Anda di halaman 1dari 14

SIFAT KIMIA BAHAN PENDINGIN

Learning Objeck :
Setelah menyelesaikan bab ini,
mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan sifat bahan
pendingin yang biasanya
digunakan sebagai bahan
pendingin pada beberapa
peralatan listrik, misalnya:
transformator, rheostat dsb
 Dalam
Dalam hal hal ini,
ini, bahan
bahan isolasi
isolasi cair
cair berfungsi
berfungsi
sebagai
sebagai isolator
isolator arus
arus listrik
listrik dan
dan sekaligus
sekaligus
sebagai
sebagai pendingin.
pendingin. Oleh
Oleh karena
karena ituitu bahan
bahan
isolator
isolator cair
cair harus
harus menghantarkan
menghantarkan daya daya panas
panas
yang
yang tinggi
tinggi
 Bahan
Bahan pendingin
pendingin digunakan
digunakan untuk
untuk
memisahkan bagian
memisahkan bagian –– bagian bagian yang yang
beregangan.
beregangan. UntukUntuk itu
itu pemakaian
pemakaian bahan bahan
penyekat
penyekat perluperlu mempertimbangkan
mempertimbangkan sifat sifat
kelistrikannya.
kelistrikannya. Disamping
Disamping itu itu juga
juga perlu
perlu
mempertimbangkan
mempertimbangkan sifat sifat –– sifat
sifat bahan
bahan
penyekat
penyekat tersebut
tersebut
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas,
permitivitas, dan kerugian dielektrik.
Penyekat membutuhkan bahan yang
mempunyai resistivitas yang besar agar arus
yang bocor sekecil mungkin (dapat
diabaikan). Yang perlu diperhatikan disini
adalah bahwa bahan isolasi yang
higroskopis hendaknya dipertimbangkan
penggunaannya pada tempat – tempat yang
lembab karena resistivitasnya akan turun.
Resistivitas juga akan turun jika tegangan
yang diberikan naik.
Sifat Listrik
Sifat listrik yaitu suatu bahan yang mempunyai
tahanan jenis listrik yang besar agar dapat
mencegah terjadinya rambatan atau kebocoran
arus listrik antara hantaran yang berbeda tegangan
atau dengan tanah. Karena pada kenyataannya
sering terjadi kebocoran, maka harus dibatasi
sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas
yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku
(PUIL : peraturan umum instalasi listrik).
Sifat Termis
Panas yang timbul pada bahan akibat
arus listrik atau arus gaya magnet
berpengaruh kepada penyekat termasuk
pengaruh panas dari luar sekitarnya.
Apabila panas yang terjadi cukup tinggi,
maka diperlukan pemakaian penyekat
yang tepat agar panas tersebut tidak
merusak penyekatnya.
Sifat Kimia
Akibat panas yang cukup tinggi dapat
mengubah susunan kimianya, begitu pula
kelembaban udara atau basah disekitarnya.
Apabila kelembaban dan keadaan basah
tidak dapat dihindari, maka harus memilih
bahan penyekat yang tahan air, termasuk
juga kemungkinan adanya pengaruh zat-zat
yang merusak seperti : gas, asam, garam,
alkali, dan sebagainya.
a. Minyak transformator
Fungsi minyak transformator adalah mengeluarkan
panas yang ditimbulkan arus listrik dalam kumparan dan
melindungi kumparan transformator dari pengaruh air.
Agar minyak transformator dapat berfungsi sebagai
pendingin yang baik, maka kekentalannya tidak boleh
terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi di dalam tangki.
Untuk memperpanjang umur minyak transformator, bisa
dilakukan dengan cara mencampurnya dengan senyawa
tertentu, antara lain dengan paraoksi diphenilamin.
Senyawa tersebut dimasukkan ke dalam minyak
transformator yang telah dipanasi hingga 85ooC. Campuran
yang terjadi, konsentrasinya dibuat 0,1% dan selanjutnya
didinginkan. Minyak transformator yang sudah diberi
senyawa paraoksi diphenilamin akan berwarna kemerah-
merahan.
STRUKTUR
Minyak transformor memiliki senyawa hidrokarbon yang
terkandung di dalam minyak yaitu :
1. Senyawa hidrikarbon parafinik
2. Senyawa hidrikarbon naftenik
3. Senyawa hidrikarbon aromatik
Secara analisis kimia ketahanan listrik suatu minyak
tranformator dapat menurun akibat adanya pengaruh asam
dan tercampurnya minyak dengan air.untuk menetralisir
keasaman suatu minyak menggunakan potas hidroksida
(koh).
sedangkan menghilangkan kandungan air membersikan
suatu bahan higroskopis yaitu selikagel.
Persyaratan Minyak Transfomator
1. Kejernihan, tidak boleh mengandung endapan
2. Masa Jenis,Masa jenis dibatasi agar air dapat terpisah dari
minyak isolasi dan tidak melayang.
3. Titik Nyala, titik nyala rendah menunjukan adanya
kontaminasi zat gabar yang mudah yang mudah terbakar.
4. Titik tuang, dipakai untuk mengidentifikasi dan menemukan
jenis peralatn yang akan di gunakan minyak isolasi.
5. Tengangan Tembus, tengangan tembus yang terlalu rendah
menunjukan adanya kontamiasi dengan air, kotoran atau
pertikel konduktif delam minyak.
6. Air dalam isolasi menurunnya tengangan tembus dan
tahanan jenis minyak isolasi akan mempercepat kerusakan
kertas pengisolasi.
Kegunaan minyak trafo adalah selain untuk bahan
isolasi juga sebagai media pendingin antara kumparan
kawat atau inti besi dengan sirip pendingin. Agar
minyak trafo berfungsi dengan baik, kualitas minyak
harus sesuai dengan standar kebutuhan, ditunjukkan
pada tabel
Tabel Kualitas Minyak Trafo
STANDAR MINYAK
Dalam menyalurkan perannya sebagai
pendingin minyak yang digunakan tidak boleh
terlalu kental dengan demikian proses
pendinginan dapat berjalan dengan lancar.
Kekentalan relatif minyak tidak boleh lebih
dari 4,2 pada suhu 20o C dan 1,8 dan1,85
maksimum 2 pada suhu 50o C
B. Minyak kabel
Minyak kabel juga merupakan salah satu
hasil pemurnian minyak bumi. Minyak
kabel digunakan untuk memadatkan
penyekat kertas pada kabel tenaga ,kabel
tanah, dan terutama kabel tegangan tinggi,
kecuali untuk menguatkan baik daya sekat
mekanisnya, penyekat kertas, juga untuk
menjaga atau menahan air supaya tidak
meresap. sekaligus sebagai elektrikum .
C. Cairan sintesis
Di samping bahan–bahan tersebut di atas
terdapat pula isolasi cair sintesis yang juga
digunakan pada teknik listrik. Isolasi cair
sintesis yang sering digunakan pada teknik
listrik adalah cairan yang berisi chloor
(hidrokarbon) seperti difenil (C H ) dimana 3
sampai 5. Atom hydrogen diganti dengan
atom chloor. Bahan–bahan ini diantaranya
adalah sovol, askarel, araclor, pyralen,
shibanol.

Anda mungkin juga menyukai