Anda di halaman 1dari 25

Tutorial Belajar PHP Part 4: Cara

Menjalankan Web Server Apache


dengan XAMPP
16 Dec 13 | Andre | Tutorial PHP | 19 Comments

Setelah aplikasi XAMPP sukses diinstal dalam tutorial sebelumnya: Cara


Menginstall PHP dengan XAMPP 1.8.3, pada tutorial kali ini kita akan
mempelajari Cara Menjalankan Web Server Apache dengan XAMPP.
Secara teknis, PHP sebenarnya adalah sebuah modul yang berjalan pada
web server. Pada saat menginstall XAMPP, kita telah menginstall aplikasi web
server Apache yang juga terdapat modul PHP didalamnya. Web
server Apache sendiri tidak hanya bisa menjalankan file PHP, namun juga
modul-modul lainnya seperti Perl.
Karena PHP berjalan pada web server, maka setiap kita menjalankan file PHP,
kita harus menjalankan web server. Melalui aplikasi XAMPP, proses
menjalankan dan menghentikan web server menjadi sangat mudah.

Cara Menjalankan Web Server Apache


Melalui XAMPP Control Panel
Untuk menjalankan web server Apache, pertama kali kita harus
menjalankan aplikasi XAMPP Control Panel. Jika jendela tersebut belum
terbuka, anda bisa menjalankannya dari START > All Program > XAMPP
> XAMPP Control Panel.

Pada tampilan XAMPP Control Panel, kita dapat melihat modul atau
program apa saja yang bisa dijalankan dari XAMPP, seperti Apache Web
Server, MySQL, Program FTP Filezilla, dan beberapa aplikasi lainnya.

Untuk menjalankan Apache, silahkan klik tombol Start pada


kolom Action untuk menu Apache.Warna backgroud dari text Apache akan
beralih menjadi kuning yang menandakan proses sedang dimulai. Tunggulah
beberapa saat sampai warna background text Apache menjadi hijau yang
menandakan web server tersebut telah berjalan di latar belakang.

Untuk menghentikan web server, tinggal klik tombol Stop sampai warna
hijau hilang dari textApache. Beberapa konfigurasi dan tombol lainnya dapat
diabaikan dulu, karena untuk saat ini kita hanya butuh mengetahui cara
menjalankan dan mematikan web server saja.

Sekedar catatan, di dalam 1 PC anda hanya bisa menjalankan satu web


server pada saat yang bersamaan. Sehingga jika anda gagal
menjalankan Apache, kemungkinan besar terdapat aplikasi web server
lainnya yang masih berjalan (bisa jadi anda sudah pernah mengistall
aplikasi XAMPP sebelumnya).

Pengertian Alamat Localhost

Setelah web server Apache berhasil dijalankan, untuk mengakses web server
ini anda dapat menggunakan web browser biasa seperti Google Chrome,
atau Mozilla Firefox.
Untuk mengakses web server yang baru saja kita jalankan, silahkan buka
web browser lalu ketikkan pada address bar: localhost dan tekan
tombol Enter. Jika tidak ada masalah, halaman awal XAMPP akan muncul.

Alamat localhost adalah alamat khusus yang diterjemahkan oleh web


browser untuk mengakses web server pada komputer itu sendiri. Selain
menggunakan alamat localhost, anda bisa juga menggunakan alamat
IP 127.0.0.1 untuk merujuk kepada komputer sendiri (local).
Jika ini adalah pertama kali anda menjalankan XAMP, maka pada halaman
awal localhost XAMPP akan muncul pilihan bahasa. Karena XAMPP belum
menyediakan bahasa Indonesia, tidak ada pilihan lain selain english :)

Selanjutnya pada browser akan tampil menu home dari XAMPP. Pada menu
sebelah kiri atas sekilas akan tampil versi PHP yang dibawa oleh XAMPP,
dalam contoh ini versi PHP yang digunakan adalah PHP versi 5.5.6.

Untuk tampilan detail dari versi PHP dan fitur yang aktif, silahkan klik
menu phpinfo() pada menu di sebelah kiri

Me
nu phpinfo() menyajikan banyak informasi tentang versi PHP beserta modulmodulnya. Jika ini adalah pertama kali anda mempelajari PHP, untuk
sementara silahkan abaikan saja halaman ini.

Sampai disini kita telah mempelajari cara menjalankan web server Apache
malalui XAMPP Control Panel. Dalam tutorial selanjutnya kita akan
mempelajari cara menjalankan file PHP dengan XAMPP.
MEMBUAT DATABASE DENGAN XAMPP

Diperbarui: 09-03-2015 by Aan A.


