasang
katup uji untuk pembuangannya selama pengetesan aliran (start up).

 Teknik Perawatan Steam Trap


Pemeliharaan (maintenance) steam trap yang benar sangatlah diperlukan bagi steam
system. Steam trap yang gagal tidak hanya membuang energy tetapi juga berkontribusi
terhadap erosi pada pipa karena kualitas air yang buruk. Steam trap yang gagal
dapatmemberikan efek buruk terhadap kualitas produk seperti kertas, makanan, atau
produk kimia serta dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan.
Steam trap harus diperiksa secara rutin. Frekuensi inspeksi ditentukan berdasarkan
penggunaan steam trap. Sebagai contoh steam system yang digunakan untuk fasilitas biasa
(pemanas air dll) diinspek tahunan, sedangkan steam trap untuk proses manufaktur atau
industri sebaiknya diinspeksi 2 kali setahun atau 4 kali setahun tergantung dari efek steam
terhadap proses tersebut. Sekarang banyak user steam trap yang melakukan preventive
maintenance dengan mengganti elemen trap tiap tahun. Langkah tersebut kurang efektif
karena biayanya tinggi dan juga bisa menyebabkan steam trap gagal serta bocor selama
penggantian elemen tersebut. Sebenarnya banyak steam  trap yang mampu bekerja lebih lama
lagi dari pada jadwal preventive maintenance itu. Akan lebih efektif apabila dilakukan audit
steam trap rutin, sebagai bagian dari predictive maintenance. Pengetahuan terhadap sistem
adalah hal kritikal yang perlu dipahami. Oleh karena itu sebelum dilakukan inspeksi harus
ada map atau P & ID dari semua steam trap. semua steam trap harus diberi nama dan
dipasang plat. Penyimpanan steam trap harus menyertakan tipe, ukuran, manufakturnya, dan
tujuan penggunaannya.
Data hasil inspeksi harus disimpan agar informasi mengenai steam trap bisa diakses setiap
saat. Hal tersebut akan membantu apabila ada masalah yang sama terulang kembali,
kemungkinan mengenai kesalahan penggunaan steam trap dan juga data mengenai biaya serta
jumlah yang bisa dihemat dapat kita ambil. Ada beberapa software manajemen steam
komersial yang tersedia sehingga bisa membantu pengumpulan dan pengolahan data yang
akurat.
1.   Metode inspeksi steam trap
Beberapa metode inspeksi yang biasa digunakan adalah visual inspection, pengukuran suhu,
metode acoustic stethoscope, dan Ultrasonic tester. Dari beberapa metode tersebut, metode
ultrasonic tester adalah yang paling handal.
Visual inspection perlu dilakukan pembuangan steam ke atmosfir. Cara ini kurang handal
karena terjadi perubahan parameter terhadap closed system.
Apabila kita menggunakan temperature tester maka ada hal lain yang perlu dipertimbangkan
dalam steam system yaitu back pressure, jadi temperature bukanlah satu-satunya indikator
kinerja steam  trap. Portable infrared thermometer dapat menyediakan pendekatan tekanan
pada valve, steam trap, dan coil heater. Alat tersebut juga berguna untuk menemukan
overheating, overloads, dan kegagalan (trap menjadi dingin). Oleh karena itu infrared
thermometer sebaiknya digunakan bersama ultrasonic tester.
Trap yang mempunyai karakter open jika gagal akan sangat mudah dideteksi, tetapi tujuan
dari predictive maintenance adalah mengetahui sebelum kegagalan itu terjadi. Metode
ultrasonic dapat melakukan hal tersebut, detektor ultrasonic mengubah emisi ultrasonic
menjadi suara yang bisa didengar oleh manusia.
Ultrasonic tester mengubah emisi frekuensi tinggi dari steam trap sisi downstream menjadi
suara yang bisa didengar lewat headphone dan juga terlihat peningkatan intensitasnya dalam
skala. Beberapa alat mempunyai tuning frekuensi untuk menyaring sinyal yang tidak
diinginkan, ada juga yang mempunyai onboard recording dan data logging. Akurasi ketelitian
bisa mencapai 98 %. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai metode ultrasonic
tester.
Setiap jenis trap mempunyai pola suara yang unik. Direkomendasikan untuk mendengarkan
beberapa steam trap yang “normal” sebelum memulai survey. Secara umum ketika kita
mengecek steam trap dengan metode ultrasonic, jika terdengar suara continous rushing maka
dimungkinkan terjadi kebocoran steam pada trap.
2.   Tipe steam trap
Ada 2 macam tipe dari steam trap yaitu continous flow trap dan intermittent flow trap (on-off
flow trap).
 Intermittent (on-off) trap
Intermittent trap mempunyai pola “tahan-buang-tahan/hold-discharge-hold”. beberapa tipe
intermittent trap adalah :
a. Inverted Bucket trap
b. Thermodynamic disc trap
c. Thermostatic (bellow trap)
d. Bi-metallic trap
 Continous flow trap
Continous flow trap membuang kondensat secara kontinyu. Beberapa tipe continous flow
antara lain :
a. Float and Thermostatic trap
b. Fixed orifice trap

