Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3

PENGERTIAN BAHAN ISOLASI CAIR

NAMA-NAMA KELOMPOK:
 SABDI PATAWANG
 JEHESKEL KEINTJEM
 JHON HEPPY IEK
 OKTOVIANUS DUMA
Isolasi Bahan Cair
1. Pengertian Isolator Cair
Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator,
pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah
antara bagian yang bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin.
Persyaratan agar bahan cair dapat digunakan sebagai bahan isolasi adalah
mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang tinggi . Beberapa alasan
digunakannya bahan isolasi cair adalah sebagai berikut:
• Isolasi memiliki kerapatan 100 kali atau lebih dibandingkan denganisolasi gas,
sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi menurut hukum Paschen.
• Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak
melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.
• Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing ) jika terjadi
pelepasan muatan( discharge). Namun kekurangan utama isolasi cair adalah
mudah terkontaminasi.
2. Penerapan Isolasi Cair
a. Minyak Transformator Minyak transformator adalah minyak mineral yang
diperoleh dengan pemurnian minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak
ini karena pengaruh panas dari rugi-rugi di dalam transformator akan timbul
hidrokarbon. Selain berasal dari minyak mineral, minyak transformator dapat
pula yang dapat dibuat dari bahan organik, misalnya minyak trafo piranol,
silicon. Sebagai bahan isolasi ,minyak transformator harus mempunyai
tegangan tembus yang tinggi. Sebagian besar trafo tenaga kumparan-
kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo
tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai
media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya
tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan
isolasi.
Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Kekuatan isolasi tinggi.
2. Penyalur panas yang baik memiliki berat jenis yang kecil, sehingga
partikel- partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat.
3.Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik.
4.Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat
membahayakan.
5. Tidak merusak bahan isolasi padat.
6. Sifat kimia yang stabil. Sebagai bahan isolasi, minyak transfomator
harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi. Pengujian tegangan
tembus minyak transformator dapatdilakukan dengan mengunakan
peralatan seperti ditunjukanpada gambar di bawah ini.
 Jarak elektoda dibuat 2,5 cm, sedangkan tegangannya dapat diatur dengan
menggunakan autotransformator sehingga dapat diketahui tegangan sebelum saat
terjadinya kegagalan isolasi yaitu terjadinya loncatan bunga api. Loncatan
bungaapi dapat dilihat lewat lubang yang diberi kaca. Selain itu dapat dilihat dari
voltmeter tegangan tertinggi sebelum terjadinya kegagalan isolasi (karena setelah
terjadinya kegagalan isolasi voltmeter akan menunjukan harga nol). Tegangan
tembus nominal minyak transformator untuk tegangan kerja tertentu dapat dilihat
pada tabel di bawah ini. Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ASTM yakni
dalam standar D-877 disebutkan bahwa suatu bahan isolasi har us memiliki
tegangan tembus sebesar kurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm,
dengan kata lain kekuatan dielektrik bahan isolasikurang lebih 30 kV/mm.
Sedangkan menurut standar ASTM D-1816 suatu bahan isolasi harus mampu
menahan tegangan sebesar 28 V untuk suatu lebar sela elektroda sebesar 1,2
mm. Standar ini merupakan standar yang diterima secara internasional dan harus
dipenuhi oleh suatu bahan yang dikategorikan sebagai suatu bahan isolasi.
Kegunaan minyak trafo adalah selain untuk bahan isolasi juga sebagai media
pendingin antara kumparan kawat atau inti besi dengan sirip pendingin. Untuk minyak
isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau bertegangan >30
kV.

b. Minyak Kabel
Minyak kabel juga merupakan salah satu hasil pemurnian minyak bumi. Minyak
kabel digunakan untuk memadatkan penyekat kertas pada kabel tenag, kabel tanah,
dan terutama kabel tegangan tinggi, kecuali untuk menguatkan baik daya sekat
mekanisnya, penyekat kertas, juga untuk menjaga atau menahan air supaya tidak
meresap. sekaligus sebagai elektrikum .

Pada dasarnya penyekat bentuk cair digunakan sebagai bahan pembersih pada
alat-alat listrik misalnya pada reustak. Hal ini banyak difungsikan sebagai pengisolasi
atau bahan pengisi seperti pada minyak trafo yang merupakan pemurni bahan- bahan
mineral. Oleh karena itu bahan isolasi bentuk cair banyak digunakan karena memiliki
daya tembus tinggi dan daya hantar yang kuat. Adapun kendala– kendala yang biasa
menghambat kerja yaitu misalnya pada minyak trapo biasa terdapat air dan asam.
c. Cairan Sintesis
Di samping bahan–bahan tersebut di atas terdapat pula isolasi cair sintesis yang
juga digunakan pada teknik listrik. Isolasi cair sintesis yang sering digunakan pada
teknik listrik adalah cairan yang berisi chloor (hidrokarbon) seperti difenil (CH) dimana
3 sampai 5. Atom hydrogen diganti dengan atom chloor .Bahan–bahan ini diantaranya
adalah sovol, askarel, araclor, pyralen, shibanol. Sovol adalah bahan cair yang agak
kental ,tidak berwarna, massa jenisnya. Lebih besar dari minyak trafo. dan tegangan
tembusnya hampir sama dengan minyak trafo dan permiabilitasnya lebih tinggi . Sovol
yang dicampur dengan sedikit trichlobenzena (CHCL)untuk mengurangi kekentalannya
sehingga diperoleh bahan baru yang disebut sovtol. Karena sovol dan sovtol tidak
terbakar bila dengan udara dan tidak menyebabkan ledakan. Maka itu trafo yang diisi
sovtol tidak berisiko kebakaran dan ledakan sehingga sovtol tidak digunakan pada
isolasi pada pemutus dan juga bahan ini beracun sehingga penggunaanya harus hati –
hati.

Anda mungkin juga menyukai