Tanggal Revisi
Tanggal Terima
PESAWAT ATWOOD
Disusun Oleh:
Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
ABSTRAK
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK……………………………………………………………………..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………II
DAFTAR TABEL………………………………………………………………IV
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………V
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….......VI
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Gerak……………………………………………………….....3
2.2 Hukum Newton……………………………………………….3
2.2.1 Hukum Newton I………………………………………..4
2.2.2 Hukum Newton II………………………………………4
2.3 Gerak lurus…………………………………………………...6
2.4 Momen inersia……………………………………………….7
2.5 Pesawat atwood………………………………………………8
2.6 Gerak melingkar……………………………………………...8
2.7 Pemakaian hukum newton pada pesawat atwood……………8
ii
3.2 Prosedur percobaan……………………………………………11
3.3 Alat dan bahan………………………………………………....11
4.1 Hasil…………………………………………………………….13
4.1.1 Ralat langsung…………………………………………….14
4.1.2 Ralat tidak langsung………………………………………19
4.2 Grafik percobaan………………………………………………..24
4.3 Pembahasan……………………………………………………..24
5.1 Kesimpulan……………………………………………………..28
5.2 Saran……………………………………………………………28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN……………………………………………….31
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS……….35
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT DAN BAHAN………………………………39
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN………………………………………42
iii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
Lampiran A. perhitungan………………………………………………………31
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Batasan masalah pada percobaan ini adalah yaitu variabel bebas dan
terikat. Variabel bebas yaitu ketinggian dan variabel terikat nya adalah
kecepatan dan percepatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gerak
Dalam memahami konsep dinamika gaya, teori yang paling penting dan yang
banyak dipakai adalah hukum newton. Hukum newton dibagi atas hukum Newton
I, Hukum Newton II, dan hukum Newton III, ketiga hukum tersebut dijelaskan di
bawah ini:
Menyatakan bahwa “jika resultan gaya yang bekerja pada suatu sistem sama
dengan nol, maka sistem dalam keadaan setimbang”.
∑𝐹 = 0……………………………………………..(1)
Keteranagan:
Penyelasaian dari hukum diatas yaitu jika suatu benda awalnya diam
maka akan terus diam, selama tidak ada gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Kecendrungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan
diamnya. Atau kecepatan, seragamnya, disepanjang sebuah garis lurus,
yang disebut inersia atau kelembaman hukum I newton sendiri yang disebut
juga hukum kelembaman.
F = m.a………………………..(2)
Keterangan :
F = Gaya
g = percepatan
m = massa benda
a. Arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada
benda
b. Besarnya percepatam berbandung lurus dengan gayanya
c. Bila gaya bekerja pada benda maka benda mengalami percepatan
tentu ada gaya penyebabnya
F aksi = - F reaksi…………………….(3)
Keterangan :
𝑆 = 𝑣. 𝑡…………………………….(4)
Keterangan :
S = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus suatu objek dimana kecepatanya berubah terhadap
waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya
percepatan jumlah jarak yang ditempuh tidak lagi linear melainkan
kuadrat. Pada umumnya GLBB di dasari oleh hukum newton 2 (ΣF
= 0)[3].
𝑉𝑡 = 𝑉𝑜 + 𝑎𝑡…………………….(5)
𝑉𝑡 2 = 𝑉𝑜2 + 2𝑎𝑠…………………(6)
7
1
𝑆 = 𝑉𝑜𝑡 + 2 𝑡 2 ……………………..(7)
Keterangan :
V0 = Kecepatan awal (m/s)
Vt = Kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
s = jarak yang ditempuh (m)
Bila sebuah benda berputar melalui porosnya maka gerak melingkar ini
berlaku persamaan-persamaan gerak yang ekuivalen dengan persamaan-
persamaan gerak linear.