108 Share
4 Share
0 Share
Tweet

Masih berada di seri artikel Cara Membuat Website. Setelah kita belajar cara
menginstal XAMPP dan menjalankannya, sekarang saatnya kita belajar bagaimana
membuat database di XAMPP dan cara install WordPress di localhost. Artinya kita
menginstal WordPress di komputer kita sendiri atau menginstal WordPress secara
offline.
Diasumsikan Anda sudah bisa menjalankan aplikasi XAMPP. Sehingga sekarang
komputer Anda sudah bisa dijadikan server. Oia, jangan lupa untuk memastikan bahwa
aplikasi XAMPP bisa berjalan dengan baik ya. Cek kembali dengan
mengetikhttp://localhost/xampp di browser, lalu cek status. Detilnya bisa dilihat pada
gambar di bawah ini.

Membuat Database Dan User Di XAMPP

Sebelum kita menginstal WordPress, kita harus membuat database dan user terlebih
dahulu. Ini harus kita lakukan karena WordPress merupakan aplikasi website yang
membutuhkan database untuk menyimpan data-data yang kita gunakan.

1. Pertama-tama kita harus masuk ke phpmyadmin di XAMPP. Ketik di browser


alamat http://localhost/phpmyadmin sehingga muncul tampilan seperti ini..

2. Pada menu Database, silahkan masukkan nama database yang diinginkan,


kemudian klik Create. Ingat-ingat nama database tersebut ya, karena kita akan
menggunakannya nanti. Jika perlu, tuliskan di aplikasi notepad supaya mudah
bagi kita untuk mengingatnya.

NB: Di sini saya menggunakan nama database blogku.


3. Sekarang saatnya kita menambahkan nama user untuk database yang baru saja
kita buat. Silahkan masuk ke database yang sudah dibuat, Anda bisa
menemukannya di bagian sebelah kiri. Begitu masuk, lihat

menu Privileges. Kemudian klik Add user.

4. Begitu Anda klik Add User maka akan muncul form pembuatan user baru.
Isikan username, Anda bisa mengisikannya dengan nama apapun teserah
Anda, yang penting Anda hafal. Kemudian isikan juga host, gunakan use text
field saja, lalu isikan dengan localhost. Selanjutnya isikan password 2 kali dan
harus sama. Terakhir, centang grant all privileges on database.

5. Eits, tunggu dulu, belum selesai. Scroll ke bawah, dan Anda akan menemukan
opsi Global Privileges guna memberikan hak akses kepada user untuk
mengelola semua database, klik Check All saja. Setelah itu, pencet tombol Add
User.

Ya, langkah membuat database dengan XAMPP dan user di phpmyadmin sudah
selesai. Secara default, aplikasi XAMPP mempunyai default user bernama root dan
tanpa password. Jika kita hendak menggunakan user tersebut juga tidak masalah.
Namun ada baiknya kita gunakan user sendiri.
Nah, untuk ilustrasi bagaimana menginstal WordPress di localhost, silahkan baca
panduan cara install WordPress di localhost menggunakan XAMPP yang akan saya
bahas di postingan lainnya.
Semoga bermanfaat.

Cara Menjalankan File PHP dengan


XAMPP
September 26, 2015 admin PHP 0
Share to: Facebook Twitter Google+
Setelah sebelumnya kita mempraktekkan cara menjalankan web server Apache
dengan XAMPP, dalam tutorial kali ini kita akan langsung mencoba menjalankan file
PHP melalui aplikasi XAMPP.

Mengenal Folder htdoc


Agar dapat mengakses halaman PHP dari web browser, maka anda harus
menempatkan file PHP di dalam folder khusus yang merupakan folder home dari web
server.

Pada aplikasi XAMPP, folder tersebut adalah folder htdocs yang berada di dalam folder
instalasi XAMPP. Jika anda mengubah tempat instalasi XAMPP menjadi D:xampp (jika
mengikuti tutorial sebelumnya), maka folder tersebut seharusnya berada di D:xampphtdocs.

Anda bisa meletakkan file PHP langsung di dalam folder ini, atau agar memudahkan
pencarian file, buatlah sebuah folder baru di dalam folder htdocs ini. Untuk tutorial
belajar PHP di dalam posting ini, saya akan membuat folder belajar. Folder belajar
inilah yang akan kita jadikan sebagai tempat file PHP nantinya.

