Anda di halaman 1dari 2

Load Shedding (Pelepasan Beban)

Posted on 30 October 2011by Endi Sopyandi

Pengertian Load Shedding


Load Sheeding merupakan suatu bentuk tindakan pelepasan beban yang terjadi secara otomatis
ataupun manual untuk pengamanan operasi dari Unit-unit pembangkit dari kemungkinan
terjadinya padam total (Black out). Pelepasan beban secara otomatis dilakukan karena jumlah
pasokan daya berkurang, Pelepasan beban secara otomatis dilakukan dengan cara mendeteksi
frekuensi atau dengan melihat kondisi sumber daya pembangkit yang beroperasi tidak
mencukupi kebutuhannya (kemampuan pembangkitan lebih kecil daripada jumlah beban).
Pembangkitan tenaga listrik pada suatu sitem tenaga seringkali mendapat gangguan yang tidak
dapat dihindari, misalnya dengan terjadinya pembebanan secara tiba-tiba karena ada beban
melebihi kapasitas dibebankan ke sistem atau dapat juga dengan terjadinya Trip satu unit
pembangkit (Generator). ketidakmampuan suatu pembangkit dalam mensuply energi listrik
biasanya ditandai dengan penurunan nilai frekuensi listrik.
Apabila terjadi keadaan dimana berkurangnya daya pembangkit hanya berkisar 10% s.d 15%
maka penurunan frekuensi akan terjadi secara perlahan karena Governor pembangkitpembangkit masih sempat bekerja dan daya cadangan panas yang ada (Spinning Reserve)
sebesar 10% s.d 15 % dapat digunakan dengan merubahnya menjadi daya listrik. Tetapi apabila
berkurang nya jumlah pembangkitan terlampau besar, maka turun nya frekuensi akan semakin
cepat dan mencapai harga yang relatif rendah, hanya dalam waktu yang singkat. Governor dan
cadangan daya panas yang ada tidak banyak membantu, untuk menjaga suatu sistem dari
kegagalan atau kerusakan dan mengganggu operasi produksi karena turunnya frekuensi, maka
solusi yang diambil adalah melepaskan sebagian beban,sehingga beban yang dipikul oleh sistem
berkurang sehingga diharapkan frekuensi dapat kembali normal sesegera mungkin.
Beban- beban penting ( Essential Load )
Yang dimaksud dengan beban-beban yang penting ialah beban-beban yang memegang peranan
dalam proses suatu produksi dimana bila terjadi suatu gangguan dapat menyebabkan berhentinya
Operasional pabrik atau merusak /mengurangi mutu dan hasil produksi tersebut. Pada
perencanaan pelepasan beban dapat ditentukan terlebih dahulu beban-beban yang akan
dilepaskan, dimana dibagi dalam dua kategori yaitu :
a.
Manual
Load
Shedding
Pelepasan beban secara manual hanya di gunakan dalam keadaan yang tidak begitu
penting
atau pada saat control Load Shedding tidak bekerja sebagaimana mestinya (tidak dalam keaadaan
normal) . Bila ditinjau dari kekurangan cara ini yaitu harus mempekerjakan tenaga operator yng
banyak , dilepaskannya beban yang kadang-kadang melebihi beban yang seharusnya dilepaskan,
dan adanya faktor keterlambatan dalam tindakan operator (Human Error).
b.Automatic Load Shedding
Sistem pelepasan beban otomatis seringkali merupakan perpanjangan relay pengaman generator
seperti Under frequency Relay ( UFR ). Relay ini digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
frekuensi generator dan system sampai kepada batas-batas tertentu. Beban-beban yang akan

dilepaskan harus ditentukan dahulu dan akan secara bertahap pada tiap-tiap frekuensi yang telah
ditentukan.
Masalah pokok dalam pelepasan beban di sebuah sistem adalah :
1.
Besar
beban
yang
akan
dilepas
2.
Menentukan
jumlah
tingkat
pelepasan
3.
Kelambatan
waktu
yang
direncanakan
pada
setiap
waktu
4. Frekuensi dimana setiap tingkat dilepas.

pertingkat
beban
pelepasan

Kriteria yang diinginkan dari setiap program Load Shedding adalah:


Program harus menahan Frekuensi system agar tidak melewati batas minimum tertentu untuk
kehilangan pembangkitan terberat yng diperkirakan ( Beban yang dilepas harus cukup).
Program harus sedemikian rupa sehingga tidak ada suatu kondisi kehilangan pembangkitan
tertentu yang hanya diikuti pelepasan beban yang tidak terlalu kecil, sehingga memungkinkan
frekuensi system terlalu lama pada daerah berbahaya.
Frekuensi pelepasan beban bukan untuk mengatur frekuensi. Maka pelepasan beban sebaiknya
hanya dilakukan pada saat dibutuhkan, jadi jika tingkat penurunan frekuensi system masih dalam
batas yang diizinkan sebaiknya pengaturan dilakukan melalui AVR (Atomatic Voltage Regulator)
yang mempunyai fungsi untuk mengatur output tegangan dari generator atau Governor (alat
Bantu turbin yang berfungsi mengontrol putaran turbin agar selalu tetap stabil).
About these ads
Sumber : https://electricdot.wordpress.com/2011/10/30/load-shedding-pelepasanbeban/

Anda mungkin juga menyukai