Massa benda
Bentuk benda (geometri)
Letak sumbu putar
I–m
I – r2
Bila dianggap M1 = M2 = M
𝑚𝑔
𝑎= 1 …………………………….(8)
2𝑀+𝑚+ 2
𝑟
10
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Mulai
Data pengamatan
literatur
11
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut ini adalah hasil data pengamatan dalam percobaan ini dalam
bentuk tabel
Percobaan A
Tabel 4.2 Data pengamatan percobaan A
AB 12 12 12 12
(cm)
t1 0,73 0,74 0,74 0,74 0,74 0,71 0,74 0,71 0,70 0,68 0,73 0,77
(detik)
𝑡̅1
(detik) 0,736 0,73 0,716 0,726
a
(m/s2) 0,4 m/s2 0,45 m/s2 0,47 m/s2 0,45m/s2
BC 12 14 16 18
(cm)
t2 0,39 0,42 0,48 0,57 0,48 0,45 0,42 0,51 0,52 0,44 0,49 0,48
(detik)
𝑡̅2
(detik) 0,43 0,5 0,49 0,47
V
(m/s) 0,28 m/s 0,28 m/s 0,326 m/s 0,38 m/s
14
I
(kgm2) 2,27.10-5 kgm2
Percobaan B
Tabel 4.3 data prngamatan percobaan B
AB 12 14 16 18
(cm)
𝑡̅1 0,726 0,79 0,83 0,906
(detik)
a(m/s2) 0,45 m/s2 0,44 m/s2 0,46 m/s2 0,43m/s2
BC 12 12 12 12
(cm)
𝑡̅2 0,416 0,396 0,396 0,38
(detik)
v( 0,288 m/s 0,30 m/s 0,30 m/s 0,315 m/s
m/s)
I (kgm- 1,9.10-5 kgm2
2
)
3 100,0 0 0
∑ 300.0 0 0
N t2 ̅̅̅
𝑡2 |𝜕𝑡2| |𝜕𝑡2|2 α St2 SR ̅̅̅
𝑡2 ± 𝑆𝑡2
1 0.42 0.07 0.0049
2 0.51 0.49 0.01 0.0001 0.0025 0.06 12,2% 0,49 ± 0,06
3 0.55 0.05 0.0025
∑ 1.48 0.13 0.0075
∂a 4(0.12)
∂t1
=- 0.4163
= -6.66 m/s2
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂a 4(0.12)
=- = - 1.23 m/s2
∂t1 0.733
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂a 4x
C. = - 𝑡3
∂t1
∂a 4(0.12)
=- = - 1.31 m/s2
∂t1 0.7163
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂a 4(0.12)
=- = - 1.25 m/s2
∂t1 0.7263
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂v (0.16)
=- = - 0.66 m/s
∂t2 0.492
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂I ∂I ∂I
SI = √(∂M1 𝑥 𝑆𝑀1 )2 + (∂M2 𝑥 𝑆𝑀2 )2 + (∂m 𝑥 𝑆𝑚)2
Percobaan B
Turunan percepatan(a) terhadap t1
22
∂a 4x
a. = - 𝑡3
∂t1
∂a 4(0.12)
=- = -1.25 m/s2
∂t1 0.7263
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂a
Sa = √(∂t1 𝑥𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂v
Sv = √(∂t2 𝑥 𝑠𝑡)2
∂I
= - 0.062 = 0.0036 m/s
∂M2
∂I 𝑔𝑟 2
c. = – r2
∂m 𝑎
∂I 9.8(0.06)2
= – (0.06)2 = 0.0765 kgm2
∂m 0.44
∂I ∂I ∂I
SI = √(∂M1 𝑥 𝑆𝑀1 )2 + (∂M2 𝑥 𝑆𝑀2 )2 + (∂m 𝑥 𝑆𝑚)2
Percobaan B
4.3 Pembahasan
Pada kegiatan ini juga telah terbuti berlakunya hukum Newton I, yakni
dapat dilihat pada saat beban tambahan (m) tersangkut di penahan beban
25
karena kesalahan pencatatan waktu. Karena jarak terlalu dekat dan waktu
tempuh terlalu cepat menyebabkan pencatatan waktu tempuh tidak tetap, dan
pada percobaan B perbedaan waktu pada percobaan dan pada perhitungan
sudah hampir sama. Hal ini dapat terjadi mungkin karena semakin jauh atau
semakin tinggi jarak tempuhnya maka kecepatan yang ditunjukkan semakin
cepat karena adanya percepatan gravitasi bumi.
Dengan jarak yang semakin jauh atau tinggi menyebabkan percepatan
yang disebabkan gaya gravitasi memberi tambahan kecepatan sehingga waktu
tempuh menjadi singkat. Jadi dapat disimpulkan dari percobaan yang
dilakukan
percobaan B merupakan yang paling valid karena besar waktu yang
dibutuhkan
benda jatuh pada percobaan dan pada perhitungan cukup mendekati.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi percobaan kurang teliti :
Pencatatan waktu yang kurang tepat dan kurang akurat. Pencatatan waktu
sangat penting dalam melakukan percobaan ini. Ketepatan pencatatan waktu
mulai dari benda bergerak hingga berhenti harus benar dan akurat. Kesalahan
sedikit saja dapat berdampak pada hasil percobaan. hal ini dapat dilihat pada
hasil percobaan pertama. Perbedaan waktu pada percobaan dan perhitungan
terlihat jelas.