Cara Menulis File PHP


File PHP pada dasarnya merupakan file text biasa yang bisa dibuat menggunakan
aplikasi notepad bawaan windows, namun untuk fitur yang lebih, anda dapat
menggunakan aplikasi editor text sepertiNotepad++, yang dapat di download
di http://notepad-plus-plus.org/download/.

Sebagai text-editor alternative, anda bisa mencoba Sublime Text 2. Aplikasi editor ini
adalah favorit banyak programmer karena fitur dan tampilannya. Walaupun aplikasi ini
tidak gratis (berbayar), anda bisa menggunakannya selama mungkin, karena tidak ada
jangka waktu penggunaanya. Sublime Text 2 bisa didapat di alamat:
http://www.sublimetext.com/.

Kembali ke folder belajar yang berada di D:xampphtdocsbelajar, kita akan membuat


sebuah file baru. Untuk pembuatan file ini anda dapat menggunakan notepad bawaan
Windows maupun Notepad++.
Sebagai isian dari file tersebut, silahkan ketikkan kode berikut:

<?php
echo Saya sedang belajar PHP di mr-syntax.com;
echo <br />;
echo Hello World;
?>

Lalu savelah sebagai coba.php. Sehingga file tersebut akan berada pada
alamatD:xampphtdocsbelajarcoba.php. Sampai tahap ini, sebenarnya kita telah
membuat sebuah file PHP sederhana. Untuk menjalankannya, kita harus menggunakan web

browser.

Cara Menjalankan File PHP


Jika Web Server Apache belum berjalan, silahkan menjalankannya terlebih dahulu,
seperti pada tutorial Cara menjalankan web server Apache dengan XAMPP.
Selanjutnya buka browser, dan ketikkan alamat
berikut: localhost/belajar/coba.php pada address bar dan tekan Enter.
Jika anda mengikutinya langkah-langkah diatas dengan benar, maka di dalam web
browser akan tampil.
Selamat! Anda telah berhasil menjalankan file PHP pertama anda, walaupun file PHP
tersebut tidak mengerjakan apa-apa selain menampilkan beberapa baris text.
Sebelum mengakhiri tutorial ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait cara
menjalankan file PHP:

File php yang akan dijalankan harus berada di dalam folder D:xampphtdocs, baik
itu di dalam folder tersebut, atau folder-folder dibawahnya. Untuk menjalankan di
dalam browser, anda tinggal mengganti alamat D:xampphtdocs menjadi
localhost. Namun Jika file php tersebut berada di luar folder htdoc, maka web
server tidak bisa mengaksesnya.

Setiap file PHP harus ditulis menggunakan akhiran .php (walaupun hal ini bisa
dirubah pada settingan modul php).

Penamaan file PHP, harus tanpa spasi dan sebaiknya menggunakan huruf kecil.
Anda dapat menggunakan underscore (_) sebagai pengganti spasi.

Cara Kerja Web Server Menjalankan


Kode PHP
September 27, 2015 admin PHP 0
Share to: Facebook Twitter Google+
Setelah berhasil menginstall XAMPP dan menjalankan file PHP dari XAMPP, pada
tutorial PHP kali ini kita akan mempelajari cara kerja web server dalam menjalankan
kode PHP, dan pengertian PHP sebagai bahasa pemograman script.

Pengertian Bahasa Pemograman Script


(Scripting Language) PHP
PHP termasuk kedalam kelompok bahasa pemograman yang disebut scripting
language. Secara sederhana, Bahasa Pemograman Script adalah jenis bahasa
pemograman yang tidak memerlukan lingkungan kerja khusus untuk berjalan
(wikipedia), dan umumnya dapat disisipkan ke dalam kode bahasa pemograman lain.
Dalam dunia pemograman web, sebagian besar bahasa pemograman yang digunakan
merupakan bahasa pemograman jenis script. Sebuah file PHP selain berisi kode PHP itu
sendiri, dapat juga berisi kode HTML, JavaScript dan CSS, semua dalam sebuah file
PHP.
Web server Apache akan memililah-milah bagaimana cara menjalankan kode script
tersebut, sehingga dibutuhkan suatu cara untuk memberitahu web server bahwa kode
ini adalah PHP, dan kode itu adalah HTML.