a.   Inverted bucket trap (intermittent trap)


Inverted bucket trap apabila gagal akan berada pada open position (membuka) karena trap
kehilangan muatannya (prime). Kondisi ini diartikan terjadi blow-through (gemuruh bocoran
steam) sempurna, tidak hanya sebagian. Trap tidak akan beroperasi intermittent lagi tetapi
terdengar continous rushing sound (suara gemuruh steam yang keras), indikasi lain terjadi
blow through adalah terdengar suara deringan logam dari bucket dengan sisi samping trap.

Gambar 5. Inverted bucket trap


Apabila terjadi bocoran steam yang kecil tidak semua steam terbuang sia-sia, pola suara yang
terdengar juga akan kontinyu tetapi akan terdengar suara slight hissing sound (suara desiran).
Tanda-tanda awal adanya kebocoran atau blow-through pada trap jenis ini adalah terdengar
suara ratling sound (bunyi gemerincing) dari linkage (sambungannya). Indikasi linkage
losseness dapat mengakibatkan steam loss.
b.   Thermodynamic disc trap (intermittent trap)
Disc trap yang bagus seharusnya mengalami siklus (hold-discharge-hold) sebanyak 4 – 10
kali per menit. Apabila terjadi kegagalan maka akan berada pada open position (membuka),
sehingga terdengar suara continous blow through dari steam.
Apabila trap beroperasi dengan bagus maka bisa dibedakan antara discharge (membuang)
dengan hold (penutupan), trap yang leak (bocor kecil) tidak dapat dibedakan antara suara
discharge dan suara hold tetapi akan terdengar suara slight hissing sound (suara desiran).
Jika disc telah aus maka dapat terjadi “motor boating” atau “machine gunning”. Jika “motor
boating” atau “machine gunning” terjadi maka akan terdengar suara ratling sound (bunyi
gemerincing) yang sangat cepat. Jika kondisi ini terjadi maka akan ada steam yang lolos dan
merupakan perkiraan akan terjadi masalah yang lebih parah.

Gambar 6. Thermodynamic disc trap


c.   Thermostatic trap
Thermostatic trap memiliki pola hold-discharge-hold. Trap jenis ini bisa sangat lama tidak
mengeluarkan kondensat jika kondensat yang ada terlalu sedikit. Jika dalam kondisi
kondensat yang banyak seperti saat start-up, thermostatic trap akan open (membuka) secara
kontinyu (selama kondensaat ada). Alangkah baiknya untuk tidak mengetes trap saat sedang
start-up.
Jika trap closed (tertutup) maka hanya terdengar suara yang pelan, dan apabila terdengar
slight hissing (suara desiran) maka itu adalah indikasi kebocoran kecil. Jika terjadi blow-
through (suara gemuruh steam) maka akan terdengar suara rushing dengan amplitude yang
tinggi.

