Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Percobaan atau yang disebut juga dengan eksperimen adalah suatu set tindakan
dan pengamatan yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis, atau
kadangkala untuk mengenali hubungan sebab akibat antara gejala-gejala yang diteliti.
Dalam melakukan percobaan atau eksperimen ini , sebab dari suatu gejala akan diuji
untuk mengetahui apakah sebab (variable bebas) tersebut memengaruhi akibat (variable
terikat). Percobaan yang sering digunakan yaitu percobaan sains, yang dimana sains
memerlukan banyak percobaan atau eksperimen untuk membuktikan gejala-gejala dalam
konsep sains.
Dalam melakukan sebuah percobaan, terdapat beberapa langkah-langkah yang
tentunya harus dilaksanakan, diantaranya menentukan tujuan percobaan tersebut. Tujuan
percobaan adalah salah satu aspek utama dalam melakukan percobaan, karena dalam
melakukan suatu percobaan pasti memiliki tujuan dari percobaan tersebut. Selain
menentukan tujuan, sebagai peneliti juga harus mampu menentukan persamaan-
persamaan apa saja yang akan digunakan dalam analisis data percobaan yang dilakukan.
Dalam pembuktian hipotesis percobaan tentunya terdapat analisis data, dimana
data-data yang harus digunakan adalah data-data yang konkrit, baik data berupa angka-
angka atau informasi-informasi aktual. Dalam penggunaan persamaan juga tentunya
harus sudah melewati tahap pengecekan atau pemeriksaan rumus-rumus. Hal ini tentunya
harus sudah dipahami terlebih dahulu oleh peneliti. Hasil dari analisis data tersbut atau
yang biasanya disebut dengan hasil pengamatan dapat ditulis atau dicantumkan dengan
berbagai gambar, grafik maupun tabel yang tentunya dapat menyampaikan isi dari hasil
pengamatan percobaan tersebut. sebagai peneliti tentu harus memahami bagaimana cara
penggunaan tabel, gambar, maupun grafik dalam percobaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah yang perlu peneliti tahu terkait dengan tujuan percobaan?

1
2. Bagaimanakah metode-metode pemeriksaan rumus atau persamaan yang digunakan
dalam menulis laporan percobaan?
3. Bagaimanakah peran grafik dalam menulis laporan percobaan percobaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diketahui peneliti terkait tujuan percobaan.
2. Untuk mengetahui bagaimana metode-metode pemeriksaan rumus dalam menulis
percobaan.
3. Untuk mengetahui peran grafik dalam menulis laporan percobaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Percobaan
Teks laporan percobaan adalah jenis teks yang isinya pemaparan mengenai
tujuan, proses, dan hasil dari percobaan tersebut. Teks laporan percobaan adalah teks
yang menceritakan percobaan yang dilakukan oleh seorang peneliti. Pada umumnya teks
laporan percobaan digunakan untuk melaporkan hasil percobaan, karya ilmiah, ataupun
suatu laporan praktikum. Tujuan dibuatnya teks laporan percobaan ini adalah untuk
memberikan informasi, pada setiap pembaca mengenai hasil percobaan yang sudah
dibuat. Teks laporan percobaan ini bersifat universal atau bersifat umum.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam membuat teks laporan percobaan adalah,
dengan menulis judulnya terlebih dahulu. Kemudian tulis tujuan dari percobaan tersebut.
Tujuan percobaan adalah memahami suatu materi dengan cara eksperimen atau yang
biasa disebut dengan percobaan. Mata pelajaran yang paling sering membutuhkan
percobaan adalah mata pelajaran fisika, karena sangat berkaitan erat dengan konsep-
konsep sains yang tak lepas dari alam dan segala hal yang berada di sekeliling kita.
Berikut ini beberapa tujuan percobaan fisika, yaitu :
1. Percobaan menurut banyak atau sedikitnya pengetahuan sebelumnya, yaitu :
 Pengetahuan lengkap seperti halnya pada hukum alam dan hukum fisika yang
terbukti benar dan diterima.
 Pengetahuan sangat terbatas, apabila menyelidiki gejala baru yang dimana
dalam hal ini justru hukum fisikalah yang dicari.
2. Percobaan berada digugus depan dengan perkembangan dan penemuan ilmu baru,
yang diharapkan dapat disintesakan menjadi teori baru.
3. Percobaan di laboratorium tingkat pertama dan kedua di perguruan tinggi termasuk
kategori pertama. Percobaan ini sendiri bertujuan untuk :
 Membuktikan persamaan dan hukum yang sudah terbukti kebenarannya.
Misalnya persamaan gas ideal pV =nRT . Dengan mengukur tekanan,