Cara Kerja Server dalam Menjalankan Kode


PHP
Pada tutorial Pengertian dan Fungsi PHP dalam Pemograman Web, kita telah
melihat apa yang bisa dilakukan PHP untuk mempermudah penulisan HTML. Kali ini kita
akan mengulangi hal yang sama dengan contoh berikut ini:
<!DOCTYPE html>
<head>
<title>Belajar PHP</title>
</head>
<body>
<p>Kalimat ini dibuat menggunakan HTML saja </p>
<?php
echo <p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>;
?>
</body>
</html>
Walaupun kode diatas terdiri dari HTML dan PHP, agar web
server mau mengeksekusi kode PHP yang terdapat di dalamnya, file tersebut harus di
save sebagai file PHP, yakni dengan akhiran file *.php.

Savelah kode tersebut sebagai cara_kerja.php dalam folder D:xampphtdocsbelajar.


Berikutnya buka browser, dan ketikkan alamat
berikut: localhost/belajar/cara_kerja.php
Jika tidak ada masalah, akan tampil hasil sebagai berikut:

Selanjutnya, mari kita bahas cara kerja web server dalam menangani kode program
diatas:

Web Server akan melihat extension (jenis) file yang diakses. Jika file yang
dijalankan adalahcara_kerja.html, maka web server tidak akan memanggil
modul PHP untuk menjalankan kode PHP, karena web server menganggap itu
adalah file HTML biasa, dan menampilkannya langsung tanpa diproses. Namun
jika file tersebut adalah cara_kerja.php, maka web server akan menjalankan
modul PHP, dan mengeksekusi kode PHP yang ada di dalam file tersebut.

Web Server Apache akan memulai memproses file cara_kerja.php dimulai dari
baris paling pertama sampai baris paling akhir secara berurutan.

Pada baris pertama, web server akan mendapati tag pembuka HTML, yakni <!
DOCTYPE html>dan diikuti dengan tag-tag HTML lainnya. Karena tidak
menemukan instruksi untuk masuk ke mode PHP, seluruh tag HTML ini tidak
memerlukan proses, dan langsung di kirim ke web browser.

Begitu web server menemukan tag <?php pada baris ke-7, maka tag tersebut
menginstruksikan kepada web server bahwa kode selanjutnya terdiri dari kode
PHP, sehingga apa pun yang ditulis setelah tag ini akan diproses mengikuti
aturan bahasa pemograman PHP, kita sebut saja proses ini sebagai PHP mode.

Mulai dari tag <?php adalah PHP mode. Di dalam PHP mode inilah kita akan
membuat kode pemograman PHP. Untuk contoh kita diatas, saya membuat
sebuah perintah sederhana PHP, yakni echo. Echo adalah perintah di dalam PHP
yang digunakan untuk menampilkan text yang berada diantara kedua tanda
kutip () ke dalam browser. Dalam contoh diatas, echo kita gunakan untuk
menampilkan text: <p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p> ke
dalam web browser. Sehingga anda akan melihat text tersebut tampil di web
browser.

Web server akan terus berada dalam PHP mode sampai menemukan tag penutup
PHP, yakni tag?> yang menandakan akhir dari PHP.

Tag ?> selain menandakan untuk keluar dari mode PHP, juga menginstruksikan
kepada web server bahwa text berikutnya akan diproses sebagai text HTML
biasa.

Dalam contoh diatas, sebagian besar kode PHP tersebut berupa kode HTML. Namun kita
bisa juga membuat sebuah file yang seluruhnya merupakan PHP.

Sebagai contoh kedua, saya akan memodifikasi file cara_kerja.php sebelumnya, menjadi
berikut:
<?php
echo <!DOCTYPE html>;
echo <head>;
echo <title>Belajar PHP</title>;
echo </head>;
echo <body>;
echo <p>Kalimat ini tidak lagi dibuat menggunakan HTML </p>;
echo <p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>;
echo </body>;
echo </html>;
?>

Jika anda menjalankan kode PHP diatas, tampilan yang dihasilkan akan persis sama
dengan kodecara_kerja.php pertama. Perbedaan hanya bagaimana cara kita
memproses dan membagi halaman tersebut, mana yang bisa ditulis dengan kode HTML
biasa, dan mana yang harus ditulis menggunakan PHP.
Jadi mana yang lebih baik? Contoh pertama yang menggunakan kode HTML dengan
sedikit kode PHP, atau contoh kedua yang menggunakan kode PHP seluruhnya?
Anda bebas menggunakan apa yang dirasa lebih mudah, walaupun sebagian besar
programmer akan menyukai gaya penulisan yang pertama, dimana kita hanya masuk
ke mode PHP apabila diperlukan saja, dan beban web server juga akan berkurang
karena tidak terus menerus memproses PHP.
Tetapi kecepatan eksekusi PHP ini tidak akan dapat anda bedakan terutama untuk file
PHP sederhana seperti diatas. PHP sudah dioptimasi sedemikian rupa agar dapat
dieksekusi dengan cepat layaknya file HTML biasa.