Gambar 7. Bi-metallic trap


Pada bellow trap, jika terjadi water hamer maka bellow akan tertekan dan trap tidak akan
berfungsi dengan normal. Apabila ada kebocoran (leak) maka keseimbangan tekanan dalam
trap akan terganggu. Jika kedua kondisi di atas terjadi maka trap tidak akan berfungsi dengan
normal, bisa saja opened (membuka) atau closed (menutup).
Jika trap yang gagal dalam posisi close (menutup) kondensat akan tertahan dan tidak
terdengar suara. Jika trap yang gagal dalam posisi open (terbuka), maka suara continous
rushing steam (gemuruh steam yang kontinyu) akan terdengar.
Jika terdengar suara rushing yang konstan maka mengindikasikan adanya seting yang salah
terhadap bi-metal (plate) sehingga tidak bisa menutup dengan sempurna dan steam akan
lewat.
d.   Float and Thermostatic trap (continous flow)
Ada dua elemen dalam float and thermostatic trap : ball float (bola apung) dan elemen
thermostatic (sama dengan elemen pada thermostatic trap). Apabila trap beroperasi dengan
benar maka bola pada trap akan bergerak naik dan turun pada tampungan kondensat, yang
menjaga valve tetap terbuka atau tertutup. Apabila kondisi tersebut terjadi maka akan
terdengar suara modulating dari keluaran kondensat. Biasanya trap ini gagal dalam posisi
closed (menutup). Karena steam trap tertutup maka tidak akan terdengar suara dan suhunya
dingin.

Gambar 8. Float and thermostatic trap


Periksalah elemen thermostatic pada float anf thermostatic trap dan thermostatic trap. Apabila
trap bekerja dengan benar maka elemen ini akan terdengar sunyi (silent). Fungsi utama dari
elemen tersebut adalah untuk membuang udara dari steam system pada saat start-up.
Jika saat pemeriksaan pada elemen thermostatic terdengar suara rushing (gemuruh steam) hal
ini mengindikasikan terjadinya blow-through lewat air vent (ventilasi udara), pada kondisi
demikian elemen thermostatic tidak dapat lagi membedakan antara steam dan fluida lain. Hal
ini mengindikasikan air vent (ventilasi udara) telah mengalami kegagalan dalam posisi open
(terbuka) dan membuang-buang energi.
Jika sambungan mekanikal (mechanical lingkage) mengalami kerusakan, hal ini akan
mempengaruhi pengoperasian dari discharge valve dan dapat menyebabkan kebocoran steam
(steam leakage). Jika terjadi kerusakan pada sambungan mekanikal (mechanical lingkage)
maka akanterdengar suara lengkingan (clanging) yang bergerincing (rattling).
e.   Fixed orifice trap (continous flow)
Di dalam trap ini terdapat orifice sempit yang didesain untuk menciptakan efek venturi. Pada
dasarnya perbedaan tekanan terjadi akibat perbedaan temperatur antara steam dengan
kondensat dingin. Ketika kondensat yang dingin memasuki trap, tekanan dari steam memaksa
kondensat dan udara melewati orifice. Teorinya ketika kondensat panas atau steam sampai ke
trap, pressure drop melintasi orifice menghasilkan flash steam yang menghambat aliran dari
live steam. Ketika load (beban) dari steam system menurun, maka temperatur kondensat akan
meningkat dan jumlah dari flash steam juga meningkat.

Gambar 9. Fixed orifice steam trap


Suara dari modulasi kondensat pada kondisi normal menandakan trap bekerja dengan baik.
Kontaminator dapat menyebabkan trap gagal dalam posisi closed (menutup). Jika hal ini
terjadi tidak akan terdengar suara dan trap akan terasa dingin.
Apabila trap mengeluarkan live steam maka kemungkinannya karena terjadi perubahan
dengan trap body dan akan terdengar suara rushing kontinyu yang naik turun dengan cepat
(high-pitched continous rushing sound).
Normalnya fixed orifice tidak dapat mengatasi perubahan variasi load yang biasanya ada
pada steam heating system. Karena orifice-nya tetap dan didesain berdasarkan kebutuhan
load baik maksimum ataupun minimum, semua fluktuasi pada temperatur ambient akan
menyebabkan load steam heating berubah. Lalu semua perbuahan pada kebutuhan beban
akan menyebabkan kondensasi steam (backup condensate) atatu kehilangan live steam.
Biasanya desain fixed orifice trap dilebihkan 25-30 % untuk mengurangi live steam yang
hilang.

Daftar Pustaka

http://teknisiinstrument.files.wordpress.com/2010/10/susunan-packing-set.jpg
http://www.migtigarc.co.uk/Gas_Welding/Murex_Saffire_Argon_Single_Sta/murex_saffire_
argon_single_sta.html
http://www.thomasnet.com/articles/instruments-controls/gas-pressure-regulators

Anda mungkin juga menyukai