Posisi katrol tidak stabil. Posisi katrol dalam melakukan percobaan
haruslah stabil, karena adanya goyangan pada katrol ketika sistem 24
bergerak dapat mempengaruhi kecepatan benda jatuh. Hal ini menyebabkan
hasil perhitungan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya ataupun hasil pada
perhitungan.
Beban bergerak sehingga posisi berubah. Pada saat benda dijatuhkan ada
kemungkinan benda bergeser tepat sebelum benda jatuh. Pergeseran ini tentu
mempengaruhi hasil percobaan. Pergeseran benda atau beban menyebabkan
perubahan pada jarak. Sehingga waktu yang dicatat tidak sesuai dengan jarak
yang ditentukan sebelumnya.
Gaya gesek. Percobaan ini dilakukan dengan katrol dan digantung dengan
27
tali. Tentu pada katrol itu sendiri mengalami gesekan-gesekan antara poros dan
katrol. Sedangkan pada tali penggantung beban juga tentu mengalami gesekan
dengan katrol. Pada beban dan udara juga mengalami gaya gesek. Gaya
gesekan yang terjadi mungkin cukup kecil dampaknya, namun sekecil apapun
dampaknya tetap mempengaruhi data hasil percobaan, karena gesekan
mengurangi kecepatan benda jatuh.
Pada percobaan A mencari nilai kecepatan, jarak B – C (12 cm) pada t (0,43)
menghasilkan kecepatan 0,28 m/s. Jarak B – C (14 cm) pada t (0,5)
menghasilkan kecepatan 0,28 m/s. Jarak B – C (16 cm) pada t (0,49)
menghasilkan kecepatan 0,326 m/s. Jarak B – C (18 cm) pada t (0,47)
menghasilkan kecepatan 0,38 m/s.
Pada percobaan B mencari nilai kecepatan, jarak A – B (12 cm) pada t (0,726)
menghasilkan percepatan 0,45 m/s2. Jarak A – B (14 cm) pada t (0,79)
menghasilkan percepatan 0,44 m/s2. Jarak A – B (16 cm) pada t (0,83)
menghasilkan percepatan 0,46 m/s2. Jarak A – B (18 cm) pada t (0,906)
menghasilkan percepatan 0,43 m/s2.
Pada percobaan A mencari nilai harga momen inersia yang menghasilkan nilai
sebesar 2,27 𝑥 10−5 kgm2. Pada percobaan B mencari nilai harga momen
inersia yang menghasilkan nilai sebesar 1,9 𝑥 10−5 kgm2. Dorongan angin
dan tekanan udara gaya-gaya ini mungkin dampaknya sangat kecil pada
percobaan, tetapi dapak ini tidak dapat diabaikan jika ingin memperoleh hasil
percobaan yang tepat dan akurat. Sebab sekecil apapun dampak nya tetap
mempengaruhi kecepatan beban jatuh.
28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pesawat atwood merupakan sebuah alat untuk menjelaskan Antara
energy tegangan, potensial, dan kinetic dengan dua pemberat
2. Besaran fisis hukum inersia adalah kg.m2
3. Hukum Newton I, II, III memiliki hubungan dengan pesawat atwood
dan berlaku dengan baik
4. Memiliki hubungan dengan sistem gerak lurus
DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga
[2] Serway,Raymond A.2014. Fisika untuk Sains dan Teknik.Jakarta : Salemba
Teknika
[3] Yusuf, H. (t.thn.). Laporan Pesawat Atwood. Diambil kembali dari
academia.edu:
https://www.academia.edu/13375512/LAPORAN_PESAWAT_ATWOOD
[4] Sembiring, O. (t.thn.). Laporan Praktikum Fisika Dasar-Pesawat Atwood. Diambil
kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/12984284/Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar_Pesa
wat_Atwood
30
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