Setelah memahami cara kerja web server dalam mengeksekusi kode PHP, dalam tutorial
berikutnya kita akan mempelajari berbagai cara untuk masuk ke mode PHP selain dengan
tag <?php dan tag ?> Selanjutnya dalam Tutorial Belajar PHP: Cara Memasukkan kode PHP
kedalam HTML.

Cara Menjalankan Web Server Apache dengan XAMPP

September 23, 2015 admin PHP 0


Share to: Facebook Twitter Google+
Setelah aplikasi XAMPP sukses diinstal dalam tutorial sebelumnya: Cara Menginstall PHP
dengan XAMPP 1.8.3, pada tutorial kali ini kita akan mempelajari Cara
Menjalankan Web Server Apache dengan XAMPP.
Secara teknis, PHP sebenarnya adalah sebuah modul yang berjalan pada web server.
Pada saat menginstall XAMPP, kita telah menginstall aplikasi web server Apache yang
juga terdapat modul PHP didalamnya. Web server Apache sendiri tidak hanya bisa
menjalankan file PHP, namun juga modul-modul lainnya seperti Perl.

Karena PHP berjalan pada web server, maka setiap kita menjalankan file PHP, kita harus
menjalankan web server. Melalui aplikasi XAMPP, proses menjalankan dan menghentikan web
server menjadi sangat mudah.

Cara Menjalankan Web Server Apache Melalui


XAMPP Control Panel
Untuk menjalankan web server Apache, pertama kali kita harus menjalankan
aplikasi XAMPP Control Panel. Jika jendela tersebut belum terbuka, anda bisa
menjalankannya dari START > All Program > XAMPP > XAMPP Control
Panel.

Pada tampilan XAMPP Control Panel, kita dapat melihat modul atau program apa
saja yang bisa dijalankan dari XAMPP, seperti Apache Web Server, MySQL,
Program FTP Filezilla, dan beberapa aplikasi lainnya.

Untuk menjalankan Apache, silahkan klik tombol Start pada kolom Action untuk
menu Apache. Warna backgroud dari text Apache akan beralih menjadi kuning
yang menandakan proses sedang dimulai. Tunggulah beberapa saat sampai
warna background text Apache menjadi hijau yang menandakan web server
tersebut telah berjalan di latar belakang.

Untuk menghentikan web server, tinggal klik tombol Stop sampai warna hijau
hilang dari text Apache. Beberapa konfigurasi dan tombol lainnya dapat
diabaikan dulu, karena untuk saat ini kita hanya butuh mengetahui cara
menjalankan dan mematikan web server saja.
Sekedar catatan, di dalam 1 PC anda hanya bisa menjalankan satu web server
pada saat yang bersamaan. Sehingga jika anda gagal menjalankan Apache,
kemungkinan besar terdapat aplikasi web server lainnya yang masih berjalan
(bisa jadi anda sudah pernah mengistall aplikasi XAMPP sebelumnya).

Pengertian Alamat Localhost


Setelah web server Apache berhasil dijalankan, untuk mengakses web server ini
anda dapat menggunakan web browser biasa seperti Google Chrome, atau
Mozilla Firefox.
Untuk mengakses web server yang baru saja kita jalankan, silahkan buka web
browser lalu ketikkan pada address bar: localhost dan tekan tombol Enter. Jika
tidak ada masalah, halaman awal XAMPP akan muncul.

Alamat localhost adalah alamat khusus yang diterjemahkan oleh web browser
untuk mengakses web server pada komputer itu sendiri. Selain menggunakan
alamat localhost, anda bisa juga menggunakan alamat IP 127.0.0.1 untuk
merujuk kepada komputer sendiri (local).
Jika ini adalah pertama kali anda menjalankan XAMP, maka pada halaman awal
localhost XAMPP akan muncul pilihan bahasa. Karena XAMPP belum

menyediakan bahasa Indonesia, tidak ada pilihan lain selain english

Selanjutnya pada browser akan tampil menu home dari XAMPP. Pada menu
sebelah kiri atas sekilas akan tampil versi PHP yang dibawa oleh XAMPP, dalam
contoh ini versi PHP yang digunakan adalah PHP versi 5.5.6.

Untuk tampilan detail dari versi PHP dan fitur yang aktif, silahkan klik menu
phpinfo() pada menu di sebelah kiri.

Anda mungkin juga menyukai