3
pV
volume, dan suhu, diharapkan dapat dibuktikan bahwa adalah tetap
nRT
( dalam keadaan konstan).
 Mereproduksi berbagai tetapan fisika, misalnya tetapan gas umum R. hasil
dan ketidakpastiannya dibandingkan dengan hasil pengukuran berates-ratus
kali dengan peralatan yang canggih (R pada buku text).
B. Pemeriksaan Rumus
Rumus terkadang bisa menghasilkan nilai kesalahan selain mengembalikan hasil
yang tidak diharapkan. Rumus sering digunakan sebagai jalan untuk menemukan
jawaban dari gejala-gejala yang ingin diketahui. Untuk menemukan jawaban-jawaban
atau hasil hpotesis itu tentunya peneliti juga memerlukan rumus atau persamaan.
Penentuan persamaan yang digunakan tidak boleh sembarang pilih, rumus yang akan
digunakan tentunya harus terkait dengan percobaan yang dilakukan, sehingga
pemeriksaan rumus tentunya menjadi sesuatu yang perlu dilakukan dalam percobaan.
Contohnya, memeriksa pemeriksaan gas ideal : pV=nRT. Dalam rumus atau
persamaan tersebut, n bukanlah sebuah variable jika jumlahnya sudah ditentukan, berarti
bahwa terdapat tiga variable yaitu p, V, dan T karena R adalah sebuah konstanta.
Persamaan gas ideal dapat ditulis : p= p (V ,T ), yaitu tekanan sebagai fungsi dari V dan
T. karena itu persamaan gas ideal dapat juga ditulis
T
p=α
V
Dengan α =nR.
Pemeriksaan rumus dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Cara Pertama
 Semua variable bebas diubah secara serentak, dan variable tak bebas yang
dihasilkan cacat.
 Ulangi beberapa kali, sehingga didapatkan beberapa data, maka:
pi V i
=α i (harusnya konstan)
Ti
 Hasil pengukuran ditulis dalam bentuk tabel.

4
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran dan Pengolahan

i pi V i
Ti (K) Vi (m2) Pi (Pa) =α i ( J /K )
Ti

1        

...

 Jika nilai pada kolom terakhir (α i) berada dalam batas ketelitian percobaan,
berarti telah berhasil memeriksa persamaan gas ideal.
 Jika n diketahui, maka dapat ditentukan R.
2. Cara Kedua
 Variable bebas diatur hanya satu, yang lainnya dicegah agar tidak berubah
selama percobaan.
 Secara fisika diperluka peralatan yang khusus, yang berarti mahal.
 Misalnya suhu T dijaga konstan (isoterm), yang berarti diperlukan bejana gas
yang suhunya bisa diatur agar tidak berubah. Persamaan gas ideal menjadi :
T 1 b1
p=nR =
V V
Dengan b 1=nR T 1 , suatu konstanta.

5
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran

i Vi (m3) Pi (Pa) bi

1      
2
...
N

C. Peran Grafik
Grafik  dapat di devinisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar
yang dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang
menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif, Grafik merupakan
keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik,
Tujuan membuat garafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kwalitatif
dengan cepat serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di
gunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran,atau piring dan grafik bergambar.
Dalam hasil pengamatan sebuah laporan percobaan, seringkali menggunakan
metode grafik, tabel, ataupun gambar. Tetapi biasanya dengan metode grafik, hasil
pengamatan lebih mudah disampaikan, terlebih lagi jika dalam percobaan ingin diketahui
hubungan dari dua variable yang saling berikatan. Grafik berfungsi untuk mengolah data,
diantaranya :
1. Memeriksa dengan cepat kebenaran fisika.
2. Menghitung konstanta fisika tertentu.

Contoh :

 Persamaan gas ideal pV =nRT . Jika percobaan dilakukan secara isoterm, maka

1
menjadi : p=b1
V

6
1
Maka grafik p dengan dilukiskan seperti grafik di bawah :
V

p
T  T1

1
V
 Persamaan intensitas cahaya yang menembus permukaan bening dengan tebal x
adalah : I =I 0 e−α x
I , I 0 : konstanta. Terdapat dua variable yaitu I dan x.
 Agar grafik linier, maka persamaan di atas diubah menjadi :
ln I =−αx+ ln I 0
 Tampak bahwa ln I ≈−αx , sehingga grafik berupa garis lurus (linier).
 Konstanta I 0 ditentukan dengan mengukur jarak OB, karena OB = ln I 0 .
OB
 Konstanta α ditentukan dengan : tanθ= =α
OA
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran

I x I ln I

1      

...

7
ln I
B

 A
x
O
Gambar 4.1 Grafik ln I dengan x.

8
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam menuliskan laporan percobaan banyak hal yang harus diperhatikan juga. Dimana
factor utama yaitu penentuan tujuan percobaan. Tujuan merupakan langkah utama dalam
melakukan suatu percobaan, sehingga tanpa adanya tujuan percobaan , percobaan tersebut tidak
akan berarti apapun.

Selain percobaan, pemeriksaan rumus juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan sebuah percobaan. Baik dengan pemeriksaan rumus dengan cara pertama
maupun dengan cara yang kedua. Pemeriksaan rumus bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kebenaran persamaan yang digunakan untuk percobaan tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan juga bagaimana menyampaikan hasil percobaan tersebut,
yang dalam hal ini tentunya grafik memiliki peran yang sangat besar. Untuk menggambarkan
hubungan dari beberapa variable, metode grafik menjadi solusi yang sangat baik, karena dengan
metode grafik hubungan dari beberapa variable dapat dilihat dan dipahami dengan mudah.

9
DAFTAR PUSTAKA

S, D. O. (2011). PENYAJIAN DATA (GRAFIK). Laporan Praktikum Satuan Operasi Industri,


3.

Subekti, W. (2016, November 5). Zenius.net. Retrieved oktober 1, 2019, from Membuktikan
Rumus dengan Induksi Matematika: https://www.zenius.net/blog/13735/induksi-
matematika

10

Anda mungkin juga menyukai