31
Lampiran A. Perhitungan
b. 12 cm
0,74+0,74+0,71
𝑡̅1 = = 0,73 s
3
c. 12 cm
0,74+0,71+0,70
𝑡̅1 = = 0,716 s
3
d. 12 cm
0,68+0,73+0,77
𝑡̅1 = = 0,726 s
3
a. 12 cm
0,39+0,42+0,48
𝑡̅2 = = 0,43 s
3
b. 14 cm
0,57+0,48+0,45
𝑡̅2 = = 0,5s
3
c. 16 cm
0,42+0,51+0,55
𝑡̅2 = = 0,49s
3
d. 18 cm
0,44+0,49+0,48
𝑡̅2 = = 0,47s
3
a. 12 cm
0,77+0,67+0,74
𝑡̅1 = = 0,726 s
3
b. 14 cm
0,80+0,77+0,80
𝑡̅1 = = 0,79s
3
c. 16 cm
32
0,81+0,83+0,86
𝑡̅1 = = 0,83s
3
d. 18 cm
0,93+0,87+0,92
𝑡̅1 = = 0,906 s
3
a. 12 cm
0,42+0,42+0,41
𝑡̅2 = = 0,416 s
3
b. 12 cm
0,35+0,45+0,39
𝑡̅2 = = 0,396s
3
c. 12 cm
0,41+0,39+0,39
𝑡̅2 = = 0,396 s
3
d. 12 cm
0,32+0,44+0,39
𝑡̅2 = = 0,38s
3
2.0,12
a. a = 0,7362 = 0,4 m/s2
2.0,12
b. a = = 0,45 m/s2
0,732
2.0,12
c. a = 0,7162 = 0,47 m/s2
2.0,12
d. a = 0,7262 = 0,45 m/s2
2.0,12
a. a = 0,7262 = 0,45m/s2
2.0,14
b. a = =0,44m/s2
0,792
2.0,16
c. a = = 0,46m/s2
0,832
2.0,18
d. a = 0,9062 = 0,43 m/s2
0,12
a. v = = 0,28 m/s
0,43
0,14
b. v = = 0,28 m/s
0,5
0,16
c. v = 0,49 = 0,326 m/s
0,18
d. v = 0,47 = 0,38 m/s
0,12
a. v = 0,416 = 0,288 m/s
0,12
b. v = = 0,30 m/s
0,396
0,12
c. v = = 0,30 m/s
0,396
0,12
d. v = 0,38 = 0,315 m/s
I = 2,27 10-5kgm2
I = 1,9x10-5 kgm2
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
35
2. Ujung sebuah balok bermassa 12 kg ditarik di sebuah bidang datar kasar dengan
gaya 60 N. Berapakah gaya gesek yang bekerja pada balok tersebut jika koefisien
gesek kinetiknya 0,2 dan gaya Tarik yag bekerja pada balok tersebut membentuk
sudut 53° terhadap garis vertikal?
4. Sasuke melempar suriken dengan kecepatan awal 12 m/s dengan sudut 53°dari
sumbu x, berapa tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh suriken tersebut? (g=
9,8 m/s2)
5. Naruto sedang menaiki patung wajah hokage yang memiliki ketinggian 65 m, dia
berniat untuk mencoret-coret patung itu. Ketika dia sedang asik mencoret-coret
patung wajah hokage, dia terpeleset dan terjatuh (tanpa kecepatan awal). Tentukan
berapa lama waktu naruto terjatuh sampai ke permukaan tanah! (g=9,8 m/s2)
Jawaban
1. Diketahui : M1 = 4 kg , M2 = 12 kg , g = 9,8
Ditanya : a…?
(𝑀2.𝑔)
Dijawab: 𝑎 =
M1+M2
(12.9,8)
𝑎= 4+12
= 7,35 m/s2
36
√2 x 65
𝑡= = 3,64 s
9,8
37
Gambar C.9 Penahan beban Gambar C.10 Penahan beban tanpa lubang
LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN
42
DATA PRAKTIKAN
NAMA Muhammad Zidan abdillah
NIM / GRUP 3332200101/M3
JURUSAN Teknik Elektro
REKAN Ayu andini, Hadid faith m, Muhammad Akbar R
TGL. Senin, 29 maret 2021
PERCOBAAN
PERCOBAAN A
a) M2 + m =110,6g
AB (cm) 12 cm 12 cm 12 cm 12 cm
t1 (detik) 0,73 0,74 0,74 0,74 0,74 0,71 0,74 0,71 0,70 0,68 0,73 0,77
𝑡̅1 (detik) 0,736 0,73 0,716 0,726
a (m/s2) 0,4 0,45 0,47 0,45
BC (cm) 12 cm 14 cm 16 cm 18 cm
t2 (detik) 0,39 0,42 0,48 0,57 0,48 0,45 0,42 0,51 0,55 0,44 0,49 0,48
PERCOBAAN B
AB (cm) 12 14 16 18
t1 (detik) 0,77 0,67 0,74 0,80 0,77 0,80 0,81 0,83 0,86 0,93 0,87 0,92
𝑡̅1 (detik) 0,726 0,79 0,83 0,906
a (m/s2) 0,45 0,44 0,46 0,43
BC (cm) 12 12 12 12
t2 (detik) 0,42 0,42 0,41 0,35 0,45 0,39 0,41 0,39 0,39 0,32 0,44 0,38
𝑡̅2 (detik) 0,416 0,396 0,396 0,38
43
Grafik Percobaan
Percobaan A
̅̅̅ dijarak BC
Grafik v terhadap 𝑡1
Percobaan B